Minggu, 30 Mei 2010

Jawa Pos Radar Bojonegoro


Minggu, 30 Mei 2010.
Kolbu Jalan Sehat, Yes Libur
BLORA - Meski jadwal kampanye baru selesai hari ini, namun kemarin seakan menjadi waktu terakhir pelaksanaan kampanye bagi pasagan calon. Sebab, hari ini para calon konsentrasi untuk melakukan debat calon. Karena itu, pasangan Djoko Nugroho -Abu Nafi melakukan kegiatan terbuka. Kolbu menggelar jalan santai di Cepu.

Sebagian besar massa menggunakan atribut Kolbu,di antaranya kaos dan ikat kepala. Djoko Nugroho dan Abu NAfi yang diserta istrinya masing-masing menjadi pemimpin dalamjalan sehat itu. Keduanya berjalan paling depan dan diiringi oleh ribuan pendukungnya. Para pendukung ini bukan hanya datang dari Kecamatan Cepu, namun juga datang dari Kecamatan Sambong dan Kedungtuban. Banyaknya massa yang datang,kemarin membuat jalanan kota Cepu macet untuk beberapa saat. Namun hal itu sudah diantisipasi. Sebab, massa sengaja berangkat setelah siswa masuk sekolah atau karyawan masuk kantor untuk bekerja,sehingga meski memacetkan jalan raya tidak mengganggu kesibukan warga. ''Kami ingin sama-sama bisa beraktivitas, kegiatan kami sebisa mungkin tidak merugikan. Karena kami ingin semua warga sehat dan bergembira,'' ujar Abu Nafi.

Hal bertolak belakang dilakukan pasangan Yes. Kemarin, pasangan itu malah libur kampanye. Indarjo sekretaris tim pemenangan Yes mengatakan, kemarin pihaknya libur kampanye. kampanye akan dilakukan hari ini di rumah Sutrisno anggota DPRD dari Kecamatan Kunduran. ''Hari ini kami libur, besok (hari ini) pukul 13.00 kami kampanye di rumah Pak Tris,'' kata Indarjo. (ono)

Sumber : (ono), "Kolbu Jalan Sehat, Yes Libur", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Minggu 30 Mei 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161448, (Minggu, 30 Mei 2010)

=======

Minggu, 30 Mei 2010.
Hari Ini Tiga Pasangan Calon Adu Visi
BLORA - Pagi ini KPUK menjadwalkan debat calon bupati dan calon wakil bupati yang akan bertarung dalam pemilukada 3 Juni besok. Debat akan dilaksanakan di gedung DPRD Blora. Debat calon itu merupakan putaran terakhir pelaksanaan kampanye yang juga berakhir hari ini. ''Debat ini sekaligus kampanye bersama para calon,'' kata Divisi Kampanye Sudarwanto kepada Radar Bojonegoro kemarin.

Dia mengatakan, jika masih memungkinkan, para calon juga boleh melakukan kampanye lagi setelah melaksanakan debat. Hanya, debat pagi ini,kata Darwanto hanya diikuti oleh tiga pasangan calon dengan pendukung masing-masing pasangan 50 orang. Pembatasan pendukung yang bisa masuk arena debat itu untuk menjaga agar pelaksanaan debat lancar dan tertib. ''Termasuk tidak diperkenankannya pendukung terlibat dalam dialog tersebut,'' tambahnya.

Karena itu, arena debat nanti akan dijaga ketat aparat. Hal itu untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang bisa masuk ke arena adalah pengunjung yang diberi tanda khusus atau kartu pengenal dari panitia. Sehingga semua bisa berjalan tertib. Debat yang menggunakan moderator itu akan mendatangkan Rektor IAIN Walisongo Semarang. ''Kami berusaha menjaga agar debat ini berjalan sesuai harapan, yakni mengedepankan konsep dari masing-masing calon,'' katanya.

Anggota KPUK dari Tunjungan itu mengatakan ada tujuh tema pokok dalam debat itu, yakni kebijakan public, politik, hukum dan pemerintahan. Kemudian, ekonomi yang meliputi koperasi, UMKM dan perdagangan. Serta Kehutanan dan pertanian, pendidikan, kesejahteraan rakyat dan social. Selain itu juga sumber daya alam, pertambangan da energy, kesehatan dan lingkungan hidup, pemuda dan olahraga serta yang terakhir agama dan kesetaraan gender. ''Kami ingin mendengar bagaimana konsep para calon dengan tema ini,'' tandasnya.

Sementara, Ketua Panwaskab Wahono mengingatkan agar KPUK nanti cermat mengelola dialog.Panwaksab tidak ingin ajang debat itu menjadi ajang saling menyerang dan menghujat antarpasangan. ''Karena itu KPUK harus tegas, kalau sudah mengarah ke sana harus di cut,'' pintanya.

Soal ini Sudarwanto menyatakan sudah mengantisipasi. Moderator kata dia, sudah diberi masukan dan sudha tahu apa yang harus dilakukan ketika situasi sudah tidak sehat. ''Kami yakin moderator sudah tahu itu. Kami juga sudah memberi batasan-batasannya,'' tegasnya. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "Hari Ini Tiga Pasangan Calon Adu Visi", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Minggu 30 Mei 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161447, (Minggu, 30 Mei 2010).

=======

Suara Merdeka Cyber News


24 Mei 2010 | 19:02 wib

Dua Atlet Blora Raih Medali

image

Blora, CyberNews. Dua atlet menembak dari Klub Brengkel, Kabupaten Blora, yaitu Agung Febrianti DIPWS dan Veronica Dian NDL, berhasil meraih medali dalam lomba menembak piala Walikota Surabaya, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pahlawan yang ke-717.

Pada lomba menembak yang digelar 21-23 Mei lalu di lapangan tembak Kodam V Brawijaya, Jalan Diponegoro No 1, Surabaya, Febri berhasil meraih medali emas pada nomor Air Riffle Hunting Puteri. Sementara Veronica harus puas dengan medali perunggu di nomor yang sama.

Setiawan, pelatih yang mendampingi kedua atlet tersebut sejak awal, cukup bangga dengan prestasi yang diraih anak asuhnya itu. "Para pesaingnya dalam perlombaan tersebut cukup berat, karena beberapa adalah atlet nasional," katanya bangga.

Namun begitu, sebagai pelatih, ia tidak cukup puas sampai di situ. "Ini adalah kemenangan yang harus disyukuri, tetapi saya belum puas, dan prestasi ini harus ditingkatkan," tambahnya yang mengaku rela jika akhirnya anak asuhnya nanti diambil klub yang lebih besar demi peningkatan kariernya.

Sementara itu, Ngatidjan, ketua kontingen, berpesan agar anak-anak meningkatkan prestasi yang telah dicapai. "Pertahankan dan tingkatkan prestasi yang diraih. Selain itu, para rekannya agar mengikuti jejak untuk berprestasi mengharumkan nama daerah," ujarnya. (Rosidi/CN14)

Sumber : (Rosidi/CN14, "Dua Atlet Blora Raih Medali", Suara Merdeka Cyber News, Senin 24 Mei 2010, http://sport.suaramerdeka.com/read/sport/2010/05/24/5926/Dua-Atlet-Blora-Raih-Medali, (Minggu, 30 Mei 2010.

=======



Rabu, 26 Mei 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)

Rabu, 26 Mei 2010.
Tuntutan untuk Herdaru Ditunda
BLORA - Tuntutan untuk Kepala Desa (Kades) Jipang, Kecamatan Cepu, yang menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi dana proyek pengembangan prasarana sosial ekonomi (P2SE) di desanya, kemarin (25/5), batal digelar. Sebab, jaksa penuntut umum (JPU) kasus itu belum siap membacakan tuntutannya.

Selain itu, Herdaru juga tidak didampingi penasihat hukum (PH)-nya. Sehingga, Ketua Majelis Hakim (MH) Zaenuri yang memimpin sidang menundanya pada Kamis besok. "Sidang ditunda Kamis depan. Bilang pada PH-mu untuk datang," ujar Zainuri.

Sidang kemarin semestinya mengagendakan pembacaan tuntutan jaksa atas terdakwa. Tuntutan dibacakan setelah pemeriksaan saksi-saksi dan pemeriksaan terdakwa kelar. Kemarin, JPU diwakili Wibowo Wisnu, sedangkan PH terdakwa, Zainudin, tidak hadir. Selain itu, pengacara yang lain juga absen. Sementara, hakim Aminuddin yang tidak hadir, kemarin digantikan Dzulkarnain.

