Senin, 09 November 2009

Radar Bojonegoro & Koran Sore Wawasan


Senin, 09 November 2009

324 Peserta Ikuti UNPK Susulan
BLORA - Sebanyak 324 warga belajar telah terdaftar mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) periode II. Nama-nama calon peserta ujian telah disampaikan Dinas Pendidikan (Disdik) Blora ke Provinsi Jateng.

Kasi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Disdik Blora, Priyadi mengatakan, nominasi calon peserta UNPK periode kedua terdiri dari paket A 10 orang, paket B 139 orang, dan paket C jurusan IPS sebanyak 175 orang. Priyadi menjelaskan, UNPK paket C (SMA/sederajat) akan dilaksanakan 10-13 November. Sedangkan paket B (SMP/sederajat) dan paket A (SD/sederajat) bakal dilaksanakan 18-20 November mendatang. Khusus untuk UNPK paket C rencananya dipusatkan di SMPN 6 Blora. Sedangkan paket A dan B pelaksanaan ujiannya di unit pembelajaran di kecamatan masing-masing.

Dia menuturkan, seluruh calon peserta UNPK tersebut sebelumnya telah mengikuti proses pembelajaran pendidikan kesetaraan selama tiga bulan. Itu berbeda dengan UNPK periode I yang dilaksanakan 1-4 Juli. Menurutnya, di UNPK periode I, peserta ujian berasal dari siswa sekolah formal yang sebelumnya dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN) dan siswa reguler peserta pendidikan kesetaraan. ''Untuk UNPK periode kedua, peserta sebelumnya telah mengikuti pembelajaran pendidikan kesetaraan sesuai tingkatannya selama tiga bulan,'' ujarnya. (ono)


-------

Senin, 09 November 2009

Diminta Aktif Berantas Cukai Palsu
BLORA - Pemerintah daerah diminta berperan aktif dalam pemberantasan barang kena cukai ilegal. Caranya, antara lain dengan memberikan informasi jika di daerahnya beredar produk kena cukai namun tidak dilengkapi cukai. ''Informasi itu harus lengkap. Jangan sekadar melaporkan misalnya ada produk rokok tanpa cukai namun tidak disertai keterangan jelas,'' ujar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Kudus, Muhammad Purwantoro dalam sosialisasi UU Cukai di aula Dinas Pendidikan Blora.

Semua informasi yang masuk, kata dia, akan ditindaklanjuti. Purwantoro mengatakan beberapa kabupaten di wilayah eks Karesidenan Pati, pemkabnya beberapa kali menyampaikan informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas KPPBC Kudus. ''Satpol PP tidak mempunyai kewenangan melakukan razia barang kena cukai ilegal. Informasi yang disampaikan pemkab tentu sangat berharga bagi kami,'' tandasnya.

Selain dari Kantor Bea Cukai, pemateri lainnya yang menyampaikan sosialisasi di antaranya dari Biro Hukum Pemprov Jateng, Bagian Hukum Pemkab Blora, serta Polres Blora.

Dalam sosialisasi itu antara lain dijelaskan apa yang dimaksud rokok ilegal. Rokok ilegal adalah rokok yang beredar di Indonesia baik berasal dari impor maupun produk dalam negeri yang tanpa dilekati pita cukai (rokok polos), dilekati pita cukai palsu maupun produksi rokok tanpa izin. Selain itu, rokok menggunakan pita cukai bekas, menggunakan pita cukai tidak sesuai dengan jenis dan golongannya, serta pelanggaran administrasi pelaporan, pembukuan dan pencatatan.

Nara sumber dari KPPBC Kudus menyebutkan, banyak faktor yang menjadi pendorong berkembangnya rokok ilegal. Selain karena kenaikan cukai yang tinggi setiap tahun, keinginan pengusaha rokok untuk memperoleh keuntungan besar dengan menghindari pembayaran cukai adalah salah satu faktor pendorong munculnya rokok ilegal. Faktor lain yang menjadi penyebab adalah lemahnya penegakan hukum, perbedaan tarif cukai antara golongan pabrik serta mudahnya rekrutmen tenaga kerja dari pabrik legal di luar jam kerja untuk mendapatkan tambahan pendapatan.

Kemungkinan adanya kebijakan pemerintah kabupaten dan kota yang cenderung akomodatif terhadap pembuatan rokok ilegal karena dinilai dapat menyediakan lapangan kerja dan menggerakan ekonomi daerah juga menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya rokok ilegal.

Untuk memperjelas materi sosialisasi, Kabag Hukum Pemkab Blora, Pujianto meminta petugas Kantor Bea Cukai lebih detail menunjukkan pita cukai yang melekat pada satu produk. ''Supaya peserta sosialisasi tahu, mana yang ilegal dan tidak,'' tandasnya.

Setelah menjelaskan jenis pita cukai, petugas Bea Cukai lantas menunjukkan cara kerja alat yang digunakan mendeteksi pita cukai. Contoh produk rokok ilegal juga diperlihatkan kepada peserta sosialisasi. (ono)

-------

Senin, 09 November 2009

Tangkap Kurir Sabu-Sabu
BLORA - Jajaran Polres Blora kemarin menangkap Roni Dwi Harliyanto,31, warga Jalan Halmahera Blora. Dia ditangkap di sebuah warnet di jalan tersebut karena dicurigai sebagai kurir narkoba.

