Senin, 28 September 2009

Radar Bojonegoro - MAKANAN KHAS BLORA DISERBU PEMBELI

Senin, 28 September 2009
Makanan Khas Blora Diserbu Pembeli
BLORA - Sejak hari kedua Lebaran hingga kemarin (27/9), sejumlah pedagang makanan di Blora laris. Mereka rata-rata menyediakan menu khas Blora, seperti sate ayam, kambing dan sapi. Juga tahu lontong dan soto. Salah satu tempat berjualan makanan yang laris manis adalah kompleks Koplakan. Tempat ini meruakan pusat makanan yang menyajikan menu masakan khas Blora. Pusat jajanan dan makanan khas Blora ini usai Lebaran selalu dijubeli pembeli yang berasal dari luar kota Blora. Hal itu terlihat dari beberapa plat mobil yang parkir didominasi oleh plat B, D, E hingga nopol dari luar jawa. "Paling rame hari kedua Lebaran, mulai pagi sampai malam hari pembeli tidak pernah putus, baik yang mau makan lontong, soto, ataupun sate,'' ujar Sri Lestari yang sudah puluhan tahun jualan lontong di Koplakan, kemarin.

Lokasi Koplaan memang strategis, karena berada di pusat kota Blora. Yang berdekatan dengan pasar dan Alun-Alun. Sehingga memudahkan bagi para pemudik atau pembeli yang berasal dari luar kota. Menurut Sri, yang penjual lontong tahu itu, selama Lebaran semua kios yang ada, selalu ramai dikunjungi oleh warga pendatang dari luar kota. Bahkan sebelum Lebaran pembeli sudah banyak. Karena itu, para penjual menaikkan harga jualnya.

Hasilnya, omzet para pedagang pun bertambah. Jika pada hari biasa, warung Sri Lestari menghabiskan 20-50 lontong. Namun, beberapa hari usai Lebaran, dia bisa menghabiskan 200 lontong dan tahu sekitar dua ember. ''Harganya juga khusus. Semua penjual sepakat menaikkan harga antara Rp 1.000 sampai Rp 2.000 selama Lebaran. Setelah itu harga kembali normal seperti biasa,'' katanya..

Harga makanan pun naik, sate ayam misalnya dari Rp 9 ribu menjadi Rp 11 ribu, sate kambing Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu, Sate sapi dari Rp 13 ribu menjadi Rp 15 ribu dan soto klethuk dari Rp 6 ribu menjadi Rp 7 ribu.

Keunikan lainnya bila makan di situ, pembeli bisa bebas memesan masakan apa saja tanpa harus duduk di kios tersebut. Seperti beberapa pembeli yang kebanyakan satu keluarga, meski mereka duduk di kios soto namun menunya ada sate ayam, sate kambing atau tahu lontong. "Setiap lebaran saat pulang kampung saya selalu mampir disini, soalnya banyak menunya terutama sate ayam, lontong dan soto, jadi tidak usah binggung, terlebih lokasinya mudah dijangkau dekat dengan alon-alon," ungkap Suyanto,50 warga asli Blora yang kini bekerja di Jakarta yang datang dengan keluarganya. (ono)

-------------

Senin, 28 September 2009

Anggaran Pilkada Bengkak
Dari Rp 12 M Menjadi Rp 19 M

BLORA - Anggaran pelaksanaan pilkada Blora 2010 diperkirakan bengkak. Semula anggaran pilkada dialokasikan sejumlah Rp 12 miliar. Namun, diperkirakan bakal meningkat menjadi Rp 19 miliar. Peningkatan anggaran tersebut untuk mengantisipasi pilkada putaran kedua.

Ketua KPUK Blora Moesafa mengakui semula lembaga penyelenggara pilkada itu hanya menganggarkan Rp 12 miliar. Namun, rencana itu kemudian direvisi lantaran adanya penyesuaian-penyesuaian. Hal itu terkait masih berlakunya UU 32/2004 tentang pemda sebagai dasar penyelenggaraan pilkada langsung. ''Sesuai hasil revisi, untuk menyelenggarakan pilkada hingga dua putaran, kami harus menyiapkan anggaran lebih dari Rp 19 miliar,'' ujar dia kemarin.

Perubahan itu diakuinya sesuai koordinasi dengan KPUD Provinsi Jawa Tengah. KPUK Blora diminta untuk menyiapkan penyelenggaraan pilkada putaran II.

Penambahan anggaran yang paling mencolok, lanjut Safa, yakni terkait dana verifikasi kelengkapan persyaratan calon perseorangan (independen). Sesuai ketentuan calon perseorangan harus menyertakan dukungan yang dibuktikan dengan tanda tangan dan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP). Sebab, KPUK harus melakukan verifikasi atas persyaratan yang dilampirkan tersebut. ''Karena jumlah dukungan yang disyaratkan itu jumlahnya mencapai ratusn ribu, maka tenaga dan waktu yang kami butuhkan juga lebih banyak. Sehingga, alokasi anggaran yang dibutuhkan juga lebih besar,'' jelas Ketua PC GP Ansor Blora ini.

Pos penambahan lainnya, kata dia, terletak pada pengalokasian alat coblos. Meski pada pileg dan pilpres lalu pemilih telah menggunakan cara centang. Namun, sesuai UU 32/2004, pemungutan suara pada pilkada dilaksanakan dengan cara mencoblos. Sehingga, selama belum ada revisi atas UU tersebut, menurut Safa pihaknya tetap menyiapkan pemungutan suara dengan cara mencoblos. (dim)

-----------

Senin, 28 September 2009

Seret Ketua BPD sebagai Saksi

BLORA - Kepala Desa Sambongrejo Kecamatan Ngawen Sunarman harus lebih lama menjalani persidangan. Selain jumlah saksi yang cukup banyak, tak sedikit kesaksian mantan orang dekatnya yang menyudutkannya. Kali ini, ia harus menghadapi kesaksian koleganya yang menjabat sebagai ketua BPD desa setempat dalam persidangan besok.

JPU Yeni Astuti menyatakan, pada persidangan besok pihaknya telah memanggil 13 saksi. Satu diantaranya adalah ketua BPD setempat. Sebelumnya, Yeni juga telah menghadirkan beberapa perangkat desa setempat, antara lain kaur pembangunan dan kaur kesra. ''Kesaksian para perangkat desa ini diperlukan lantaran mereka diduga mengetahui adanya penggelapan raskin itu,'' ujar dia kemarin.

Kendati telah memanggil belasan saksi, Yeni belum dapat memastikan apakah besok seluruh saksi dapat menjalani pemeriksaan. Hal ini disebabkan terbatasnya ruang sidang yang ada di gedung PN setempat. Diman, pasca pelaksanaan renovasi gedung, hanya ada satu ruang siding yang siap digunakan.

Dalam surat dakwaan, Sunarman dengan sengaja melakukan penggelapan raskin jatah warga setempat. Yakni, mulai Maret-November 2008 dan Januari-Maret 2009. Modusnya, terdakwa tidak memberikan jatah raskin secara penuh kepada rumah tangga sasaran (RTS) di desa setempat.

Sebelumnya setiap RTS menerima raskin 10 kg per bulan. Mulai Maret 2008 jatah bertambah 5 kg menjadi 15 kg per RTS. Namun, tambahan itu tidak dibagikan terdakwa kepada RTS di desanya. Melainkan ia simpan di gudang milik Sarisih, warga Desa Sarimulyo Kecamatan Ngawen yang juga ditetapkan sebagai tersangka kasus ini. Lantaran di desa setempat terdapat 255 RTS yang berhak menerima raskin, maka total raskin yang tidak dibagikan dan tersimpan di gudang selama 12 bulan itu mencapai 15,3 ton. (dim)

-----------

Senin, 28 September 2009
Bahan Adminduk Melimpah
BLORA - Bahan untuk pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) atau administrasi kependudukan (adminduk) lainnya, seperti akta dan KK melimpah. Karena itu, untuk beberapa waktu ke depan, warga akan terlayani dengan baik. Termasuk para pemegang KK sementara juga segera akan diganti dengan KK asli.

Pelayanan adminduk juga dilakukan lebih dini. Jika pada 23 September lalu, instansi lain masih tutup, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (disdukcapil) mendahului buka. Pelayanan dini itu dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat yang akan mengurus adminduk. '"Meski tidak penuh seharian, namun sejak hari itu, kami sudah buka,'' kata Kepala Disdukcapil Blora Slamet Pamuji, kemarin (27/9).

Menurut Mumuk, untuk KTP, akta dan KK dinas dia pimpin sudah menyediakan banyak persediaan. Untuk KK misalnya, yang sebelumnya blangkonya sudah habis, saat ini sudah datang dan siap melayani, karena sudah disediakan 155 ribu set blangko KK. Sedangkan untuk KTP sudah disediakan 241 ribu keping untuk KTP warga negara Indonesia (WNI) dan 800 keping untuk warga negara asing (WNA). ''Namun, keping WNA ini jarang terpakai. Namun, kai tetap menyediakan,'' tambahnya.