Herdaru didakwa melanggar pasal melanggar pasal 2 ayat 1 juncto pasal 18 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tipikor sebagaimana diubah UU 20/2001 (dakwaan primer). Dan dakwaan subsider pasal 3 juncto pasal 18 UU 31/1999. (ono/fiq)


Sumber : (ono/fiq), "Tuntutan untuk Herdaru Ditunda", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Rabu 26 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160695, (Rabu, 26 Mei 2010)
=======

=======

Rabu, 26 Mei 2010.
Kapolres Pantau Pengiriman Logistik
BLORA- Kapolres Blora AKBP Isnaeni Ujiarto didampingi Kabag Bina Mitra Kompol Johan Setiajid kemarin memantau langsung pelaksanaan pengiriman logistik pilkada.Kapolres mendatangi gedung PKPRI yang menjadi gudang penyimpanan dan penyiapan logistik KPUK. Di lokasi Kapolres diterima Sekretaris KPUK Sugiyono dan anggota KPUK lainnya. Kapolres ingin memastikan pengiriman logistik lancar. ''Kami terus mangawal demi kelancaran pengiriman dan pengamanan logistik,'' kata Kapolres kepada Radar Bojonegoro.

Kemarin, KPUK memang memulai pengiriman logistik. Sesuai jadwal pengiriman itu harus selesai dalam waktu tiga hari. Pengiriman langsung ke kecamatan-kecamatan yang ada di Blora. Kecamatan yang paling jauh didahulukan, yakni Kecamatan Randublatung, Jati, Jepon, Jiken, Sambong, Kradenan dan Kecamatan Banjarejo. ''Jadwal itu adalah pengiriman di tingkat kecamatan atau PPK,''kata Arifin Divisi Logistik kemarin.

Logistik yang dikirim di antaranya bilik suara, formulir-formulir dan kartu pemilih sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Puncak adalah kemarin, yakni berupa logistik surat suara serta sejumlah peralatan yang dibutuhkan saat hari pemungutan suara, seperti paku dan bantalan pencoblosan. ''Logistik tersebut dimasukan dalam kotak suara,'' tambahnya.

Arifin mengatakan, berdasarkan jadwal pengiriman logistik memag tiga hari. Hari kedua hari ini, kecamatan yang menjadi sasaran adalah Kecamatan Todanan, Kunduran, Kedungtuban, Tunjungan, Ngawen dan Kecamatan Cepu. Di hari terakhir, Kamis (27/5), pengiriman logistik dilakukan di Kecamatan Blora dan Bogorejo. Distribusi logistik menggunakan tiga truk. ''Dari kecamatan, oleh PPK logistik tersebut selanjutnya didistribusikan ke desa-desa hingga ke tempat pemungutan suara,'' tandasnya.

Seluruh proses distribusi logistik akan selesai satu hari menjelang hari H Pilkada. Arifin menyatakan, pengiriman logistik tersebut dengan pengawalan kepolisian. Personel perlindungan masyarakat (Linmas) juga dilibatkan saat pengiriman di tingkat desa hingga TPS. (ono)

Sumber : (ono), "Kapolres Pantau Pengiriman Logistik", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Rabu 26 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160692, (Rabu, 26 Mei 2010)

=======

Rabu, 26 Mei 2010.
Perubahan DPT Dikecam
Kinerja KPUK Dinilai Tak Profesional

BLORA - Perubahan daftar pemilih tetap (DPT) yang dilakukan KPUK menuai kecaman. Salah satunya adalah dari partai politik pendukung pasangan Djoko Nugroho-Abu Nafi (Kolbu) Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB). ''Bisa dipidanakan itu. DPT yang sudah ditetapkan mestinya tidak bisa diubah. Kok ini diubah,'' ujar Ketua PPIB Blora Singgih Hartono kepada Radar Bojonegoro kemarin.

Dia mengatakan, hal ini sangat mencurigakan, karena dilakukan pada saat musim kampanye dan mendekati hari H pilkada. Karena itu, menurut Singgih, KPUK perlu diwaspadai ada kepentingan tertentu. Karena itu, pihaknya menilai kinerja KPUK tidak profesional.Alasannya, penetapan DPT membutuhkan waktu yang panjang dan anggaran yang tak sedikit. ''Kinerja KPUK patut dipertanyakan. Uang sudah dibuang-buang percuma dengan kinerja semacam ini,'' tambahnya.

Dia menyebut, saat ini warga bisa mencurigai bukan hanya soal jumlah saja yang salah, namun sangat dimungkinkan banyak data pemilih yang juga salah. Dengan kondisi itu, menurut mantan anggota DPRD ini, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPUK dinilai kecil.''Siapa yang bisa percaya dengan DPT kalau sudah seperti ini,'' ungkapnya.

Satu hal yang tidak bisa dimengerti menurut Singgih adalah kenapa waktunya mepet dengan pelaksanaan pilkada. Padahal, selama DPT sudah diberikan berbagai pihak, salah satunya adalah ke tim pemenangan pasangan dan partai politik. Kasus ini membuat nama baik KPUK sebagai lembaga penyelenggara pemilu jatuh di mata masyarakat. ''Bagaimana bisa kita percaya. Kami tidak akan tinggal diam. Ini persoalan serius bisa dipidanakan. Dasarnya apa DPT bisa diubah,'' tandasnya.

Sementara itu, Panwaskab Blora kemarin mengirim surat resmi ke KPUK terkait perubahan DPT. Dia menyebut KPUK tidak fair. Sebab, jika ada nama dobel yang dicoret tidak dicantumkan dan dikatakan tidak memengaruhi jumlah DPT. Namun,pada kenyataannya, kesalahan hitung bisa berpengaruh dan bisa menjadi alasan DPT diubah. Padahal, sejak awal Panwaskab minta DPT diubah KPUK kukuh menyatakan DPT tidak bisa diubah. ''Kalau kenyataannya seperi ini KPUK mau bilang apa. Kami minta KPUK konsisten jangan main ubah saja,'' katanya.

Untuk itu, kata dia, sikap Panwaskab tetap menolak DPT. Penolakan itu dilakukan dengan jalan menolak menandatangani berkas pemeliharaan DPT. ''Kami juga instruksikan semua PPL dan Panwascam menolak tandatangan, karena itu memang bukan wilayah Panwas,'' tegasnya.

Terpisah Ketua KPUK Blora Moesafa tidak mau menanggapi tudingan miring yang dialamatkan ke lembaganya. Dia mengatakan,kalau perubahan DPT itu hanya karena kesalahan hitung dan tidak mengurangi jumlah riil pemilih. ''Kami tidak mengomentari komentar,kami punya dasar,'' tegasnya. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "Perubahan DPT Dikecam- Kinerja KPUK Dinilai Tak Profesional", Rabu 26 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160691, (Rabu, 26 Mei 2010) =======

=======

Rabu, 26 Mei 2010.
Panwaskab Sweeping Rumah Anggota DPRD
Cari Ikan Asin yang Dibagikan kepada Warga tapi Kecele

BLORA - Panwaskab harus gigit jari saat sidak ke sejumlah rumah warga yang diduga menyimpan ikan asin. Lembaga pengawas pilkada itu tak menemukan ikan asing tersebut. Ikan asin itu diduga dibagikan kepada warga oleh salah satu tim kampanye pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Blora. ''Kami menerima laporan di salah satu rumah anggota DPRD Blora dijadikan tempat transit, karena kami hari ini kami datangi,'' ujar Ketua panwaskab Wahono saat sidak di gudang kayu milik Yulianto, anggota DPRD yang dilaporkan menyimpan ikan asin tersebut.

Sesuai laporan yang diterima Panwaskab, sebelumnya ada dua truk yang masuk gudang kayu di Desa Keser Kecamatan Blora itu. Dua truk itu diduga berisi ikan asin yang akan dibagi-bagikan ke warga dengan harapan agar mendukung salah satu calon bupati. Hanya, saat didatangi kemarin Panwaskab kecele, karena tidak ada secuilpun ikan asin yang ditemukan. ''Memang benar ada dua truk yang masuk, namun berisi kayu. Silakan saja di cek,'' kata Yulianto.

Anggota DPRD dari PPDI itu kemudian mengajak anggota Panwaskab dan anggota Panswascam Blora untuk berkeliling ke gudangnya. Juga, Panwaskab diminta memeriksa di rumah Yulianto yang tidak jauh dari gudang. Yulianto meyakinkan kalau tidak ada ikan asin yang dia simpan. Bahkan,dia sendiri mengaku tidak tahu kalau ada pembagian ikan asin itu.''Sebab, di sini (Keser) belum ada warga yang diberi. Baunya saja tidak ada, apalagi barangnya,''ujar dia.

