Kamis, 01 April 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)

Kamis, 01 April 2010.
Mulai Tarik Alat Berat
BLORA - Semburan gas liar yang keluar dari sumur gas P-4 di Desa Semanggi, Kecamatan Jepon bisa dihentikan. Semburan gas yang menimbulkan suara berisik dan memekakkan telinga itu tak terdengar lagi mulai Selasa (30/3) malam lalu.

''Sudah sejak semalam, sudah berhenti dan sekarang sudah mulai moving,'' ujar salah seorang pekerja di lokasi kemarin (31/3).

Sigit, bagian Humas Pertamina yang berada di lokasi mengatakan, secara prinsip semburan gas sudah bisa diatasi. Dia mengatakan, saat ini sedang memindahkan peralatan yang sebelumnya digunakan. Sebagian peralatan itu didatangkan dari Pertamina Cirebon. ''Sudah, sudah bisa diatasi sejak malam kemarin,'' katanya saat dihubungi per telepon.

Karena upaya penyumpatan semburan gas berhasil, alat-alat berat yang ada mulai dipreteli. Dua unit mobil pemadam kebakaran yang sejak awal siaga juga sudah ditarik dari lokasi. Hanya sebuah ambulans yang tetap disiagakan.

Sementara tenda yang dipasang di sekitar lokasi kini hanya digunakan petugas keamanan dan pekerja yang mengoperasikan alat-alat berat. Sebelumnya, tenda itu digunakan para petinggi Pertamina untuk memantau upaya penyumbatan semburan.

Seperti diberitakan, semburan gas di sumur P-4 tersebut sempat membuat panik warga. Sebab, kejadian serupa pernah terjadi di Desa Sumber, Kecamatan Kedungtuban pada 2002. Saat itu, belasan ribu warga sempat diungsikan. (ono)

Sumber : (ono), "Mulai Tarik Alat Berat", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis - 1 April 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150756, (Kamis, 1 April 2010)

=======

Kamis, 01 April 2010.

Sepeda Kuno Hilang dari Pasar Tradisional
BLORA - Sepeda kuno bermerek kini tidak lagi menjadi komoditas perdagangan pasar tradisional. Di pasar tradisional sepeda Blora, misalnya, sulit mencari barang antik itu.

Sejumlah pedagang sepeda di pasar itu mengatakan, di era 90-an, sepeda kuno bermerek banyak dijualbelikan dengan harga murah di pasar yang hanya buka setiap pasaran Pon bersamaan bukanya pasar sapi. Sepeda tersebut, antara lain, bermerek Batavus, Simplex, Humber, Raleigh, Fongres, Gazelle, dan BSA. "Dulu, harganya paling tinggi Rp 750 ribu, sekarang menembus jutaan rupiah. Itupun barangnya belum tentu ada," kata Lastono, 50, pedagang yang berjualan di pasar tersebut sejak tahun 80 an.

Dia menceritakan, di era 80 an, sepeda kuno bermerek menjadi komoditas barang dagangan seluruh pedagang sepeda seperti dirinya. Memasuki era 90 an, para pemburu sepeda kuno masuk Blora. Mereka dari berbagai kota di Jawa. Seperti Semarang, Solo, Jogja, dan Jakarta. Setelah dibeli, sepeda-sepeda kuno itu masuk show room sepeda antik di kota-kota besar.

Selain langka, sepeda ini juga luar biasa mahalnya. Salah satu pedagang sepeda mengaku menjual sepeda gazelle dengan harga Rp 4 juta. Itupun, sejumlah aksesoris sepeda kumbang, sebulan lain dari sepeda kuno tersebut tidak original. Sadel dan penutup rantainya sudah diganti. Begitu juga lampu utamanya. (ds/fiq).

Sumber : (ds/fig), "Sepeda Kuno Hilang dari Pasar Tradisional", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis - 1 April 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150743, (Kamis, 1 April 2010)

=======

Kamis, 01 April 2010.

SKPD Diminta Segera Kerjakan Proyek

BLORA - Bupati Blora Yudhi Sancoyo meminta kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) segera melaksanakan proyek-proyek pembangunan yang dananya bersumber dari APBD 2010. Sebab, jika molor banyak dana yang tidak terserap.

Permintaan itu disampaikan bupati saat menyerahkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) kepada seluruh SKPD di pendapa rumah dinas bupati, kemarin (31/3). "DPA merupakan langkah awal pelaksanaan program kegiatan pembangunan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, secara khusus bupati menekankan prioritas pembangunan yang harus segera dilaksanakan adalah program-program yang mendukung visi dan misi gubernur Jawa Tengah. Yakni bali deso mbangun deso. Menurut dia, program tersebut diaplikasikan di Blora dengan visi dan misi bupati, wareg, waras, wasis dan wilujeng.

Yudhi menyatakan, dana yang dianggarkan dalam APBD 2010 untuk melaksanakan program pembangunan di Blora sebagian di antaranya bantuan dari pemerintah pusat dan Provinsi Jateng. Tahun ini bantuan dari pemprov Rp 17 miliar, sedangkan dana alokasi umum (DAU) Rp 487 miliar dan dana alokasi khusus (DAK) Rp 82 miliar.