Bahkan untuk akta kelahiran, disdukcapil sudah menyediakan 80 ribu lembar. Selain itu juga ada masing-masing 500 lembar akta perkawinan dan perceraian. Juga akta pengangkatan anak dan akta kematian masing-masing 250 lembar. Sampai saat ini, rata-rata per hari permintaan KTP mencapai 30-40 orang, sedangkan KK sebanyak 23 per hari itu. Hal itu berdasarkan laporan yang masuk dari kecamatan. ''Karena catatan sipil kan melayani akta lahir,mati, cerai atau kawin non Islam, NIK baru, KK dan lainnya,'' tandasnya. (ono)

-----------

Senin, 28 September 2009
Butuh 68 Ribu Sumur
BLORA - Sedkitnya dibutuhkan 68.582 sumur gali untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan pertanian di Blora yang tadah hujan. Jumlah itu, dengan asumsi setiap satu hektar lahan pertanian di jatah dua sumur. Saat ini, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) sedang menunggu jawaban dan pemerintah pusat atas usulan itu. ''Usulan sudah kita sampaikan beberapa waktu lalu, tinggal menunggu jawaban,'' kata Kepala Distamben Adi Purwanto.

Sumur gali itu, kata dia, tidak terlalu dalam, hanya sekitar tujuh meteran. Selama ini, jika ingin tanamannya terus tumbuh dan hasil panennya bagus, petani harus mengeluarkan biaya tambahan untuk air yang digunakan untuk menyiram tanaman.''Dengan sumut gali ini, setidaknya masalah air bisa diatasi. Kami sudah laporkan ini ke bupati, dan beliau mendukung,'' terangnya.

Mantan Plt Kepala Dinas Pertanian itu mengungkapkan, kebetulan instansi yang dia pimpin saat ini juga memungkinkan menangani air. Kalau dulu, saat dia menjadi Plt Kepala Dinas Pertanian, usulan ribuan sumur lapang itu sudah dia buat. Karena itu, dia mengaku tahu kebutuhan sumur lapangan untuk wilayah pertanian di Blora. Kebetulan dia diberi amanat untuk memegang Distamben yang bisa bergerak untuk menyediakan air. ''Jadi, ini kita lanjutkan,'' tandasnya.

Yang sudah jelas, kata dia, adalah sumur untuk Kecamatan Jati sebanyak 5.672 titik. Sumur itu akan diberikan oleh pemerintah provinsi Jateng. Di pilih Kecamatan Jati lebih dulu karena daerah ini yang paling kering di banding kecamatan yang lain. ''Kalau kita mau usaha, lambat laun persoalan air bisa teratasi,'' tegasnya. (ono)

-----------


Minggu, 27 September 2009

RADAR BOJONEGORO : - Draf Ranperda Air Pertambangan Rampung | - Tim Dayung Blora Siapkan Diri Terjun ke Kejurnas



Minggu, 27 September 2009
Draf Raperda Air-Pertambangan Rampung
BLORA - Draf Raperda tentang sumber daya air, pertambangan, minyak, dan gas, serta ketenagalistrikan telah selesai dibuat Pemkab Blora. Draf tersebut selanjutnya diajukan ke DPRD untuk dibahas hingga ditetapkan menjadi peraturan daerah (perda).

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Blora Adi Purwanto mengatakan, pihaknya telah melakukan finalisasi pembahasan draf raperda tersebut. Sejumlah pihak dilibatkan dalam pembahasan raperda itu. ''Kami ingin draf raperda itu segera selesai. Karena itu pembahasannya harus melibatkan banyak pihak,'' ujarnya.

Adi merasa miris melihat Blora yang kaya akan sumber daya pertambangan minyak dan gas, namun belum memiliki perda terkait masalah tersebut. Menurut dia, perda itu nantinya mengatur tentang perizinan, rekomendasi, persetujuan dan pengelolaannya. ''Retribusi juga akan disinggung namun tidak secara detail. Sebab nantinya ada perda yang mengatur retribusi,'' katanya.

Persoalan sumur minyak tua, lanjut Adi, tidak diatur dalam perda. Menurut dia, pengelolaan sumur peninggalan Belanda itu telah s diatur dalam keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Adi menambahkan, draf raperda itu bukan hanya mengatur pemanfaatan SDA. Juga meliputi konservasi hingga pengaturan penggunaan air. Dia menyebut keterbatasan SDA di Blora harus disikapi dengan penggunaan air seefisien mungkin. ''Hotel dan rumah sakit penggunaan airnya sudah akan diatur dalam perda,'' katanya.

Mantan Asisten I pemkab itu menuturkan, pencarian sumber-sumber air baru menjadi fokus instansinya. Pelibatan tenaga ahli bidang geologi diharapkan bisa menemukan sumber-sumber air yang potensial. Dia ingin ada data konprehensif sumber air di setiap kecamatan, bahkan desa. ''Jika data telah tersedia, maka kami akan sebar luaskan kepada masyarakat. Sehingga mereka dengan mudah bisa mendapatkan air,'' katanya. (ono)

-------------

Minggu, 27 September 2009
Siapkan Diri Terjun di Kerjurnas
BLORA - Prestasi dayung Blora kembali akan diuji. Jika pada ajang pekan olahraga provinsi (porprov) Jateng Juli lalu Blora menjadi juara umum dengan meraih 22 medali yakni delapan emas dan perak serta perunggu masing-masing tujuh keping, kali ini mereka akan diterjunkan ke kejuaraan nasional. ''Kejurnas di Jogjakarta akhir Oktober nanti,'' kata Sukiman pelatih dayung Blora.

Karena itu, para pedayung terus disiapkan dengan baik. Merel terus digembleng fisik dan teknik. Hanya, mengeringnya air di Waduk Tempuran di DesaTempuran Kecamatan Blora berdampak pada latihan. Sebab, wauk tersebut selama ini menjadi arena latihan para pedayung. Meski masih bisa menggunakan sisi kiri waduk yang masih menyisakan air, latihan kurang optimal lantaran terbatasnya lintasan. ''Untuk menyiasati, para atlet dayung kami variasi menu latihan. Di antaranya latihan fisik dengan cara lari dan mengangkat barbel,'' tambahnya.

Ketua Harian KONI Blora ini, menambahkan, terbatasnya sarana latihan, kata dia, tidak menjadi kendala bagi atletnya untuk berprestasi. Dia menyebut, selama ini ketika air waduk kering, latihan tetap bisa dilaksanakan. Misalnya berlatih di kota lain maupun di Blora dengan memanfaatkan sarana yang telah ada seperti dengan latihan fisik mengangkat barbel. ''Kondisi seperti itu sudah biasa kami hadapi,'' tandasnya.

Selama ini, kata dia, atlet dayung Blora telah menorehkan prestasi di tingkat regional Jateng, nasional, bahkan internasional. Sebut saja nama Diyono, Kuat, Wartono dan Fauzi. ''Mereka adalah pedayung andalan, bukan hanya dari Jateng,'' tegasnya.(ono)



Jumat, 25 September 2009

Radar Bojonegoro - BEDIANG LUDESKAN 3 RUMAH

Jum'at, 25 September 2009
Api Bediang Ludeskan Tiga Rumah
BLORA - Nasib apes menimpa Mbah Misri,60, warga Dukuh Bakal Desa Andongrejo Kecamatan Blora Rabu malam sekitar pukul 23.00 lalu. Sebab, diduga karena api bediang di belakang rumahnya merembet tertiup angin, tig rumah miliknya serta isinya ludes terbakar. Akibat kejadian tersebut, janda petani itu menderita kerugian sekitar Rp 100 juta.

Data di lokasi kejadian menyebutkan, malam itu Mbak Misri yang tinggal berdua dengan seorang anak perempuannya kaget karena mendengar suara ribut dari belakang rumah. Saat itu, dia sedang tidur. Selain itu, udara di dalam rumahnya terasa panas. Ketika bangun dan keluar kamar dia kaget karena rumah bagian belakangnya sudah terbakar. Kobaran api sudah menyebar ke mana-mana. Melihat itu, dia langsung lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri sambil meminta tolong tetangga.

Para tetangga juga tidak kalah kagetnya. Untuk mengindari kebakaran yang lebi besar, para tetangga membantu dengan berusaha memadam api dengan peralatan seadanya. Selain menyiram dengan air, warga juga memukuli api dengan daun pisang dan batang-batang pisang. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil karena api terus berkobar.

Dua unit mobil pemadam kebakaran yang datang juga tidak mampu berbuat banyak. Meski berhasil menjinakkan api, namun tiga bangunan rumah yang saling terhubung milik Mbah Misri sudah terlanjur habis. Sementara korban tinggal di rumah kerabatnya di dekat rumahnya.

Sementara Kepala Kesbangpollinmas Blora Bondan Sukarno saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian itu diduga dari api yang berasal dari api bediang di belakang rumah. Karena tertiup angin, ada api yang menyambar bagian rumah yang sebagian besar dari kayu. ''Karena itu, kami meminta warga selalu waspada dan berhati-hati,'' katanya. (ono)

-------------

Jum'at, 25 September 2009
Tujuh PNS Tidak Ngantor
BLORA - Tidak semua PNS masuk kerja usai cuti bersama Lebaran. Buktinya saat sidak hri pertama kerja usai Lebaran kemarin, bupati Blora Yudhi Sancoyo dan ti sidak menemukan tujuh PNS yang tidak masuk kerja dari sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang disidak.

