Jumat, 23 Oktober 2009

wawasan : KOALISI BLORA MEMBANGUN (KBM) BUKA LOWONGAN CABUP



Thursday, 22 October 2009

Koalisi Blora Membangun buka lowongan cabup

BLORA - Suhu politik jelang pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Blora 2010 mendatang, kian panas saja. Setelah beberapa kandidat mulai terang-terangan akan maju, kini para elit partai politik (parpol) mulai membuka diri untuk menawarkan diri sebagai kendaraan politik menuju kursi pendapa Blora.

Seperti dilakukan oleh Koalisi Blora Membangun (KBM) yang merupakan gabungan, koalisi dari tiga parpol, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI), menyatakan siap untuk membuka dan menerima calon yang ingin maju menjadi calon bupati dan wakil bupati.

”Kami tiga partai koalisi, mengumumkan dan mengundang kepada calon yang ingin berangkat menjadi calon bupati,” kata Ketua Partai PIB Singgih Hartono, didampingi para anggota dewan dari Fraksi Peduli Kesejahteraan Masyarakat (FPKM), Rabu (21/10).

Menurut Singgih, sampai saat ini pihaknya belum menentukan atau memiliki nama yang akan diusung, namun memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada semua kandidat kalau mau maju lewat KBM, karena yang akan mengusung calon untuk bisa maju pilkada adalah partai politik atau lewat jalur independen sesuai dengan peraturan yang ada.

Dua calon
Sementara Ketua DPD PKS Blora Chandiq Isninanto mengatakan, KBM juga siap membuka seluas-luasnya kepada parpol lain untuk ikut dalam koalisi, namun sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

”Koalisi ini juga membuka bagi parpol lain untuk bisa bergabung, tentunya dengan kriteria yang ada dan adanya kesamaan visi,” kata Chandig.

Kriteria cabup yang diajukan oleh KMB setidaknya ada lima poin, di antaranya harus mau mendekat kepada rakyat serta memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun Blora ke depan yang lebih baik, memiliki komitmen untuk menyejahterakan masyarakat, mewujudkan pemerintahan yang bersih, dan meninggalkan kepentingan pribadi.

Sejauh ini partai yang otomatis bisa mengusung sendiri baru dua parpol, yaitu Golkar (9 kursi) dan PDIP (8) dari minimal tujuh kursi yang diatur oleh Undang-undang. Bagi partai lain yang ingin mengusung sendiri harus melakukan koalisi.

Dari isu santer, nampaknya baru nama incumbent Yudhi Sancoyo yang positif akan maju lagi melalui Partai Golkar.

Sementara calon lain seperti Ketua DPC Partai Demokrat Bambang Susilo juga akan maju menjadi bupati dan berpasangan dengan Dandim Rembang Letkol Joko melalui Demokrat dan partai koalisinya. Joko sendiri merupakan adik dari almarhum Basuki Widodo, bupati sebelumnya. K.9-ip

--------

22 Oktober 2009

Petugas Kesulitan Air Bersih

BLORA - Petugas yang hendak mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga kini mulai kesulitan mendapatkan air yang akan dikirim ke desa-desa. Itu terjadi karena sumber air mengalami penurunan debit.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Blora Waluyo melalui Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Widodo mengungkapkan, selama ini ada beberapa sumber yang kerap airnya diambil oleh petugas untuk selanjutnya didistribusikan kepada warga di desa-desa yang mengajukan permintaan bantuan air bersih kepada Pemkab.

Sumber-sumber itu antara lain di Mantingan Rembang, Sendang Putri di Kecamatan Todanan, Gadu di Kecamatan Sambong, serta sejumlah mata air di Kecamatan Kedungtuban, Randublatung, dan Banjarejo.

Menurutnya, sejak beberapa pekan terakhir debit air di sumber Mantingan menurun. Namun, dia tidak tahu persis berapa penurunan debit air tersebut.

''Berdasarkan keterangan yang kami dapatkan, karena penurunan debit itulah, air bersih yang kami ambil dari Mantingan jumlahnya terbatas,'' ujarnya kemarin.

Widodo menyebutkan, keterbatasan air di Mantingan tidak sampai berpengaruh banyak terhadap kegiatan Pemkab dalam memenuhi kebutuhan air bersih yang diminta warga. Sebab, pihaknya masih bisa mendapat air bersih dari Sendang Putri Todanan dan tempat lain.

Dia menekankan, cadangan air bersih di sumber tersebut masih mencukupi walau terjadi pula penurunan debit air. Widodo mengatakan, dari tempat itulah para petugas mengambil air bersih dan selanjutnya didistribusikan kepada warga. (H18-69)

----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar