Senin, 30 November 2009

Wawasan ; Radar Bojonegoro

Senin, 30 November 2009

Penarikan minyak tanah bersubsidi diundur

BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, kembali menunda penarikan minyak tanah (mitan) bersubsidi, ini kebijakan pengunduran yang kedua dalam dua bulan terakhir ini.

”Seharusnya November 2009 tidak ada lagi minyak tanah bersubsidi yang beredar, namun karena ada beberapa alasan penarikan, program tersebut diundur sampai Desember nanti,” jelas Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Blora Wahyu Agustin, kemarin.

Menurut mantan Camat Bogorejo, dengan kepastian penarikan pada Desember, warga masyarakat Blora tidak akan menjumpai lagi minyak tanah bersubsidi dijual di pasaran. Minyak tanah yang diperjualbelikan adalah nonsubsidi yang harganya tinggi.

Masalah penundaan penarikan minyak tanah bersubsidi, lanjut Wahyu Agustin, memang atas permintaan Pemkab (Bagian Perekonomian). Dijelaskan rencana penarikan di Blora pada September, namun diputuskan Oktober dan ditunda lagi Desember,” tambahnya.

Maka dengan penundaan itu, Pemkab kembali mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat (Pertamina) untuk menunda pelaksanaannya dan disetujui. Permintaan penundaan itu, kata Kabag Perekonomian Setda Blora, antara lain karena alasan untuk memberikan kesempatan kepada warga agar lebih bersiap diri.

Kesadaran
Maka dengan tidak dijualnya lagi minyak tanah bersubsidi adalah sebagai tindak lanjut dari program konversi minyak tanah ke elpiji, yakni untuk merealisasi program konversi telah dilakukan di Blora.

Data yang ada, sebanyak 260.312 tabung elpiji dan kompor sudah didistribusikan kepada masyarakat. Rinciannya 246.510 kepala keluarga (KK) dan 13.802 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dalam perkembangannya ada tambahan pengajuan penerima paket bantuan sebanyak 1.122 KK.

Tingginya serapan tabung dan kompor bantuan itu, menurut Wahyu Agustin, disebabkan kesadaran masyarakat semakin membaik dalam melaksanakan program konversi tersebut. Pembagian kompor gas itu dilaksanakan selama dua bulan (sejak Juni) lalu.

Selanjutnya, akan dilakukan pemantauan pengguna kompor gas program konversi sebelum pemberlakuan tidak dijualnya minyak tanah bersubsidi kepada masyarakat.

Meski begitu, Wahyu menyatakan, minyak tanah masih bisa dibeli warga, namun dengan harga ekonomi atau nonsubsidi. Minyak tanah tersebut tersedia di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta pangkalan minyak yang ditunjuk. K.9-bg

Senin, 30 November 2009
Anggota PPK Dilantik Desember
BLORA - Proses pembentukan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk persiapan pemilahan umum kepala daerah (pilkada) Juni tahun depan selesai. Anggota PPK akan dilantik 1 Desember depan. Kemarin (29/11), para calon anggota PPK yang sudah lulus seleksi wawancara itu diberi pembekalan. ''Pembekalan ini untuk persiapa pelanikan 1 Desember besok,'' ujar Ketua KPUK Blora Moesafa kemarin.

Dia mengatakan, para calon anggota itu adalah para pendaftar yang sudah dinyatakan lolos. Pengumuman peserta yang lolos dilakukan Sabtu sore lalu yang pada siangnya masih dilaukan tes. Pembekalan kemarin diantaranya soal tahapan-tahapan pilkada yang sudah maupun yang belum dilaksanakan. Calon anggota PPK itu termasuk calon anggota dari tiga kecamatan sebelumnya kekurangan pelamar yakni Kecamatan Sambong, Japah dan Kunduran. Calon anggpta PPK dari tiga kecamatan itu juga sudah menjalani tes wawancara yang dilakukan KPUK bersama dengan calon anggota PPK lainnya.