Dari tujuh PNS itu, hanya empat yang mempunyai alasan jelas, yakni dua sakit dan dua PNS lagi ijin. Sedangkan, tiga PNS lainnya tidak masuk tanpa ijin. Karena itu, idetitas PNS tersebut dicatat selanjutnya akan diberi sanksi sesuai dengan kesalahannya. ''Hukuman normatif, diawali dengan teguran dari pimpinan SKPD masing-masing,'' ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dwi Santoso kemarin.

Selain tujuh PNS itu, kata dia, tidak ditemukan PNS lain yang mangkir dari dinas. Bahkan di di lingkungan sekretariat pemkab dan kantor dinas Kominfo, semua pegawai lengkap. Usai apel pagi, bupati didampingi sejumlah pejabat langsung mendatangi satu persatu ruangan bagian di pemkab dan kantor dinas Kominfo. Selain untuk memastikan semua PNS hadir hari itu, kunjungan bupati ke ruangan-ruangan juga untuk halal bihalal. ''Kedisiplinan memang penting untuk menciptakan kinerja yang baik,'' kata bupati. (ono)

-------------

Jum'at, 25 September 2009
Panjat Tower Selular Perempuan Stres Gegerkan Warga
BLORA - Warga Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora Rabu malam kemarin geger. Penyebabnya, seorang perempuan nekat memanjat tower sebuah telepon selular yang berada di perkampungan setempat. Saat disuruh turun, perempuan tersebut justru malah naik lebih tinggi di tower setinggi skeitar 50 meter tersebut. Hal itu menyebabkan, petugas dari Polres Blora serta ratusan warga yang menunggu di bawah deg-degan.

Menurut Susilo, warga setempat yang juga saksi mata menyebutkan, dia kali pertama bertemu dengan perempuan yang naik tower itu sekitar pukul 18.30. saat itu dua lampu di arena biliar di dekat tower padam. Saat dia memeriksa ternyata di dalam pagar tower sudah berdiri berpakaian biru dan berjilbab. Dari logat bahasanya, kata dia, bukan logat orang Blora. ''Logatnya seperti orang Jakarta. Dia minta ijin untuk berada di situ. Dia juga mengaku yang mematikan lampu itu. Saya juga tidak tahu bagaimana dia bisa masuk ke dalam pagar tower itu,'' katanya.

Setelah itu, kata Susilo, terus mengajak ngobrol perempuan itu, dengan harapan ada orang lain yang masuk dan mendekapnya untuk keluar, karena ketika disuruh keluar dia tidak mau. Ketika, Susilo akan memanggil orang lain, kesempatan itu digunakan perempuan tersebut naik ke tower. Bahkan, ketika dia sorot lampu oleh petugas PLN, justru perempuan itu terus naik ke atas. ''Dia sempat mengaku habis diperkosa dan uangnya habis,'' tambah Susilo.

Tak berapa lama kemudian datang petugas dari kepolisian membujuk untuk turun. Seiring dengan itu, warga yang datang ke lokasi semakin banyak sehingga jalan di Blora-Rembang di dekat perempatan Karangjati di dekat lokasi tower sempat macet. Ketika dibiarkan, perempuan itu beranjak turun. Namun begitu didekati dia memanjat lagi lebih tinggi. Tak ayal Kapolres Blora AKBP R. Umarfaroq serta Kaposek Kota AKP Slamet sempat kebingungan mencari.

Perempuan itu berhasil dievakuasi setelag hampir tiga jam bertahan di atas tower, setelah tiga orang terdiri dari tiga anggota Tim SAR di antaranya dari Polres Blora dan pecinta alam yang dipimpin Briptu Radiman naik. Satu orang bertugas mengajak perempuan itu komunikasi dan yang lain mendekat. Begitu berhasil dievakuasi, perempuan yang kemudian mengaku bernama Emy,42, warga Tanah Abang Jakarta Pusat langsung dilarikan ke rumah sakit. ''Kondisi psikisnya tidak stabil atau stres, semalam langsung kita kirim ke panti sosial,'' ujar Kapolsek AKP Slamet. (ono)

-------------


Kamis, 24 September 2009

Wawasan - KOPLAKAN DISERBU PEMBELI

KORAN SORE
WAWASAN

Thursday, 24 September 2009

Pusat kuliner Koplaan diserbu pembeli

BLORA - Selama musim Lebaran ini pusat kuliner Koplaan Blora, pusat makanan yang menyajikan menu masakan khas Blora berupa sate ayam, sate kambing, sate sapi, soto kletuk dan lontong tahu, setiap hari selalu dijubeli oleh pembeli yang berasal dari luar kota Blora. Hal itu terlihat dari beberapa plat mobil yang parkir didominasi oleh plat B, D, E hingga plat Sumatera.

Terlebih lokasi Koplaan juga sangat strategis, karena berada di pusat kota Blora. Dengan letak berdekatan dengan pasar dan alun-alun memudahkan para pemudik atau pembeli yang berasal dari luar kota untuk membeli makanan khas daerah ini.

Sri Lestari (43), penjual lontong tahu di pusat kuliner Koplaan mengatakan, selama Lebaran semua kios yang ada selalu ramai dikunjungi oleh warga pendatang dari luar kota. Bahkan sebelum Lebaran pembeli sudah banyak, terlebih saat setelah Lebaran.

”Paling ramai hari kedua Lebaran. Mulai pagi sampai malam hari, pembeli tidak pernah putus, baik yang mau makan lontong, soto, ataupun sate. Jadinya kami semua pedagang di sini dikatakan mrema mas,” kata Sri Lesatari yang sudah puluhan tahun jualan lontong di Koplaan kepada Wawasan, Rabu (23/9).

Menurutnya, dari lontong tahu yang dijajakan selama Lebaran laku sekitar 200 lontong dan tahu sekitar dua ember. Sementara saat hari-hari biasa hanya menghabiskan antara 20-50 lontong. Khusus harga, semua penjual sepakat menaikkan harga antara Rp 1.000 sampai Rp 2.000 selama Lebaran. Setelah itu harga kembali normal seperti biasa.

”Rata-rata penjulannya naik, saat hari biasa habis 20-50 lontong, sekarang sekitar 200 lontong, hari biasa untuk lontong telur setiap porsinya Rp 7.000 menjadi Rp 8.000, sate dan soto juga demikian, rata-rata pembeli juga sudah tahu,” ujarnya dengan senyum puas.

Menurun
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, lanjut Bu Sri Lestari, pembeli pada Lebaran tahun ini jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu. Namun begitu dirinya dan pedagang lain tetap merasa senang, karena masih bisa laku banyak.

Dari pantuan Wawasan, harga memang naik, semisal sate ayam dari Rp 9.000 menjadi Rp 11.000, Sate Kambing Rp 16.000 menjadi Rp 18.000, Sate sapi dari Rp 13.000 menjadi Rp 15.000 dan soto klethuk dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.000. Keunikan lainnya bila makan di situ, pembeli bisa bebas memesan masakan apa saja tanpa harus duduk di kios tersebut.

Seperti beberapa pembeli yang kebanyakan satu keluarga, meski mereka duduk di kios soto, namun menunya ada sate ayam, kambing, lonthong. K.9-ip

Radar Bojonegoro - ANCAM TINDAK PNS MEMBOLOS | 6 TEWAS 4 LUKA | LAYANI ADMINDUK LEBIH DINI | PERSIKABA KEBUT LATIHAN | GOA TERAWANG MEMBLUDAK

JAWA POS
RADAR BOJONEGORO


Kamis, 24 September 2009

Ancam Tindak PNS Membolos
BLORA - Tidak ada maaf bagi PNS yang membolos hari ini. Hal itu disampaikan Sekkab Bambang Sulistya jauh hari sebelum libur Lebaran. Dan, peringatan it uterus dia sampaikan agar para PNS benar-benar disiplin, setelah menjalani cuti bersama sejak 19 September lalu. ''Yang membolos harus siap menerima sanksi,'' kata Sekkab Bambang Sulistya kemarin.

Karena itu, hari pertama masuk kerja usai culi Lebaran hari ini, kata dia, prioritas pertama adalah melakukan sidak ke sejumlah instansi di lingkungan pemkab Blora. Instansi itu bisa dinas, kantor, bagian, kecamatan, kelurahan atau unit-unit lain di bawah naungan pemkab Blora. ''Soal waktunya dan ke mana tujuannya rahasia. Nanti ada tim yang akan terjun,'' tambahnya.

Jika ketahuan ada yang membolos, atau tidak berada di kantor saat jam kantor tanpa alasan yang jelas, maka PNS yang seperti itu akan menerima 'ganjaran'. Sanksi yang akan dijatuhkan disesuaikan dengan tingkat kesalahannya. Karena itu, dia meminta agar para PNS tidak terlena dengan libur Lebaran dan melupakan tugasnya memberikan pelayanan pada masyarakat. ''Disiplin harus ditegakkan,'' tandasnya.

Sekedar diketahui, untuk mengecek disiplin anak buahnya, bupati Blora Yudhi Sancoto dan Sekkab Bambamg Sulistya serta sejumlah pejabat lainnya, tiga hari menjelang Lebaran atau sehari menjelang cuti bersama, sudah melakukan sidak PNS di sejumlah instansi. Sidak itu dilakukan di sela-sela sidak di pasar tradisional untuk memastikan kebutuhan pokok aman. Sidak itu dimaksudkan untuk memastikan para PNS tetap menjalankan kewajibannya meski menjelang cuti bersama. (ono)

------------

Kamis, 24 September 2009
Empat Tewas Enam Luka
BLORA - Sejak Lebaran sampai kemarin tercatat terjadi tiga kecelakaan di wilayah hukum Polres Blora. Dari kejadian itu, empat orang di antaranya meninggal dan enam luka berat dan ringan. Karena itu, Satuan Lalu Lintas mengingatkan pengguna jalan untuk lebih berhati-hati. ''Kami juga mengintensifkan patroli dengan kendaraan roda empat dan roda untuk memgingatkan pengguna jalan,'' ujar Kasatlantas Polres Blora AKP Yudhi Priantono melalui Kanitlaka Iptu Agus Budiana kemarin.

Kejadian itu, kata dia, terjadi sejak Lebaran pertama (20/9) lalu. Kejadian pertama di Jalan Giyanti di Desa Biting Kecamatan Sambong terjadi tabrakan antara dua sepeda motor. Akibatnya, satu orang meninggal meninggal dan masing-masing satu orang luka berat dan ringan.

Kejadian kedua terjadi di jalan Ngablaik Desa Padaan Kecamatan Japah, yang juga mengakibatkan korban meninggal dua orang dan masing-masing satu orang luka berat dan luka ringan. Kejadian pada Senin (21/9). Sedangkan yang terakhir pada pada Selasa (22/9) ketika seorang pengendara sepeda pancal diserempat bus mini jurusan Blora-Rembang di jalan Blora-Rembang tepatnya di Desa Medanfg Kecamatan Blora. Akibatnya, pengendara sepeda meninggal dan dua penumpang bus luka berat dan ringan. ''Yang meninggal bukan pemudik, namun warga yang mungkin mau bepergian untuk silaturrahmi,'' tambahnya,

Sejak awal kata dia, anggotanya sudah disebar untuk menjaga titik-titik rawan kecelakaan. Seperti misalnya di jalur arah tempat wisata Goa Terawang yang dipadati banyak pengunjung. Begitu juga di jalur Blora-Cepu tepatnya di tikungan hutan Kali Modang serta sejumlah titik rawan lainnya. ''Di dalam kota kami intensifkan patroli dan himbauan agar mengurangi kecepatan,'' terangnya.

Di pos pengamanann lebaran yang tersebar di sejumlah titik, lanjutnya, anggota secara intensif melakukan pengaturan dengan memperlambat atus. Cara ini dilakukan sebagai upaya preventif mencegah kecelakaan. ''Sekali kami meminta pengguna jalan untuk berhati-hati, mematuhi rambu-rambu yang ada dan berkendara dengan baik,'' tandasnya. (ono)

-----------

Kamis, 24 September 2009
Layani Adminduk Lebih Dini
BLORA - Meski kemarin sebenarnya masih cuti bersama namun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipi (disdukcapil) sudah membuka layanan pengurusan administrasi kependudukan (adminduk) pelayanan dini itu dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat yang akan mengurus adminduk. '"Meski tidak penuh seharian, namun sejak hari ini (kemarin) kami sudah buka,'' kata Kepala Disdukcapil Blora Slamet Pamuji kemarin.

Dia mengatakan,sejak buka pukul 08.00, ada sekitar 10 orang yang datang untuk ngurus akta kelahiran. Hal itu, kata dia, menunjukkan bahwa masyarakat memang sudah menunggu pelayanan dibuka. Bahkan, di beberapa kecamatan, di Kecamatan Banjarejo, Jiken, Japah dan Randublatung juga menghubungi Disdukcapil untuk meminta online layanan. ''Itu artinya di kecamatan juga ada denyut pelayanan,'' ujar Mumuk, sapaan akrab Slamet Pamuji.

Menurut Mumuk, untuk KTP, akta dan KK dinas dia pimpin sudah menyediakan anyak persediaan. Untuk KK misalnya, yang sebelumnya blangkonya sudah habis, saat ini sudah datang dan siap melayani, karena sudah disediakan 155 ribu set blangko KK. Sedangkan untuk KTP sudah disediakan 241 ribu keping untuk KTP warga negara Indonesia (WNI) dan 800 keping untuk warga negara asing (WNA). ''Namun, keping WNA ini jarang terpakai. Namun, kai tetap menyediakan,'' tambahnya.

Bahkan untuk akta kelahiran, disdukcapil sudah menyediakan 80 ribu lembar. Selain itu juga ada masing-masing 500 lembar akta perwakawinan dan perceraian. Juga akta pengangkatan anak dan akta kematian masing-masing 250 lembar. Sampai saat ini, rata-rata perhari permintaan KTP mencapai 30-40 orang, sedangkan KK sebanyak 23 per hari itu. Hal itu berdasarkan laporan yang masuk dari kecamatan. ''Karena catatan sipil kan melayani akta lahir,mati, cerai atau kawin non Islam, NIK baru, KK dan lainnya,'' tandasnya. (ono)

--------------

Kamis, 24 September 2009
Segera Kebut Latihan
BLORA - Setelah libur selama satu minggu untu Lebaran, besok sore dijadwalkan para pemain Persikaba mulai latihan lagi. Budiana dkk akan diminta ngebut latihan untuk mengejar target pelaksaan laga perdana divisi satu yang dijadwalkan 4 Oktober depan. Karena itu, hari ini diharapkan semua pemain sudah ngumpul semua. ''Besok (hari ini) kami minta para pemain sudah ngumpul untuk memulai latihan bersama,'' kata manajer Persikaba Amin Faried kemarin.

Sesuai jadwal yang dibuat pelatih, kata Amin, para pemain akan mulai latihan pada hari ini atau besok. Sehingga, dia meminta para pemain bersikap prosfesional yakni datang tepat waktu. Sebab, jadwal kompetisi semakin dekat, sehingga persiapan harus kembali dilakukan. Usai puasa, kata dia, para pemain dimungkinkan melakukan penyesuaian untuk kembali latihan berat seperti sebelum puasa. ''Kalau besok mulai latihan, praktis hanya ada waktu sekitar dua minggu sebelum kompetisi,'' tambahnya.

Dari pembicaraan dengan pelatih dan pemain, kata dia, para pemain mengaku siap untuk kembali berlatih seperti jadwal yang sudah dibuat. Mereka juga berkomitmen untuk berjuang demi Persikaba. Perjuangan ke divisi utama seperti yang dicita-citakan semua pendukung Persikaba memang harus dilakukan bersama-sama. Para pemain, menurut Amin menyadari itu. ''Mari kita capai target itu dengan kebersamaan. Kita berjuang melalui posisi dan kapasitas kita masing-masing,'' tandasnya. (ono)

-----------

Kamis, 24 September 2009

Pengunjung Goa Terawang Membeludak
BLORA - Seperti tahun sebelum, perayaan Lebaran di objek wisata Goa Terawang, Kecamatan Todanan, Blora selalu dipadati pengunjung. Ribuan orang dari berbagai daerah berdatangan di obyek wisata yang menyuguhkanb keindahan alami tersebut. Selama rtiga hari yang berakhir kemarin perayaan Lebaran ini tempat itu, ribuan orang yang berkunjung.

Akibat banyaknya pengunjung, untuk masuk ke lokasi wisara saha harus berdesakan. Pengunjung juga harus rela bergiliran ketika mau masuk goa. Dengan tiket masuk Rp 5 ribu, pengunjung yang di antaranya berasal dari Kabupaten Blora, Pati dan Grobogan, sengaja melewatkan kesempatan itu. Karena di arena tersebut, selain bisa melihat keindahan goa, pengunjung juga menikmati hiburan pentas dangdut. "Biasa mas, tiap tahun saya selalu kesini, soalnya ada hiburan dangdut, serta bisa kumpul dengan teman-teman, sayangnya jalannya selalu macet dan goa terawang tidak ada perubahan," kata Rusyono, warga Jepon.

Untuk bisa mencapai lokasi, pengunjung memang harus bersabar. Sebab, kemacetan menuju dan dari Goa Terawang tidak bisa dihindari. Pengunjung yang kebanyakan menggunakan sepeda motor dan jalan yang sempit membuat kemacetan sulit. Kemacetan terjadi sekitar 1,5 km dari kedua arah, selain padatnya kendaraan juga akibat pengendara motor yang tidak tertib. Meski petugas dari kepolisian telah dikerahkan namun kemacetan tetap tidak bisa dihindari, karena banyaknya pengunjung.

Saat pentas dangdut juga terjadi tawuran kecil antarpengunjung karena berdesak di depan panggung dangdut. Sehingga membuat petugas turun tanggan, mereka yang terlibat tawuran kemudian diamankan dan diberi pembinaan di tempat agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. (ono)



Lintas Muria - NAMBAH CUTI LEBARAN TERANCAM SANKSI


SUARA MERDEKA

Lintas Muria

24 September 2009

Nambah Cuti Lebaran, Terancam Sanksi

BLORA - Setelah menikmati libur cuti bersama dalam rangka Lebaran, seluruh PNS dan pegawai Setda Blora hari ini mulai masuk kerja. Bagi mereka yang menambah libur tanpa alasan yang jelas, bersiaplah menerima sanksi.

Pemkab Blora telah menyiapkan tim untuk melakukan inspeksi ke seluruh dinas dan instansi. Tim beranggota beberapa instansi terkait.

