Rabu, 04 November 2009

Radar : 700 JEMAAH HAJI BLORA DIBERANGKATKAN

Rabu, 04 November 2009
700 CJH Diberangkatkan
BLORA - Tujuh ratus calon jamaah haji (CJH) asal Blora kemarin (3/11) diberangkatkan Bupati Yudhi Sancoyo. Mereka berangkat menuju Asrama Haji Donohudan dari pendapa kabupaten. Para CJH yang akan bertolak ke Makkah itu masuk kelompok terbang (kloter) 36 dan 37.

Tujuh ratus CJH itu tidak berangkat bersamaan dari pendapa. Mereka yang tergabung di kloter 36 (375 CJH) diberangkatkan dari pendapa sekitar pukul 03.00. Para CJH itu terbang ke Makkah dari Bandara Adi Sumarno Solo, Jateng siang hari,

''Sisanya 325 CJH yang masuk kloter 37 berangkat pukul 13.00,'' ujar Kepala Seksi Urusan Haji dan Umroh Kandepag Blora Dwiyanto.

Sementara itu, Yudhi Sancoyo meminta para CJH menjaga diri baik-baik dan membawa nama baik Blora selama di Makkah. Agar tidak tercecer dengan jamaah lain, para CJH Blora diminta mengenakan batik khas Blora di luar pakaian wajib haji dan atribut haji dari pemerintah.''Dan doakan agar Blora tetap aman, maju dan sejahtera,'' pintanya. (ono)

--------

Rabu, 04 November 2009

Gubernur Serahkan Bantuan Sumur
BLORA - Gubernur Jateng Bibit Waluyo memberi bantuan pembuatan sumur di areal pertanian milik warga Kecamatan Jati. Kemarin (3/11), kecamatan kecamatan yang paling rawan air ketika musim kemarau itu mendapat bantuan pembuatan 115 sumur.

''Ini tahap awal, dan saya akan terus datang sampai seribu sumur tercapai,'' kata gubernur.

Dia datang ke Blora didampingi sejumlah pejabat dari Provinsi Jateng. Rombongan disambut Bupati Yudhi Sancoyo, Ketua DPRD Maulana Kusnanto, dan para pejabat di lingkungan pemkab setempat. ''Kalau ada airnya warga tetap bisa menanam jagung,'' tambah Bibit.

Selain menyerahkan bantuan pembuatan sumur lapang, gubernur juga menyerahkan bantuan modal, benih untuk penghijauan, dan ternak kambing. Dia berharap semua bantuan yang diberikan itu bisa bermanfaat dan berkembang.

Sementara itu, Yudhi Sancoyo mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemprov Jateng. Menurut dia, Blora menjadi daerah penghasil pertanian yang bagus. ''Dengan semakin banyak sumur lapang nanti, kami harap produksi pertanian juga naik,'' harapnya. (ono)

-------

Rabu, 04 November 2009

Kapolres Blora Diganti
BLORA - Mulai kemarin (3/10), jabatan Kapolres Blora berpindah tangan. AKBP R. Umarfaroq digantikan AKBP Isnaeni Ujianto. Upacara serah terima jabatan (sertijab) dilaksanakan di halaman depan mapolres setempat.

Upacara itu dipimpin Kapolwil Pati Kombes Bambang Sudarisman. Selain diikuti keluarga besar Polres Blora, acara tersebut dihadiri pejabat muspida serta sejumlah Kapolres dari kabupaten tetangga seperti Bojonegoro dan Tuban.

Sebelum menjabat Kapolres Blora, Isnaeni menjadi Kapolres Grobogan. Sementara Umarfaroq bakal menempati pos baru sebagai Kasubbag Dukminpres Bagdukminops di Deputi Operasi Mabes Polri.

Bambang Sudarisman menilai selama ini kinerja Umarfaroq cukup bagus. Hal itu didasarkan pengungkapan dan penyelesaian kasus yang sudah dilakukan. Dari awal tahun ini hingga Oktober kemarin, lanjut dia, di Bkora terdapat 231 kasus. Dari jumlah itu, 192 kasus di antaranya (83,11 persen) berhasil diselesaikan.

Blora, kata dia, juga menjadi daerah yang kondusif selama 2009. Bambang meminta pejabat yang baru segera beradaptasi dengan lingkungan. Dia berharap pejabat baru segera menjalin kerja sama dengan para pemimpin di daerah. Kapolwil juga mengingatkan bakal digelarnya pilkada di Blora tahun depan. (ono)

-------

Rabu, 04 November 2009
Nilai Perubahan APBD Mencurigakan
BLORA - Perubahan APBD 2009 yang saat ini sedang diproses di DPRD Blora menuai kritikan. Kemarin (3/11), kritikan tersebut datang dari Lembaga Penelitian dan Aplikasi Wacana (LPAW) Blora.

Saat mendatangi gedung DPRD kemarin, sejumlah pengurus inti LPAW menyampaikan kekhawatirannya terhadap perubahan APBD. Sebab, ada beberapa pos anggaran yang diusulkan layak dicurigai. "Sebab, ada anggaran yang sebelumnya tidak ada di APBD lama, tiba-tiba masuk dalam usulan perubahan," ungkap Kunarto Marzuki, koordinator bidang advokasi LPAW.

Para aktivis LPAW ini diterima empat anggota DPRD, yakni tiga dari Fraksi Peduli Kesejahteraan Masyarakat (FPKM) masing-masing Seno Margo Utomo, Susanto dan Siti Rohmah Yuni Astuti, serta Muntahar (FKB). Pertemuan digelar di ruangan komisi B.

Selain ada beberapa anggaran yang mencurigakan, perubahan APBD juga menyimpang dan menyalahi aturan. Menurut Dalhar Muhammadun, sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, pasal 172 poin 5 dan PP Nmor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah, perubahan APBD bisa dilakukan selambat-lambatnya tiga bulan terakhir pada tahun anggaran dimaksud. "Maka, kalau perubahan APBD 2009 dipaksakan saat ini, berarti bertentangan dengan PP dan Permendagri tersebut," ujar Madun.

Meski ada acuan PP dan Permendagri, kata dia, namun harus ada alasan kuat seperti terjadi keadaan darurat ada bencana alam atau lainnya. Tanpa itu, perubahan APBD tidak bisa dilakukan seenaknya. Sementara yang terjadi saat ini, sangat ironis karena perubahan APBD justru mengurangi belanja langsung yang berhubungan dengan rakyat. Sedangkan belanja tidak langsung justru ditambah. "Padahal belanja ini untuk keperluan pegawai, bukan untuk rakyat," tegasnya.

Madun, panggilan Dalhar Muhammadun, mengungkapkan, dalam usulan perubahan APBD 2009, belanja tak langsung naik dari Rp 591,4 miliar menjadi Rp 637,2 miliar. Sedangkan belanja langsung turun dari Rp 280,2 miliar menjadi Rp 236,2 miliar.

Sedangkan anggaran yang mencurigakan, masih kata Madun, adalah usulan dari dinas pekerjaan umum (DPU) berupa peningkatan jalan/drainase di beberapa tempat senilai Rp 500 juta, dan pengerukan waduk Rp 200 juta. Kemudian, di dinas tenaga kerja transmigrasi dan sosial ada hibah untuk PPK senilai Rp 590 juta. Serta, di dinas perumahan dan tata ruang ada usulan Rp 2 miliar yang tidak jelas peruntukannya. "Kami juga menemukan anggaran untuk mobil dinas di beberapa SKPD seperti di dinkes, bagian umum dan perlengkapan juga Bappeda. Mohon ini dicermati,'' pintanya.

Menanggapi hal itu, Muntahar menyatakan fraksinya akan menyikapi pengaduan LPAW dalam sidang. FKB juga sudah mengkomunikasikan hal itu dengan fraksi lain. "Intinya fraksi lain juga sepakat, ada yang harus kami kritisi," janjinya. (ono)

-------

Rabu, 04 November 2009
Agendakan Uji Coba
BLORA - Setelah memulai latihan usai liburan, para pemain Persikaba Blora diagendakan akan diadu dengan tim lain dalam laga uji coba.