Sementara, Arifin, Ketua Pokja Pembentukan Penyelenggara Pemilu KPUK Blora menambahkan, anggota PPK di masing-masing kecamatan lima orang. Sehingga hanya 80 orang yang dinyatakan lolos. Sebab tes itu diikuti oleh 124 orang dari 16 kecamatan di Blora. Kecamatan yang paling banyak pendaftarnya adalah Kecamatan Blora, yakni ada 16 orang. ''Dari 124 pelamar itu hanya diambil 80 orang saja yang akan bertugas di 16 kecamatan di Blora,'' kata Arifin. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009

Pemuda Berbagai Etnis Ikuti Kemah Pembauran
BLORA - Pembauran harus dilakukan sejak dini. Sebab, bangsa ini berdiri berdasarkan beragam sukun bangsa, ras dan golongan. Sehingga gesekan di masyarakat yang beragam budaya itu bisa menimbulkan kerawanan secara social. Karena itu, sejak dini masing-maisng etnis atau suku harus bisa saling mengenal, memahami, juga saling menghargai. Pembelajaran itu bisa dilakukan dengan kemah bhakti pembauran. Itulah yang dilakukan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Blora. Pemuda dari berbagai etnis di Bloa diajak kemah bersama. ''Kami ingin mengajari mereka cara berinteraksi dan saling memahami.Kalau pendahulu kita bisa saling menghargai, kita juga bisa. Dan itu diawali dari generasi muda,'' kata Bondan Sukarno Kepala Bakesbangpollinmas kemarin.

Kemah itu, dilaksanakan selama dua hari yang berakhir kemarin. Kemah dilakukan di dataran tinggi di komplek Waduk Greneng di Desa Greneng Kecamatan Tunjungan. ''Beragam etnis, tentunya ada Jawa, Tionghoa, Bugis, Batak dan lainnya. Kami ingin menanamkan agar ada rasa kalau yang mayoritas tidak seharusnya menindas dan yang minoritas tidak merasa rendah diri dan tersisih. Kita semua sama,'' tambahnya. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009

Kerap Terlambat, APBD Ditarget Januari Sah
Tahun Ini Rp 873 M, Tahun Depan 800 M

BLORA - DPRD Blora menargetkan mengesahkan APBD 2010 pada Januari. Ketua DPRD Maulana Kusnanto mengaku berkomitmen untuk membuat perubahan berarti di lembaga yang dia pimpin. Sebab, selama ini masyarakat menilai lembaga dewan selalu terlambat menetapkan APBD. ''Teman-teman juga berkomitmen untuk mengubah kebiasaan itu. Karena itu kita targetkan Januari 2010 nanti APBD sudah disahkan,'' katanya. KUA PPAS diserahkan pemkab kepada DPRD pada Sabtu lalu (29/11).

Karena itu, kata dia, pihaknya akan membahas draf kebijakan umum anggaran (KUA) dan plafon priorotas anggaran sementara (PPAS) RAPBD 2010 dengan cepat. Waktu selama dua bulan dipatok bisa menyelesaikan APBD tersebut. KUA PPAS itu.''Tidak akan menunda-nunda pekerjaan, yang ada langsung kita bahas,'' tambahnya.

Namun, Kusnanto mengaku belum memberikan gambaran kondisi RAPBD 2010 sesuai draf di KUA da PPAS tersebut. Karena itu, dia berharap para anggota dewan juga diminta konsisten untuk menjalankan tugasnya melakukan pembahasan itu. ''Kalau kita bisa mengesahkan APBD tiap awal tahun, waktu kita longgar. Sehingga kualitas pembangunan juga bisa bagus, karena dikerjakan tidak dengan terburu-buru,'' tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Komang Gede Irawadi menyatakan, dimungkinkan kekuatan APBD 2010 nanti diperkirakan akan berkurang dibanding APBD 2009. Sebab, berdasarkan dokumen RAPBD yang sudah diserahkan eksekutif ke DPRD, kekuatan APBD itu hanya sekitar Rp 800 miliar. ''Ya, diperkirakan memang sedikit berkurang dari tahun ini,'' ujarnya.