Kapolres Blora AKBP Isnaeni Ujianto melalui Kasatreskrim AKP Priharyadi mengatakan, penangkapan itu dilakukan sekitar pukul 12.00. Penangkapan tersebut berawal dari operasi yang dilakukan jajarannya. Operasi bersandi Baya 2009 tersebut memang fokus pada sasaran penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Petugas mendapat informasi mengenai adanya transaksi jual beli narkoba. Setelah diselidiki selama beberapa hari, salah satunya mengarah pada tersangka. Karena itu, ketika tersangka sedang berada di warnet, petugas kemudian menangkapnya. Dari tangan tersangka, polisi berhasil menyita dua poket sabu-sabu (SS). Kasatreskrim mengatakan, dua paket SS itu merupakan paket hemat yang akan dijual Rp 200 ribu per paket. ''Untuk sementara tersangka kita amankan di Polres,'' katanya.

Karena tindakannya itu, kata dia, tersangka dinilai melanggar pasal 62 subsider pasal 60 ayar 3 dan 5, lebih subsider lagi pasal 59 huruf a UU Nomor 5/1997 tentang psikotropika. Ancaman hukumannya minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun, serta denda maksimal Rp 150 juta.

Sampai saat ini penyelidikan terus dilakukan. Sebab, sebagai kurir diduga tersangka mempunyai bandar yang memasok barang haram tersebut. ''Kami masih memburu bandarnya,'' tegas kasatreskrim. (ono)

-------

Senin, 09 November 2009

Pelatih Rekomendasikan Yusuf Sutan Mudo
Untuk Menjadi Pemain Persikaba

BLORA - Setelah memantau kemampuan pemain anyar yang datang ke Blora, yakni Yusuf Sutan Mudo, Pelatih Persikaba Bonggo Pribadi mulai tertarik. Bonggo pun

merekomendasikan agar mantan pemain Persita Tangerang itu direkrut manajemen.

"Saya merekomendasikan untuk diambil. Namun terserah manajemen bagaimana," ujar Bonggo Pribadi.

Menurut dia, kemampuan pemain yang berposisi sebagai bek kiri itu sudah dilihatnya selama latihan beberapa hari bersama Budiana dkk. Bahkan, saat menjamu PSIR dalam laga uji coba beberapa hari lalu, Yusuf ditampilkan penuh. Karena saat itu Yusuf masih kelelahan lantaran baru tiba, staminanya terlihat terkuras.

Sehingga, lanjut dia, di menit-menit akhir babak kedua, stamina Yusuf kelihatan habis.

Meski demikian, tendangan dan umpan-umpan silangnya masih cukup akurat. "Secara umum permainannya bagus. Dan pas dengan posisi yang kita butuhkan," tambah pelatih asal Surabaya tersebut.

Untuk stamina Yusuf yang masih terlihat kedodoran, mantan pelatih PSIS Semarang itu menyatakan bisa diperbaiki. Jika Yusuf jadi direkrut, dalam beberapa hari ke depan pelatih akan memberikan latihan fisik kepada pemain seangkatan Deni Rumba tersebut. Sehingga ke depan staminanya bisa terjaga dan mampu memberi kontribusi besar untuk tim berjuluk Laskar Arya Penangsang tersebut.

Manajer Persikaba Amin Faried menyatakan, kemampuan Yusuf masih akan diuji pada laga-laga selanjutnya. Sebab, Persikaba menjadwalkan minimal dua uji coba lagi lawan tim Divisi Utama. Yakni, lusa (11/11) melawan Mitra Kukar, dan versus Persiku Kudus, dua hari setelahnya. (ono)

-------

Monday, 09 November 2009

Petugas Litbang Deptan kunjungi P4MI Blora

BLORA - Sekitar 100 orang petugas belajar S2 dan S3 dari Badan Litbang Departemen Pertanian (Deptan), melakukan kegiatan Field trip sehari di Kabupaten Blora, kemarin.

Selama di Blora, mereka yang pakar pertanian dari beberapa universitas ternama seperti, UGM, UNPAD, UNBRAW (Malang) dan IPB (Bogor) mengunjungi objekobjek kegiatan program P4MI yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Blora.

Kedatangan mereka diterima langsung oleh Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo, Kepala Distanbun Sutikno Slamet dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Gunadi, di ruang rapat Setda Blora, kemarin.

Program P4MI di Blora, menarik minat mereka karena dinilai berhasil dalam mengelola sektor pertanian sehingga petani menjadi lebih mandiri dengan berorientasi pada agroekonomi di sektor pertanian.

Penanggung jawab P4MI pusat, Dr Eko Ananto mengatakan, di Blora yang dilaksanakan awal adalah pemenuhan infrastruktur khususnya di bidang air, setelah itu selesai baru kemudian dilaksanakan inovasi-inovasi lain.

"Dampaknya bagi petani sangat besar, terbukti Blora mendapat penghargaan dalam bidang peningkatan produksi pangan dari Presiden, selain itu muncul sentra agroindustri bidang pertanian," ujar Eko.

Di antaranya, lanjut Eko dengan terbentuknya Komite Investasi Desa (KID) yang kemudian berkembang menjadi lembaga ekonomi desa yang langsung dimanfaatkan oleh para petani.

Menurutnya, Desember 2009 nanti, program P4MI akan berakhir dan diharapkan pemerintah kabupaten (pemkab) dapat mengambil alih usaha-usaha yang telah dikerjakan, dan dapat dikembangkan lagi agar semakin meningkat.

Sementara itu, Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo mengatakan, kendala pertanian di Blora yang paling krusial adalah soal air yang masih kurang, selain itu harga sarana produksi pertanian yang tinggi dan harga jual saat panen yang rendah.

"Persoalan itulah sebenarnya yang dihadapi Blora, namun sejak adanya P4MI dengan membangun sumur-sumur di sawah, membuat produksi pertanian meningkat, dan persoalan air sedikit bisa diatasi," kata RM Yudhi Sancoyo. K.9-bg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar