Senin, 30 November 2009

Wawasan ; Radar Bojonegoro

Senin, 30 November 2009

Penarikan minyak tanah bersubsidi diundur

BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, kembali menunda penarikan minyak tanah (mitan) bersubsidi, ini kebijakan pengunduran yang kedua dalam dua bulan terakhir ini.

”Seharusnya November 2009 tidak ada lagi minyak tanah bersubsidi yang beredar, namun karena ada beberapa alasan penarikan, program tersebut diundur sampai Desember nanti,” jelas Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Blora Wahyu Agustin, kemarin.

Menurut mantan Camat Bogorejo, dengan kepastian penarikan pada Desember, warga masyarakat Blora tidak akan menjumpai lagi minyak tanah bersubsidi dijual di pasaran. Minyak tanah yang diperjualbelikan adalah nonsubsidi yang harganya tinggi.

Masalah penundaan penarikan minyak tanah bersubsidi, lanjut Wahyu Agustin, memang atas permintaan Pemkab (Bagian Perekonomian). Dijelaskan rencana penarikan di Blora pada September, namun diputuskan Oktober dan ditunda lagi Desember,” tambahnya.

Maka dengan penundaan itu, Pemkab kembali mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat (Pertamina) untuk menunda pelaksanaannya dan disetujui. Permintaan penundaan itu, kata Kabag Perekonomian Setda Blora, antara lain karena alasan untuk memberikan kesempatan kepada warga agar lebih bersiap diri.

Kesadaran
Maka dengan tidak dijualnya lagi minyak tanah bersubsidi adalah sebagai tindak lanjut dari program konversi minyak tanah ke elpiji, yakni untuk merealisasi program konversi telah dilakukan di Blora.

Data yang ada, sebanyak 260.312 tabung elpiji dan kompor sudah didistribusikan kepada masyarakat. Rinciannya 246.510 kepala keluarga (KK) dan 13.802 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dalam perkembangannya ada tambahan pengajuan penerima paket bantuan sebanyak 1.122 KK.

Tingginya serapan tabung dan kompor bantuan itu, menurut Wahyu Agustin, disebabkan kesadaran masyarakat semakin membaik dalam melaksanakan program konversi tersebut. Pembagian kompor gas itu dilaksanakan selama dua bulan (sejak Juni) lalu.

Selanjutnya, akan dilakukan pemantauan pengguna kompor gas program konversi sebelum pemberlakuan tidak dijualnya minyak tanah bersubsidi kepada masyarakat.

Meski begitu, Wahyu menyatakan, minyak tanah masih bisa dibeli warga, namun dengan harga ekonomi atau nonsubsidi. Minyak tanah tersebut tersedia di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta pangkalan minyak yang ditunjuk. K.9-bg

Senin, 30 November 2009
Anggota PPK Dilantik Desember
BLORA - Proses pembentukan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk persiapan pemilahan umum kepala daerah (pilkada) Juni tahun depan selesai. Anggota PPK akan dilantik 1 Desember depan. Kemarin (29/11), para calon anggota PPK yang sudah lulus seleksi wawancara itu diberi pembekalan. ''Pembekalan ini untuk persiapa pelanikan 1 Desember besok,'' ujar Ketua KPUK Blora Moesafa kemarin.

Dia mengatakan, para calon anggota itu adalah para pendaftar yang sudah dinyatakan lolos. Pengumuman peserta yang lolos dilakukan Sabtu sore lalu yang pada siangnya masih dilaukan tes. Pembekalan kemarin diantaranya soal tahapan-tahapan pilkada yang sudah maupun yang belum dilaksanakan. Calon anggota PPK itu termasuk calon anggota dari tiga kecamatan sebelumnya kekurangan pelamar yakni Kecamatan Sambong, Japah dan Kunduran. Calon anggpta PPK dari tiga kecamatan itu juga sudah menjalani tes wawancara yang dilakukan KPUK bersama dengan calon anggota PPK lainnya.

Sementara, Arifin, Ketua Pokja Pembentukan Penyelenggara Pemilu KPUK Blora menambahkan, anggota PPK di masing-masing kecamatan lima orang. Sehingga hanya 80 orang yang dinyatakan lolos. Sebab tes itu diikuti oleh 124 orang dari 16 kecamatan di Blora. Kecamatan yang paling banyak pendaftarnya adalah Kecamatan Blora, yakni ada 16 orang. ''Dari 124 pelamar itu hanya diambil 80 orang saja yang akan bertugas di 16 kecamatan di Blora,'' kata Arifin. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009

Pemuda Berbagai Etnis Ikuti Kemah Pembauran
BLORA - Pembauran harus dilakukan sejak dini. Sebab, bangsa ini berdiri berdasarkan beragam sukun bangsa, ras dan golongan. Sehingga gesekan di masyarakat yang beragam budaya itu bisa menimbulkan kerawanan secara social. Karena itu, sejak dini masing-maisng etnis atau suku harus bisa saling mengenal, memahami, juga saling menghargai. Pembelajaran itu bisa dilakukan dengan kemah bhakti pembauran. Itulah yang dilakukan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Blora. Pemuda dari berbagai etnis di Bloa diajak kemah bersama. ''Kami ingin mengajari mereka cara berinteraksi dan saling memahami.Kalau pendahulu kita bisa saling menghargai, kita juga bisa. Dan itu diawali dari generasi muda,'' kata Bondan Sukarno Kepala Bakesbangpollinmas kemarin.

Kemah itu, dilaksanakan selama dua hari yang berakhir kemarin. Kemah dilakukan di dataran tinggi di komplek Waduk Greneng di Desa Greneng Kecamatan Tunjungan. ''Beragam etnis, tentunya ada Jawa, Tionghoa, Bugis, Batak dan lainnya. Kami ingin menanamkan agar ada rasa kalau yang mayoritas tidak seharusnya menindas dan yang minoritas tidak merasa rendah diri dan tersisih. Kita semua sama,'' tambahnya. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009

Kerap Terlambat, APBD Ditarget Januari Sah
Tahun Ini Rp 873 M, Tahun Depan 800 M

BLORA - DPRD Blora menargetkan mengesahkan APBD 2010 pada Januari. Ketua DPRD Maulana Kusnanto mengaku berkomitmen untuk membuat perubahan berarti di lembaga yang dia pimpin. Sebab, selama ini masyarakat menilai lembaga dewan selalu terlambat menetapkan APBD. ''Teman-teman juga berkomitmen untuk mengubah kebiasaan itu. Karena itu kita targetkan Januari 2010 nanti APBD sudah disahkan,'' katanya. KUA PPAS diserahkan pemkab kepada DPRD pada Sabtu lalu (29/11).

Karena itu, kata dia, pihaknya akan membahas draf kebijakan umum anggaran (KUA) dan plafon priorotas anggaran sementara (PPAS) RAPBD 2010 dengan cepat. Waktu selama dua bulan dipatok bisa menyelesaikan APBD tersebut. KUA PPAS itu.''Tidak akan menunda-nunda pekerjaan, yang ada langsung kita bahas,'' tambahnya.

Namun, Kusnanto mengaku belum memberikan gambaran kondisi RAPBD 2010 sesuai draf di KUA da PPAS tersebut. Karena itu, dia berharap para anggota dewan juga diminta konsisten untuk menjalankan tugasnya melakukan pembahasan itu. ''Kalau kita bisa mengesahkan APBD tiap awal tahun, waktu kita longgar. Sehingga kualitas pembangunan juga bisa bagus, karena dikerjakan tidak dengan terburu-buru,'' tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Komang Gede Irawadi menyatakan, dimungkinkan kekuatan APBD 2010 nanti diperkirakan akan berkurang dibanding APBD 2009. Sebab, berdasarkan dokumen RAPBD yang sudah diserahkan eksekutif ke DPRD, kekuatan APBD itu hanya sekitar Rp 800 miliar. ''Ya, diperkirakan memang sedikit berkurang dari tahun ini,'' ujarnya.

Sekadar diketahui, APBD 2009 sebesar Rp 873,4 miliar setelah perubahan. Sedangkan sebelum perubahan hanya Rp 871,7 miliar, atau ada peningkatan belanja Rp 1,7 miliar. Selain turun jumlahnya, dalam APBD 2010 nanti juga tidak punya sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA). Sebab, APBD perubahan 2009 tidak ada SILPA serupiahpun. SILPA bakal ada jika anggaran di APBD perubahan 2009 ada yang tidak terserap. Meski demikian, untuk APBD 2010 nanti Blorat masih ada angin segar. Sebab, ada kenaikan dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) yang akan diterima. ''Informasinya memang seperti itu,'' tambahnya. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009

Stok Air Bersih Sisakan 50 Tangki
BLORA - Cadangan bantuan air bersih dari dana yang bersumber dari APBD Blora 2009 yang diperkirakan mencukupi kebutuhan permintaan air selama musim kemarau tahun ini terbukti. Sebab, sampai kemarin masih tersisa sekitar 50 tangkir air bersih yang belum disalurkn ke warga. ''Kalau ada permintaan kami akan droping lagi. Namun, beberapa hari permintaan bantuan air sudah mulai berhenti, seiring mulai turun hujan,'' ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Blora, Waluyo, melalui Kepala Bidang Sosial Widodo kemarin.

Meski demikian, kata dia, pihaknya belum bisa menjamin apakah beberapa pekan mendatang permintaan bantuan air tidak akan banyak. Menurutnya, hal itu tergantung dengan musim. Jika musim kemarau masih berlangsung dan berakhirnya kapan, belum bisa diprediksi. Stok air yang tersisa, lanjutnya, memang yang dari pengadaan pemkab. Sebab, yang disalurkan ke desa-desa pemohon bantuan air bersih adalah sumbangan dari Pemprov Jateng melalui Bakorlin Pati. Jumlahnya sebanyak 256 tangki per tangkai 5.000 liter. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009

Siapkan Lahan untuk Bestari
BLORA - Setelah menerima bantuan benih padi verietas Bestari (Beras Batan Republik Indonesia) Dinas Pertanian dan Perkebunan Blora menyiapkan lahan khusus untuk percontohan. Sebab, benih padi itu masih belum diperjual belikan secara luas, meski Departamen Pertanian sudah menyetujui benih padi hasil penangkatan Batan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) tersebut dijual ke pasaran. ''Kami akan lakukan demplot di beberapa wilayah,' kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Sutikno Slamet kemarin.

Dia mengatakan, benih padi yang beberapa waktu lalu diberikan oleh Menristek Suharna Surapranata kepada Bupati Blora Yudhi Sancoyo itu merupakan benih hasil penangkaran petani Blora. Sebab, Batan memang bekerjasama dengan Blora untuk menangkarkan benih padi hasil rekayasa melalui radiasi nuklir yang dikembangkan Batan. ''Petani kita yang menangkarkan, kemudian hasilnya dibeli lagi oleh Batan dengan harga yang sesuai, kemudian dikembalikan lagi ke kita berupa bantuan,'' tambahnya.

Petani yang menangkarkan padi verietas Bertari itu kata dia, adalah Gapoktan Sandang Pangan Desa Gadong Kecamatan Cepu, kelompok tani Sri Rejeki Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong, kelompok tani Tahan Usaha Desa/Kecamatan Tunjungan dan di kebun benih milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Blora. Luas lahan yang digunakan untuk penangkaran benih itu 10 hektar, dengan menghasilan bagah 46.145 kilogram. ''Setelah diproses menghasilan benih 30.065 kilogram yang semuanya sudah dibeli Batan,'' terangnya. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009
Suporter Tunggu Jadwal Tanding
BLORA - Para suporter Persikaba Blora masih menunggu kepastian jadwal tanding tim kesayangannya. Sebab, mereka berjanji akan beramai-ramai datang ke Stadion Jenggolo Sidoarjo untuk memberikan dukungan kepada Budiana dkk. Mereka merindukan tim yang berprestasi. "Kami akan datang untuk mendukung Persikaba saat bertanding nanti," ujar Catur, salah satu pimpinan kelompok suporter Persikaba, Buldozer.

Menurut dia, selain bermain bagus, Persikaba juga butuh dukungan moral yang tinggi oleh pendukungnya. Karena itu, peran suporter sangat penting untuk mendorong moral para pemain, sehingga bisa meningkatkan semangat bertanding. "Pokoknya kita dukung terus," tegasnya.

Namun, sampai kemarin jadwal tanding tim berjuluk Laskar Arya Penangsang itu masih belum jelas. Sebab, jadwal tanding akan ditentukan melalui undangan dalam temu teknik tadi (29/11) malam. Karena itu, para suporter masih menunggu kabar dari Sidoarjo. "Begitu dapat jadwal tanding, kita akan mempersiapkan diri," tandasnya.

Sementara itu, Manajer Persikaba Amin Faried mengungkapkan, pemain terus melakukan latihan untuk persiapan. Dia juga membenarkan jadwal tanding akan ditentukan dengan undian pada saat temu teknik. "Temu teknik baru nanti malam (tadi malam, Red),'' kata Amin.

Manajemen meminta para suporter memberi dukungan yang sportif. Suporter harus dapat menunjukkan bahwa sepak bola Blora santun dan sportif. Sehingga, citra Persikaba di tanah air tetap terjaga. "Mari kita berjuang bersama untuk membesarkan Persikaba dengan semangat yang baik,'' tandasnya. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009
Matangkan Pembinaan Pecatur Muda
BLORA - Banyaknya peserta dari kelompok umur junior dalam kejuaraan catur yang berakhir kemarin (29/11), membuat Pengcab Percasi, selaku penyelenggara, puas. Itu menunjukan animo pecatur junior untuk maju mulai berkembang.

Karena itu, Pengcab Percasi akan lebih mengintensifkan lagi pembinaan untuk para pecatur muda. "Sebab, mereka adalah aset dan modal untuk mencetak pecatur andal,'' kata Lilik Yulianto, dari Pengcab Percasi Blora kemarin.

Menurut dia, pembinaan itu akan dilakukan dengan cara memperbanyak turnamen tingkat pelajar atau junior. Juga, memberikan pelatihan-pelatihan dan peningkatan kemampuan lainnya. Bila perlu, didatangkan pelatih dari luar daerah untuk memberi pelatihan. "Jadi, program kita jelas, untuk mengangkat potensi yang pecatur muda yang mulai muncul tersebut,'' tambahnya. Selain itu, pihaknya juga sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan sekolah-sekolah.

Lilik menginginkan di sekolah ada pelajaran tambahan atau muatan lokal tentang catur. Sehingga, sejak dini siswa sudah mengenal olahraga otak tersebut. Dengan cara itu, akan terlihat mana yang berbakat dan tidak, mana yang suka dan mana yang tidak. "Untuk cari bibit pecatur memang harus dimulai sejak awal," imbuhnya. (ono)

-------

Minggu, 29 November 2009
APBD Perubahan Disahkan
BLORA - APBD Perubahan 2009 Kabupaten Blora kemarin (28/11) ditetapkan. Penetapan itu dilaksanakan dalam rapat paripurna DPRD yang dipimpin Ketua DPRD Maulana Kusnanto. Sebelum paripurna, sempat digelar rapat intern antara badan anggaran (banggar) DPRD dan tim anggaran (timgar).

Ketua DPRD Maulana Kusnanto mengatakan, perubahan APBD tersebut dilakukan karena ada anggaran yang mendesak yang harus ditambah. Dia mencontohkan anggaran obat bagi pasien di rumah sakit pemerintah, anggaran penerangan jalan umum, dan penggeseran rekening dana alokasi khusus (DAK) milik dinas pendidikan (disdik).

''Untuk SKPD yang menerima perubahan anggaran segera melaksanakan kegiatannya dan selesaikan tepat waktu. Kami akan terus mengawasi pelaksanaannya,'' kata Kusnanto.

Sebelum pengesahan, peserta sidang mendengarkan laporan banggar yang disampaikan juru bicara Muntahar. Anggota dewan dari PKB itu mengatakan, masing-masing SKPD yang menerima perubahan anggaran berjanji akan melaksanakan anggaran itu selesai tepat waktu. Dia meminta komitmen itu dipegang bersama.

Menurut Muntahar, perubahan APBD itu sudah dievaluasi gubernur yang diambil 26 November lalu. Gubernur, kata dia, menilai perubahan itu sudah sesuai dengan ketentuan pasal 174 Permendagri nomor 13/2006 yang menyebutkan maksimal tiga hari setelah persetujuan, rancangan APBD harus sudah diserahkan untuk dievaluasi gubernur. ''Juga diingatkan agar ke depan agar pembahasan anggaran tepat waktu,'' katanya.

Total belanja dalam APBD perubahan mencapai Rp 873,4 miliar atau meningkat Rp 1,7 miliar dari sebelumnya Rp 871,7 miliar.

Muntahar menuturkan salah satu SKPD yang menerima dana adalah disdik. Yakni, dana pendamping Rp 600 juta untuk pembangunan TK/SD internasional di Kecamatan Cepu. Juga RS dr R. Soetijono Blora Rp 1,2 miliar untuk obat. Sedangkan Rp 2 miliar untuk dinas perumahan dan tata ruang akan digunakan relokasi rumah warga yang terkena proyek tanggul Bengawan Solo. (ono)

-------

Minggu, 29 November 2009

Ratusan Warga Ikuti Pengobatan Gratis
BLORA - Ratusan warga dan pedagang Pasar Baru Blora kemarin (28/11) mengikuti pengobatan dan makan gratis yang digelar di area pasar. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Blora dengan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) dan pemkab setempat. Acara dibuka oleh Bupati Blora Yudhi Sancoyo.

Menurut Matius, salah satu panitia, kegiatan ini untuk memeriahkan Hari Jadi Blora yang jatuh pada 11 Desember nanti. Pihaknya ingin membantu sesuatu yang berguna untuk

warga. Karena itu, pihaknya mendatangkan tujuh dokter sekaligus dalam kegiatan ini. Sehingga, ratusan warga bisa dilayani tanpa harus antre terlalu lama. "Selain itu, puluhan relawan dan perawat juga dihadirkan. Selain diperiksa kesehatannya dan diberi obat, para peserta juga diberi makan gratis," katanya.

Meski demikian, kegiatan sosial ini justru disayangkan Paguyuban Pedagang Pasar Blora (PPPB). Ketua PPPB Tarwa Saladin mengaku, pihaknya sama sekali tidak dilibatkan dan diberitahu terkait kegiatan itu. Karena itu, Tarwa menyatakan tak ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Kita siap bekerja sama dengan pihak manapun. Tapi, sebelumnya kita minimal diberi tahu," tandasnya.(ono)

-------

Minggu, 29 November 2009

200 Peserta Ikuti Turnamen Catur
BLORA - Sebanyak 200 lebih peserta junior dan umum mengikuti pertandingan catur yang dihelat Percasi Blora kemarin (28/11). Pertandingan yang digelar selama dua hari, dimulai kemarin itu, dipusatkan di aula kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Blora.

Menurut Lilik Yulianto, salah satu panitia lomba, pertandingan dibagi menjadi tiga kategori. Yakni, junior A dengan usia maksimal 14 tahun, junior B maksimal 18 tahun, dan peserta umum. Diharapkan, kejuaraan yang digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi Blora itu melahirkan pecatur-pecatur muda yang bagus. "Kami sangat senang muncul para pecatur muda ini,'' katanya.

Lilik mengklaim kegiatan kemarin lebih bagus daripada kejuaraan setahun sebelumnya. Alasannya, kali ini pesertanya naik. Tahun lalu pesertanya hanya sekitar 150 orang, namun sekarang lebih dari 200 orang. Hanya, untuk peserta senior tetap sama, orang-orangnya juga sama. "Yang senior hanya sedikit dan orangnya ya itu-itu saja. Namun, kami bangga dengan banyak munculnya pecatur pelajar,'' tandasnya.

Dia menambahkan, Percasi memang rajin sosialisasi dan membidik para pecatur muda untuk dilatih, sehingga bisa menjadi bibit-bibit pecatur andal Blora. "Karena itu, dalam lomba ini kami bekerja sama dengan disdik," imbuhnya. (ono)

-------

Sabtu, 28 November 2009

Radar Bojonegoro


Sabtu, 28 November 2009
Persiapan Banjir, Tambah Dua Speedboat
BLORA - Setelah memiliki empat perahu karet, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Blora menambah armadanya dengan dua perahu cepat (speedboat).

Tambahan dua perahu tersebut untuk mendukung pergerakan Tim Reaksi Cepat (TRC) tanggap bencana yang dimiliki Bakesbangpollinmas. ''Itu untuk mengantipasi bencana banjir yang mungkin datang,'' kata Kepala Bakesbangpollinmas Bondan Sukarno, kemarin.

Dia mengatakan, pengadaan dua perahu cepat itu sedang dalam proses. Anggarannya sebesar Rp 200 juta. Sehingga, jika nanti datang, armada TRC akan semakin bertambah lengkap. Juga, daya jelajahnya semakin jauh. Selama ini TRC mengandalkan empat perahu karet yang sudah dimiliki. ''Dari hasil pengamatan kami, perahu karet kurang maksimal,'' tuturnya.

Mengaca pada musibah banjir yang telah lalu, empat perahu karet tersebut belum bisa maksimal melakukan evaluasi. Selain pergerakan kurang cepat,j uga rawan bocor. Sebab, saat banjir banyak benda yang tenggelam sehingga tidak kelihatan. Akibatnya, sering benda itu tertabrak perahu yang mengakibatkan perahu rusak. Kejadian itu pernah terjadi tahun lalu, saat sebuah perahu karet yang mengevaluasi korban menabrak pos kamling. ''Dengan perahu cepat ini, kami bisa lebih berani menjelajah arus deras,'' ungkapnya.

Untuk menghadapi musim hujan kali ini, dia mengimbau warga terutama yang berada di pinggiran Bengawan Solo terus waspada. Bondan mengatakan, tiga kecamatan yang menjadi langganan banjir yakni Cepu, Kedungtuban, dan Kradenan masih tetap rawan. Sebab, banjir atau tidak tergantung dengan curah hujan. Bukan saja di daerah Blora, namun juga di hulu sungai seperti di daerah Wonogiri, Solo, atau Ngawi. ''Sebab, sering kita menerima banjir kiriman. Jadi kewaspadaan sangat penting,'' tandasnya. (ono)

-------

Sabtu, 28 November 2009
Bupati-Ketua DPRD Serahkan Sapi
BLORA - Bupati Blora Yudhi Sancoyo dan Ketua DPRD Maulana Kusnanto kemarin menyerahkan hewan kurban masing-masing satu ekor sapi kepada panitia penyembelihan hewan kurban di Masjid Agung Baitun Nur Blora.

Sebelumnya, dua pejabat tersebut mengikuti salat Idul Adha di masjid agung Blora tersebut. Dalam sambutannya, sebelum salat Idul Adha, bupati mengajak warga Blora untuk menjadikan ibadah kurban sebagai momentum untuk rela berkurban demi kepentingan yang lebih besar. Dia mengajak warga bersama-sama berjuang dan bekerja sama untuk memajukan Blora.

Sementara itu, para petinggi Tuban kemarin mengikuti salat Idul Adha di lapangan parkir Kebonsari. Di antaranya, ketua sementara DPRD Marwan yang sekaligus bertindak sebagai katib. Pejabat lainnya yang mengikuti salat id di tempat tersebut antara lain Dandim 0811 Letkol (Inf) Asep Sudrajat, Sekkab Parastuti, dan para pejabat Pemkab Tuban. Ali Hasan, suami bupati Haeny juga ikut salat di tempat tersebut. Sementara Bupati Haeny Relawati RW berhalangan hadir. ''Ibu (bupati Haeny, Red) tidak hadir, karena berhalangan,'' ujar Kabag Humas dan Media Pemkab Tuban Tri Martojo.

Dalam kesempatan itu, bupati atas nama Pemkab Tuban menyerahkan seekor hewan kurban berupa sapi. Dan Ali Hasan atas nama pribadi juga menyerahkan hewan kurban berupa sapi. Secara simbolis, hewan kurban dari bupati diserahkan oleh Dandim 0811 Letkol (Inf) Asep Sudrajat kepada panitia. Sedangkan hewan kurban dari Ali Hasan diserahkan oleh ketua sementara DPRD Marwan.

Sementara itu, Wabup Lilik Soehardjono melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Tuban. Ratusan umat muslim ikut memadati hingga Alun-Alun kota setempat. Di Masjid Agung, menyembelih dua ekor sapi dan beberapa kambing. Dua ekor sapi tersebut sumbangan dari Bupati Haeny Relawati RW dan Kapolres Tuban Nyoman Lastika. Secara simbolis, wabup menyerahkan hewan kurban itu kepada takmir masjid setempat. (ono/zak)

-------

Sabtu, 28 November 2009
Juarai Lomba Gema Takbir
BLORA - Grup SMPN 2 Blora menjadi juara dalam lomba gema takbir untuk memeriahkan Idul Adha 1430 H yang berlangsung Kamis (26/11) malam.

Lomba yang digelar Yayasan Masjid Agung Baitun Nur Blora itu diikuti 11 grup perwakilan dari SMP dan SMA se-Blora. Penampilan grup SMPN 2 cukup apik. Mereka menampilkan perpaduan musik etnik dan modern yang diiringi gerakan dan kualitas vokal yang cukup mumpuni.

Posisi kedua ditempati SMPN 1 Blora dan peringkat ketiga diraih SMPN 6 Blora. Ketua panitia Abdullah Aminuddin mengatakan, kegiatan tersebut menyemarakkan syiar Islam di Blora. Dia berharap musik dengan penuh pesan keagamaan seperti itu bisa digandrungi para generasi muda di Kota Sate. ''Para peserta sudah mahir memadukan musik sehingga enak didengar. Dan pesan-pesan religinya juga mengena,'' tandasnya.

Sementara itu, di Tuban Kamis malam juga digelar takbir keliling. Ratusan peserta dari satker-satker, pelajar SMP-SMA, organisasi muslim, dan beberapa elemen lainnya mengikuti takbir keliling yang diberangkatkan oleh bupati Haeny Relawati RW itu. (ono/zak)

-------

Sabtu, 28 November 2009

Cemas Tunggu Hasil Tes Darah
BLORA - Dinas Kesehatan was-was menunggu hasil tes laboratorium terhadap sampel darah para penghuni rumah tahanan (rutan) dan lokalisasi di Blora. Sebab, bukan tidak mungkin di antara sampel darah yang dikirim itu ada yang positif Orang dengan HIV/Aids (ODHA).

''Sampai sekarang memang hasilnya belum keluar. Tapi kami patut khawatir,'' ujar Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Blora Edi Widayat, kemarin.

Apalagi kasus ODHA di Kota Sate lumayan tinggi. Sejak 2005, tercatat ada 25 kasus ODHA. Sebanyak 11 penderita positif Aids. Dari jumlah tersebut, sepuluh penderita telah meninggal.

Edi mengatakan, jika ada yang positif, dia meminta untuk melakukan pengobatan secara rutin. Meski, misalnya ada yang positif, identitasnya tidak akan dibuka. Namun, pihaknya akan melakukan pendekatan agar yang bersangkutan mau diobati. Meski penyakit Aids sampai sekarang belum ada obatnya, namun dengan pengobatan yang rutin dan disiplin bisa memperpanjang usia penderita. ''Setidaknya tidak cepat drop kesehatannya,'' kata dia.

Diberitakan sebelumnya, usai melaksanakan pengambilan sampel darah dalam program zero survei HIV/Aids di rumah tahanan dan lokalisasi di Blora dan Cepu, Dinas Kesehatan mengirim 160 sampel darah ke laboratoriun di Semarang. Pengiriman itu untuk mengecek apakah ada di antara sampel darah yang diambil dari para penghuni rutan dan lokalisasi itu positif HIV/Aids. ''Kami tentunya berharap tidak ada yang positif,'' tuturnya.

Hasil uji lab tersebut, kata dia, akan diberikan dalam bentuk catatan. Misalnya, jika ada yang positif itu berapa orang dan sebagainya. Dalam laporan hasil uji laboratorium itu juga akan diketahui apakah terdapat penyakit (kelamin) lain yang diderita pemilik sampel darah yang diambil itu. ''Nanti ketahuan, namun jika ada yang positif HIV/Aids tidak akan disebutkan identitasnya. Karena uji laboratoriumnya dilakukan secara acak,'' ungkapnya.

Jika ada yang positif atau terjangkit penyakit lain, dia akan melakukan penyuluhan lagi agar mereka mau memeriksakan diri lebih lanjut. Di antaranya ke klinik VCT yakni klinik untuk memeriksa HIV/Aids. (ono)

-------

Sabtu, 28 November 2009

Benahi Mental Bertanding Pemain
BLORA - Sebelum kembali mengarungi kompetisi di putaran kedua Divisi I PSSI, manajemen Persikaba Blora membenahi mental para pemainnya. Sebab, selama ini mental pemain tim berjuluk Laskar Arya Penangsang itu dinilai masih belum stabil.

Menurut Manajer Persikaba Amin Faried, terkadang mental Budiana dkk kuat, sehingga mampu menyelesaikan pertandingan dengan baik. Namun, tidak jarang mental pemain drop, sehingga permainannya membosankan. "Kami sudah minta pelatih membenahi mental pemain. Kita pastikan saat bertanding mental pemain benar-benar kuat,'' kata Amin, kemarin (27/11).

Pengalaman mental pemain drop, lanjut dia, pernah dialami Persikaba pada putaran pertama lalu. Persikaba yang menjadi tuan rumah di laga perdana justru main lesu. Meski tetap menang, permainan Persikaba ibarat tim yang baru belajar bermain bola. Sehingga, banyak pemain melakukan kesalahan sendiri.

Hal itu, kata Amien, disebabkan mental para pemain tertekan dan gugup di laga perdana. Padahal, sebelum kompetisi, tim kebanggaan warga Kota Sate itu bermain bagus dalam beberapa kali uji coba. Di antaranya, melawan Persibo Bojonegoro, Persiwa Wamena, Pro Duta Jogjakarta, dan tim-tim lainnya.

Sementara menjelang putaran kedua, pemain juga diadu melawan tim-tim Divisi Utama seperti PSIR, Persiku Kudus, dan Mitra Kukar. Dalam serangkaian uji coba ini, Persikaba tak pernah kalah, namun bermain imbang semua. Yakni, imbang tanpa gol lawan PSIR dan imbang 1-1 saat menghadapi Persiku dan Mitra Kukar. "Kami ingin pemain menjaga kemampuannya seperti saat uji coba. Masih ada waktu untuk membenahi mental bertanding pemain,'' tandasnya. (ono)

-------

Kamis, 26 November 2009

Radar Bojonegoro

Kamis, 26 November 2009
Desak Dugaan Pemotongan DAK Diusut
BLORA - Setelah melaporkan dugaan penyelewengan penyelewengan pengawasan proyek di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, sejumlah LSM kembali membidik dugaan pemotongan dana alokasi khusus (DAK) yang dikelola Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

Menurut Kenthut Prasetyo, Direktur Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAK) Blora yang menjadi juru bicara forum komunikasi LSM Blora mengatakan, ada dugaan pemotongan dana sebesar tiga persen di tiap sekolah yang menerima DAK tahun ini. ''Karena itu, kami meminta aparat penegak hukum mengusut kasus ini. Kalau tidak, biar nanti kami yang memberikan data-datanya,'' ujar Kethut, kemarin (25/11).

Dia mengatakan, pemotongan itu dilakukan oknum Disdik. Hanya, pihak sekolah tidak ada yang berani mengaku kalau dananya dipotong. Sebab, posisi kepala sekolah berada di bawah pejabat di Disdik. Sehingga, pihak sekolah menurut dia, hanya bisa memendam di dalam hati saja kekecewaan tersebut. Selain dipotong, menurut Kenthut, pihak sekolah juga diarahkan untuk memakai jasa pihak tertentu untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya. ''Kami forum komunikasi LSM menantang pihak sekolah, atau Disdik sekalipun untuk buka-bukaan. Saya yakin tidak akan berani karena memang ada. Tapi pembuktiannya memang sulit,'' tambahnya.

Tahun ini, ungkap Kentut, ada 250 SD yang menerima DAK bidang pendidikan. Nilainya sekitar Rp 50 miliar termasuk dana pendamping dari APBD kabupaten. Jika ada potongan tiga persen, sehigga total ada Rp 1,5 miliar dana yang menguap. Selain untuk rehab kelas, dana itu juga untuk pengadaan mebeler sekolah. ''Disitulah permainan terjadi. Sekolah penerima DAK diarahkan untuk membeli mebeler dari perusahaan yang dikehendaki oknum Disdik,'' tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Blora Ratnani Widowati dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah Sri Widodo membantah adanya kabar potongan ada tiga persen itu. Dia mengaku akan mengecek di lapangan soal itu.''Tidak benar itu. Akan kami cek di lapangan, terimakasih infonya,'' katanya.

Sri Widodo mengatakan, dana DAK di Blora tahun ini sebesar Rp 43,8 dari pemerintah pusat dan Rp 6,5 miliar dana pendamping dari APBD kabupaten. Setiap sekolah, kata dia menerima Rp 91 juta. Penggunaanya Rp 80 juta untuk rehab tiga ruang kelas dan Rp 11 juta untuk pengadaan mebeler. ''Semua dikerjakan pihak sekolah karena ini swakelola,'' tandasnya. (ono)

-------

Kamis, 26 November 2009

Kades Sambongrejo Cabut Banding
BLORA - Sunarman Kepala Desa Sambongrejo yang divonis hukuman lima bulan penjara oleh hakim pengadilan negeri (PN) Blora dalam kasus penggelapan raskin mencabut peryataan bandingnya. Pencabutan banding itu dilakukan setelah dia mempertimbangkan banyak hal. Dia mengaku menerima putusan hakim yang menghukumnya lima bulan. ''Pernyataan banding kami sebelumnya kami cabut.,'' ujar Sunarman didampingi penasehat hukumnya Zainudian kemarin.

Sedangkan, Zainudin mengatakan, sebelumnya dia menilai putusan hakim tidak adil karena Sunarman sama sekali tidak menggunakan uang yang dikatakan sebagai hasil penggelapan. Sehingga, banding adalah hal yang bisa dilakukan untuk menguji putusan hakim PN Blora. Saat ini, kata Zainudin, pihaknya sudah mencabut memori banding. ''Segera kami cabut memori banding yang sebelumnya sudah kami serahkan ke PN Blora, katanya.

Diberitakan sebelumnya, jaksa menuntut Sunarman dengan hukuman enam bulan penjara karena dinilai melanggar pasal 374 KUHP yang ancaman hukumannya maksimal lima tahun penjara. Oleh hakim diputus lima bulan potong masa tahanan. Setelah putusan beberapa hari kemudian Sunarman bebas.

Saat Sunarman menyatakan banding beberapa waktu lalu, jaksa penuntut umum (JPU) juga menyatakan banding juga. Hal itu untuk mengimbangi upaya banding yang dilakukan Sunarman. Namun, setelah Sunarman mencabut bandingnya, belum ada kejelasan dari JPU akan meneruskan atau tidak bandingnya. s. Yeni Astuti JPU kasus itu mengaku masih akan konsultasi dengan Kepala Kejari. ''Kami akan konsultasikan dulu,'' katanya.(ono)

-------

Kamis, 26 November 2009

Warga Temukan Lele Raksasa
BLORA - Warga Kelurahan Bangkle Kecamatan Blora kemarin geger. Sebab, Dasiman,65, salah satu warga setempat menemukan dua ikan lele dalam ukuran yang besar, sekitar puku 09.00 di sungai tak jauh dari rumahnya. Panjang ikan lele temuan Dasiman itu 95 cm. Sedangkan lebar kepala sekitar 20 cm. Satu ikan dia pukul sampai mati kemudian dimasak. Sedangkan ikan satunya masih dibiarkan hidup.

Saat ditemui di rumahnya Dasiman kemarin, Dasiman mengatakan, pagi itu dia berniat mencari rumput. Saat melewati pinggiran sungai, dia melihat ada dipinggir sungai terlihat air berkecipak. Namun, saat itu dia membiarkan saja, karena dia mengganggap air berkecipak itu akibat ular yang sedang kawin. Namun, setelah dia amati ternyata ada dua ekor ikan lele yang terus bergerak-gerak.

Dasiman kemudian mendekati ikan itu dan memukulkan sabit yang dia bawa kearah ikan tersebut dan mengenai salah satunya hingga mati. Sedangkan, ikan yang satunya tetap bergerak. Kemudian, dia pulang ke rumah dan memanggil anaknya,Sutiyono, 35, untuk membantunya mengambil ikan itu. Dengan dibantu anaknya, dua ikan itu berhasil dia angkat ke daratan. Karena yang satu ekor masih hidup, sampai kemarin dia biarkan hidup. Sedang satunya di masak. Setelah diukur, panjang ikan yang masih hidup sepanjang 95 sentimeter, sedangkan ikan yang mati 85 sentimeter. ''Akan saya pelihara dulu,'' kata Dasiman. (ono)

-------


Radar Bojonegoro


Rabu, 25 November 2009

Enam Orang Kembalikan Formulir
BLORA - DPC PDIP Blora hingga kemarin (24/11) siang mencatat ada enam orang yang telah mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) dari partai tersebut. Wakil Ketua DPC PDIP Blora Bagong Suwarsono menyatakan, mereka yang sudah mengembalikan formulir adalah Djoko Nugroho, Sunarto, Warsit, Setyaji, Sri Yuliani, dan Lusiana Marianingsih.

Dia kemarin masih memberikan kesempatan bagi mereka yang belum mengembalikan formulir. ''Masih ada waktu sampai pukul 24.00 nanti (tadi) malam. Setelah itu, tidak bisa lagi mengembalikan formulir,'' ujarnya.

Dia mengaku sudah menghubungi orang-orang yang belum mengembalikan formulir tersebut. Menurut Bagong, tidak semua pendaftar mengembalikan formulirnya kemarin. Dia mencontohkan Sunarto yang telah mengembalikan formulirnya beberapa hari lalu.

Sementara Lusiana mengembalikan formulir kemarin. Setelah itu, disusul Setyaji, Sri Yuliani, dan Djoko Nugroho. ''Sedangkan Pak Warsit tidak datang langsung, namun mengembalikan formulir melalui utusan. Saat mengambil formulir dulu juga melalui utusan,'' tuturnya.

Dia menjelaskan, khusus Lusiana mengincar kursi bacawabup. Usai pendaftaran, lanjut Bagong, pihaknya akan melakukan verifikasi menyangkut ijazah dan persyaratan lain.

Sesuai jadwal yang telah dibuat, verifikasi terhadap semua nama yang mendaftarkan diri dilaksanakan 26-29 November nanti. Setelah verifikasi, dilaksanakan tahap penyaringan dalam bentuk konfercabsus. Tahap ini untuk memilih siapa nama yang dikehendaki maju menjadi bacabup- bacawabup dari PDIP. (ono)


-------

Selasa, 24 November 2009

Radar Bojonegoro :

Selasa, 24 November 2009

PKB Belum Tentukan Mekanisme Penjaringan
BLORA -Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menentukan mekanisme penjaringan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup). DPC PKB Blora masih menunggu ketentuan dari DPP.''Belum tentu mekanisme konvensi itu akan diberlakukan di sini. Kami masih menunggu arahan dari DPP,'' ujar Ketua DPC PKB Blora Abdullah Aminuddin.

Karena itu, dia mengaku juga belum membuat semacam tim untuk penjaringan. Dia menyebut, setelah ada kepastian mekanisme penjaringan bacabup dan bacawabup. Sebab, juga ada wacana penjaringan berdasarkan mekanisme survei yang dilakukan DPP. Sehingga dia calon yang menurut survei itu lebih 'menjual' itu yang akan didukung. ''Memang ada wacana seperti itu. Makanya kami masih menunggu,'' tambahnya.

Meski demikian, bukan berarti partainya hanya tinggal diam. Secara informal dia mengaku sudah menjalin komunikasi politik dengan banyak pihak. Termasuk dengan Ketua PC NU Blora Abu Nafi yang sudah menyatakan akan maju. Hanya, komunikasi itu masih sebatas komunikasi antarkader NU. Namun, menurut dia tidak menutup kemungkinan PKB akan menggandeng Abu Nafi. ''Semua tergantung perkembangan nanti,'' tandasnya.

Sementara, partai lainnya juga masih belum bergerak dalam kaitan persiapan pilkada 2010 nanti. Hanya, PDIP yang nampaknya sudah melaju kencang. Peminat formulir pendaftaran melalui partai ini terus bertambah. Kemarin, ada satu orang lagi yang mengambil formulir di DPC PDIP Blora, yakni Lusiana. Dia merupakan perempuan kedua yang menyatakan siap maju melalui PDIP setelah Sri Yuliani yang beberapa waktu lalu juga mengambil formulir di PDIP.''Sampai saat sudah delapan orang yang mengambil formulir. Namun, baru satu yang mengembalikan,'' ujar Bagong Suwarsono, wakil ketua DPC PDIP Blora kemarin. (ono)

-------

Selasa, 24 November 2009
Siapkan 343 Pengawas CPNS
BLORA - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Blora menyiapkan 343 pengawas ruangan yang akan mengawasi pelaksanaan tes tulis rekrutmen CPNS jalur umum di Blora yang digelar 6 Desember mendatang. Para pengawas itu, masih ditambah sebanyak 51 koordinator pengawas dan pendamping dari BKD. ''Itu belum termasuk pengawas dari provinsi Jateng,'' ujar Plt Kepala BKD Blora Noveri, kemarin (23/11).

Dia mengatakan, pelaksanaan tes tulis itu akan juga akan diawasi oleh tim pengawas dari provinsi. Hal itu, kata dia, untuk memastikan bahwa pelaksanaan tes yang dilakukan benar-benar sesuai dengan ketentuan dan fair. Untuk pelaksanaan tes itu, kata dia, panitia akan menyediakan 343 ruangan yang akan digunakan. Ruangan itu akan meminjam sekolah-sekolah yang ada di Blora.''Karena pelaksanaan tesnya hari Minggu, jadi tidak terlalu menganggu belajar siswa yang sekolahnya kita pinjam,'' tambahnya.

Mantan Direktur Utama PT Blora Patragas Hulu (BPH) tersebut mengungkapkan, jumlah pelamar CPNSD Blora yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) sebanyak 7.106 orang. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat (TMS) jumlahnya sekitar 700-an orang. Alasan dinyatakan TMS itu, yang paling banyak karena pendidikan atau ijazahnya tidak sesuai dengan formasi yang disediakan. ''Yang tidak melampirkan surat pernyataan sanggup mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus, juga dinyatakan TMS,'' tandasnya. (ono)

-------

Selasa, 24 November 2009
Amir Ngaku Tak Tahu Hukum
Minta Hukuman Ditangguhkan untuk Ngurusi Proyek di Desa

BLORA - Amir, Kades Sumberejo Kecamatan Ngawen yang menjadi terdakwa dalam kasus pemotongan dana bantuan sosial (bansos) dari APBD provinsi 2008 mengaku tidak mengerti hukum. Dia juga tidak berniat untuk melanggar hukum. Bahkan, dia meminta penahanannya ditangguhkan. Alasannya, di desanya banyak proyek yang harus diurusi,

''Di desa saya banyak proyek yang masuk, dan harus ada mengurusi. Kami mohon untuk bisa keluar,'' ujar Amir, di depan majelis hakim yang menyidangkan kasusnya kemarin. Sidang yang dipimpin ketua majelis hakim Aminuddin kemarin memang beragenda pemeriksaan terdakwa. Karena itu, terdakwa Amir yang didampingi penasihat hukumnya menjawab semua pertanyaan yang diberikan hakim dan jaksa, termasuk pertanyaan penasehat hukumnya yang diketuai Zainudin.

Amir mengaku diperintahkan Haryatno, yakni terdakwa lain yang sudah divonis hakim untuk membuat proposal, juga melakukan pemotongan dana bansos tersebut sebanyak 40 persen dari dana yang cair. ''Saya diperintah,'' katanya, saat hakim berusaha meyakinkan, apakah dia diperintah atau diminta tolong.

Dia juga mengaku tidak tah kalau dana bantuan itu tidak boleh digunakan selain untuk membiayai proyek seperti yang tertera dalam proposal. Sebab, selain menerima dana bansos untuk kegiatan di desanya, Amir juga mengajukan bantuan untuk membangun masjid Baitul Muhtadin. Akhirnya cair dana Rp 15 juta untuk masjid itu pada Januari 2009. Hanya, sampai saat ini bangunan masjid yang dia usulkan itu belum dikerjakan. Dia beralasan karena cuaca yang tidak mendukung. Namun, di sisi lain, proyek fisik lainnya bisa selesai dikerjakan meski waktunya hampir bersamaan. ''Karena untuk proyek lainnya materialnya sudah ada. Sedangkan yang masjid belum ada,'' terangnya.

Usai pemeriksaan terdakwa, hakim menunda sidang sampai Senin (30/11) depan dengan agenda pembacaan tuntutan. Untuk permohonan Amir agar bisa ditangguhkan penahanannya, majelis hakim tetap menolak.

Jaksa penuntut umum (JPU) Amir didakwa telah melanggar pasal pasal 2 undang-undang nomor 31/1999 yang dirubah dan ditambah menjadi undang-undang nomor 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat 1 KUHP tentang pemberatan karena jabatan serta jo pasal 64 ayat 1 KUHP tentang perbuatan berlanjutan. Sedangkan dakwaan subsider melanggar pasal 3 UU no 31/1999 yang dirubah menjadi UU no 20/2001 jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. (ono)

-------

Selasa, 24 November 2009
48 Tim Ikuti Turnamen Basket SMP-SMA
BLORA - Sebanyak 48 tim basket dari SMP-SMA sederajat Se-Kabupaten Blora, kemarin (23/11) mengikuti turnamen basket pelajar. Turnamen digelar oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (DPKPOR) Blora. Turnamen itu untuk memeriahkan hari jadi Blora pada Desember mendatang. "Rangkaian kegiatannya mulai digelar saat ini. Turnamen itu digelar dua hari mulai hari ini (kemarin, Red)," ujar Suparno, Kepala Seksi Olahraga di di DPKPOR kemarin.

Turnamen yang digelar di GOR Mustika Blora itu memang membidik sasaran pelajar. Tujuannya, mencari bibit-bibit pebasket andal dari Blora. Selain itu, pihaknya ingin memberikan wahana berekspresi bagi para penggemar basket di Blora, khususnya pelajar. Sebab, dia melihat olahraga asal Amerika itu sangat digemari di Blora. "Buktinya, lapangan basket yang ada di kompleks GOR ini tak pernah sepi,'' tambahnya.

Dengan kegiatan ini, dia berharap, para penyuka basket semakin rajin dan bersemangat berlatih. Sehingga, bisa menjadi pebasket yang profesional. Hari pertama kemarin, GOR Mustika ramai. Sebab, tim yang bertanding membawa suporternya cukup banyak. Bagi sekolah-sekolah dalam kota malah mendatangkan kawan-kawannya di sekolah dalam jumlah banyak untuk mendukung. (ono)

-------

Selasa, 24 November 2009

Nasib Ichsan Tunggu Rekomendasi Pelatih
BLORA - Kepastian nasib M. Ichsan, pemain baru yang selama beberapa hari terakhir ini mengikuti seleksi skuad Persikaba Blora sampai sekarang masih belum jelas. Amin Faried, manajer Persikaba, menyatakan, sampai saat ini manajemen belum memutuskan apakah akan merekrut Ichsan atau tidak. Dengan demikian, selain Soleh dan Yusuf Sutan Mudo, belum ada tambahan pemain baru di skuad Persikaba.

Menurut Amin, manajemen masih menunggu rekomendasi dan penilaian dari pelatih Bonggo Pribadi mengenai pemain baru tersebut. Alasannya, pelatihlah yang lebih tahu kebutuhan timnya. Karena itu, manajemen memercayakan penentuan direkrut tidaknya pemain kepada pelatih asal Surabaya tersebut. "Saya yakin pelatih akan melakukan yang terbaik untuk timnya. Termasuk dalam menentukan pemain," tandasnya.

Sementara itu, untuk mengasah kemampuan pemainnya, manajemen mengagendakan uji coba dengan tim-tim lokal Blora. Manajemen mengharapkan Budiana dkk menunjukkan perkembangan yang berarti usai beberapa kali latihan dan pembenahan teknis. "Kita akan coba dengan tim lokal dulu, sambil menunggu kepastian jadwal," ujar Amin.

Kalaupun harus beruji coba dengan tim luar daerah, minimal levelnya sama dengan tim berjuluk Laskar Arya Penangsang itu. Dia khawatir terjadi sesuatu pada pemain, seperti cedera atau lainnya. Sehingga, saat dibutuhkan, pemain tersebut tidak bisa diturunkan. "Kalau jadwalnya jelas kita bisa memerkirakan. Kita mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan," tambahnya. (ono)


Senin, 23 November 2009

Lintas Muria - PROYEK APBN


Lintas Muria

22 Nopember 2009

 

PNPM Bangun Sektor Fisik Rp 34 M

 

BLORA - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kabupaten Blora pada tahun ini melaksanakan pembangunan fisik di berbagai wilayah dengan dana yang cukup besar. Berbagai pekerjaan fisik itu antara lain pembangunan jalan, jembatan, talut, dan drainase.

 

Demikian dikatakan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten Blora melalui Kabid Pengembangan Desa dan Kelurahan Suparnyo, kemarin (21/11). “Total nilai untuk pembangunan fisik Rp 34 miliar,” terangnya.

 

Puluhan miliar da-na PNPM itu berasal dari pemerintah pusat dan daerah. “Dari pemerintah pusat kita dapat kucuran Rp 27,2 miliar. Sementara itu, dari daerah Rp 6,8 miliar didapat lewat dana daerah usaha bersama.” 

 

Dana PNPM itu didapat karena memang untuk program pemberdayaan masyarakat.

 

Survei Lapangan

 

Sementara itu, rencana kucuran dana Program Pengembangan Sarana Ekonomi (P2SE) di Kabupaten Blora saat ini masih dalam survei lapangan secara detail. Pasalnya, kucuran itu nantinya juga mengacu pada rencana anggaran biaya (RAB) setelah melalui proses survei.

 

Proses selanjutnya, tambah dia, RAB itu dilegalisasi DPU Kabupaten dengan mengetahui Kepala BPMD sebagai lampiran permohonan pencairan dana kepada Bupati. (ros-70)

Radar Bojonegoro - RANPERDA MULUS


[ Senin, 23 November 2009 ]

P-APBD 2009 Disetujui

 

BLORA - Pimpinan DPRD dan Bupati Blora Yudhi Sancoyo kemarin (22/11) menyetujui rancangan peraturan daerah (raperda) perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (P-APBD) 2009.

 

Persetujuan dilakukan dalam rapat paripurna di gedung DPRD. Tidak ada perubahan berarti dalam raperda tersebut. APBD 2009 hasil perubahan nanti tetap tidak ada sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA).

 

Sebelum penandatangan persetujuan, bupati menjawab pertanyaan, saran dan masukan dari fraksi yang dibacakan dalam pandangan akhir (PA) fraksi-fraksi yang dibacakan sebelumnya. Sejumlah persoalan diangkat dalam PA fraksi. Di antaranya, pengalihan proyek jembatan di Dukuh Benji, Desa Tawangrejo, Kecamatan Kunduran. Masalah proyek itu diangkat oleh PDIP dan Partai Demokrat.

 

Proyek itu, gagal dilaksanakan karena kepala desa setempat menolak proyek tersebut dikerjakan di dukuh tersebut. "Ke depan kami akan melakukan koordinasi yang baik antara warga dengan pemerintah,'' kata bupati.

 

Selain itu, bupati juga menjawab kritikan Fraksi Peduli Kesejahteraan Masyarakat (FPKM) soal kerja sama pengelolaan gas antara pemkab dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan pemkab dengan PT PLN serta PT Petrogres. Sebab, sebelum kerja sama dengan PGN dilaksanakan, pemkab sudah mengalihkan ke perusahaan lain. "Yang benar bukan mengalihkan, karena pelaksanaan juga belum berjalan. Dengan PGN dalam proyek cluster gas, hanya sampai sekarang program itu juga belum jalan," jelas Yudhi.

 

Sementara itu, setelah melalui pembahasan dan evaluasi dari gubernur, dalam rancangan P-APBD tersebut, pendapatan mengalami penurunan Rp 84 juta, yakni dari Rp 714 miliar menjadi Rp 713 miliar. Dalam rancangan P-APBD, pendapatan asli daerah (PAD) tetap Rp 50 miliar. Turunnya pendapatan disebabkan dana perimbangan yang diterima pemkab turun, yakni dari Rp 630,3 miliar menjadi Rp 628,7 miliar. Namun, pendapatan lain-lain yang sah justru naik dari Rp 33,7 miliar menjadi Rp 35,2 miliar.

 

Sedangkan total belanja P-APBD direncanakan Rp 873,4 miliar, dari sebelum perubahan yang hanya Rp 871,7 miliar. Atau ada peningkatan belanja Rp 1,7 miliar. Rinciannya, belanja tidak langsung menjadi Rp 635,6 miliar, dari Rp 591,4 miliar. Sedangkan belanja langsung justru turun dari Rp 280,2 miliar menjadi Rp 237,8 miliar. "Pada APBD tahun-tahun selanjutnya kami usahakan belanja langsung lebih besar dari belanja tidak langsung," janji bupati.

 

Ketua DPRD Blora Maulana Kusnanto mengatakan, raperda yang sudah disetujui akan dikirim ke gubernur untuk dievaluasi. Dia berharap minggu ini P-APBD bisa disahkan. (ono)

Tabloid Asli Blora - KAPOLRES BARU KEBIJAKSANAAN BARU


FOKUS

Kapolres Baru Policy Baru

 

BLORA, SR- Terhitung sejak Selasa (3/10) secara resmi  Kapolres Blora dijabat AKBP Isnaeni Ujianto. Tentunya pergantian orang pertama di kepolisian Blora ini, memberi harapan baru dalam menjaga ketertiban diwilayah hukum kabupaten Blora.

   

Seperti diketahui Jabatan kapolres Blora diserah terimakan dari AKBP R. Umar farouq kepada AKBP Isnaeni Ujianto. Upacara serah terima jabatan (sertijab) dilaksanakan di halaman depan mapolres Blora.

   

Sebelum menjabat Kapolres Blora, Isnaeni menjadi Kapolres Grobogan. Sedang Umar farouq selanjutnya bakal menempati pos baru sebagai Kasubbag Dukminpres Bagdukminops di Deputi Operasi Mabes Polri.

   

Sertijab itu sendiri dipimpin Kapolwil Pati Kombes Bambang Sudarisman

Bambang Sudarisman menilai selama ini kinerja Umar Farouq cukup bagus. Hal itu didasarkan pengungkapan dan penyelesaian kasus yang sudah dilakukan. Dari awal tahun ini hingga Oktober lalu.

   

Kapolwil juga menjelaskan bahwa, di Blora terdapat 231 kasus. Dari jumlah itu, 192 kasus di antaranya (83,11 persen) berhasil diselesaikan.

 

Kapolwil juga mengakui, Blora juga menjadi daerah yang kondusif selama 2009. Untuk itu dia  meminta pejabat yang baru segera beradaptasi dengan lingkungan.

 

Serta pejabat baru segera menjalin kerja sama dengan para pemimpin di daerah. Kapolwil juga mengingatkan bakal digelarnya pilkada di Blora tahun depan.

   

Sementara dari pantau SR diberbagai daerah di kabupaten Blora, pada awal kepemimpinan kapolres ini, membuat gebrakan baru di bidang ketertiban dan kedisiplin.

 

Diantara tertib berlalu lintas serta pemberantasan penyakit masyarakat termasuk narkoba dan sabu-sabu.

   

Seperti tertangkapnya pengedar Sabu-sabu 5 hari setelah kapolres AKBP Isnaeni Ujianto menjabat di Blora salah satu wujud gebrakan baru Polres Blora. Demikian juga seringnya operasi yang digelar Polantas Blora adalah awal baru wujud kepemimpinan era AKBP Isnaeni Ujianto.

   

Sukarjo warga Tamanrejo misalnya, dirinya kepada SR menyambut baik program ketertiban bersepeda motor. Bahkan dirinya mengaku berterikasih karena dengan  adanya operasi yang digelar Satlantas, sekarang anaknya yang baru SMP jarang memakai motor.

 

“Saya setuju operasi yang mereka gelar secara rutin, sehingga para pengendara motor yang tidak patuh bisa diambil tindakan. Dan juga bagi pengendara motor dibawah umur bisa ditekan,” katanya.

   

Sementara ketua Forum Transparansi Blora Amin Faried lebih menekankan polisi sebagai pengayom masyarakat. Artinya dengan era kepemimpinan kapolres baru polisi bias benar-benar menjadi pengayom masyarakat dan menegakan keadilan di Blora.

 

“Disamping menegakan keadilan, semoga saja kapolres Blora yan baru ini bias membongkar kasus-kasus korupsi disini,” tegas Amin. 

   

Sementara banyak orang juga bertanya, ada apa dibalik berbagai operasi yang digelar secara gencar ini, Dan apakah operasi yang digelar belakangan ini merupakan tradisi bila ada pergantian Kapolres baru.Ataukah kebijaksanaan (policy) baru dari kapolres baru ?

   

Inilah yang menjadi PR dan tantangan  bagi kepolisian Blora yang berjumlah 756 personil untuk lebih baik lagi ditahun 2010 mendatang.(Roes)




Fokus Samping


Saratri Wilonoyudho (Dosen UNNES)

Restrutrisasi Citra Polisi


BLORA, SR- Dalam keterangan pers- nya Saratri Wilonoyudho dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengatakan perlunya Restrutrisasi Citra Polisi.

   

Dia mengibaratkan dalam dunia marketing, citra adalah modal yang berharga untuk pemasaran. Sehebat apapun mutu sebuah produk, namun jika sudah dicitrakan jelek di mata masyarakat, maka produk itu tidak akan laku.

