Selasa, 06 Oktober 2009

Wawasan : PILKADA BLORA 2010 GOLKAR CALONKAN YUDHI SANCOYO | ANGGARAN WORKSHOP DPRD BLORA SUDAH HABIS

Tuesday, 06 October 2009

Pilkada Blora 2010 Golkar calonkan

Yudhi Sancoyo


BLORA - Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo dipastikan akan maju kembali dalam perebutan kursi bupati, dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Blora, Juni mendatang. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris DPD II Partai Golkar Blora yang juga Ketua DPRD Blora Sementara HM Kusnanto di Gedung Dewan, Jumat (2/10).

”Soal calon dari Golkar sudah ada dan akan dibicarakan lagi, untuk posisi bupati jelas bupati sekarang akan kami ajukan kembali, kemungkinan kecil hanya 25 persen, tinggal pembicaraan lebih lanjut,” kata Kusnanto.

Yudhi Sancoyo merupakan Ketua DPD II Partai Golkar, sebelumnya hanya menjabat wakil bupati. Pada Desember 2007 diangkat menjadi Bupati Blora setelah menggantikan Basuki Widodo yang meninggal dunia.

Gelagat majunya kembali Yudhi Sancoyo sebenarnya sudah terlihat setelah pilihan presiden. Dimana dalam setiap pertemuan baik di kalangan pejabat atau masyarakat, selalu meneriakan slogan Lanjutkan 2010.

Menurut Kusnanto, saat ini partainya bahkan sudah menyiapkan pasangan sebagai wakil bupati. Politisi asal Jiken ini menyebutkan sudah memperoleh nama yang siap menjadi wakil.

”Wakilnya merupakan seorang teknokrat yang cerdas, disamping itu merupakan warga Cepu yang saat ini menetap di Jakarta, yang jelas dia seorang teknokrat dan sangat pas bila duet dengan bupati sekarang,” ujarnya.

Namun saat didesak nama orang tersebut, Kusnanto enggan menyebutkan namanya, hanya menyebut berinisial HS dan merupakan pimpinan di salah satu BUMN di Jakarta.

Pengalaman
Alasan memilih pendamping seorang teknokrat, Kusnanto beralasan karena Blora ke depan harus memiliki seorang yang bekerja cepat, dan itu hanya dimiliki oleh orang yang ahli khususnya para teknokrat. Sehingga nantinya bisa mengurusi segala persoalan yang menyangkut sumber daya alam yang ada di perut bumi. Sementara Bupati yang berpengalaman soal birokrasi akan fokus pada masalah pemerintahan.

Bursa kandidat bupati dan wakil bupati Blora hingga hari ini memang masih sepi bila dibandingkan dengan kabupaten lain. Namun diperkirakan ada beberapa nama yang akan maju, seperti Dandim Rembang yang kemungkinan diusung PDIP, dan Yudhi Sancoyo yang diusung Partai Golkar. K.9-Tj

----------

Tuesday, 06 October 2009

Tiap anggota dapat uang saku Rp 4,5 juta

Rp 250 juta untuk "workshop" DPRD baru


BLORA - Dalam tiga hari ke depan, anggota DPRD Blora yang baru akan menghabiskan dana sekitar Rp 250 juta untuk keperluan workshoppeningkatan kemampuan anggota DPRD. Workshopitu diadakan di Hotel Sahid Jaya Solo, 6-8 Oktober.

Anggaran tersebut diambilkan dari dana pinjaman, karena pos anggaran untuk workshop teryata telah dihabiskan oleh anggota DPRD lama periode 2004-2009 yang besarannya mencapai Rp 1 miliar. Dana workshop selanjutnya akan diambilkan dari pos peningkatan SDM kinerja anggota dewan. Sementara saat workshop masing-masing anggota DPRD akan mendapat uang saku senilai Rp 4,5 juta.

Seno Margo Utomo dari PKS sempat protes karena dana workshop telah dihabiskan oleh DPRD lama, dan dia minta agar sekretariat dewan bisa mempertanggungjawabkan hal itu, karena selama ini dia jarang mendengar anggota dewan lama melakukan workshop.

”Harus ada transparansi penggunaan anggaran itu, setahu saya di bulan Agustus mereka tidak melakukan workshop, pihak sekwan harus bisa mempertanggungjawabkan ini,” kata Seno.

Penting
Wakil Ketua DPRD sementara, Bambang Susilo mengatakan, kegiatan workshop untuk anggota baru sangatlah penting untuk menambah pengetahuan dan kemampuan untuk membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan tugas dan fungsi dewan.

”Sebagai anggota baru, workshop itu sangat penting, sebab materinya terkait dengan tugas dan fungsi dewan, termasuk pembahasan anggaran,” kata Bambang Susilo, Senin (5/10).

Selama tiga hari materi yang akan diterima di antaranya fungsi legislasi dan penyususnan perda, teknik penysusunan dan pembahasan APBD, serta tugas dan fungsi DPRD dalam rangka pengwasan pemerintahan daerah, dengan pemateri dari Depdagri dan Dosen Universitas Negeri Solo (UNS).

”Karena tidak ada anggaran akan diambilkan dari dana pinjaman dulu, karena anggaran workshop telah habis,” ungkapnya. K.9-Tj




1 komentar:

  1. Blog'e ra mutu babar blas...

    Coba buka iki
    http://www.maskholil.co.cc/

    BalasHapus