Tidak menemukan yang dicari, anggota Panwaskab menuju Desa Tutup Kecamatan Tunjungan. Di desa ini rombongan langsung menuju rumah Turmudzi, mantan Kades Tutup yang sebelumnya dikabarkan menerima ikan asin satu truk. Hanya, saat rombongan tiba di lokasi, sudah tidak menemukan satu pun ikan asin. Hanya, tiga peti kayu bekas ikan asin yang masih tersisa. Turmudzi mengakui kalau dia menerima ikan asin itu. Hanya, dia menyebut hal itu tidak terkait dengan pilkada. ''Ikan asin itu dari Pak Salim bupati Rembang yang syukuran karena terpilih menjadi bupati yang kedua kali,'' katanya.

Ikan asin itu,kata dia, sebanyak 115 peti yang setiap peti berisi 70 bungkus ikan asin dengan berat sekitar 0,5 kilogram. Semua ikan asin itu sudah dia bagikan ke warga desa di seluruh Kecamatan Tunjungan, kecuali Desa Sambongrejo dan Gempolrejo yang belum. Karena itu, dia kemudian mengajukan lagi tambahan untuk dua desa tersebut. ''Tidak ada kaitannya calon bupati,saya bukan tim sukses kok,'' tambahnya.

Menurut Wahono, selain di Blora dan Tunjungan, kecamatan lain yang didrop ikan asing adalah Kecamatan Bogorejo dan Banjarejo. Hanya, Panwaskab mengaku tidak menemukan pelanggaran dari kegiatan itu.''Bagaimana mau menindak, terbukti tidak ada pelanggaran. Bungkus ikan asin plastic putih polos, tidak ada ajakan dan lainnya. Yang membagi juga bukan tim sukses atau lainnya. Hari ini kami ingin membuktikan itu,''tandas Wahono. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "Panwaskab Sweeping Rumah Anggota DPRD -Cari Ikan Asin yang Dibagikan kepada Warga tapi Kecele", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Rabu 26 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160690, (Rabu, 26 Mei 2010).

=======

Senin, 24 Mei 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)

Minggu, 23 Mei 2010.
Dijanjikan Kerja di SPBE, Setor Uang, Tertipu

BLORA - Tertipu karena dijanjikan pekerjaan, Pariyadi, 45, warga Kelurahan Ngroto, Kecamatan Cepu melapor ke mapolsek setempat. ''Korbannya semua 23 orang, dan saya mewakili mereka untuk melaporkan kasus ini,'' ujar Pariyadi didampingi Darmin, korban lainnya.

Menurut dia, terlapor dalam kasus ini, Sugiyanto, 58, pensiunan pegawai Perhutani asal Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro. Sugiyanto dituduh menjanjikan pelapor pekerjaan sebagai karyawan stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) di Cepu. Untuk bisa memasukkan menjadi karyawan SPBE, terlapor meminta uang Rp 2,5 juta per orang. ''Sebagai karyawan, dijanjikan gaji Rp 2,5 juta per bulan. Siapa yang tidak ingin anaknya bekerja,'' ujar Darmin.

Dia mengaku membayar Rp 2,5 juta kepada Sugiyanto agar anaknya bisa bekerja. Namun, janji pekerjaan yang disampaikan Agustus tahun lalu tidak kunjung direalisasikan. Setiap kali ditanyakan, Sugiyanto mengelak. ''Dia (Sugiyanto) selalu meyakinkan kalau anak saya pasti masuk. Kalau tidak masuk dia berani di potong lehernya,'' ujar Darmin.

Bahkan, lanjut dia, Sugiyanto memberikan tanda pengenal dari sebuah perusahaan seolah-olah korbannya sudah masuk di perusahaan tersebut. Tanda itu berupa kertas yang ditempel foto pekerja. Dalam kartu pengenal itu tertulis PT Mitra Pertiwi Cepu. Namun, kartu itu tidak menyebutkan alamat kantornya. ''Setelah ditelusuri, PT itu tidak ada,'' imbuh Darmin.

Pariyadi juga mengaku sudah membayar Rp 7,5 juta untuk memasukkan tiga adiknya. Berdasarkan laporan ke polisi, Pariyadi ditipu akan diberi pekerjaan pada 13 Oktober lalu. Hal itu berdasarkan kuitansi pembayaran yang diberikan. Menurit dia, Sugiyanto sudah diminta mengembalikan uang secara baik-baik. Namun, terlapor tidak menanggapi. Karena itu, para korban kemudian melapor ke polisi. ''Jelas kami ingin uang kembali. Karena dia sudah menipu kami,'' katanya.

Sementara Kapolsek Cepu AKP Andhika Bayu Adhittama saat dikonfirmasi mengatakan, laporan tersebut sedang diproses. Dia belum bisa menjelaskan apakah terlapor nantinya dijadikan tersangka atau tidak. ''Masih dalam proses,'' ujar mantan Kasatlantas Polres Karanganyar ini. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Dijanjikan Kerja di SPBE, Setor Uang, Tertipu", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Minggu 23 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160112, (Senin, 24 Mei 2010).

=======

Minggu, 23 Mei 2010.
Kembali Sisir Atribut Melanggar
BLORA - Selama pelaksanaan tahapan dan kampanye pilkada, ribuan atribut pasangan calon diamankan Panwaskab Blora. Ribuan atribut itu terdiri dari baliho, spanduk, stiker, dan lainnya yang dipasang di lokasi larangan.

''Berbagai jenis, jumlahnya 4.000 lebih,'' kata ketua Panwaskab Blora, Wahono.

Sampai kemarin, panwaskab masih menyisir sejumlah titik yang dipasangi atribut bergambar pasangan calon bupati dan calon wakil bupati. Lokasi yang disisir adalah lokasi yang dilarang dipasangi atribut. Salah satunya, di sekitar alun-alun kota. ''Jelas ini adalah tempat yang dilarang dipasangi atribut. Karena masih dilanggar, jadi kami bersihkan,'' tuturnya.

Kawasan alun-alun nampaknya menjadi tempat yang disukai tim pasangan calon untuk memasang gambar. Buktinya, di lokasi ini gambar tiga pasangan calon yang akan bertarung dalam pilkada Blora 3 Juni nanti ditemukan. Sehingga, anggota panwaskab yang dibantu Panwascam Kota langsung membersihkan. Gambar itu ada yang dipasang di pohon, tiang listrik, tembok sekitar pendapa, dan lainnya.

Selain di sekitar alun-alun, atribut melanggar juga ditemukan di Jalan Kolonel Sudarman. Di lokasi ini, gambar pasangan Yudhi Sancoyo- Hestu Bagiyo Sunjoyo yang diamankan. Karena baliho kecil yang dipasang berdekatan dengan sebuah sekolah. Setelah diukur, ternyata hanya jarak 25 meter dari sekolah. ''Minimal radius 50 meter dari tempat pendidikan, kantor, tempat ibadah dan lainnya harus steril. Karena ini melanggar, ya dibersihkan,'' tegasnya.

Dengan kejadian ini, Wahono memperingatkan para pasangan calon untuk berhati-hati dan mematuhi aturan yang telah diberlakukan. ''Mari kita ciptakan pilkada damai tanpa melanggar,'' pintanya. (ono/wid)

Sumber : (ono/wid), "Kembali Sisir Atribut Melanggar", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Minggu 23 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160106, (Senin, 24 Mei 2010). =======

Selasa, 18 Mei 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro) : Mobil DPRD Blora ditilang ; Visi misi Cabup


Selasa, 18 Mei 2010.

Tiga Mobil DPRD Ditilang

BLORA - Kelakuan tiga anggota DPRD Blora ini tidak layak ditiru. Mendapatkan jatah mobil dinas berpelat merah, mereka menggantinya dengan pelat hitam. Satlantas Polres Blora yang mengetahui tiga mobil itu berganti pelat, kemarin (17/5) menilangnya.

Bahkan, salah satu dari tiga anggota DPRD yang ditilang itu kedapatan tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).

Informasi yang diperoleh wartawan koran ini di lokasi menyebutkan, dua mobil jenis APV warna silver dan satu mobil Panther hijau yang ditilang polisi. Satu Mobil APV dikemudikan Subroto, ketua komisi B DPRD. Anggota dewan dari Kecamatan Todanan itu mengganti nopol mobil dinasnya dengan pelat hitam dan bernomor K 9508 QN. Satu APV lainnya digunakan M Setyo Budi Waluyo, ketua Komisi D DPRD. Wakil rakyat dari Kecamatan Kedungtuban ini mengganti nopol dan pelat mobilnya menjadi K 9509 QN. ''Yang jelas mobil ini pelat nopolnya mestinya merah,'' ujar Kasatlantas Polres Blora AKP Yudhi Priantono yang memimpin operasi hanya sekitar 100 meter dari gedung DPRD di Jalan A Yani itu.

Sementara satu mobil lainnya dikemudikan Mustofa. Anggota Komisi C dari PKB ini kemarin mengganti pelat nopol mobil dinasnya dengan K 107 E warna hitam.

Selain menilang tiga mobil dinas anggota DPRD, polisi juga menilang dua motor dinas milik Kades dan lurah. Masing-masing motor K 9678 E yang dikendarai Kepala Kelurahan Gadon, Kecamatan Cepu, Sutarman dan motor K 9852 E yang dikendarai Joko Santoso, Kades Tengger, Kecamatan Japah. ''Untuk yang motor alasannya nopolnya belum keluar,'' tutur AKP Yudhi.

Atas pelanggaran itu, lanjut dia, kendaraan-kendaraan tersebut ditilang. Menurut Yudhi, pihaknya mempunyai data lengkap mana saja kendaraan di Blora yang mempunyai nomor polisi ganda. Salah satunya, kendaraan dinas bupati. ''Kalau yang lain jangan coba-coba,'' ingatnya. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Tiga Mobil DPRD Ditilang", Jawa Pos Rada Bojonegoro, Selasa 18 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=159087, (Selasa, 18 Mei 2010).

=======

Selasa, 18 Mei 2010.

Yes Sampaikan Keberhasilan Blora, Wali Kritik Pemerintah
BLORA - Kampanye hari pertama di Blora kemarin (17/5) dilaksanakan dengan penyampain visi misi para pasangan calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) setempat. Acara yang digelar dalam sidang paripurna istimewa DPRD itu dihadiri ratusan orang.

Selain anggota DPRD dan para pendukung masing-masing pasangan calon, pejabat pemkab, Kades, kepala sekolah dan siswa perwakilan dari berbagai sekolah, tokoh masyaraka dan organisasi kepemudaan mengikuti acara tersebut.

Sidang paripurna istimewa yang dipimpin Ketua DPRD Maulana Kusnanto tersebut dihadiri 33 dari 44 anggota dewan. Kegiatan yang dijadwalkan dimulai pukul 09.00 itu molor lebih dari satu jam. Penyampaian visi misi pasangan calon dilakukan sesuai nomor urut pasangan yang telah ditetapkan KPUK setempat.

Pasangan Yudhi Sancoyo-Hestu Bagiyo Sunjoyo (Yes) mendapat giliran pertama dengan durasi waktu maksimal 30 menit. Sebelum pasangan ini maju, Maulana Kusnanto mengingatkan pendukung calon hanya diperbolehkan memberikan aplaus atau tepuk tangan saat, sebelum, dan sesudah penyampaian visi misi.

Penyampaian visi misi yang dilakukan pasangan Yes pun berjalan adem ayem. Tidak terdengar teriakan dukungan atau tepuk tangan saat pasangan ini menyampaikan program 4 W, yakni warek (kenyang), waras (sehat), wasis (pintar), dan wilujeng (sejahtera). Yudhi Sancoyo yang menyampaikan visi misinya mengklaim telah berhasil menciptakan 4 W itu. Salah satunya, penghargaan bidang pertanian yang diperoleh dari presiden karena mampu menaikkan produksi pangan. Blora menjadi salah satu lumbung pangan di Jateng.

Di bidang kesehatan, dia menyebut program jamkesda dan penempatan bidan di semua desa. Sementara di bidang pendidikan akan dibangun TK/SD internasional di Cepu. ''Kami akan berusaha menciptakan banyak lapangan pekerjaan dengan menarik investor agar kesejahteraan rakya meningkat,'' ujar Yudhi.

Setelah itu, giliran pasangan pasangan Warsit-Lusiana (Wali) yang diminta menyampaikan programnya. Situasi berubah setelah pasangan yang diusung PDIP ini naik mimbar. Warsit yang dikenal suka membanyol dan bicara ceplas-ceplos tetap membawa kebiasaannya itu. ''Mau tepuk tangan kok dilarang. Silakan saja tepuk tangan tidak apa-apa. Kalau dilarang pulang saja,'' ujar Warsit sebelum memulai menyampaikan visi misinya.

Pernyataannya itu langsung disambut aplaus para pengunjung.

Pasangan Wali sempat mengritik kebijakan pemerintahan di Blora. Dia menyebut tidak ada perubahan sama sekali dalam pemerintahan ini. Warsit justru melihat infrastruktur jalan banyak yang rusak. Sementara anggaran-anggaran untuk rakyat banyak yang justru hilang karena tidak dialokasikan. ''Dulu tahun 2001 kalau ada warga meninggal mendapat uang asuransi Rp 300 ribu. Lha sekarang kok malah hilang. Padahal itu Rp 5 miliar lho,'' kritiknya.

Warsit menjanjikan berusaha meningkatkan kesejahteraan warganya dengan meningkatkan SDM dengan cara pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan bagi warga miskin. ''Kami juga perhatikan bidang agama. Kalau saya terpilih maka akan saya makmurkan tempat-tempat ibadah,'' ujarnya.

Pasangan terakhir yang menyampaikan misi visinya adalah Djoko Nugroho-Abu Nafi (Kolbu). Saat pasangan Kolbu mau naik mimbar, pekik takbir dan salawat terdengar mengiringi. Djoko Nugroho mengatakan, pemimpin harus 4 T. Pertama, tanggap pada persoalan yang dihadapi warganya. Kedua temukan. Yakni mencarikan sampai menemukan solusi atas persoalan warganya. Setelah itu, tindakan. Ketika sudah ditemukan solusinya segera melakukan tindakan dengan cepat. Serta tuntaskan, yakni menyelesaikan persoalan degan cepat dan tuntas tanpa menimbulkan persoalan baru. ''Untuk itu kami akan mengupayakan pemerintahan yang bersih dan mandiri. Jauh dari KKN serta bertanggung jawab,'' janjinya.

Penyampaikan misi visi pasangan calon itu dijaga aparat kepolisian. Sejumlah titik di area gedung DPRD dijaga petugas bersenjata lengkap. Sementara di luar gedung dewan aparat kepolisian juga terlihat berjaga-jaga. (ono/yan)


Sumber : (ono/yan), "Yes Sampaikan Keberhasilan Blora, Wali Kritik Pemerinta", Jawa Pos Radar Bojonegoro, Selasa 18 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=159086, (Selasa, 18 Mei 2010).

=======

Senin, 17 Mei 2010

Suara Merdeka Cyber News : Kekayaan Cabup Blora


16 Mei 2010 | 17:58 wib | Pilkada
Pilkada Blora
HM Warsit Calon Bupati Blora Terkaya

Blora, CyberNews. Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para calon bupati dan wakil bupati Blora. Laporan yang bersumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menempatkan HM Warsit sebagai calon bupati yang mempunyai harta kekayaan paling banyak diantara calon bupati serta calon wakil bupati.

Berdasarkan LHKPN tersebut, Warsit memiliki harta sebesar Rp 8.926.211.908. Harta kekayaan itu sebagian besar berupa harta tidak bergerak seperti rumah dan tanah yang nilainya mencapai Rp 8,2 miliar. Sementara calon bupati lainya yakni Djoko Nugroho (Kokok) mempunyai kekayaan senilai Rp 4.955.000.000 dan RM Yudhi Sancoyo memiliki harta kekayaan senilai Rp 528.276.265.

Sedangkan untuk calon wakil bupati, Hestu Bagiyo Sunjoyo yang berpasangan dengan RM Yudhi Sancoyo memiliki harta kekayaan tertinggi. Yaitu sebesar Rp 4.407.518.000 serta 25.000 USD. Abu Nafi yang berpasangan dengan Kokok menempati urutan kedua dengan kekayaan senilai Rp 2.992.867.579. Sedangkan Lusiana Marianingsih yang berpasangan dengan HM Warsit, harta kekayaan yang dimiliki senilai Rp 46 juta.

Divisi Hukum KPU Blora, Achmad Zakki mengemukakan LHKPN tersebut diambilnya sendiri di kantor KPK di Jakarta, Rabu (12/5). "Silahkan masyarakat mencermati sendiri pengumuman LHKPN tersebut. Yang pasti tugas dan kewajiban kami adalah mengumumkan LHKPN bukan untuk menilainya," ujarnya Minggu (16/5).