Tak tanggung-tanggung, calon lawannya adalah tim Divisi Utama PSIR Rembang. Dijadwalkan laga tersebut bakal digelar di Stadion Kridosono Blora pada Jumat depan. ''Kami sudah kontak dengan manajemen PSIR dan mereka siap datang,'' kata Amin Faried, Manajer Persikaba Blora kemarin.

Uji coba itu, kata dia, untuk menjaga agar naluri bermain tim berjuluk Laskar Arya Penangsang itu tetap terjaga. Usai menyelesaikan putaran pertama kompetisi Divisi I, para pemain masih harus menunggu lama untuk memulai putaran kedua. Sebab, saat ini putaran pertama belum selesai karena ada grup lain yang belum menyelesaikan pertandingannya.

Laga uji coba tersebut juga untuk memeragakan beberapa rancangan strategi yang dibuat pelatih. Sebab, usai evaluasi putaran pertama, ada beberapa titik lemah di tim besutan Bonggo Pribadi itu. Titik lemah itulah yang berusaha dibenahi. Dan untuk melihat apakah sudah efektif atau belum, harus dilakukan uji coba.

Apalagi nanti kalau Persikaba kedatangan pemain baru. Sebelum benar-benar akan dikontrak, pemain itu harus diuji kemampuannya. Salah satu cara yang paling efektif adalah menurunkan pemain tersebut dalam laga langsung. Hal itu pernah dilakukan manajemen saat menjajal kemampuan gelandang serang Bambang Harsoyo. Kala itu, mantan pemain Persiku Kudus tersebut baru datang ke Blora. Bambang kemudian diturunkan saat Persikaba beruji coba melawan Persibo Bojonegoro. Karena kemampuannya dinilai layak oleh pelatih, akhirnya manajemen mengontraknya. (ono)

-----


Wednesday, 04 November 2009

Gubernur bantu 115 sumur lapang

BLORA - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo nampaknya serius dalam mewujudkan programnya ”Bali deso mbangun ndeso” bagi masyarakat Jawa Tengah. Buktinya gubernur memberikan bantuan kepada masyarakat Desa Jati, Kecamatan Jati berupa sumur lapang atau sumur pitu sebanyak 115 sumur.

Selain sumur lapang tersebut, Bibit Waluyo juga memberikan bantuan berupa benih padi, bibit durian, bibit jati, bibit mahoni, jarak pagar serta bantuan 44 kambing untuk beberapa kelompok tani yang ada di Kabupaten Blora dan Kabupaten Kudus.

”Secara bertahap, pemerintah provinsi akan memberikan bantuan 1.000 sumur lapang kepada petani di Kabupaten Blora, agar dapat dikembangkan dan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk pertanian sehingga bisa meningkatkan hasil pertanian,” ujar Gubernur Bibit Waluyo saat peninjauan sumur lapangan dan pemberian bantuan kepada petani di Desa Jati, Kecamatan Jati, Blora, Selasa (3/11).

Alasan Bibit Waluyo karena melihat cuaca dan iklim di Blora yang sangat panas dan para petani yang ada masih mengandalkan air hujan untuk mengerjakan lahan.

Dengan adanya sumur yang ada, maka bisa menyimpan air dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian saat musim kemarau dan penghujan.

”Saya melihat cuaca di Blora sangat tidak bersahabat dan petani selalu njagakke udan, makanya kami akan bantu dengan pembuatan sumur lapang,” ujar mantan Pangkostrad ini.

Gubernur meminta, masyarakat agar bisa menjaga sumur lapang yang telah dibuat, jangan malah dirusaknya, sehingga Blora secara perlahan bisa bangkit sejajar dengan kabupaten lainnya. K.9-ip


Tidak ada komentar:

Posting Komentar