Rabu, 23 Juni 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)


Rabu, 23 Juni 2010.
Calon Terpilih Pilkada Diusulkan Diangkat
BLORA - Usulan pemberhentian dan pengangkatan kepala daerah Blora akan disampaikan DPRD setempat hari ini (23/6) kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur Jateng untuk mendapatkan pengesahan. Usulan itu sesuai hasil rapat paripurna DPRD kemarin (22/6) mengacu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

Bupati Yudhi Sancoyo diusulkan pemberhentiannya karena masa jabatannya habis 11 Agustus nanti. Sebagai gantinya, DPRD mengusulkan pasagan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Djoko Nugroho-Abu Nafi. ''Salah satu tugas dan wewenang DPRD dalam penyelenggaraan pilkada sesuai pasal 66 ayat 3 adalah mengusulkan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berakhir masa jabatannya dan mengusulkan pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih,'' ujar Ketua DPRD Maulana Kusnanto.

Kesepakatan pemberhentian bupati lama dan pengangkatan bupati baru itu dilakukan melalui paripurna intern di DPRD. Sebelumnya, KPUK setempat telah menyampaikan penetapan pasangan calon terpilih kepada DPRD. Pasangan Djoko Nugoroho-Abu Nafi ditetapkan sebagai pasangan terpilih setelah mendapatkan suara terbanyak dalam pilkada. Pasangan calon yang diusung PD, PKB, PPP, Hanura, PPIB dan PDP itu memperoleh 243.715 suara. Sedangkan pasangan incumbent RM Yudhi Sancoyo-Hestu-Bagiyo Sunjoyo (Yes) yang diusung partai Golkar mendapat 197.277 suara. Pasangan Warsit-Lusiana Marianingsih (Wali) yang diusung PDIP mengumpulkan 39.445 suara.

Kusnanto menyatakan, pengusulan pemberhentian dan pengangkatan kepala daerah kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur Jateng juga disertai kelengkapan berkas serta keputusan DPRD. ''Karena itu DPRD menggelar rapat paripurna untuk memutuskan pengusulannya,'' tambahnya.

Dalam rapat paripurna itu, Sekretaris DPRD Didik Lukardono membacakan draf keputusan pengusulan pemberhentian dan pengangkatan kepala daerah. Seluruh anggota dewan yang hadir menyetujui draf keputusan tersebut. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Calon Terpilih Pilkada Diusulkan Diangkat", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Rabu 23 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=7, (Rabu, 23 Juni 2010).

=======


Rabu, 23 Juni 2010.
Reklame Pohon Dibersihkan
BLORA - Satpol PP Pemkab Blora kemarin (22/6) membersihkan reklame yang dipasang menempel di pohon di sepanjang Jalan dr Sutomo. Pemasangan reklame dengan memanfaatkan pohon sebagai tiang tersebut melanggar aturan. ''Ini merusak pohon, sehingga harus ditertibkan,'' ujar Kasi Penegakan Perda Pol PP Blora Agus Puji M.

Dia mengatakan, pemasangan reklame baik berupa baliho maupun pamflet dibolehkan di sepanjang jalan. Namun, pemasangan tidak boleh ditempel di pohon. Apalagi sampai memaku di pohon.

''Tolong kalau memasang menggunakan tiang dari kayu atau apa, jangan di paku di pohon,'' ujar salah satu petugas pada seorang penjual sate yang papan keterangan jual satenya dipaku di sebuah pohon di depan warung.

Agus menambahkan, pihaknya juga akan merazia baliho yang tidak berizin. ''Jika tidak dicopot kita yang membongkar kemudian kita amankan,'' katanya. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Reklame Pohon Dibersihkan", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Rabu 23 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=166035, (Rabu, 23 Juni 2010).

=======


Rabu, 23 Juni 2010.
DBH Kecil, Blora Tuntut Lebih Besar
BLORA - Dana bagi hasil (DBH) migas Blok Cepu yang diterima Bojonegoro ternyata membuat iri Blora. Mereka menginginkan DBH migas dibagi secara adil oleh pemerintah pusat. Blora merasa berhak menerima DBH. Alasannya, Blora ikut andil dalam memodali Blok Cepu dalam bentuk partipating interest (PI). ''Kami akan dating ke Kementrian dan secretariat Wakil Presiden,''kata anggota komisi E DPRD, Seno Margo Utomo yang berada di Jakarta kemarin. Sejumlah pejabat Blora dan LSM turut serta ke Jakarta.

Seno mengungkapkan, sejak Blok Cepu dieksplorasi, Blora belum pernah menerima DBH dalam jumlah yang besar. Blora hanya menerima DBH dari sejumlah ladang minyak yang dikelola Pertamina.

Anggota Banggar DPRD itu merinci, pada 2009 lalu, bagi hasil migas untuk Blora hanya sekitar Rp 800 juta. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang hampir Rp 1 miliar. Sedangkan tahun ini, dia prediksikan penerimaan bagi hasil untuk Blora justru kurang dari Rp 800 juta. ''Saya melihat hitungannya tidak menguntungkan Blora, sehingga kita berusaha untuk memberikan gambaran yang sesuai fakta di lapangan,'' tambahnya.

Menurut wakil rakyat dari PKS ini, bagi hasil terbanyak adalah daerah penghasil. Untuk kawasan Blok Cepu, karena mulut sumurnya di Bojonegoro, maka Bojonegoro yang akan menerima DBH paling banyak.

Menurut Seno, disinilah letak ketidakadilannya, sebab Blora dan pemprov jateng juga ikut memodali kegiatan eksplorasi minyak di Blok Cepu. Sehingga, tidak adil kalau hanya Bojonegoro yang menerima bagian terbanyak. ''Ini yang kami sampaikan. Kami datangi Kementerian Keuangan, ESDM dan Dalam Negeri,'' ungkapnya. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "DBH Kecil, Blora Tuntut Lebih Besar", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Rabu 23 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=166027, (Rabu, 23 Juni 2010).

=======


Rabu, 23 Juni 2010.
JPU Terima Putusan Hakim
BLORA - Jaksa penuntut umum (JPU) perkara korupsi dana proyek pengembangan prasarana sosial ekonomi (P2SE) menyatakan menerima putusan hakim yang menghukum Herdaru Budhi Wibowo. Kepala Desa Jipang Kecamatan Cepu ini tersangkut divonis hukuman satu tahun penjara potong masa tahanan. Selain itu, Herdaru juga diharuskan membayar denda Rp 50 juta subsider dua bulan kurungan dan mengembalikan kerugian negara Rp 35,3 juta. Untuk pengembalian kerugian negara ini maksimal satu bulan. Jika tidak bisa harta bendanya akan disita, namun kalau juga tidak ada diganti kurungan dua bulan. Sebelumnya JPU pikir-pikir. ''Kami terima putusan itu setelah pikir-pikir,'' ujar Mujiyati salah satu JPU kemarin.

Dia mengatakan, putusan hakim itu sudah lebih dari separo tuntutan JPU. Selain itu, denda dan uang penggantinya juga sesuai dengan tuntutan. Hanya subsidernya saja yang beda. Jika untuk denda JPU meminta subsider tiga bulan kurunganm, hakim memutuskan hanya dua bulan, begitu juga dengan subsider uang penggantinya jika tidak dibayar. Hakim memutus selama dua bulan dari tuntutan tiga bulan. ''Hanya subsidernya saja yang beda kami terima,'' tambah Mujiyati.

Putusan majelis hakim yang diketuai Zainuri itu dibacakan dalam sidang putusan di PN Blora, pekan lalu. Putusan hakim itu lebih ringan dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, JPU menuntut Herdaru dengan penjara 16 bulan, denda Rp 50 juta dan membayar yang pengganti Rp 35,5 juta, dengan masing-masing subsider tiga bulan. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "JPU Terima Putusan Hakim", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Rabu 23 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=166024, (Rabu, 23 Juni 2010).

=======


Rabu, 23 Juni 2010.
Kirim Satu Atlet di Piala Walikota Surabaya

BLORA - Satu atlet panjat tebing Blora bakal tampil di Piala Walikota Surabaya, 23-25 Juni nanti. Dia adalah Teguh Iman Febrianto. ''Even ini kelasnya sudah tinggi, sehingga hanya atlet andalan kami yang dikirim,'' ujar Nur Fathoni, ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Blora kemarin (22/6) sebelum berangkat ke Surabaya.

Menurut dia, selain karena evennya berkelas, FPTI Blora juga kesulitan pendanaan. Sehingga, FPTI hanya bisa mengirimkan satu atlet. Dia berharap tahun depan ada tambahan anggaran untuk bisa memberangkatkan lebih banyak atlet lagi. ''Sebenarnya potensi ada, selain alasan klasik soal dana, kita juga berhitung kemungkinan meraih prestasi,'' tambahnya.

Keikutsertaan Teguh Imam di ajang itu juga untuk mematangkan kesiapannya sebelum tampil di kejurda 4 Agustus nanti di Semarang.

Menurut Nur Fathoni, di piala walikota dipastikan akan banyak atlet bagus dari daerah lain yang ikut bertanding. Dengan melihat kemampuan dan potensi atlet lain, pihaknya bisa mengevaluasi kemampuan Teguh Imam. ''Jika ada yang kurang bisa segera dibenahi,'' tuturnya. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Kirim Satu Atlet di Piala Walikota Surabaya", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Rabu 23 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=166013, (Rabu, 23 Juni 2010).

=======


Suara Merdeka Cyber News

21 Juni 2010 | 12:23 wib | Nasional

Blora Minta Penerapan UU Bagi Hasil tidak Kaku

Jakarta, CyberNews. Pemerintah Kabupaten Blora meminta Pasal 14 UU Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, terkait bagi hasil pertambangan migas, tidak diterapkan secara kaku.