Pengumuman LHKPN itu antara lain di tempel di papan pengumuman kantor sekretariat KPU Blora.

( Abdul Muis /CN14 )

Sumber : (Abdul Muis/CN14), "HM Warsit Calon Bupati Blora Terkaya", Suara Merdeka (Cyber News), Minggu 16 Mei 2010, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/05/16/54589/HM-Warsit-Calon-Bupati-Blora-Terkaya, (Senin, 17 Mei 2010).

=======


Jawa Pos (Radar Bojonegoro)


Minggu, 16 Mei 2010.
Cetak Surat Suara Butuh Tujuh Hari
BLORA - Surat suara untuk pilkada Blora 3 Juni mendatang sudah mulai dicetak Jumat sore lalu. Pencetakan surat suara itu membutuhkan waktu tujuh hari. Diperkirakan pada tanggal 20 atau 21 Mei nanti surat surat itu baru sampai di Blora. ''Setelah diperbaiki semua selesai sehingga siap cetakm''nujar Arifin Divisi Logistik KPUK Blora.

Pencetakan surat suara dilakukan di sebuah percetakan di Kota Semarang. Setiap hari KPUK, Panwaskab dan aparat keamanan menjaga dan memantau proses cetak itu. H Setiap hari ada petugas dari KPUK dan Panwaslu yang mengawasi. ''Kami ingin memastikan tidak ada persoalan dalam cetak surat suara itu,'' tambahnya.

Pencetakan surat suara, kata dia, disesuaikan dengan jumlah calon yang ada. Karena hanya tiga pasangan calon, surat suara itu dibuat seukuran surat suara yang digunakan dalam pilpres. Surat suara itu berukuran 27 sentimeter x 23 sentimeter. Selain berisi gambar dan nomor urut pasangan, surat suara itu berisi identitas KPPS dan TPS yang melaksanakan coblosan. ''Tata letaknya juga sama seperti surat suara pilpres,'' terangnya.

Jumlah surat yang dicetak, lanjut anggota KPUK asal Kradenan ini berpatokan pada jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang telah ditetapkan. Jumlah DPT yang ditetapkan sebanyak 688.244 jiwa. Jumlah pemilih itu dengan rincian pemilih laki-laki sebanyak 337.607 dan pemilih perempuan sebanyak 350.637. ''Jumlah surat suara adalah jumlah DPT ditambah 2,5 persen,'' tandasya. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "Cetak Surat Suara Butuh Tujuh Hari", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Minggu 16 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=158701, (Senin, 17 Mei 2010).

=======

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)


Minggu, 16 Mei 2010.
Warsit Cabup Terkaya
BLORA - Laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) para calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) Blora kemarin (15/5) diumumkan KPUK setempat. Sesuai LHKPN yang dikeluarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), warsit menjadi calon bupati terkaya.

Mantan ketua DPRD Blora dua periode itu membukukan kekayaan Rp 8.926.211.908. Disusul Djoko Nugroho (Kokok) yang mempunyai kekayaan Rp 4.955.000.000. Sedangkan Yudhi Sancoyo menjadi calon bupati termiskin dengan kekayaan Rp 528.276.265.

''LHKPN hari ini mulai diumumkan. Silakan masyarakat mencermati,'' ujar Achmad Zakki, Divisi Hukum KPUK Blora.

Menurut Zakki, LHKPN itu baru diambilnya dari kantor KPK di Jakarta. Dia lalu membuat format laporan dan menempel pengumuman itu di papan pengumuman di kantor KPUK Blora, Jalan Halmahera. ''Agar masyarakat tahu kekayaan para calon itu dalam bentuk apa saja,'' tambahnya.

LHKPN yang ditandatangani Deputi Bidang Pencegahan Eko Soesamto Tijtadi dan Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN Cahya H. Harefa itu juga menyebutkan kekayaan calon wakil bupati. Hestu Bagiyo Sunjoyo menjadi cawabup terkaya. Pasangan Yudhi Sancoyo itu mempunyai kekayaan Rp 4.407.518.000 dan USD 25.000. Abu Nafi yang berpasangan dengan Kokok menempati urutan kedua dengan kekayaan Rp 2.992.867.579. Sementara Lusiana Marianingsih menjadi cawabup termiskin. Pasangan Warsit ini hanya mempunyai kekayaan Rp 46 juta.

Berdasarkan LHKPN tersebut, harta terbanyak Warsit berupa harta tidak bergerak. Yakni, rumah dan tanah senilai Rp 8,2 miliar. Nilai harta tidak bergerak itu naik drastis dibanding 2003 yang hanya Rp 560 juta.

Harta bergerak milik Warsit seperti kendaraan dan lainya senilai Rp 36 juta. Jumlah ini turun dibanding tahun 2003 yang mencapai Rp 282 juta. Sedangkan giro atau setara kas lainnya senilai Rp 3.690.211.906, meningkat dibanding tahun 2003 yang hanya Rp 1,4 miliar.

Sementara harta kekayaan Kokok sebagian besar berupa giro atau setara kas senilai Rp 3 miliar. Selain itu, harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 1,3 miliar, serta kendaraan Rp 555 juta, a pertanian, perkebunan dan lainnya senilai Rp 40 juta.

Sedangkan kekayaan Yudhi Sancoyo turun dibandingkan 2006. Pada tahun tersebut dia mempunyai kekayaan total Rp 973 juta. Penyusutan kekayaan itu berasal dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan. Pada 2006, harta itu senilai Rp 760 juta, sementara saat ini tinggal Rp 215 juta. Kekayaan berupa kendaraan tetap Rp 18 juta. Untuk harta bergerak lainnya seperti logam mulia dan sebagainya naik dari Rp 5 juta pada 2006 menjadi Rp 61 juta saat ini. Surat berharga Yudhi juga naik dari Rp 200 juta pada 2006 menjadi Rp 232 juta tahun ini.

Dari tiga pasangan calon itu, hanya Abu Nafi yang berutang. Pada 2006 dia mempunyai hutang Rp 34 juta dan tahun ini meningkat menjadi Rp 571 juta. (ono/yan)

Kekayaan Pasangan Calon
Warsit: Rp 8.926.211.908.
Lusiana Marianingsih: Rp 46.000.000
Djoko Nugroho: Rp 4.955.000.000.
Abu Nafi: Rp 2.992.867.579.
Yudhi Sancoyo: Rp 528.276.265.
Hestu Bagiyo Sunjoyo: Rp 4.407.518.000
USD 25.000.

Sumber : (ono/yan), "Warsit Cabup Terkaya", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Minggu 16 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=158702, (Senin, 17 Mei 2010).

=======

Jumat, 14 Mei 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)

Kamis, 13 Mei 2010 ]
Lagi, Saksi Sudutkan Kades Jipang
BLORA - Sidang perkara dugaan korupsi dana program pengembangan prasarana sosial ekonomi (P2SE) dengan terdakwa Kades Jipang Kecamatan Cepu Herdaru Budhi Wibowo diajukan kemarin (12/5). Agenda persidangan masih memeriksa saksi-saksi. Tiga saksi dihadirkan, yakni Janarto rekanan pelaksana proyek dan Suparyono serta Sri Windiarto dari tim monitoring proyek P2SE Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD). Sama seperti saksi sebelumnya, tiga saksi ini kemarin juga memberikan keterangan yang semakin menyudutkan Herdaru.

Saksi Janarto misalnya, dia mengaku diberi pekerjaan pembuatan saluran irigasi oleh Herdaru secara lisan. Dia diminta mengerjakan proyek itu dengan nilai kontrak Rp 113 juta. Sedangkan dana P2SE yang diterima Desa Jipang Rp 175 juta. Hanya, setelah dikerjakan, dana yang dijanjikan itu tidak sepenuhnya diberikan ke Janarto. Sebab, menurut Janarto, Herdaru masih belum membayar Rp 5 juta sisa pembayaran. ''Karena pembayaran kurang, sisa pekerjaan yang kurang 5 meter tidak saya teruskan,'' kata Janarto di hadapan majelis hakim yang diketuai Zaenuri.

Saksi ini juga tidak mengetahui mestinya proyek itu dikerjakan. Yakni, dengan cara padat karya atau bukan, karena Herdaru tidak menjelaskan. Herdaru hanya menyerahkan pekerjaan untuk digarap Janarto.

Sementara, Suparyono ketua tim monitoring proyek P2SE mengaku sudah memonitor proyek di Desa Jipang itu. Hasilnya, ditemukani pekerjaan baru selesai 95 persen. Keterangan ini sesuai dengan keterangan dari rekanan pelaksana yang mengatakan kalau memang pekerjaan kurang 5 meter. Mengenai hal lain, seperti bagaimana proses di Desa Jipang, mulai pembentukan panitia dan pengerjaannya Suparyono mengaku tidak tahu.

Sidang tersebut akan dilanjutkan minggu depan dengan agenda masih pemeriksaan saksi-saksi. Sekedar mengingatkan Herdaru dimejahijaukan karena diduga melakukan penyelewengan dana P2SE. dari total Rp 175 juta yang diterima, ditemukan kerugian hampir Rp 50 juta. Penggunaan yang sebanyak itu tidak bisa dipertanggungjawabkan Herdaru. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "Lagi, Saksi Sudutkan Kades Jipang", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis 13 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=158161, (Jum'at, 14 Mei 2010)

=======

Kamis, 13 Mei 2010 ]
Kejari Minta Audit BPKP
BLORA - Setelah meminta keterangan dari sejumlah kontraktor, Kejari menilai indikasi dugaan penyimpangan 19 proyek di Dinas Pekerjaan Umum (DPU)makin menguat. Karena itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) mengagendakan meminta hasil pemeriksaan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). ''Untuk mencari kerugian negara kami akan gandeng BPKP,'' ujar Kasi Pidsus Kejari Blora Fitroh Rohcahyanto kepada Radar Bojonegoro kemarin (13/5).

Kejari merencanakan ke BPKP kemarin. Namun, rencana itu urung hanya karena ada kunjungan pejabat tinggi dari Kejaksaan Agung di Kejati Jateng di Semarang. Kejari menjadwalkan ulang keberangkatannya ke (BPKP). ''Kita sudah siapkan semua bahannya,'' tambanhnya.

Menurut dia, meski tim Kejari ke BPKP, namun pemanggilan dan pemeriksaan terhadap rekanan pelaksana proyek yang diduga bermasalah masih tetap dilanjutkan. Sebab, sampai kemarin belum ada separo rekanan proyek yang diperiksa. ''Baru sekitar empat atau lima rekanan yang diperiksa. Yang lain pasti akan kami panggil juga,'' terangnya.

Menurut dia, penyimpangan proyek bisa masuk ranah tindak pidana korupsi (tipikor), jika akibat perbuatan ada kerugian negaranya. Sebab, dana yang digunakan untuk membiayai proyek itu adalah dana dari APBD. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "Kejari Minta Audit BPKP", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis 13 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=158160, (Jum'at, 14 Mei 2010)

=======

Rabu, 12 Mei 2010

Suara Merdeka Cyber News


12 Maret 2010 | 16:40 wib | Daerah

Aktivis HMI Blora Gelar Aksi Keprihatinan

Blora, CyberNews. Sekitar 25 mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Blora, Jumat (12/3) melakukan aksi keprihatinan terkait persoalan kebangsaan yang menimpa negeri ini.

Puluhan mahasiswa tersebut memulai aksinya dari sekretariat di Jalan Bhayangkara Timur RT 2 RW II Karangjati, Nglawiyan, Blora. Dari sana, para mahasiswa menuju perempatan Karangjati, lalu ke selatan melewati DPRD, menuju tugu pancasila diteruskan ke timur ke Polres Blora.

Dalam orasinya, mereka menyesalkan atas perusakan sekretariat HMI Makassar yang dilakukan oknum polri.

"Kami melihat penyerangan Sekretaraiat HMI Makasar telah ditunggangi kepentingan politis kelompok tertentu. Gerakan mahasiswa selalu mengedepankan dialog dan intelektualitas," ungkap Sekretaris Umum (Sekum) HMI Blora Sugiyono.

Ia menambahkan, Indonesia adalah negara hukum, sehingga etika dan norma-norma yang ada dimasyarakat tidak dapat diabaikan.

"Pengrusakan terhadap fasilitas umum merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Selain itu, bentrokan yang terjadi juga cermin belum dewasanya oknum-oknum tersebut," imbuhnya.

Di polres, para mahasiswa diterima langsung oleh Kapolres AKBP Drs Isnaini Ujiarto. Sebelumnya, sepanjang perjalanan, selain membentangkan spanduk bertuliskan usut tuntas kasus Century, tindak tegas oknum yang melakukan tindak anarkis baik dari polisi maupun mahasiswa, stop anarkisme kepada mahasiswa, serta tegakkan supremasi hukum, mereka juga membagikan sekitar 300 selebaran kepada pengguna jalan.

( Rosidi /CN16 )

Sumber : (Rosidi/CN16), "Aktivis HMI Blora Gelar Aksi Keprihatinan", Suara Merdeka Cyber News, Rabu 12 Mei 2010, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/03/12/49131/Aktivis-HMI-Blora-Gelar-Aksi-Keprihatinan, (Rabu, 12 Mei 2010)

=======

11 Mei 2010 | 14:24 wib | Daerah

UASBN Susulan di Blora Hanya Diikuti Tiga Siswa

Blora, CyberNews. Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) susulan untuk tingkat SD/MI di Kabupaten Blora, hanya diikuti tiga sekolah, masing-masing satu siswa. Itupun, seorang siswa di antaranya, hanya menjalani satu hari, yakni hari pertama.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Dra Ratnani Widowati melalui Kasi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan Bidang Pendidikan Dasar Drs Suharto.

"Hari pertama, dua anak. Untuk hari kedua dan ketiga, juga dua anak," ungkapnya.

Di hari pertama, dua siswa yang ikut UN susulan yakni seorang dari SD Tambahrejo 2, Kecamatan Tunjungan dan seorang lagi dari SD Nginggil, Kecamatan Kradenan.

"Tetapi anak dari SD Tambahrejo, hanya mengikuti UASBN susulan satu hari saja di hari pertama," tambah Suharto.

Sedang di hari kedua dan ketiga, UASBN ulangan diikuti SD Nginggil dan SD Katholik St Louis, Cepu.

"Jadi yang ikut UASBN susulan untuk anak SD di Blora cuma dua, dan itu karena sakit" paparnya.

( Rosidi /CN16 )

Sumber : (Rosidi/CN16), "UASBN Susulan di Blora Hanya Diikuti Tiga Siswa", Suara Merdeka Cyber News, Selasa 11 Mei 2010, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/05/11/54185/UASBN-Susulan-di-Blora-Hanya-Diikuti-Tiga-Siswa, (Rabu, 12 Mei 2010).

=======



Jawa Pos (Radar Bojonegoro)

Selasa, 11 Mei 2010.
Pansus Raperda Retribusi Agendakan Kunker
BLORA - Panitia khusus (pansus) 1 DPRD Blora yang membahas tujuh rancangan peraturan daerah (raperda) tentang retribusi mengagendakan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah daerah yang telah memiliki perda retribusi.

''Kami sedang mencari referensi dimana saja daerah yang kondisinya hampir sama dengan Blora itu,'' ujar wakil ketua Pansus 1, Joko Mugiyanto, kemarin.

Joko yang didampingi Bakoh Santoso dan Yulianto, dua anggota pansus mengatakan, pembahasan di tingkat pansus sudah selesai. Selain itu, kajian hukum dan akademis mengenai raperda yang diajukan eksekutif juga sudah selesai dilaksanakan. Karena itu, dia meminta raperda itu bisa segera disahkan. Menurut anggota dewan dari Partai Demokrat ini, memang banyak perda mengenai retribusi yang mendesak untuk diganti. ''Kami tetap menekankan agar perda retribusi itu tidak membebani rakyat,'' tuturnya.

Salah satu yang dibahas adalah raperda soal parkir. Dalam perda yang lama, nilai ongkos parkir masih tertulis Rp 200 untuk kendaraan roda dua. Padahal, pada kenyataannya di lapangan, juru parkir menarik pemilik kendaraan roda dua Rp 500. Karena itu, kenaikan tarif parkir menjadi Rp 500 masih wajar. Hal yang sama juga terjadi untuk tarif retribusi bedak di pasar. Perda lama memungut pedagang di bedak pasar Rp 100. Padahal dengan perkembangan zaman, uang Rp 100 saat ini hampir tidak ada artinya. ''Kalau naik menjadi Rp 500 juga masih wajar dan saya kira itu tidak membebani pedagang,'' ungkapnya.