Mulai dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Inspektur Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) yang dikoordinir Asisten III Sekretariat Daerah (Setda). Bukan hanya itu, pimpinan setiap instansi juga turut serta memantau kehadiran para pegawai.

Absensi pegawai di atas selembar kertas, akan dicek satu persatu. Kehadiran fisik pegawai juga menjadi fokus perhatian. Sebab, ada kalannya pegawai datang ke kantor hanya sekadar membubuhkan tanda tangan kemudian pergi entah ke mana.

’’Yang pasti, besok (hari ini, Red) memang akan ada inspeksi. Tapi jamnya kapan dan di mana saja tempatnya masih dirahasiakan,’’ ujar Kepala Inspektorat Daerah, Winarno, kemarin.
Penurunan Pangkat Dia mengemukakan, sanksi yang dikenakan kepada pegawai yang melanggar sudah diatur dalam ketentuan yang berlaku. Di antaranya mulai dari teguran lisan, peringatan tertulis hingga sanksi tegas antara lain berupa penurunan pangkat.

Hanya kata, Winarno, sanksi tersebut diterapkan secara bertahap. ’’Aturannya sudah sangat jelas. Jadi tinggal melaksanakannya saja,’’ tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Dwi Santoso mengemukakan cuti bersama dalam rangka Lebaran dimulai Jumat (18/9) hingga Rabu (23/9).

Menurutnya, waktu libur selama beberapa hari itu dirasa cukup, sehingga tidak ada alasan bagi para pegawai menambah cuti seenaknya sendiri.

Dwi Santoso mengatakan kedisplinan PNS menjadi perhatian utama pemerintah. Bukan hanya disiplin jam kerja melainkan juga disipilin dalam pelayanan dan disiplin diri.

’’Pemakaian seragam dan identitas kepegawaian seperti emblem dan lencana serta tanda pengenal juga akan dipantau saat inspeksi. Teguran langsung akan diberikan kepada pegawai yang tidak taat aturan,’’ ujarnya. (H18-86)

Rabu, 23 September 2009

Radar Bojonegoro - 4 KANDIDAT BACABUP BLORA



[ Rabu, 23 September 2009 ]


Empat Nama Ramaikan Bursa Bacabup


BLORA
- Pelaksanaan Pilkada Blora dilaksanakan sekitar Juni 2010. Meski waktunya masih lama, bursa bakal calon bupati (bacabup) kini mulai dimunculkan. Informasi yang diperoleh wartawan koran ini dari berbagai sumber menyebutkan, setidaknya ada empat nama yang sekarang siap bersaing menjadi orang nomor satu di Pemkab Blora.

Bupati Blora Yudhi Sancoyo bakal maju melalui pintu Golkar. Kebetulan, dia menjadi ketua DPD Golkar Blora. Pada pilkada 2005, Yudhi hanya menjadi cawabup pasangan Basuki Widodo (meninggal dunia). Setelah lama memegang jabatan bupati, dia diperkirakan sudah menyusun kekuatan.

Sekretaris DPD PG Blora Maulana Kusnanto mengakui bahwa partainya memang telah bulat untuk mengusung Yudhi sebagai bacabup PG pada pilkada 2010. Meski demikian, pihaknya belum memikirkan siapa bacawabup yang bakal mendampingi Yudhi nanti. ''Kita tunggu saja bagaimana perkembangan peta politik yang ada,'' pintanya.

Nama lain yang diprediksi bakal ikut meramaikan persaingan pada pilkada nanti Ketua PC NU Blora Abu Nafi. Selain menjadi ketua ormas dengan basis massa yang cukup besar, Abu juga memiliki catatan panjang dalam dunia birokrasi. Selain sebagai kepala dishub saat ini, pria yang memiliki usaha jual-beli mobil dan hotel di Blora ini juga pernah menjabat sebagai kepala bawasda (sekarang kantor inspektorat, Red).

Namun, Abu Nafi enggan berkomentar seputar penyebutan namanya sebagai bacabup. ''Selama ini saya enggan berkomentar. Dan tolong saya jangan diseret-seret (ke pilkada, Red),'' ujar dia lantas tersenyum.

Mantan Ketua DPRD Blora Warsit juga diperkirakan siap maju ke pilkada. Meski sebelum lengser dari gedung wakil rakyat dia menyatakan bakal menekuni dunia lembaga swadaya masyarakat (LSM), Warsit bisa saja meloncat menjadi bacabup. Apalagi, dia masih memiliki massa fanatik dari PDIP. Hingga berita ini ditulis, Warsit belum berhasil dikonfirmasi.

Nama terakhir yang diprediksi bakal meramaikan bursa bacabup Blora adalah Sunarto. Nama ini memang belum cukup familier di sebagian telinga warga Blora. Sebab, pria yang lahir di Kecamatan Randublatung itu lebih banyak menghabiskan karirnya di luar Blora. Saat ini, Sunarto menjabat sebagai kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Gunungkidul.

Informasi yang diperoleh Radar Bojonegoro menyebutkan, sejak awal tahun lalu Sunarto mulai merapat ke Blora. Dia kerpa pulang untuk melakukan pendekatan ke sejumlah tokoh maupun ketua partai politik (parpol) di Blora. ''Saat bertemu terakhir, dia memang bilang akan maju sebagai cabup Blora,'' ujar ketua salah satu parpol yang keberatan namanya dikorankan.

Sementara itu, Ketua KPUK Blora Moesafa mengatakan, sesuai UU 32/2004 tentang pemerintah daerah, tahapan pilkada dimulai selambat-lambatnya enam bulan sebelum pemungutan suara. ''Sesuai UU tersebut, pemungutan suara paling lambat dilaksanakan satu bulan sebelum akhir masa jabatan kepala daerah,'' ujar dia.

Menurut Safa, akhir masa jabatan bupati Blora 11 Agustus 2010. Dia menuturkan, pihaknya juga harus mengantisipasi kemungkinan adanya dua putaran pada pilkada nanti. Padahal, UU tersebut tidak menyebutkan apakah jedah pemungutan suara paling lambat satu bulan sebelum akhir masa jabatan itu untuk putaran pertama atau kedua.

''Jika kami menafsiri UU pemda tersebut, maka yang dimaksud pemungutan suara paling lambat satu bulan sebelum akhir masa jabatan itu adalah untuk pemungutan suara putaran kedua,'' tutur mahasiswa Pascasarjana Undip Semarang ini.

Menurut Safa, jika jeda pemungutan suara putaran kedua dengan akhir masa jabatan kepala daerah adalah satu bulan, maka pihaknya juga berasumsi bahwa jeda antara putaran pertama dan kedua juga satu bulan. Yakni Juni 2010. Namun, dia belum dapat memastikan tanggal berapa pemungutan suara itu bakal digelar.

Sebelum ada pengesahan tahapan pilkada, lanjut dia, pihaknya tidak dapat menyebut tanggal. Alasannya, bisa jadi draf tahapan yang disusun berubah saat pengesahan nanti. Yang jelas, lanjut Safa, sesuai draf sementara, pemungutan suara untuk putaran pertama akan dilaksanakan awal Juni. Kapan pengesahan draf tahapan pilkada itu? ''Dalam UU 32/2004 hanya mengatur enam bulan sebelum pilkada,'' jawab dia. (dim)



[ Rabu, 23 September 2009 ]

Melihat Open House Bupati Lamongan-

Blora di Masa Terakhir Jabatannya

Warga Rela Antre Agar Bisa Bersalaman

----- *SRI WIYONO, Blora-----


Jika tahun depan tidak mencalonkan atau tidak terpilih lagi menjadi bupati Blora, maka lebaran kali ini menjadi lebaran terakhir bagi Yudhi Sancoyo dengan status bupati.


Ratusan orang berbaris mengular untuk bisa bersalaman dengan Yudhi Sancoyo dan keluarganya. Mereka tidak hanya dari kalangan pejabat yang sowan kepada bupatinya. Juga, rakyat biasa.


Mereka tidak hanya berasal dari kampung di sekitar pendapa rumah dinas bupati. Namun, banyak di antaranya yang datang dari luar Kecamatan Kota Blora. Mereka rela datang dan antre untuk bersalaman dengan keluarga bupati.


Bagi Yudhi, open house di rumah dinas bupati merupakan kali ketiganya. Sebelum itu, dia masih wakil bupati dan menggelar open house di rumah pribadinya, Jalan Tentara Pelajar Blora. Namun, antara rumah pribadi dan rumah dinas bupati hanya terpisah dengan tembok.


Sejak Yudhi menjadi bupati, tembok yang memisahkan rumah pribadinya dengan pendapa itu diberi pintu penghubung. Menurut Yudhi, tradisi open house yang dulu dikenal sebagai pisowanan di keluarganya itu diawali pada masa RM Sudjud Kusumoningrat atau lebih populer Ndoro Sumo.


Dia kerabat bangsawan di Blora. Salah satu putra Ndoro Sumo bernama RM Tedjonoto Kusumoningrat. Salah satu keturunan Tedjonoto adalah RA Manik Habsari yang menjadi istri Yudhi.


''Tradisi pisowanan itu tetap bertahan sampai sekarang karena canggah, cucu, dan keturunan masih menjaga kekerabatan yang sangat luar biasa,'' katanya.