Penerapan tidak secara kaku diartikan pemerintah pusat menafsirkan bahwa bagi hasil migas diberikan kepada Pemerintah Daerah yang wilayahnya sedang dieksploitasi.

"Bila pemerintah pusat menafsirkan dan menerapkan secara kaku UU tersebut, maka akan berdampak, Jawa Tengah dan Blora dalam waktu dekat ini tidak akan mendapat kucuran bagin hasil dari dana perimbangan yang jumlahnya sangat besar, sangat berarti bagi Jateng dan Blora," kata Kunarto Marzuki, Koordinator Program Transparansi Migas, Lembaga Penelitian dan Aplikasi Wacana saat di Kemendagri, Senin (21/6).

Menurutnya, penafsiran secara kaku akan menimbulkan kesenjangan, atau disparitas harga antara masyarakat Jateng dan Jatim yang tinggal di atas kawasan dengan aset minyak bumi. Mereka yang sudah menanamkan investasi di daerah tersebut dinilai akan dirugikan secara ekonomi.

"Kami berharap pemerintah pusat tidak kaku, sehingga Jateng dan Blora mendapatkan bagiannya secara proporsional, walaupun wilayahnya belum dieksploitasi, namun didalamnya ada kandungan minyak bumi juga," kata Kunarto sebelum bertemu pejabat terkait di Kemendagri.

( Hartono Harimurti /CN16 )

Sumber : (Hartono Harimurti/CN16), "Blora Minta Penerapan UU Bagi Hasil tidak Kaku", Suara Merdeka Cyber News, Senin 21 Juni 2010, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/06/21/57479/Blora-Minta-Penerapan-UU-Bagi-Hasil-tidak-Kaku, (Rabu, 23 Juni 2010).

=======

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)


Selasa, 22 Juni 2010.

Hasil Tes Pengawas SD Diprotes
BLORA - Hasil tes untuk jabatan pengawas SD yang sudah diumumkan Jumat lalu menuai protes.

Sejumlah kepala SD yang menjadi peserta tes menyatakan tidak puas atas hasil tes tersebut. Mereka menganggap penilaian yang dilakukan tidak adil. Para kepala SD itu menuntut penilaian secara adil. ''Kawan-kawan kepala sekolah (kasek) SD banyak yang tidak puas terhadap hasil penyaringan pengawas SD,'' ujar Sumaji, kepala SDN 3 Ngliron, Kecamatan Randublatung, kemarin.

Sumaji mengatakan, dia adalah salah satu kasek yang ikut tes menjadi pengawas SD. Dia tidak lolos tes, namun mengaku menerima kondisinya. Hanya, yang dia sesalkan adalah teman-teman lainnya yang secara kualitas diatas rata-rata justru tidak masuk. Padahal, banyak di antaranya yang merupakan kasek berprestasi bukan hanya di tingkat kabupaten, namun juga sampai tingkat provinsi. ''Kalau saya lego lilo, tapi ini menyuarakan keluhan kawan-kawan,'' tuturnya.

Dia menganggap penyaringan calon pengawas SD itu hanya menilai satu aspek saja, yakni hasil tes yang dilaksanakan selama dua hari pada 17-18 Juni lalu. Sedangkan aspek lainnya seperti prestasi kasek, kinerja, pengalaman dan lainnya tidak diperhatikan. Karena itu, kepala sekolah yang berprestasi justru tidak terjaring. Sumaji mencontohkan kepala SDN 1 Tempelan yang merupakan sekolah berstandar nasional, Hermanto. Selain kasek di sekolah favorit, Hermanto adalah guru berprestasi di tingkat kabupaten dan provinsi. Namun, pada tes untuk jabatan pengawas SD Hermanto tidak lolos. ''Dia malah kalah dengan anak buahnya. Ini kan menurut kami tidak adil,'' ungkapnya.

Akibat penilaian yang tidak adil itu, kata dia, sejumlah kasek yang kecewa siap meletakkan jabatan kaseknya. Sebab, menurut mereka, penilaian tidak didasarkan kondisi dan dilihat dari semua aspek. Para kasek yang kecewa itu menganggap tidak ada manfaatnya setiap tahun diadakan pemilihan guru dan kasek berprestasi jika semuanya itu tidak menjadi pertimbangan. Kinerja yang telah dilakukan selama ini juga tidak berarti apa-apa. ''Kita lihat saja nanti, bagaimana kualitas kasek dan pengawas SD yang baru itu. Apakah mereka bisa mengembangkan sekolah atau tidak, karena mereka minim pengalaman,'' tandasnya.

Sementara, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Noveri saat dikonfirmasi mengatakan, penilaian semuanya dilakukan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jateng. Sebab, BKD sudah menggandeng lembaga ini sebagai pelaksana teknis tes. Sehingga, BKD tidak tahu bagaimana penilaiannya. ''Kami serahkan sepenuhnya pada LPMP, kami tidak ikut menilai,'' katanya.

Hanya, Noveri yang kemarin menghubungi LPMP mengatakan, kalau semua aspek sudah masuk penilaian, termasuk prestasi calon peserta. Semua, kata dia, ada bobot nilainya, namun yang tahu dan teknisnya ada di LPMP. ''Semua sudah dinilai. Kalau mau protes LPMP menyilahkan, itu yang disampaikan ke kami,'' tandasnya. (ono/wid)


Sumber : (ono/wid), "Hasil Tes Pengawas SD Diprotes", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Selasa 22 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=165850, (Rabu, 23 Juni 2010).

=======

Selasa, 22 Juni 2010.

Panwaskab Susun Laporan Pelanggaran
BLORA - Panwaskab Blora kini sibuk menyusun laporan pelanggaran yang ada selama proses tahapan, pelaksanaan dan pasca pilkada di Kota Sate tersebut.

Laporan itu harus disusun rapi dan dikirim ke Bawaslu. Kemarin, panwaskab mulai menyusun laporan lengkap seperti yang dikehendaki Bawaslu. ''Laporan insidental sudah, ini kami menyusun laporan lengkap,'' ujar divisi penanganan laporan Panwaskab Blora, Kudnadi Sapurto.

Laporan tersebut disertai bukti serta proses penanganan dan laporan hasilnya. Selain Bawaslu, laporan tersebut juga dikirim ke Panwaskab Provinsi. Sehingga, hari-hari ini Panwaskab sibuk mengumpulkan dan menyusun materi yang ada.

Sementara itu, setelah sempat ditunda, kemarin berkas pidana pemilu dengan tersangka WI, staf di bagian keuangan Pemkab Blora resmi dilimpahkan kejari ke PN setempat. Kasi Pidum Kejari Blora Suryadi menyatakan, pelimpahan itu dilakukan setelah berkasnya P21 (sempurna). ''Sekarang sedang menunggu jadwal sidang,'' katanya. (ono/wid)

Sumber : (ono/wid), "Panwaskab Susun Laporan Pelanggaran", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Selasa 22 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=165848, (Rabu, 23 Juni 2010).

=======

Senin, 14 Juni 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Suara Merdeka Cyber News

Minggu, 13 Juni 2010.
Tunggu Kabar dari MK
BLORA - KPUK Blora menjadwalkan 16 Juni nanti sebagai tanggal penetapan calon terpilih hasil pilkada 3 Juni lalu. Hingga kini, lembaga penyelenggara pemilu itu masih menunggu apakah ada gugatan atau tidak di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sesuai aturan, gugatan paling lambat masuk tiga hari setelah penetapan hasil penghitungan atau penetapan peraih suara terbanyak. Jika penetapan peraih suara terbanyak dilakukan pada 11 Juni lalu, maka batas akhir melaporkan gugatan 15 Juni nanti. Sebab, kemarin dan hari ini tidak dihitung sebagai hari efektif kerja. ''Jika pada 15 Juni nanti tidak ada gugatan, kita tetapkan calon terpilih pada 16 Juni nanti sesuai jadwalnya,'' tutur Achmad Zakki, divisi hukum KPUK Blora.


Dia mengaku sudah mendatangi MK bersama Sudarwanto, divisi kampanye untuk meminta penjelasan terkait masalah gugatan. Jika ada gugatan, maka jadwal penetapan calon terpilih yang sudah disusun bisa batal. ''Saya sudah datang ke MK untuk memastikan saja apakah ada gugatan atau tidak,'' katanya.


KPUK meminta MK menyatakan secara tertulis apabila tidak ada gugatan. Pernyataan tertulis itu sebagai bukti bahwa penetapan yang dilakukan KPUK atas peraih suara terbanyak bisa diterima berbagai pihak dan tidak menimbulkan protes. ''Pernyataan tertulis itu yang menjadi dasar kami. Saat ini kami masih menunggu pemberitahuan itu,'' tambah Zakki.


MK, kata dia, bakal memberikan jawaban pada Selasa lusa. Anggota KPUK termuda ini mengaku akan berangkat lagi ke Jakarta besok. ''Jika disengketakan kita siap. Semua data sudah kami kumpulkan. Sekarang sudah 80 persen data yang kita kumpulkan dari semua TPS,'' tuturnya.
(ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Tunggu Kabar dari MK", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Minggu 13 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=7, (Senin, 14 Juni 2010).

=======

10 Juni 2010 | 15:55 wib | Pilkada

Bupati Blora Singgung Soal Kekalahannya

Blora, CyberNews. Untuk kali pertama sejak pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Blora, Kamis (3/6), Bupati RM Yudhi Sancoyo menghadiri acara resmi pemkab di pendopo rumah dinasnya, Kamis (10/6). Dalam kesempatan itu, ia sempat menyinggung soal kekalahannya dalam Pilkada.