Namun, menurut anggota Komisi A ini, jika raperda yang diajukan membebani warga, dia akan menolak. Atau meminta eksekutif untuk menyesuaikan dengan kemampuan rakyat. Dia menyebut, perubahan sejumlah perda retribusi itu memang untuk upaya menaikkan pendapatan asli daerah (PAD). ''Peningkatan PAD perlu, tapi lebih penting kesejahteraan rakyat,'' tandasnya. (ono/wid)

Sumber : (ono/wid), "Pansus Raperda Retribusi Agendakan Kunke", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Selasa - 11 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=7, (Rabu, 12 Mei 2010)

=======

Senin, 10 Mei 2010

Suara Merdeka Cyber News

07 Mei 2010 | 15:39 wib |

Hanya 10 Sekolah di Blora Lulus 100 Persen

Blora, CyberNews. Angka kelulusan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2009/2010 untuk tingkat SMP/MTs yang diumumkan Jumat (7/5), mengalami penurunan yang cukup drastis. Tahun lalu, angka kelulusan di Blora mencapai 94,23 persen, sedang sekarang hanya 88,531 persen.

Di tengah terpuruknya angka kelulusan siswa dalam UASBN tahun ini, bukan berarti semua sekolah mengalami hal serupa. Masih ada sekolah-sekolah yang sukses membawa anak didiknya lulus 100 persen.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora Dra ratnani Widowati melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Drs Sri Widodo MM didampingi Kasi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan Bidang Pendidikan Dasar Drs Suharto, mengatakan,
ada 10 sekolah yang siswanya lulus 100 persen. "Lima sekolah negeri dan lima sekolah swasta," ujarnya.

Kelima sekolah negeri tingkat SMP/MTs yang muridnya lulus 100 persen adalah SMPN 1 Blora, SMPN 2 Blora, SMPN 2 Cepu, SMP Satu Atap (Satap) Todanan dan SMP Terbuka Bogorejo.

Sementara lima sekolah swasta yang lulus 100 persen, yaitu SMP Al Muhammad, Cepu, SMP Muhammadiyah Randublatung, SMP Muhammadiyah 1 Kradenan, SMP Muhammadiyah 2 Kradenan dan SMP PGRI Japah.

"Ini kebetulan, sekolah negeri dan sekolah swasta ada lima yang berhasil meluluskan seratus persen siswanya," ungkap Widodo.

Ditambahkan Widodo, untuk peringkat terbaik tingkat Kabupaten Blora diraih SMP 1 Blora, yang mengantarkan masuk di urutan 107 tingkat sekolah negeri se-Jawa Tengah dan peringkat 131 SMP/MTs negeri-swasta.

( Rosidi /CN12 )


Sumber : (Rosidi/CN12), "Hanya 10 Sekolah di Blora Lulus 100 Persen", Suara Merdeka (CyberNews), Jum'at - 7 Mei 2010, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/05/07/53909/Hanya-10-Sekolah-di-Blora-Lulus-100-Persen, (Senin, 10 Mei 2010).

=======

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)


Minggu, 09 Mei 2010.
Dikembangkan Jadi Paket Wisata

BLORA Potensi wisata geologi atau sumur minyak tua merupakan aset yang tidak bisa ditiru oleh daerah lain. Potensi wisata tersebut sekaligus menjadi sarana pendidikan sehingga Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (KPKPOR) akan mengembangkan menjadi paket wisata. ''Potensi itu selama ini belum tergarap maksimal,'' ujar Kabid Pariwisata DPKPOR Blora, Pratikto Nugroho.

Dia mengatakan, selama ini secara berkala banyak kunjungan wisata di sumur-sumur minyak tua yang ada di Blora. Seperti di Desa Ledok Kecamatan Sambong yang masih banyak penambangan sumur tua dengan peralatan yang masih sederhana. Selain itu, banyak sumur angguk di lokasi tersebut. Semua itu, menurut dia, mempunyai daya tarik sebagai sebuah wisata. ''Apalagi ditunjang dengan alam yang indah. Pemandangan seperti itu hanya ada di Blora,'' tuturnya.

Menurut dia, selama ini sudah banyak yang datang untuk melihat keunikan tersebut. Hanya, menurut dia, para wisatawan itu belum terkoordinir dengan baik. Kedatangan mereka hanya diketahui pihak pengelola yakni Pertamina. Sebab, pengelolaan sumur minyak itu berada di bawah kekuasaan Pertamina. Padahal, menurut Pratik, hal itu bisa dikembangkan menjadi paket wisata. Karena itu, dia sudah koordinasi dengan Pertamina untuk bekerja sama mengelolanya menjadi sebuah paket wisata. ''Komunikasi sudah kami bangun, nanti akan ada pengembangan sarana di lokasi. Misalnya rest area atau sarana penunjang,'' tandasnya.

Selain itu, Blora juga kaya dengan potensi geologi. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya temuan fosil di sejumlah wilayah di Blora. Juga banyak ditemukan struktur tanah yang menarik. Sehingga banyak menjadi pusat perhatian dan bahan penelitian para ahli geologi. Bukan hanya dari dalam negeri, namun ahli geologi luar negeri juga tak jarang datang ke Blora. ''Jika semua itu dikembangkan, akan menjadi wisata alternatif yang menarik,'' katanya.

Pratik mengaku tidak tahu apakah saat datang dan berkunjung ke lokasi tersebut para wisatawan itu membayar atau tidak. Hanya, sebagai pihak yang berkecimpung di dalam dunia pariwisata, dia melihat potensi itu bisa dikembangkan menjadi wisata andalan. Taruhlah untuk lokasi dan pengelolaan wisatanya tetap berada di tangan Pertamina. Namun, pemkab bisa menyediakan sarana penunjang. Seperti pusat cindera mata, pusat jajanan atau lainnya. Selain itu, bisa ditambah dengan paket kesenian di sekitar lokasi. ''Rest area bisa dibangun di sekitar lokasi. Kemudian kita lengkapi fasilitasnya di sana,'' cetus dia.

Dia melihat saat ini kecenderungan orang untuk kembali ke alam semakin kuat. Dia menyebut, bagaimana saat ini begitu digemarinya wisata outbond. Banyak orang, bahkan perusahaan-perusahaan yang membawa anak buahnya untuk bersama-sama bermain di alam bebas di lokasi oubond misalnya. Atau bagaimana digemarinya lokasi-lokasi wisata yang berbasis alam. ''Karena selain indah juga sehat. Dan, di Blora ditambah dengan ilmu pengetahuan. Ada peluang seperti ini kenapa tidak maksimalkan,'' ujarnya. (ono/wid)

Sumber : (ono/wid), "Dikembangkan Jadi Paket Wisata", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Minggu - 9 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157479, (Senin, 10 Mei 2010)

=======

Minggu, 09 Mei 2010.

Wisata Geologi : Rekreasi dan Ilmu Pengetahuan

BLORA Kabupaten Blora tidak hanya kaya lokasi wisata alam berupa gunung, waduk, dan lainnya. Kabupaten di ujung timur Jawa Tengah ini juga kaya dengan obyek wisata yang bukan hanya menyuguhkan panorama yang elok untuk memanjakan mata. Namun, juga menyediakan wisata yang mengandung ilmu pengetahuan yakni wisata geologi. Wisata ini bisa tentang minyak bumi dan proses mengambilnya. Juga, wisata geologi tentang fosil-fosil binatang purba.

Inilah yang saat ini sedang menjadi rancangan besar Pemkab Blora. Jenis wisata ini mulai dirintis untuk dikembangkan. Obyek wisata geologi merupakan wisata alam atau kegiatan wisata di bidang ilmu kebumian dengan obyek berupa lokasi yang berkaitan erat hasil proses geologi yang terkandung dan tersimpan di dalam alam. Aantara lain geologi wisata yang berhubungan dengan minyak dan gas bumi.

Lokasi wisata geologi ini kebanyakan berada di perbukitan atau di tengah-tengah kawasan hutan jati yang berada diwilayah Kabupaten Blora dan sekitarnya. Meski demikian sangat mudah dijangkau kendaran bermotor. Sebut saja kawasan sumur minyak tua di Desa Ledok Kecamatan Sambong. Di desa ini masih dijumpai produksi minyak mentah dengan cara tradisional. Yakni, satu tim berkisar 15 orang bersama-sama mengambil minyak mentah dari dalam sumur. Yang digunakan adalah timba yang terbuat dari pipa dengan panjang menyesuaikan kedalaman sumur. Namun, rata-rata di atas 20 meter. Timba pipa itu ditali dengan tali baja. Untuk menimba minyak, belasan orang itu menarik tali hingga timba pipa itu keluar dari sumur. Setelah timba keluar ada orang yang bertugas menumpahkan minyak yang mengalir menuju ke penampungan.

Jika ada yang sedikit modern, diganti dengan tenaga mesin. Biasanya menggunakan mesin mobil bekas yang sudah tidak aktif lagi. Yang dibutuhkan hanya mesinnya saja yang bisa menggerakkan peleg roda. Peleg itulah yang digunakan untuk menggulung tali baja sehingga timba pipa keluar dari sumur. Yang lebih modern lagi dilakukan oleh Pertamina dengan menggunakan sumur angguk dan lainnya. Semua pekerjaan itu sangat menarik dinikmati.

Sumur minyak baik yang diproduksi tradisional maupun yang modern banyak berada di wilayah hutan milik Perhutani. Sebut saja kawasan Wonocolo yang masuk di kawasan hutan jati KPH Cepu. Karena pada umumnya lokasi sumur minyak itu berada di perbukitan atau di tengah kawasan hutan, hal ini sangat menarik, unik dan menawan sehingga banyak dikunjungi wisatawan.

Sedangkan untuk fosil, Blora tak kalang menterengnya. Kecamatan Kradenan adalah gudangnya temuan fosil binatang purba. Tahun lalu ditemukan fosil utuh gajah purba. Saat ini, fosil yang sudah diangkat itu disimpan di museum geologi Bandung. Lokasi temuan fosil di pinggir sungai Bengawan Solo. Jika pengunjung tertarik dengan fosil, bisa datang ke museum Mahameru yang menyimpan sejumlah koleksi fosil temuan dari kecamatan ini. Ada fosil kepala dan tanduk kerbau purba, fosil gading gajah purba, dan berbagai fosil lainnya. (ono/wid)

Sumber : (ono/wid), "Wisata Geologi : Rekreasi dan Ilmu Pengetahuan", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Minggu - 9 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157478, (Senin, 10 Mei 2010)

=======

Minggu, 09 Mei 2010.
Panwaskab Pertajam Pengawasan
Pasangan Calon Manfaatkan Pertemuan Informal

BLORA - Panwaskab meminta panwascam agar mengawasi ketat pelaksanaan pilkada. Pengawasan kampanye termasuk penggunaan fasilitas negara. ''Kami minta semua kemungkinan diawasi,''kata Ketua Panwaskab, Wahono dalam rapat koordinasi dengan panwascam di kantor pemkab kemarin.

Menurut dia, penggunaan fasilitas negara sangat mungkin terjadi. Sehingga semua panwascam diminta untuk terus waspada. Dia mengatakan, ada banyak modus dan cara yang bisa digunakan para calon atau para pendukung dan tim suksesnya untuk mengelabuhi petugas. Karena itu, petugas di lapangan harus lebih cerdik dan terus bersemangat melakukan tugas pengawasannya. Selain mengawasi kemungkinan pelanggaran, Panwaskab juga terus memburu atribut pasangan yang dipasang di tempat larangan. ''Kami juga menyisir kantor dan instansi untuk memastikan bahwa di instansi pemerintah itu tidak dipasangi ganbar pasangan calon. Karena itu memang tidak boleh tambahnya.

Usai rakor kamarin, diharapkan para anggota Panwascam mempunyai pandangan dan paradigm yang sama dalam menentukan apakah sebuah kegiatan masuk pelanggaran atau tidak. Sebab,kemarin peserta rakor juga diberi meteri pengawasan. Panwascam juga diberi materi dan bahan berupa aturan hukum yang bisa digunakan untuk menentukan apakah suatu kejadian atau kegiatan bisa disebut pelanggaran atau tidak. ''Petugas kami tidak asal omong. Selalu ada bukti yang memang ada regulasi yang dilanggar ketika ngomong soal pelanggaran,'' katanya.

Sementara itu, meski genderang kampanye belum ditabuh, namun para calon sudah sejak lama memulai langkahnya untuk menarim simpati massa. Para calon ini memanfaatkan pertemuan informal untuk mencari dukukungan. Seperti yang dilakukan pasangan Yudhi Sancoyo-Hestu Bagiyo Sunjoyo (Yes) misalnya yang rajin melakukan kegiatan ngopi bareng. Pasangan ini rajin mengunjungi warung-warung kopi di sejumlah daerah. ''Di situ kami ngobrol soal apa saja. Termasuk harapan warga pada calon pemimpinnya nanti,'' nujar Yudhi Sancoyo.

Dengan melebur menjadi warga biasa dalam kegiatan ngopi bareng itu, Yudhi mengaku bebas menerima masukan. Warga, katanya, juga tidak canggung, sehingga semua hal yang ingin disampaikan bisa terucap dengan lancar.''Kegiatan itu sekalian untuk menggali aspirasi,'' tambahnya.

Sementara pasangan Warsit-Lusiana (Wali) juga tak mau kalah. Pasangan ini juga sudah melakukan konsolidasi di lapangan. Mereka menyisir daerah Blora selatan sebagai basis dukungan. Warsit yang popular menjadi daya tarik sendiri. Namanya mampu mendongkrak popularitas pasangan yang diusung PDIP ini. Sehingga, untuk wilayah Blora selatan dukungan untuk calon ini cukup kuat.

Bagaimana dengan pasangan nomor urut 3, Djoko Nugroho-Abu Nafi (Kolbu)? Pasangan ini mempunyai nama besar yang sudah cukup dikenal Djoko Nugoro (Kokok) adalah adik kandung mantan bupati Blora almarhum Basuki Widodo. Kokok bersaudara selama dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan rakyat. Bahkan, Kadarisman (kakak kandung Kokok) yang juga mantan anggota DPRD Blora merupakan tokoh yangb selalu membela kepentingan warga. Sehingga kemunculan Kokok praktis akan menarik simpati para pendukung kakak-kakaknya yakni almarhum Basuki Widodo dan Kadarisman.

Sementara Abu Nafi namanya juga berkibar karena sebagai ketua PC NU Blora. Di kalangan birokrasi dia juga cukup mengakar. Mantan Kepala Dinas Perhubungan ini mempunyai jaringan yang kuat di birokrasi. Selama ini kegiatan pasangan ini juga sering melakukan pertemuan tatap muka dan kegiatan informal lainnya. Seperti memberikan bantuan-bantuan untuk warga yang membutuhkan. Tiga pasangan cabup di Blora nampaknya lebih suka menggunakan pendekatan langsung untuk menarik simpati warga. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "Panwaskab Pertajam Pengawasan - Pasangan Calon Manfaatkan Pertemuan Informal", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Minggu - 9 Mei 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157476, (Senin, 10 Mei 2010).

=======

Selasa, 04 Mei 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)

Senin, 03 Mei 2010.
KPUK Prioritaskan Ajak Warga ke TPS
BLORA - KPUK Blora selama ini mempunyai catatan yang baik dalam penyelenggaraan pemilihan umum, seperti pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Buktinya, tingkat kehadiran warga di TPS di atas 70 persen dari jumlah hak pilih yang terdaftar. ''Kami memang harus bekerja keras. Karena banyak kegiatan serupa diakui atau tidak membuat warga sedikit jenuh,'' ujar Divisi Sosialisasi KPUK Blora Siti Ruhayatin kepada Radar Bojonegoro.

Atin, panggilan akrabnya mengatakan, KPUK sudah menyusun rencana menggencarkan sosialisasi sehingga membuat warga tertarik untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Sampai saat ini, ,sosialisasi terus dilakukan untuk memastikan semua warga telah menerima informasi yang lengkap mengenai pilkada. Informasi itu mulai tanggal pelaksanaan, calonnya siapa saja dan bagaimana cara memberikan suaranya. ''Kami membuat contoh bagaimana surat suara sah sehabis di coblos. Ini akan membuat calon pemilih tahu seperti apa mereka nanti memberikan suara di surat suara tersebut,'' tambahnya.

Selain dengan pertemuan tatap muka,sosialisasi itu dilakukan dengan menyebar spanduk, stiker, pamflet juga mamasang baliho di setiap kecamatan. Hanya, untuk baliho besar saat ini masih proses. Setelah selesai nanti akan dipasangkan, termasuk di papan baliho di kantor KPUK. ''Semua kesempatan yang memungkinkan kami sosialisasi akan kami lakukan,'' tandasnya. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "KPUK Prioritaskan Ajak Warga ke TPS", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Senin - 3 Mei 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156274, (Selasa, 4 Mei 2010).

=======