   

Demikian pula dengan citra kepolisian. Meski hanya sebagian kecil saja oknum polisi yang menjadi ‘’penjahat berseragam’’ (yang suka menjadi backing kejahatan hingga membuat dia kaya raya), namun toh masyarakat sudah terlanjur menyamaratakan.

 

“Padahal ribuan polisi lainnya sangat santun, jujur dan hidup dalam kondisi yang memprihatinkan,” kata Saratri.

   

Itulah nasib polisi, meski pada dasarnya ia baik hati, namun karena korps sering mendapat citra negatif, maka ia menjadi korban juga.

   

Untuk itu dia menyarankan Tiga Reformasi Polri Reformasi di tubuh Polri telah berjalan cukup lama, dan selama ini ada tiga aspek yang terus dilakukan, yakni dari aspek struktural, instrumental dan aspek kultural.

   

Untuk aspek struktural tampaknya sudah tidak ada masalah, karena polisi kini telah dipisahkan dengan TNI, demikian pula di tingkat instrumental. Namun untuk aspek kultural, masih memerlukan waktu yang sangat panjang.

   

Dalam aspek kultural, Polda Jateng sudah mencanangkan Policing with Love, yakni upaya mengubah kultur polisi yang tadinya keras menjadi polisi yang tegas namun humanis.

 

“Polisi adalah aparat negara yang juga memiliki tugas yang kompleks. Tidak saja sebagai penegak hukum dan ketertiban, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat, namun juga harus mampu menegakkan nilai-nilai demokrasi,” tandasnya.

   

Dosen UNNES Yang juga penerima penghargaan dari Kapolda Jawa Tengah atas tulisannya tentang Polri menambahkan, UU kepolisian no 2 tahun 2002 menyebutkan peran polri sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, serta pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.(Roes)

 

 

 

Ateng Sutarno (LSM wong Cilik)

Lebih Akrab pada Masyarakat

 

BLORA,SR-  Pergantian kapolres baru Blora juga mendapat perhatian beberapa masyarakat dan salah satunya dari LSM.

   

LSM Wong Cilik melalui direkturnya Ateng Sutarno, menekankan pentingnya kedekatan seorang polisi dengan rakyat bawah.

   

Artinya polisi jangan menjadikan momok yang menakutkan bagi masyarakat. Karena image ini tercipta ada oknum polisi sering memanfaatkan permasalahan yan menimpa rakyat kecil.

 

“Sebagai contoh bila orang kehilangan harus melapor dan melapor harus keluar biaya untuk ini itu. Padahal dengan melaporpun, barang belum tentu bias ditemukan. Inilah salah satu PR yang sudah menunggu kapolres Blora yang baru,” kata Ateng.

   

Untuk itulah dia berharap agar Kepolisian Blora era kepemimpinan AKBP Isnaeni Ujianto ini lebih mengutamakan pendekatan kemasyarakatan. Sehingga bisa menjadi polisi pelindung dan penjaga keselamatan masyarakat tanpa embel-embel pamrih.

   

Disamping itu sebagai seorang polisi Blora harus paham aspek kearifan Karena aspek kearifan ini juga merupakan pondasi sikap mental yang penting karena menyangkut sikap religius dan kemampuan menjalin hubungan dengan atasan, bawahan, dan masyarakat.

   

Keterampilan seorang polisi menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak tersebut mutlak diperlukan untuk menjalankan tugas sehari-hari karena tugas utama seorang polisi adalah melayani masyarakat dan ikut memecahkan persoalan masyarakat. Tanpa hubungan yang baik sikap yang lainnya juga tidak akan berarti.

   

“Selama bertugas di Blora Bapak AKBP Isnaeni Ujianto kami akan membantu dan mendukung terciptanya Blora yang kondusif,” tambah Ateng Sutarno.(Roes)

Sabtu, 21 November 2009

tabloid Asli Blora - O P I N I


Kulanuwon

 

“KORPRI” = Korupsi Pejabat Republik Indonesia

   

Masyarakat saat ini sibuk membaca atau mengemati kasus korupsi yang melanda para pejabat atau petinggi Republik yang kita cintai ini.

 

Terlebih setelah muncul kasus yang melibatkan para pejabat baik di KPK ataupun Kepolisian Indonesia.

   

Tidak dapat dipungkiri sejak adanya KPK ratusan para pejabat yang bermasalah terkait kasus korupsi. Sehingga muncul plesetan dikalangan masyarakat yang membuat para anggota PNS membenarkan istilah ini.

 

“KORPRI” disingkat dengan Korupsi Pegawai Republik Indonesia. Bahkan saat ini ada yang menyingkat KORPRI dengan kepanjangan Korupsi Peradilan Republik Indonenesia.

 

Mana yang benar kedua plesetan itu, menurut penulis semuanya benar.

   

Kita harusnya syok saat rekaman pembicaraan Anggodo dan sejumlah petinggi hukum negeri ini dibuka, karena diduga mengkriminalisasi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah serta bagaimana pengaturan perkara.

   

Uang, sebagaimana terungkap dalam rekaman yang diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi (MK), jelas banyak bicara. Sungguh busuk sejumlah oknum lembaga hukum ini.

   

Dari sana kita semakin tahu bahwa mafia peradilan, makelar kasus (Markus) dan praktik nakal dalam peradilan benar adanya, bukan hanya rumor yang selalu dibantah oleh instansi dan lembaga hukum itu sebagaimana selama ini.

 

Sungguh koruptif peradilan negeri ini. Lembaga dan aparat hukum negeri ini sungguh bobrok! Bukankah ikan membusuk dari kepalanya?

   

Markus atau mafia peradilan disebut-sebut berperan aktif dalam proses peradilan di negeri ini. Mereka antara lain ikut menentukan hakim yang bakal memimpin sidang; memperlambat atau mempercepat proses peradilan; mengatur berat-ringannya putusan; mendorong terciptanya keputusan-keputusan palsu dan lain sebagainya.

   

Melalui Markus, aparat penegak hukum (apakah itu jaksa, hakim atau polisi) sering secara diam-diam menemui pesakitan atau keluarganya (tersangka atau terdakwa) untuk mengatur proses peradilan.

   

Oleh karena itu, menurut hemat saya sebagi penulis asli Blora, pembukaan rekaman oleh MK seyogianya dijadikan titik anjak untuk mereformasi lembaga penegakan hukum—agar penegakan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi benar-benar terlaksana sebagai amanat reformasi.

   

Pertama, seluruh elemen masyarakat, bersama pers yang berwibawa dan kredibel, terus menggulirkan gerakan moral penegakan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi, serta mencermati dan melawannya segala upaya pelemahan dan penyalahgunaan kekuasaan yang menurunkan derajat penegakan supremasi hukum.

   

Kedua, penyempurnaan landasan hukum lembaga peradilan perlu dilakukan. Intinya lembaga peradilan yang independen dan akuntabel harus dikuatkan—bukan malah saling melemahkan. Oleh karena itu, agar sistem peradilan bisa independen dan akuntabel perlu ditopang lembaga pengawas terhadap penegak hukum, seperti Komisi Yudisial, Komisi Kejaksaan, Kompolnas dan lainnya.

   

Ketiga, perlunya keberanian pemberantasan korupsi, praktek Markus dan mafia peradilan di lingkungan peradilan. Pelaku korupsi di lembaga peradilan dan aparat penegak hukum hingga kini sudah diketahui masyarakat. Artinya, jika aparat hukum kedapatan korupsi harus dihukum yang lebih berat.

   

Keempat, perlu gerakan politik untuk mendorong pemberantasan Markus dan mafia peradilan, sebagaimana dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai prioritas pertama dalam 100 hari kepemimpinannya. Mundurnya Kabareskrim Susno Duadji dan Wakil Jaksa Agung bukan berarti upaya pembabatan pejabat korup berhenti.

 

Kemudian, semua kasus yang masuk ke proses peradilan sebaiknya bisa diakses oleh publik—sebagai upaya untuk meminimalisasi kemungkinan praktik menyimpang atau pelemahan penegakan supremasi hukum.

 

Kita harus berani melawan mafia peradilan. Termasuk juga diwilayah kerja penulis yang saat ini sedang hangat-hangatnya kursi kapolres Blora yang Baru. “Selamat bertugas di Blora Bapak AKBP Isnaeni Ujianto, semoga dapat memberikan citra terbaik dalam penegakan hukum di Blora”. (Penulis : Drs/Ec.Agung Budi Rustanto)