Dana-dana tersebut, lanjut dia, antara lain untuk pembiayaan pembangunan di bidang pendidikan Rp 56 miliar, bidang kesehatan Rp 6 miliar, insfrastruktur jalan dan jembatan Rp 3 miliar dan irigasi Rp 2 miliar.

Kemudian, irigasi air bersih Rp 803 juta, pertanian Rp 8 miliar, lingkungan hidup Rp 604 juta, keluarga berencana Rp 901 juta, kesehatan rujukan Rp 1 miliar, sanitasi Rp 617 juta serta kehutanan Rp 1 miliar. "Harus ada target terukur keberhasilan pelaksaan program pembangunan. Jadi, orientasinya bukan pada program semata," imbuhnya.
(ono/fiq)

Sumber : (ono/fiq), "SKPD Diminta Segera Kerjakan Proyek", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis - 1 April 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150742, (Kamis, 1 April 2010)


=======

Kamis, 01 April 2010.
Tiga Terpidana Abaikan Kejari
Tak Memenuhi Panggilan

BLORA - Tiga terpidana kasus korupsi dana purnabakti 2003, Haryono, Rofii Hasan, dan Abdul Ghoni kemarin (31/3) tidak memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora. Padahal, tiga mantan wakil ketua DPRD Blora periode 1999-2004 ini dipanggil sebelumnya.

Pemanggilan dilakukan kejari sebagai persiapan eksekusi berdasar putusan Mahkamah Agung (MA) yang dikeluarkan sebelumnya. Tiga terpidana itu masing-masing divonis hukuman lima tahun penjara dan membayar pengganti Rp 1,5 miliar, serta denda Rp 200 juta. "Sampai saat ini tidak datang, kami sudah memanggil melalui surat," ujar Kasi Pidsus Kejari Fitroh Rohcahyanto, kemarin.

Fitroh menjelaskan, sesuai prosedur pihaknya harus memanggil ketiga terpidana untuk memberitahukan putusan yang telah dikeluarkan MA. Meski, dia yakin para terpidana sudah tahu. Setelah itu, terpidana baru dieksekusi alias dimasukkan dalam penjara. Tapi,

setelah ditunggu sejak pagi sampai kemarin sore, para terpidana tidak muncul di kejari. "Tampaknya tidak datang dan kita siapkan panggilan kedua," tambahnya.

Mantan Kasi Datun Kejari Banyumas ini menyatakan, ketiga terpidana masih dipanggil lagi melalui surat. Setelah panggilan kedua, tetapi mereka tetap tidak datang, kejari masih akan memberi surat panggilan ketiga. Jika masih belum muncul juga, kejari akan melakukan pemanggilan. Dia berharap, para terpidana yang juga tokoh masyarakat itu bersikap kooperatif. "Jangan sampai ada upaya paksalah," jelasnya.

Fitroh mengakui, kejari juga menghargai hak-hak para terpidana, seperti mengajukan upaya peninjauan kembali (PK) atas putusan MA. Namun, dia juga minta para terpidana bekerja sama dengan kejari, dengan bersikap kooperatif. Apalagi, PK tidak menghalangi eksekusi. "Silakan mengajukan PK, tapi itu tidak menghalangi eksekusi," tandasnya.

Sementara itu, ketiga terpidana belum bisa dihubungi. Haryono, yang biasanya mewakili dua terpidana lainnya juga tidak membalas saat di-SMS. Hanya, sebelumnya Haryono menyatakan akan minta penundaan eksekusi karena menyiapkan upaya PK atas putusan MA. Haryono juga mengatakan, dirinya sepenuhnya menghormati proses hukum yang berjalan. (ono/fiq)

Sumber : (ono/fiq), "Tiga Terpidana Abaikan Kejari - Tak Memenuhi Panggilan", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis - 1 April 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150740, (Kamis, 1 April 2010).

=======

Kamis, 01 April 2010.
Bantu Usaha Raih Adipura
BLORA - Bukan hanya kalangan pemkab yang ingin Kabupaten Blora meraih Adipura. Kalangan TNI juga mempunyai harapan itu. Karena itu, kemarin (31/3) sebanyak 150 personel TNI gabungan dari Kodim 0721/Blora dan Batalyon 410/Alugoro menggelar bakti TNI dengan melakukan bersih kota. Sejumlah sungai seperti Sungai Grojokan dan Bangkle tak luput dari sentuhan para TNI ini.

Komandan Kodim (Dandim) 0721/Blora Letkol (Czi) Beny Budhi Setyanto melalui Pasiter Kapten (Inf) Supartono didampingi Pasi Intel Kapten (Inf) Sukemi, mengatakan, kegiatan tersebut sebagai wujud partisipasi TNI dalam pembangunan kabupaten. "Selain sepanjang Sungai Bangkle, Sungai Grojogan kami juga membersihkan Sungai Kajangan,'' katanya. (ono/fiq).

Sumber : (ono/fiq), "Bantu Usaha Raih Adipura", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis - 1 April 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150737, (Kamis, 1 April 2010).

=======


Tidak ada komentar:

Posting Komentar