"Ada banyak faktor mengapa incumbent kalah. Saya prihatin adanya pihak luar yang mengintervensi Blora. Dan itu dilakukan cukup vulgar. Tapi saya berbesar hati. Semuanya terjadi atas kehendak Tuhan," tandasnya.

Kepada para pimpinan SKPD bupati berpesan untuk tetap melaksanakan tugas dengan baik. Dia menyampaikan terimakasihnya karena para pimpinan SKPD melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Bambang Sulistya telah berkomitmen loyal menjalankan tugas.

"Jangan sampai terjadi polarisasi di kalangan pimpinan SKPD," ujarnya.

Sebelumnya dalam sambutan, Sekda Bambang Sulistya menegaskan loyalitasnya kepada pemimpin dan dalam menjalankan tugas. Menurut Bambang masih banyak pekerjaan yang menanti di depan mata setelah pelaksanaan Pilkada.

Kegiatan bertajuk silaturahmi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan bupati tersebut dihadiri seluruh pimpinan SKPD dan para camat.

Kehadiran bupati di acara tersebut sekaligus menjawab isu yang beredar yang menyatakan bupati sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit di Semarang setelah kalah dalam Pilkada.

"Sungguh saya tidak habis pikir. Siapa yang menyebarkan isu bahwa saya sakit. Saya dalam keadaan sehat. Setelah Pilkada saya ke Jakarta untuk menerima penghargaan Adipura. Sangat tidak manusiawi isu tersebut," ujar bupati dalam sambutannya.

(Abdul Muis/CN16).

Sumber : (Abdul Muis/CN16), "Bupati Blora Singgung Soal Kekalahannya", Suara Merdeka Cyber News, Kamis 10 Juni 2010, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/06/10/56613/Bupati-Blora-Singgung-Soal-Kekalahannya, (Senin, 14 Juni 2010).

=======



Selasa, 08 Juni 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)


Selasa, 08 Juni 2010.
Alat Pembakar Limbah RS Terbakar
BLORA - Alat pembakar limbah (incenerator) milik Rumah Sakit dr R. Soetijono kemarin (7/6) siang terbakar. Api yang berasal dari bangunan penyimpanan alat itu membuat panik penghuni RS.

Selain karena api yang berkobar dan asap hitam mengepul, mereka sempat mendapat kabar bahwa rumah sakit yang terbakar. Setelah tahu hanya peralatan untuk memusnahkan limbah pasien yang terbakar, penghuni RS lega.

Informasi yang diperoleh wartawan koran ini dari lokasi kejadian menyebutkan, instalasi pemusnah limbah pasien itu hampir setiap hari digunakan. Lokasinya agak jauh dari tempat perawatan pasien. Sebelum terbakar, peralatan itu masih digunakan membakar limpah pasien. Yakin kalau alat itu sudah bekerja dengan baik, petugas RS lalu pergi.

Tak lama kemudian, ada yang teriak-teriak kalau di instalasi itu terbakar. ''Kami langsung menelepon pemadam karena tabung pemadam kebakaran yang kami punyai tidak mampu memadamkan api,'' ujar Ispuji, salah satu saksi mata dan karyawan RS milik pemkab itu.

Di lokasi kejadian, sekitar 10 buah tabung pemadam milik RS bergeletakan dalam keadaan kosong di lokasi kejadian. Selain petugas pemadam kebakaran, kemarin bergerombol karyawan RS, keluaga pasien, dan warga sekitar RS. Mereka ingin melihat upaya pemadaman api tersebut. Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api. Upaya itu baru selesai sekitar satu jam setelah api berkobar.

Direktur rumah sakit dr Soetijono Hendero Tjahjono saat di lokasi mengatakan, kebaran itu terjadi pukul 11.46. Dia mengaku belum tahu penyebab terbakarnya alat tersebut. Menurut dia, di dalam alat itu terdapat tabung bahan bakar, sehingga api sulit dipadamkan. Akibat kejadian itu, peralatan berharga ratusan juta rupiah tersebut ludes. Sedangkan bangunannya tinggal puing-puing dan tembok keliling saja. ''Alat itu pada 2002 harganya Rp 210 juta. Entah kalau sekarang. Yang jelas kerugian kita cukup besar,'' katanya. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Alat Pembakar Limbah RS Terbakar", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Selasa 8 Juni 2010, http://jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163295, (Selasa, 8 Juni 2010).

=======


Selasa, 08 Juni 2010
Data Hasil Pemungutan Suara Disimpan KPUK
BLORA - Penghitungan suara di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) sudah selesai. Kemarin (7/6), semua data hasil pemungutan suara sampai ke KPUK. Data yang disimpan dalam satu kotak suara dari masing-masing kecamatan itu disimpan di sebuah ruangan di kantor KPUK. Selain petugas keamanan dari KPUK, juga ada anggota polisi yang berjaga 24 jam. "Kami simpan dulu sampai menunggu waktu penghitungan di tingkat KPUK," ujar Ketua KPUK Moesafa, kemarin.

Menurut dia, KPUK tetap akan melaksanakan penghitungan di tingkat kabupaten, sesuai

jadwal yang telah ditetapkan, 9 Juni besok. Penghitungan dilakukan melalui rapat pleno terbuka di gedung PKPRI Blora, Jalan Halmahera. Hal itu berdasar UU Nomor 22/2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu pasal 33 ayat (2). Sehingga, pleno akan dihadiri para saksi, tim pemenangan masing-masing pasangan, warga, serta seluruh PPK. "Juga para pejabat muspida serta pejabat di lingkungan Pemkab Blora,'' tambahnya.

Dalam penghitungan itu, kata Moesafa, juga akan dilakukan penetapan perolehan suara.

Hal itu dilakukan bila penghitungan selesai hari itu juga. Namun, dia yakin penghitungan akan selesai dalam waktu satu hari. Sebab, hanya ada tiga calon yang ikut, sehingga penghitungan lebih sederhana. Hal itu berbeda dengan penghitungan saat pileg lalu yang banyak sekali calonnya. "Setelah penghitungan akan dilakukan penetapan perolehan suara," tandasnya. (ono/fiq)

Sumber : (ono/fiq), "Data Hasil Pemungutan Suara Disimpan KPUK", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Selasa 8 Juni 2010, http://jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163288, (Selasa, 8 Juni 2010).

=======

Selasa, 08 Juni 2010.
Persikaba Condong ke Jamrawi
BLORA - Banyaknya pelatih yang meminati Persikaba Blora membuat manajemen tim harus segera menentukan pilihan. Saat ini, manajemen lebih condong memilih Jamrawi sebagai arsitek tim.

Jamrawi adalah pelatih yang pernah membesut Persibo Bojonegoro. Dia pernah mengangkat prestasi Persibo hingga naik ke divisi I dari divisi II. Namun, Jamrawi pula yang mengembalikan tim kebanggaan warga Bojonegoro itu ke divisi II dari divisi I.

Selain pernah menangani Persibo, dia juga menangani Persepam Pamekasan dan Persikubar Kutai Barat. Kedua kesebelasan yang disebut terakhir pernah satu level dengan Persikaba di divisi I. ''Dari berbagai pertimbangan, Jamrawi yang paling cocok menjadi pelatih Persikaba,'' ujar Manajer Persikaba Amin Faried kemarin (7/6).

Menurut dia, Jamrawi adalah pelatih yang mempunyai kemampuan bagus, meski tim yang pernah ditanganinya belum sampai juara di kompetisi yang diikuti. Selain itu, Jamrawi dinilai tidak banyak tuntutan terutama terkait gaji dan fasilitas apabila ditunjuk menjadi pelatih.

''Ada banyak sisi positif yang dimiliki Jamrawi. Dia juga mempunyai jaringan luas di kalangan pelaku-pelaku sepak bola di Indonesia,'' tambahnya.

Meski begitu, kata Amin, keputusan siapa pelatih yang mengarsiteki Persikaba akan ditentukan melalui musyawarah bersama manajemen dan pengurus Persikaba. Dia menambahkan, penentuan pelatih tetap mempertimbangkan penyampaian visi misi dan pembicaraan kontrak. ''Kami perlu tahu satu per satu visi dan misi calon pelatih supaya jelas arah kepelatihannya seperti apa,'' tuturnya.

Hari ini, lanjut dia, tim bayangan Persikaba akan menjajal kemampuannya dalam latihan bersama Pesik Kuningan di Stadion Kridosono Blora. Kesebelasan asal Jawa Barat itu saat ini sedang menyiapkan diri tampil di kompetisi divisi I. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Persikaba Condong ke Jamrawi", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Selasa 8 Juni 2010, http://jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163276, (Selasa, 8 Juni 2010).

=======

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)


Senin, 07 Juni 2010.

Tinggal Tunggu Penetapan
Hitungan PPK, Kolbu Kuasai 12 Kecamatan

BLORA - Rakyat Blora hamper dipastikan mempunyai bupati dan wakil bupati yang benar-benar baru untuk periode lima tahun ke depan. Berdasarkan hitungan manual yang dilakukan panitia pemilihan kecamatan (PPK) di 16 kecamatan yang berakhir kemarin (6/6), perolehan pasangan Djoko Nugroho-Abu Nafi (Kolbu) tak terbendung.

Dari penghitungan di 16 kecamatan, hanya empat kecamatan yang gagal dikuasai pasangan nomor urut tiga ini. Seperti diberitakan kemarin, perolehan suara Kolbu menang di Kecamatan Jepon, Sambong, Cepu, Jati, Banjarejo, Tunjungan, Ngawen, Todanan, dan Randublatung. Kemenangan itu bertambah di Kecamaran Blora, Japah, dan Kunduran.