Hanya, pisowanan zaman dulu dengan sekarang jauh berbeda. Dulu, tidak sembarang orang bisa masuk ke pendapa. Kalau pun bisa masuk, harus melaksanakan tata krama yang teramat ketat.


Seperti berjalan dengan duduk dari gapura sampai ke balai pendapa.'Selama berbincang, kita selalu menunduk, tidak berani menatap langsung Ndoro Sumo saat itu,'' kenang Bambang Terangono, salah seorang warga Blora yang mengaku sering ikut pisowanan zaman dulu.


Kalau sekarang, semua bisa menatap wajah bupati, bahkan bisa salaman dan duduk sejajar dengan bupati dan keluarganya.


''Kalau dulu, kita duduk di lantai dengan bersila,'' tambahnya. Selain menggelar open house, Yudhi juga akan berusaha mendatangi semua undangan halalbihalal yang digelar warga. Baginya tidak ada kebahagiaan kecuali bisa melayani dan memberikan sesuatu yang diminta dan menjadi harapan masyarakat.


''Sejak dulu rakyat adalah mitra pemerintah. Saya yang dipercaya memimpin akan berusaha memenuhi harapan rakyat,'' katanya. (*)

Tabloid Asli Blora - Kulanuwon - SURAT UNTUK WAKIL RAKYAT



Kulanuwon

Surat untuk Wakil Rakyat


Kalau niatnya berdagang, mungkin rugi. Tapi, kalau niatnya mengabdi pada rakyat sesuai janjinya, sudah lebih dari cukup. Banyak lho, yang berjanji, gajinya untuk rakyat. Rakyat menunggu bukti, bukan janji. Jangan kecewakan rakyat untuk kali ke sekian.


Awalnya, saya sempat kagum dengan kiprah anggota dewan hasil pemilu pascareformasi. Apa saja yang dianggap tidak benar disoal.


Kalau mau jujur, setelah lebih 10 tahun reformasi nasib rakyat masih jauh dari baik. Sekolah yang katanya gratis, nyatanya masih banyak tarikan. Berobat juga tidak murah. Pupuk sulit diperoleh, kalau toh ada, harganya mahal.


Pengganguran tidak berkurang, bahkan PHK menghadang. Pak Amien Rais pernah menyampaikan saat pendirian Komite Penyelamat Kekayaan Negara (KPKN) setahun lalu, kalau kondisi Indonesia tetap terpuruk.


Anggota dewan yang mestinya mengawal reformasi, menyelesaikan berbagai persoalan bangsa warisan Orde Baru, malah terlibat berbagai masalah. Selain korupsi berjamaah, tidak sedikit yang terlibat KDRT, pelecehan seksual/skandal seks.


Selain itu, gemar kunker, yang asal muasalnya adalah porsi eksekutif.


Pada awal reformasi, pemerintahan baru mengeluarkan berbagai persyaratan ketat untuk kunker sehingga tak terkesan menghamburkan uang negara. Dalam praktik, walau persyaratan sudah terpenuhi, bila anggota dewan tidak setuju, kunker bisa gagal. Untuk menyiasati, eksekutif (departemen/dinas/instansi yang akan kunker) mengajak serta komisi di dewan yang membidangi.


Perkembangan selanjutnya, dewan diberi kewenangan mengatur keuangan sendiri. Anggaran kunker dibuat makin besar dan makin besar saja.


Kalau anggota dewan kunker sebenarnya, dinas/instansi sesuai bidangnya biasanya ikut serta, dengan anggaran masing-masing. Eksekutif juga sering kunker, hanya jarang diekspos.


Anggaran kunker hampir pasti habis. Sisa ada, tapi tidak banyak. Di kalangan pejabat publik, ada kaidah tidak tertulis kalau anggaran tidak habis, dianggap tidak mampu membuat perencanaan.


Saya optimistis, anggota dewan mendatang dapat berbuat lebih baik dari hasil dua pemilu sebelumnya. Mengapa? Sekarang banyak muka baru, dengan gelar S1, S2, bahkan S3. Walau masih ada yang anggota dewan berijazah SLA, jumlahnya tidak banyak. Memang gelar bukan jaminan 100 persen asal dapat menimba hal-hal positif dan membuang jauh-jauh yang negatif ‘perilaku’ anggota dewan sebelumnya.


Semua tahu, untuk jadi calon legislatif sudah keluar uang yang jumlahnya tidak sedikit. Kulakan terlebih dahulu. Sebut saja, memasang baliho di pinggir jalan, pasang iklan di media cetak/elektronik, bahkan membeli acara televisi. Belum lagi sumbangan untuk partai, mencetak brosur/stiker, membuat kaus atau memberi uang saku untuk calon pemilih.


Kondisi yang demikian tidak salah kalau kemudian banyak anggota dewan berpikir seperti pedagang. Tapi jangan lupa, pedagang juga harus siap rugi. Kalau tidak siap, akan menjadi anggota dewan yang menghalalkan segala cara untuk mendapat untung. Kalau tidak ada laporan dari masyarakat/LSM ke Kejaksaan atau ke KPK, tidak apa-apa. Kalau sebaliknya?


Jadi, anggota dewan sekarang sudah cukup enak. Gaji puluhan kali lipat dibanding UMR di Kota Jakarta sekalipun. Apalagi, jika dibanding UMR di Kabupaten Pacitan. Masih di tambah berbagai pendapatan lain-lain yang sah serta berbagai fasilitas seperti rumah dinas (paling tidak biaya untuk mengontrak), mobil dinas.


Mau bertemu konstituen diberi tunjangan komunikasi yang tidak kecil jumlahnya. Pakaian satu tahunnya empat stel. Pada awal-awal menjabat dibuatkan satu stel PSL (pakaian sipil lengkap). Di akhir masa jabatan, masih ada pesangon. Pokoknya, mak syuuslah. Apa masih kurang?


Kalau niatnya berdagang, mungkin rugi. Tapi, kalau niatnya mengabdi pada rakyat sesuai janjinya, sudah lebih dari cukup. Banyak lho, yang berjanji, gajinya untuk rakyat.


Akhirnya Penulis hanya bias mengucap selamat bekerja. Rakyat menunggu bukti, bukan janji. Jangan kecewakan rakyat untuk kali ke sekian.


Semoga tulisan saya ini sebagai rambu para wakil rakyat kabupaten Blora, agar benar-benar bekerja untuk membangun Blora yang lebih baik sebelumnya. (Drs.Ec. Agung Budi Rustanto , Redaktur tabloid Suara Rakyat)

Sabtu, 19 September 2009

Radar Bojonegoro - DASUM WAKIL KETUA DPRD

JAWA POS
RADAR BOJONEGORO


Sabtu, 19 September 2009
Akhirnya Dasum Peroleh Rekomendasi
BLORA - Teka teki siapa kader PDIP di Blora yang berhak menduduki kursi wakil ketua DPRD terjawab. DPP PDIP akhirnya memilih Dasum, untuk duduk di kursi pimpinan.

Terpilihnya Dasum sebagai calon wakil ketua dewan Kamis (17/9) malam lalu disampaikan Sekretaris DPC PDIP Blora Joko Supratno. Dia mengaku selama beberapa hari terakhir dipanggil ke DPD PDIP Jateng di Semarang terkait surat rekomendasi itu. Menurut Joko, surat dari DPP yang menunjuk Dasum sebagai wakil ketua DPRD itu tertanggal 11 September lalu. ''Surat rekomendasi sudah kami pegang. Karena itu kami berani mengekspos,'' ujar Joko.

Sebelumnya, kata dia, memang terjadi polemik mengenai surat rekomendasi tersebut. Sebab, setelah nama Dasum disebut-sebut akan menerima rekomendasi dari DPP, muncul klaim dari pihak Dwi Astutiningsih yang juga mengaku mendapat kabar telah mendapat rekomendasi. Hal itu seperti yang disampaikan Supangat, wakil sekretaris DPC PDIP Blora. ''Surat rekomendasi itu sudah jelas memutuskan sudara Dasum yang direkomendasi untuk menjadi pimpinan dewan dari PDIP,'' ujar politisi asal Sembung, Tunjungan tersebut.

Dengan turunnya surat rekomendasi tersebut, DPC PDIP Blora segera mengusulkan ke DPRD agar Dasum bisa ditetapkan menjadi pimpinan DPRD definitif. Selama ini, Dasum sudah menjadi pimpinan sementara bersama Maulana Kusnanto (Golkar), Bambang Susilo (Demokrat), dan Abdullah Aminuddin (PKB). ''Usai lebaran nanti kami memberi tembusan ke DPRD. Selama ini keberadaan saudara Dasum sebagai pimpinan dewan juga sudah diterima,'' katanya.

Seperti diberitakan, DPRD Blora terus menunggu PDIP untuk mengusulkan calon pimpinan dewan. Karena mekanisme pengusulan calon pimpinan di PDIP harus melalui rekomendasi dari DPP, maka dewan menunggu sampai rekomendasi itu turun.

Sementara itu, Dasum sampai berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi. Berkali-kali dihubungi melalui handphone tidak aktif. Saat di-SMS, dia juga tidak membalas. (ono)

Jumat, 18 September 2009

Wawasan - AIR BANTUAN PWI - PT SIDOMUNCUL

KORAN SORE
WAWASAN

Friday, 18 September 2009

Air bantuan PWI-PT SidoMuncul berlanjut

BLORA - Aksi sosial bantuan air bersih dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jateng dan PT SidoMuncul terus berlanjut. Kamis (17/9), sasaran droping air ada di empat desa, yakni Desa Tutup Sukorame, Desa Adirejo, Desa Sukorejo Kecamatan Tunjungan, Desa Klokah dan Desa Jagong Kecamatan Kunduran.

”Di tengah suasana puasa dan udara panas musim kemarau, bantuan air bersih dari PWI Jateng dan PT Sido Muncul benar-benar membantu warga masyarakat,” tandas Kepala Dinas Nakertransos Kabupaten Blora, Waluyo, saat droping air di Desa Adirejo.

Tidak hanya warga desa, warga masyarakat di kota Blora juga minta droping air bersih, karena selain sumurnya mengering, air PDAM sekitar dua bulanan tidak mengalir. Hal tersebut dialami warga Kelurahan Bangkle, Kelurahan Kunden dan Kelurahan Sonorejo yang mulai di mendapat droping Jumat (18/9) hari ini.

Sampai Rabu (16/9), lanjut Waluyo, sudah 97 tangki dari sekitar 500 truk tangki bantuan PWI Jateng dan PT SidoMuncul tersalurkan, yakni rata-rata setiap hari empat sampai lima truk tangki air mampu melayani (droping) tiga sampai empat kali ke desa-desa, dengan mengambil air dari sumber Sendang Putri dan Mantingan.

Di Blora, dampak musim kemarau menjadikan sekitar 203 dari 295 desa/- kelurahan di 16 kecamatan mengalami krisis air bersih. Untuk meringankan derita tahunan itu, PWI Cabang Jawa Tengah didukung PT SidoMuncul, mulai Jumat (11/9) lalu melakukan bakti sosial berupa pemberian air bersih kepada masyarakat Blora. K.9-Tj

Rabu, 16 September 2009

Wawasan - JL CEPU - WIROSARI RAWAN KECELAKAAN


Wednesday, 16 September 2009

Jalur Cepu - Wirosari rawan kecelakaan

BLORA - Jajaran Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Blora mengingatkan kepada para pengendara kendaraan bermotor untuk berhati-hati dan waspada saat berpergian selama Lebaran tahun ini. Pasalnya arus lalu-lintas diprediksikan akan semakin ramai.

Kasat Lantas Polres Blora, AKP Yudhi Prihantono melalui Kanit Laka Iptu Agus Budiyana mengatakan, khusus wilayah Blora, ruas jalan yang rawan kecelakaan patut diperhatikan. Seperti jalan Blora-Cepu km 4, tepatnya di sepanjang depan 410, merupakan rawan kecelakaan karena jalan yang lebar dan mulus, biasanya pengendara memacu dengan kencang.

"Lainnya ada di Km 22 tanjakan dan tikungan Kalimodang, serta di tikungan Desa Nglandeyan, Kecamatan Keduntuban," kata Iptu Agus Budiyana, kemarin. Menurutnya, daerah rawan kecelakaan di Blora karena banyaknya jalan yang menikung dan kondisi yang sempit, untuk itu pemudik atau masyarakat yang lewat harus waspada.

Selain kecelakaan, juga diperhatikan soal kerawanan kejahatan sebab jalan yang ada banyak yang melintasi hutan. "Potensi kerawanan kejahatan juga patut diwaspadai, " ujarnya.

Untuk pos pengamanan selama Lebaran telah disiapkan seperti di Ketapang (Cepu) yang merupakan daerah perbatasan jateng-jatim, Gagaan (Kunduran) perbatasan Blora Grobogan, Terminal, Pasar Blora, Stasiun Cepu, Stasiun Blora.

Sementara itu, dari pantuan Wawasan, jalan alternatif Cepu-Wirosari (Grobogan) dalam kondisi yang bergelombang dan banyak tikungan tajam. Jalan yang bergelombang dapat ditemukan dari Doplang sampai Singet (perbatasan Blora Grobagan).

Selain bergelombang, pengemudi harus hati-hati karena banyak tikungan yang tajam dan sempit setelah jalan lurus. Memasuki Sulur-Wirosari sepanjang 20 km jalan dalam kondisi yang rusak berat, ditambah kalau malam hari minim penerangan. K.9-ip

Selasa, 15 September 2009

Tabloid Asli Blora - POLEMIK KPU & DPRD



FOKUS

Polemik Pembentukan Panwas Pilgub Blora

KPU – DPRD Siapa Yang berwenang


BLORA, SR- Polemik seputar siapa yang berhak membentuk Panwas Pilkada di kabupaten Blora nampaknya kan berakhir.


Setelah beberapa waktu lalu ketua KPUK Blora, Musafa memutuskan akan tetap melaksanakan rekrutmen calon anggota panitia pengawas kabupaten (panwaskab) untuk Pilkada 2010 mendatang


Ketua KPUK Blora Moesafa menyatakan, keputusan untuk menggelar rekrutmen calon anggota panwaskab pilkada itu merupakan bentuk kepatuhan KPUK pada undang-undang (UU). Sebab, UU 22/2007 tentang penyelenggara pemilu mengamanatkan agar KPUK melaksanakan seleksi tersebut.


''Jika kami tidak melaksanakan rekrutmen, justru kami yang salah karena melanggar undang-undang,'' kata Safa, panggilan akrabnya.


Safa menyatakan, saat ini pihaknya telah melakukan persiapan guna rekrutmen calon anggota panwaskab tersebut. Salah satunya, menyiapkan bahan dan materi tes. ''Sesuai rencana, kami akan melaksanakan rekrutmen calon anggota panwaskab setelah adanya penetapan tahapan pilkada,'' katanya


Sesuai UU 22/2007, KPUK berwenang membuka pendaftaran bagi anggota panwas pilkada. Selanjutnya, mereka melakukan seleksi administrasi serta tes tulis. Dari hasil tes tulis itu nanti KPUK akan menjaring beberapa nama untuk direkomendasikan kepada Bawaslu pusat.


Lain dengan sebagian besar anggota DPRD Blora periode 2009-2014 yang menyatakan Dewan lah yang berhak membentuk Panwas Pilkada buka KPUK Blora.


“Sudah jelas kewenangan membentuk Panwas Pilkada adalah DPRD setempat, sesuai UU no 12 /2008 tentang Perubahan kedua atas UU no 32/2004, khususnya pada pasal 236A. Dan kami siap mereformasi di tubuh Panwas Blora,” kata Suningsih sekretaris fraksi Golkar.


Hal senada juga diungkapkan Dwi Astutik dari PDIP yang menyatakan dirinya dan teman- teman siap melaksanakan pembentukan Panwas pilkada sesuai yang diatur pada UU no 12/tahun 2008.


“Dalam hal pilkada, DPRD berwenang membentuk Panitia Pemilihan Kepala daerah dan wakil kepala daerah, itu bunyi pasal 236 A yang kami jadikan dasar,” tegas Tutik panggilannya.


Sementara ketua DPRD Blora Sementara HM Kusnanto mengatakan akan pembenahan ke dalam terlebih dahulu. Disamping unsur pimpinan DPRD yang kabur, juga alat kelengkapan dewan seperti komisi, panggar dan panmus juga masih belum ada kejelasan.


Hanya, untuk pembentukan fraksi diperkirakan akan dilakukan duluan. ''Ya, sambil menunggu dari PDIP kita bentuk yang sudah siap dulu,'' katanya Selasa (8/9).


Sesuai UU susduk, kata dia, diperkirakan ada tujuh fraksi yang akan dibentuk di DPRD Blora. Pembentukan fraksi, kata dia, akan diselesaikan dalam minggu ini. Begitu juga dengan alat kelengkapan dewan lainnya. Targetnya, kata anggota dewan dari Golkar ini, semua alat kelengkapan dewan akan selesai dalam minggu ini juga.


Pembentukan alat kelengkapan dewan akan dikebut karena anggota dewan baru akan lamgsung dihadapkan dengan banyak tugas. Salah satunya soal perubahan anggaran. Selain itu, para wakil rakyat ini juga diharapkan bisa melakukan pembahasan dan pengesahan APBD lebih cepat. Hanya, untuk perubahan anggaran 2009 itu dinilai waktunya sudah mepet. Begitu juga dengan pembentukan Panitia Panwas Pilkada.


''Nanti kalau semuanya sudah siap, akan kita koordinasikan dengan eksekutif,'' ungkap mantan Kades Jiken ini.(Roes)




Fokus Samping

Wahono ketua Panwaslu Blora


BLORA, SR- Ketua Panwaskab Wahono menyatakan telah mengajukan perpanjangan masa jabatan hingga usai pilkada 2010 mendatang. Sebab, masa jabatan panwaskab pileg dan pilpres bakal berakhir Desember nanti.


Menurut Wahono alasannya, perpanjangan itu diperlukan karena mepetnya waktu persiapan pilkada serta untuk penghematan anggaran sekitar 600 juta.


“Semua peralatan disini adalah milik Bawaslu RI, disamping itu biaya untuk mendidikan personil Panwascam juga cukup besar,” kata Wahono.


Pertimbangan lain mengapa wahono usulan perpanjangan masa jabatanan Panwaslu, adalah mepetnya waktu pilkada. “Tahapan pemilu di Blora dimulai Oktober, sedang di jateng sendiri ada 17 kabupaten/kota yang siap menggelar pilkada, Apakah tidak terlalu mepet dalam rekrutmen baru,” ungkap Wahono.