Sekadar diketahui, APBD 2009 sebesar Rp 873,4 miliar setelah perubahan. Sedangkan sebelum perubahan hanya Rp 871,7 miliar, atau ada peningkatan belanja Rp 1,7 miliar. Selain turun jumlahnya, dalam APBD 2010 nanti juga tidak punya sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA). Sebab, APBD perubahan 2009 tidak ada SILPA serupiahpun. SILPA bakal ada jika anggaran di APBD perubahan 2009 ada yang tidak terserap. Meski demikian, untuk APBD 2010 nanti Blorat masih ada angin segar. Sebab, ada kenaikan dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) yang akan diterima. ''Informasinya memang seperti itu,'' tambahnya. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009

Stok Air Bersih Sisakan 50 Tangki
BLORA - Cadangan bantuan air bersih dari dana yang bersumber dari APBD Blora 2009 yang diperkirakan mencukupi kebutuhan permintaan air selama musim kemarau tahun ini terbukti. Sebab, sampai kemarin masih tersisa sekitar 50 tangkir air bersih yang belum disalurkn ke warga. ''Kalau ada permintaan kami akan droping lagi. Namun, beberapa hari permintaan bantuan air sudah mulai berhenti, seiring mulai turun hujan,'' ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Blora, Waluyo, melalui Kepala Bidang Sosial Widodo kemarin.

Meski demikian, kata dia, pihaknya belum bisa menjamin apakah beberapa pekan mendatang permintaan bantuan air tidak akan banyak. Menurutnya, hal itu tergantung dengan musim. Jika musim kemarau masih berlangsung dan berakhirnya kapan, belum bisa diprediksi. Stok air yang tersisa, lanjutnya, memang yang dari pengadaan pemkab. Sebab, yang disalurkan ke desa-desa pemohon bantuan air bersih adalah sumbangan dari Pemprov Jateng melalui Bakorlin Pati. Jumlahnya sebanyak 256 tangki per tangkai 5.000 liter. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009

Siapkan Lahan untuk Bestari
BLORA - Setelah menerima bantuan benih padi verietas Bestari (Beras Batan Republik Indonesia) Dinas Pertanian dan Perkebunan Blora menyiapkan lahan khusus untuk percontohan. Sebab, benih padi itu masih belum diperjual belikan secara luas, meski Departamen Pertanian sudah menyetujui benih padi hasil penangkatan Batan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) tersebut dijual ke pasaran. ''Kami akan lakukan demplot di beberapa wilayah,' kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Sutikno Slamet kemarin.

Dia mengatakan, benih padi yang beberapa waktu lalu diberikan oleh Menristek Suharna Surapranata kepada Bupati Blora Yudhi Sancoyo itu merupakan benih hasil penangkaran petani Blora. Sebab, Batan memang bekerjasama dengan Blora untuk menangkarkan benih padi hasil rekayasa melalui radiasi nuklir yang dikembangkan Batan. ''Petani kita yang menangkarkan, kemudian hasilnya dibeli lagi oleh Batan dengan harga yang sesuai, kemudian dikembalikan lagi ke kita berupa bantuan,'' tambahnya.

Petani yang menangkarkan padi verietas Bertari itu kata dia, adalah Gapoktan Sandang Pangan Desa Gadong Kecamatan Cepu, kelompok tani Sri Rejeki Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong, kelompok tani Tahan Usaha Desa/Kecamatan Tunjungan dan di kebun benih milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Blora. Luas lahan yang digunakan untuk penangkaran benih itu 10 hektar, dengan menghasilan bagah 46.145 kilogram. ''Setelah diproses menghasilan benih 30.065 kilogram yang semuanya sudah dibeli Batan,'' terangnya. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009
Suporter Tunggu Jadwal Tanding
BLORA - Para suporter Persikaba Blora masih menunggu kepastian jadwal tanding tim kesayangannya. Sebab, mereka berjanji akan beramai-ramai datang ke Stadion Jenggolo Sidoarjo untuk memberikan dukungan kepada Budiana dkk. Mereka merindukan tim yang berprestasi. "Kami akan datang untuk mendukung Persikaba saat bertanding nanti," ujar Catur, salah satu pimpinan kelompok suporter Persikaba, Buldozer.