Sedangkan pasangan Wali unggul di Kecamatan Kradenan. Sementara pasangan Yes menang di Kecamatan Bogorejo, Jiken, dan Kedungtuban. Dengan hitungan manual di tingkat PPK itu, bisa dibilang kemenangan pasangan Kolbu tinggal menunggu penetapan dari KPUK setempat.

Kemarin, empat PPK menyusul menyelesaikan penghitungannya. Keempatnya, PPK Blora, Jiken, Kunduran, dan Japah. PPK Blora semestinya menyelesaikan penghitungannya Sabtu lalu. Karena terlalu banyak desa dan TPS yang ada, penghitungan suara itu baru kemarin sore selesai.

Divisi Pemungutan Suara KPUK Blora Sudarwanto mengatakan, kemarin jadwal terakhir penghitungan suara di tingkat PPK. Setelah penghitungan di PPK selesai, semua data dikirim ke KPUK. Penghitungan suara di tingkat KPUK akan dilaksanakan 9 Juni lusa. Meski sudah tahu siapa pemanang pilkada berdasarkan hasil penghitungan di PPK, KPUK belum mau mengumumkan secara resmi. ''Karena jadwal kami baru pada 9 Juni besok,'' katanya.

Usai penghitungan di KPUK, lanjut dia, KPUK menggelar pleno penetapan pemenang dalam pilkada. Dalam pelaksanaan penghitungan di KPUK nanti, dia akan mengundang semua PPK juga panwaskab dan panwascam. Selain itu, tim pemenangan dan saksi dari masing-masing pasangan calon. Dia menyatakan, dimungkinkan penghitungan itu selesai dalam satu hari. ''Begitu selesia kita akan tetapkan pemenangnya,'' ujarnya.

Masyarakat, kata dia, sudah bisa mengetahui siapa pasangan calon yang menang jika rajin mengikuti penghitungan suara di PPK. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Hitungan PPK, Kolbu Kuasai 12 Kecamatan", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Senin 7 Juni 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=7, (Selasa, 8 Juni 2010).

=======

Jumat, 04 Juni 2010

Suara Merdeka Cyber News : Pilkada Blora

03 Juni 2010 | 13:09 wib | Pilkada

Pilkada Blora
Mereka Memilih dengan Hati
image

Blora, CyberNews. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Blora 2010 ini, adakah pemilih yang menyalurkan hak suaranya tanpa pengaruh money politic, tanpa paksaan, dan tanpa serangan fajar?

Jawabnya: Ada! Salah satunya adalah penghuni rutan. Kalau sebagian warga umumnya selalu membicarakan "berapa amplop dari calon ini" dan "berapa dari calon itu" menjelang pemilukada, maka tidak bagi para penghuni rutan itu. Mereka hanya tahun nama calon, lalu memilih sesuai dengan hati nurani mereka.

Bambang Budianto, para penghuni rutan memilih calon kepala daerah tahun ini, murni sesuai keinginan hati masing-masing. "Tidak ada paksaan ataupun serangan fajar," ucapnya yang akrab disapa In Londo.

Hal tersebut dibenarkan Amir, salah seorang penghuni rutan yang lain. Dikatakannya, semua pemilih yang terdaftar di rutan Blora, semua menggunakan hak pilihnya. "Semua yang terdaftar, memilih. Hanya sedikit yang tidak ikut memilih, itupun mereka yang tidak terdaftar," imbuhnya.

Kepala Rutan Blora Hardi Widioso SH MSi, mengemukakan, tahanan rutan Blora yang memiliki hak suara, semuanya ikut memilih. "Dari 162 penghuni, 117 terdaftar memiliki hak suara. Lima diantaranya perempuan," ujarnya.

Proses pemungutan suara di rutan, barangkali menjadi salah satu yang paling lancar dan tertib di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada. Dimulai pukul 07.00 WIB sesuai ketentuan yang berlangsung, dan selesai pada 09.48 WIB.

Wasto, salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), mengatakan, di TPS khusus rutan Blora disediakan dua bilik pemilihan bagi 117 pemilih. "Untuk petugas ada tujuh petugas, terdiri dari dua petugas KPPS, tiga pegawai rutan yang ikut menjadi petugas dan dua Linmas," katanya.

( Rosidi /CN14 )

Sumber : (Rosidi/CN14), "Pilkada Blora - Mereka Memilih dengan Hati", Suara Merdeka CyberNews, Kamis 3 Juni 2010, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/06/03/56059/Mereka-Memilih-dengan-Hati, (Jum'at, 4 Juni 2010).

=======

03 Juni 2010 | 21:18 wib | Pilkada

Pilkada Blora

Pasangan Kolbu Unggul Sementara

Blora, CyberNews. Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Blora, Djoko Nugroho-Abu Nafi (Kolbu) untuk sementara mengungguli pasangan calon lainnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Kamis (3/6). Itu didasarkan pada hasil penghitungan cepat sementara yang dilakukan Panitia Pengawas (Panwas) dan tim kampanye pasangan Kolbu.

Berdasarkan penghitungan cepat internal Panwas hingga pukul 19.00, pasangan Kolbu yang diusung koalisi partai politik : PD, PKB, PPP, Hanura dan PPIB meraih 50,21 % suara.

Sedangkan pasangan calon incumbent RM Yudhi Sancoyo-Hestu Bagiyo Sunjoyo (Yes) mendapat 41,01 % dan pasangan HM Warsit- Lusiana Marianingsih (Wali) memperoleh 8,79 %.

Jumlah suara masuk dalam penghitungan Panwas tersebut baru mencapai 467.210 suara. Jumlah pemilih terdaftar dalam Pilkada berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 688.240 orang.

"Kami tegaskan penghitungan cepat itu baru sementara dan bersifat internal di kalangan Panwas. Kami persilahkan masyarakat menunggu hasil penghitungan resmi melalui rekapitulasi manual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Blora," ujar Ketua Panwas Blora, Wahono.

Sementara berdasarkan penghitungan yang dilakukan tim kampanye pasangan Kolbu, perolehan suara pasangan calon nomor urut tiga tersebut mencapai sebanyak 50,8 %, pasangan Yes nomor urut satu memperoleh 40,7 % suara dan Wali nomor urut dua meraih 8,4 % suara.

"Kami optimis perolehan suara itu tidak akan berubah. Kalau pun berubah, tidak cukup signifikan," tandas Gatot Pranoto, juru bicara tim kampanye pasangan Kolbu.

Juru bicara tim kampanye Yes, Indardjo menyatakan pihaknya juga melakukan penghitungan cepat berdasarkan laporan saksi saksi yang bertugas di lapangan. Hanya dia mengemukakan penghitungan tersebut belum final. Dia pun mempersilahkan masyarakat menunggu penghitungan resmi berupa rekapitulasi manual yang dilakukan KPU.

"Kalau ada lembaga ataupun kelompok masyarakat yang melakukan penghitungan cepat, silahkan saja. Namun kami tegaskan hasil Pilkada secara resmi mengacu pada rekapitulasi manual KPU," ujar Ketua KPU Blora, Moesafa.

Berdasarkan jadwal KPU, rekapitulasi manual di tingkat kabupaten akan dilakukan 9-11 Juni. KPU Blora tidak melakukan penghitungan cepat karena beralasan tidak ada aturan hukum yang memerintahkan dilakukan penghitungan tersebut.

( Abdul Muis /CN13 )

Sumber : (Abdul Muis/CN13), "Pilkada Blora - Pasangan Kolbu Unggul Sementara", Suara Merdeka CyberNews, Kamis 3 Juni 2010, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/06/03/56104/Pasangan-Kolbu-Unggul-Sementara, (Jum'at, 4 Juni 2010).

=======



Kompas.com : Pilkada Blora


Pilkada Blora
Demokrat Cs Rontokkan Petahana Blora

Kamis, 3 Juni 2010 | 19:36 WIB

KOMPAS/NINA SUSILO
ilustrasi

BLORA, KOMPAS.com — Pasangan calon bupati dan wakil bupati Blora, Jawa Tengah, dengan nomor urut tiga, Djoko Nugroho-Abu Nafi, unggul sementara dalam pilkada, Kamis (3/6/2010).

Pasangan ini diusung Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perjuangan Indonesia Baru (PPIB).

Berdasarkan perhitungan cepat oleh Panitia Pengawas Pilkada hingga sekitar pukul 17.30, pasangan itu unggul di 14 dari 16 kecamatan. Kemenangan itu berarti merontokkan nyaris seluruh kekuatan calon incumbent (petahana), Bupati Yudhi Sancoyo, yang kali ini berpasangan dengan Hestu Bagiyo Sunjoyo dengan nomor urut satu.

Yudhi Sancoyo diusung oleh Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), serta Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).

Adapun calon dengan perolehan suara terkecil adalah pasangan Warsit-Lusiana Marianingsih yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Berdasarkan hasil perhitungan sementara, pasangan nomor urut tiga itu kalah di dua kecamatan, yakni Jiken karena didominasi oleh pasangan Yudhi Sancoyo-Hestu Bagiyo Sunjoyo dan Kradenan yang dimenangkan pasangan Warsit-Lusiana Marianingsih," kata Ketua Panwas, Wahono.

Sumber : "Pilkada Blora - Demokrat Cs Rontokkan Petahana Blora", Kompas.com (editor : yuli, umber : ANT, foto : Kompas/Nina Susilo), Kamis 3 Juni 2010, http://regional.kompas.com/read/2010/06/03/19360687/Demokrat.Cs.Rontokkan.Incumbent.Blora, (Jum'at, 4 Juni 2010).

=======