Wahono juga menambahkan dirinya semata-mata mempertahankan jabatannya, namun untuk efisiensi anggaran. “Kalaupun diadakan Tes lagi kami dan temen-temen panwascam siap menjalani,” tambahnya. (Roes)


Komentar Anggota DPRD Blora


Siti Nur Chanifah (Anggota DPRD Blora dari PKB) : Kalau memang reformasi Panwas sudah menjadi tugas kami, maka tak ada kata tidak harus siap sesuai mekanisme dan jangan ada KKN.


M Setyo Budi W (Anggota DPRD Blora dari partai Demokrat) : Bila ada tugas dan pekerjaan apalagi ada acuan dasar hukumnya dan tidak ada larangan dari partai kami siap mereformasi Panwas Blora.


Irma Isdiana (anggota DPRD Blora dari PDIP) : Kami dan teman-teman siap mereformasi Panwaslu Blora.


Bambang Priyono (Anggota DPRD Blora dari PKS) : Demi untuk perubahan Blora kedepan, kenapa Panwaslu tidak direformasi ? Kami siap mengawal reformasi Panwaslu Blora, maju dan kokohnya Blora kedepan harus juga diikuti eksekutif yang kuat. Disamping itu tanggap terhadap permasalahan masyarakat Blora dan berani. Perangkat yang mendukung suksesnya pilkada mutlak harus didukung dan Blora harus ada perubahan tidak hanya DPRD tapi eksekutifnya juga.


Lina Hartini (Anggota DPRD Blora dari PDIP) : Bicara soal kesiapan mereformasi Panwaslu Blora tentunya saya sebagai anggota dewan harus siap mesti resikonya ada. Tapi harap diketahui hampir semua pekerjaan dewan adalah keputusan bersama.


Tejo Prabowo LSM Jati Bumi

Bekerja Bersama agar Blora Lebih Baik


BLORA, SR- Terkait polemik siapa yang layak membentuk Panwas Pilkada salah satu LSM di Blora pu tak tinggal diam.Tejo prabowo direktur LSM Jati Bumi kepada SR memberi solusi terbaik untuk hal ini.


Dirinya menginginkan agar kedua lembaga yakni KPU dan DPRD saling bekerja sama untuk membentuk dan memilih anggota Panwas Pilkada.


“Kewenangan mereka sama-sama diatur oleh undang-undang yakni UU 22/2007 sedang kewenangan DPRD ada pada UU 12/2008, sebaiknya berjalan bersama,” katanya.

Menurut Pria yang berambut Gondrong ini dirinya tidak menginginkan kedua lembaga tersebut pilih menangnya sendiri.


Bila hal ini terjadi akan berdampak kurang kondusifnya Blora, sehingga akan membuat jarak antara DPRD dan KPU.


Untuk itulah Tejo berharap agar KPU dan DPRD saling menghormati agar Blora kedepan lebih baik dan kondusif.


“Walau sampai saat ini kelengkapan dewan alat kelengkapan dewan seperti komisi, panggar dan panmus juga masih belum ada kejelasan, hendaknya KPU mengadakan pertemuan dengan para anggota DPRD Blora,” tegas Tejo.(Roes)




2 GADIS Blora dipercaya Batik Danar Hadi Peragakan Produknya


BLORA, SR.- Sekilas tampak kedua gadis yang tampil didepan Bupati Blora dan Muspida dan para pejabat dilingkungan Blora, layaknya gadis kembar.


Padahal pemilik nama Almira Oktabela Azalia dan Anissa Maulidya, mereka adalah kakak adik. Mereka berdua masih sekolah di SMAN 1 Blora dan SMPN 2 Blora ini berbeda 2 tahun umurnya.


Karena beberapa prestasi di bidang fasion dengan berhasil menyabet beberapa jura inilah, perusahaan batik sekaliber Danar Hati mempercayakan produknya, untuk diperagakan ke dua gadis tersebut.


Padahal Perusahaan batik ini sangat selektif memilih model untuk memperagakan produknya. Sehingga dapat dikatakan suatu kehormatan bila ada warga Blora yang dipilihnya.


Dari kacamata SR yang datang secara langsung, melihat tanpa canggung-canggung kedua gadis itu melenggak-lenggok layaknya seorang model senior dalam memperagakan gaunnya.


Menurut Diah yang merupakan penanggung jawab peragaan, yang juga salah satu menejer di perusahaan batik Danar Hadi, timnya telah menggunakan kedua gadis tersebut untuk memperagakan produknya ke beberapa daerah.


“Saya lihat bakat yang terpendam di kedua gadis ini, sehingga kami percayakan mereka untuk peragakan produk batik Danar Hadi,” katanya.


Sementara ibu kedua gadis tersebut yakni H.Indiyani ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa kedua anaknya telah beberapa kali dipercaya memperagakan produk Danar Hadi tersebut.


“Dan Akhirnya pada syukuran Kemerdekaan RI ke 64 inilah, baru dapat tampil di Blora yang merupakan kota kelahiranya sendiri,” ungkapnya didampingi H. Subagyo suaminya. (Roes)




Kulanuwon

Wakil Rakyat Jangan Setengah Hati


Setelah melalui proses yang panjang dalam Pemilu legislatif lalu, kini para anggota DPRD periode 2009-2014 mengikuti prosesi pelantikan. dibeberapa kabupaten/kota di Jateng mulai Rabu (12/8), sebagai tanda bahwa mereka resmi menyandang jabatan sebagai wakil rakyat.


Ada juga pelantikan yang diadakan Kamis (13/8) dan Jumat (14/8) batas waktu sesuai SK Gubenur. Walau Kudus baru 21 agustus lalu, trus bagaiamana dengan Kabupaten Blora ? Yang sampai kulanuwon ini di tulis (24/8) belum tahu secara pasti para Wakil rakyat ini dilantik.


Sesuai namanya, wakil rakyat, mereka adalah orang-orang terpilih yang akan mengemban amanah sekaligus penyuara hati nurani rakyat. Sebagai pemilih, rakyat tentu saja memiliki keinginan, dambaan dan harapan kepada para wakil mereka yang telah terpilih.


Seusai pelantikan, rata-rata mereka harus segera menyelesaikan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) APBD Perubahan 2009, RAPBD Perubahan 2009.


Di Blora, masih banyak persoalan yang telah menunggu untuk diselesaikan terkhusus seperti masalah P2SE yang menimbulkan kecemburuan 71 desa yang tidak kebagian, masalah Persatuan Perangkat Desa khususnya Bengkok Carik dan Persiapan jelang eksplorasi Blok cepu.


Semangat untuk membela dan menyuarakan hati nurani rakyat harus menjadi guide line. Jangan sampai kekurangan atau kesalahan yang telah dilakukan oleh para pendahulunya terulang lagi. Rakyat mungkin juga sudah bosan dengan segala kebohongan dan pembodohan. Seperti dalam penentuan prioritas kegiatan, para anggota


Dewan harus benar-benar mempertimbangkan secara masak-masak tindakan apa yang harus diambil dan tindakan mana yang harus didahulukan. Jangan sampai dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat, para anggota Dewan justru berasyik ria ngelencer dengan kedok kunjungan kerja yang hampir selalu dilakukan pada setiap periode.


Jika perlu, anggaran kunjungan kerja yang masih terlalu besar, bisa dipertimbangkan untuk dikurangi.


Dalam fungsinya sebagai lembaga legislatif, Dewan seharusnya juga bisa menjadi pendamping sekaligus pengawas pihak eksekutif secara berimbang. Adanya keterikatan secara emosional, seperti hubungan keluarga atau kekerabatan antara anggota legislatif dan eksekutif seharusnya dihindari agar tidak mengurangi profesionalisme kedua pihak dalam bertugas untuk kepentingan rakyat.


Di samping itu, sebagian besar wajah-wajah baru di kursi Dewan, harus segera menyesuaikan diri dengan tugas-tugas mereka yang baru. Jangan setengah-setengah, karena rakyat tidak butuh wakil rakyat yang bekerja setengah hati. Jangan coba-coba, karena nasib rakyat bukanlah sebuah eksperimen. Jadilah wakil rakyat sejati yang bekerja sepenuh hati demi rakyat. Selamat bertugas para anggota Dewan yang terhormat.


Sebagai wakil Rakyat tentu takkan sembrono tentunya mereka sadar, ada begitu banyak warga bangsa yang mencermati setiap sikap dan kebijakan yang akan mereka kerjakan.


Di sisi lain, para wakil rajkyat harus sadar pula bahwa jutaan warga Blora yang mencermati setiap sikap dan kebijakan yang mereka perjuangkan untuk pembangunan Blora. Mereka dituntut membawa perubahan Blora yang lebih baik dari pada sebelumnya.


Dan Penulis yang juga Cah Mblora yakin, mereka akan dapat membawa perubahan Blora menuju Blora yang Waras, Wareg, Wasis dan Wilujeng sesuai misi dan visi Bupati Blora saat ini.

“Selamat bekerja sehabat-sehabatku, masa depan Blora ada ditanganmu”

(Penulis: Drs.Ec. Agung Budi Rustanto- Redaktur Tabloid Suara Rakyat)