Menurut dia, selain bermain bagus, Persikaba juga butuh dukungan moral yang tinggi oleh pendukungnya. Karena itu, peran suporter sangat penting untuk mendorong moral para pemain, sehingga bisa meningkatkan semangat bertanding. "Pokoknya kita dukung terus," tegasnya.

Namun, sampai kemarin jadwal tanding tim berjuluk Laskar Arya Penangsang itu masih belum jelas. Sebab, jadwal tanding akan ditentukan melalui undangan dalam temu teknik tadi (29/11) malam. Karena itu, para suporter masih menunggu kabar dari Sidoarjo. "Begitu dapat jadwal tanding, kita akan mempersiapkan diri," tandasnya.

Sementara itu, Manajer Persikaba Amin Faried mengungkapkan, pemain terus melakukan latihan untuk persiapan. Dia juga membenarkan jadwal tanding akan ditentukan dengan undian pada saat temu teknik. "Temu teknik baru nanti malam (tadi malam, Red),'' kata Amin.

Manajemen meminta para suporter memberi dukungan yang sportif. Suporter harus dapat menunjukkan bahwa sepak bola Blora santun dan sportif. Sehingga, citra Persikaba di tanah air tetap terjaga. "Mari kita berjuang bersama untuk membesarkan Persikaba dengan semangat yang baik,'' tandasnya. (ono)

-------

Senin, 30 November 2009
Matangkan Pembinaan Pecatur Muda
BLORA - Banyaknya peserta dari kelompok umur junior dalam kejuaraan catur yang berakhir kemarin (29/11), membuat Pengcab Percasi, selaku penyelenggara, puas. Itu menunjukan animo pecatur junior untuk maju mulai berkembang.

Karena itu, Pengcab Percasi akan lebih mengintensifkan lagi pembinaan untuk para pecatur muda. "Sebab, mereka adalah aset dan modal untuk mencetak pecatur andal,'' kata Lilik Yulianto, dari Pengcab Percasi Blora kemarin.

Menurut dia, pembinaan itu akan dilakukan dengan cara memperbanyak turnamen tingkat pelajar atau junior. Juga, memberikan pelatihan-pelatihan dan peningkatan kemampuan lainnya. Bila perlu, didatangkan pelatih dari luar daerah untuk memberi pelatihan. "Jadi, program kita jelas, untuk mengangkat potensi yang pecatur muda yang mulai muncul tersebut,'' tambahnya. Selain itu, pihaknya juga sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan sekolah-sekolah.

Lilik menginginkan di sekolah ada pelajaran tambahan atau muatan lokal tentang catur. Sehingga, sejak dini siswa sudah mengenal olahraga otak tersebut. Dengan cara itu, akan terlihat mana yang berbakat dan tidak, mana yang suka dan mana yang tidak. "Untuk cari bibit pecatur memang harus dimulai sejak awal," imbuhnya. (ono)

-------

Minggu, 29 November 2009
APBD Perubahan Disahkan
BLORA - APBD Perubahan 2009 Kabupaten Blora kemarin (28/11) ditetapkan. Penetapan itu dilaksanakan dalam rapat paripurna DPRD yang dipimpin Ketua DPRD Maulana Kusnanto. Sebelum paripurna, sempat digelar rapat intern antara badan anggaran (banggar) DPRD dan tim anggaran (timgar).

Ketua DPRD Maulana Kusnanto mengatakan, perubahan APBD tersebut dilakukan karena ada anggaran yang mendesak yang harus ditambah. Dia mencontohkan anggaran obat bagi pasien di rumah sakit pemerintah, anggaran penerangan jalan umum, dan penggeseran rekening dana alokasi khusus (DAK) milik dinas pendidikan (disdik).

''Untuk SKPD yang menerima perubahan anggaran segera melaksanakan kegiatannya dan selesaikan tepat waktu. Kami akan terus mengawasi pelaksanaannya,'' kata Kusnanto.

Sebelum pengesahan, peserta sidang mendengarkan laporan banggar yang disampaikan juru bicara Muntahar. Anggota dewan dari PKB itu mengatakan, masing-masing SKPD yang menerima perubahan anggaran berjanji akan melaksanakan anggaran itu selesai tepat waktu. Dia meminta komitmen itu dipegang bersama.

Menurut Muntahar, perubahan APBD itu sudah dievaluasi gubernur yang diambil 26 November lalu. Gubernur, kata dia, menilai perubahan itu sudah sesuai dengan ketentuan pasal 174 Permendagri nomor 13/2006 yang menyebutkan maksimal tiga hari setelah persetujuan, rancangan APBD harus sudah diserahkan untuk dievaluasi gubernur. ''Juga diingatkan agar ke depan agar pembahasan anggaran tepat waktu,'' katanya.

Total belanja dalam APBD perubahan mencapai Rp 873,4 miliar atau meningkat Rp 1,7 miliar dari sebelumnya Rp 871,7 miliar.

Muntahar menuturkan salah satu SKPD yang menerima dana adalah disdik. Yakni, dana pendamping Rp 600 juta untuk pembangunan TK/SD internasional di Kecamatan Cepu. Juga RS dr R. Soetijono Blora Rp 1,2 miliar untuk obat. Sedangkan Rp 2 miliar untuk dinas perumahan dan tata ruang akan digunakan relokasi rumah warga yang terkena proyek tanggul Bengawan Solo. (ono)

-------

Minggu, 29 November 2009

Ratusan Warga Ikuti Pengobatan Gratis
BLORA - Ratusan warga dan pedagang Pasar Baru Blora kemarin (28/11) mengikuti pengobatan dan makan gratis yang digelar di area pasar. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Blora dengan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) dan pemkab setempat. Acara dibuka oleh Bupati Blora Yudhi Sancoyo.

Menurut Matius, salah satu panitia, kegiatan ini untuk memeriahkan Hari Jadi Blora yang jatuh pada 11 Desember nanti. Pihaknya ingin membantu sesuatu yang berguna untuk

warga. Karena itu, pihaknya mendatangkan tujuh dokter sekaligus dalam kegiatan ini. Sehingga, ratusan warga bisa dilayani tanpa harus antre terlalu lama. "Selain itu, puluhan relawan dan perawat juga dihadirkan. Selain diperiksa kesehatannya dan diberi obat, para peserta juga diberi makan gratis," katanya.

Meski demikian, kegiatan sosial ini justru disayangkan Paguyuban Pedagang Pasar Blora (PPPB). Ketua PPPB Tarwa Saladin mengaku, pihaknya sama sekali tidak dilibatkan dan diberitahu terkait kegiatan itu. Karena itu, Tarwa menyatakan tak ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Kita siap bekerja sama dengan pihak manapun. Tapi, sebelumnya kita minimal diberi tahu," tandasnya.(ono)

-------

Minggu, 29 November 2009

200 Peserta Ikuti Turnamen Catur
BLORA - Sebanyak 200 lebih peserta junior dan umum mengikuti pertandingan catur yang dihelat Percasi Blora kemarin (28/11). Pertandingan yang digelar selama dua hari, dimulai kemarin itu, dipusatkan di aula kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Blora.

Menurut Lilik Yulianto, salah satu panitia lomba, pertandingan dibagi menjadi tiga kategori. Yakni, junior A dengan usia maksimal 14 tahun, junior B maksimal 18 tahun, dan peserta umum. Diharapkan, kejuaraan yang digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi Blora itu melahirkan pecatur-pecatur muda yang bagus. "Kami sangat senang muncul para pecatur muda ini,'' katanya.

Lilik mengklaim kegiatan kemarin lebih bagus daripada kejuaraan setahun sebelumnya. Alasannya, kali ini pesertanya naik. Tahun lalu pesertanya hanya sekitar 150 orang, namun sekarang lebih dari 200 orang. Hanya, untuk peserta senior tetap sama, orang-orangnya juga sama. "Yang senior hanya sedikit dan orangnya ya itu-itu saja. Namun, kami bangga dengan banyak munculnya pecatur pelajar,'' tandasnya.

Dia menambahkan, Percasi memang rajin sosialisasi dan membidik para pecatur muda untuk dilatih, sehingga bisa menjadi bibit-bibit pecatur andal Blora. "Karena itu, dalam lomba ini kami bekerja sama dengan disdik," imbuhnya. (ono)

-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar