Senin, 22 Februari 2010

Suara-Muria


22 Februari 2010
Blora Mengembangkan Sukun

ADA terobosan baru yang akan dilakukan Pemkab Blora, yakni memprimadonakan tanaman sukun (Artocarpus incissus) di kabupaten yang dikenal sebagai bumi Arya Penangsang itu. Diilhami dengan gerakan one man one tree, di Blora sendiri sudah mengadopsi dengan gerakan one student one tree.

Jika Gubernur Bibit Waluyo yang dikenal sebagai bapake wong ndesa selama ini mengistilahkan wong siji nandur tanduran siji, saat ini telah digulirkan Bupati Blora Drs RM Yudhi Sancoyo MM. Ke bawah gerakan tersebut telah ditindaklanjuti oleh berbagai elemen masyarakat dalam setiap kesempatan.

Bupati Yudhi sendiri, saat kunjungan ke beberapa wilayah di lingkup kerjanya dalam rangka evaluasi proyek 2009 beberapa waktu lalu, selalu mengagendakan penanaman berbagai bibit di lokasi yang dikunjunginya. Salah satu bibit yang ditanam dan dianggap istimewa tersebut adalah sukun.
Jumat (19/2) saat bedah rumah di Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora Kota, juga dilaksanakan penanaman sukun.

Berawal dari gerakan itu, ke depan penanaman sukun tersebut akan dilakukan di masing-masing instansi pemerintah yang memiliki lahan buat menanam pohon tersebut.

Seperti yang dilakukan di kantor Setda, Bappeda, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Peternakan dan Perikanan, di Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga, kantor Ketahanan Pangan, Kecamatan Kota, Jepon, Jati, Sambong, dan Kecamatan Todanan. ''Ke depan semua instansi dipastikan akan melakukan kegiatan serupa,'' jelas Sekda Ir H Bambang Sulistya.
Sumber Karbohidrat
Dia mengatakan, gerakan sukunisasi di Blora dilakukan sebagai tindak lanjut dari anjuran Presiden SBY dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan diversifikasi pakan. Alasannya, karena buah sukun merupakan sumber karbohidrat dan bergizi tinggi.

Dari kacamata Sekda Bambang, khusus untuk Blora, tanaman sukun akan mempunyai makna simbolis, yakni penuh dengan motivasi. Kalau disosialisasikan, artinya, pertama, tanaman sukun dimaknai supaya rukun. Kedua, sukun bisa dimaknai sebagai obat untuk mengurangi stres. Dimaksudkan, sukun dapat diterjemahkan, S (saktemene) U (urip), K (kudu), U (usaha) N (nrima). Artinya, untuk wilayah manusia diwajibkan hanya untuk ikhtiar, apa pun hasilnya supaya nrima atau pasrah dengan kehendak Allah. Ketiga, nama sukun dalam konteks ilmu kesehatan, sebagai pralambang mengingatkan para ''ahli hisap'' atau perokok. Kalimat sukun bisa jadi merupakan kepanjangan dari huruf S (sapa), U (udut), K (kenceng), U (uripe), N (nelangsa).(Urip Daryanto-54)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar