Sabtu, 28 November 2009

Radar Bojonegoro


Sabtu, 28 November 2009
Persiapan Banjir, Tambah Dua Speedboat
BLORA - Setelah memiliki empat perahu karet, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Blora menambah armadanya dengan dua perahu cepat (speedboat).

Tambahan dua perahu tersebut untuk mendukung pergerakan Tim Reaksi Cepat (TRC) tanggap bencana yang dimiliki Bakesbangpollinmas. ''Itu untuk mengantipasi bencana banjir yang mungkin datang,'' kata Kepala Bakesbangpollinmas Bondan Sukarno, kemarin.

Dia mengatakan, pengadaan dua perahu cepat itu sedang dalam proses. Anggarannya sebesar Rp 200 juta. Sehingga, jika nanti datang, armada TRC akan semakin bertambah lengkap. Juga, daya jelajahnya semakin jauh. Selama ini TRC mengandalkan empat perahu karet yang sudah dimiliki. ''Dari hasil pengamatan kami, perahu karet kurang maksimal,'' tuturnya.

Mengaca pada musibah banjir yang telah lalu, empat perahu karet tersebut belum bisa maksimal melakukan evaluasi. Selain pergerakan kurang cepat,j uga rawan bocor. Sebab, saat banjir banyak benda yang tenggelam sehingga tidak kelihatan. Akibatnya, sering benda itu tertabrak perahu yang mengakibatkan perahu rusak. Kejadian itu pernah terjadi tahun lalu, saat sebuah perahu karet yang mengevaluasi korban menabrak pos kamling. ''Dengan perahu cepat ini, kami bisa lebih berani menjelajah arus deras,'' ungkapnya.

Untuk menghadapi musim hujan kali ini, dia mengimbau warga terutama yang berada di pinggiran Bengawan Solo terus waspada. Bondan mengatakan, tiga kecamatan yang menjadi langganan banjir yakni Cepu, Kedungtuban, dan Kradenan masih tetap rawan. Sebab, banjir atau tidak tergantung dengan curah hujan. Bukan saja di daerah Blora, namun juga di hulu sungai seperti di daerah Wonogiri, Solo, atau Ngawi. ''Sebab, sering kita menerima banjir kiriman. Jadi kewaspadaan sangat penting,'' tandasnya. (ono)

-------

Sabtu, 28 November 2009
Bupati-Ketua DPRD Serahkan Sapi
BLORA - Bupati Blora Yudhi Sancoyo dan Ketua DPRD Maulana Kusnanto kemarin menyerahkan hewan kurban masing-masing satu ekor sapi kepada panitia penyembelihan hewan kurban di Masjid Agung Baitun Nur Blora.

Sebelumnya, dua pejabat tersebut mengikuti salat Idul Adha di masjid agung Blora tersebut. Dalam sambutannya, sebelum salat Idul Adha, bupati mengajak warga Blora untuk menjadikan ibadah kurban sebagai momentum untuk rela berkurban demi kepentingan yang lebih besar. Dia mengajak warga bersama-sama berjuang dan bekerja sama untuk memajukan Blora.

Sementara itu, para petinggi Tuban kemarin mengikuti salat Idul Adha di lapangan parkir Kebonsari. Di antaranya, ketua sementara DPRD Marwan yang sekaligus bertindak sebagai katib. Pejabat lainnya yang mengikuti salat id di tempat tersebut antara lain Dandim 0811 Letkol (Inf) Asep Sudrajat, Sekkab Parastuti, dan para pejabat Pemkab Tuban. Ali Hasan, suami bupati Haeny juga ikut salat di tempat tersebut. Sementara Bupati Haeny Relawati RW berhalangan hadir. ''Ibu (bupati Haeny, Red) tidak hadir, karena berhalangan,'' ujar Kabag Humas dan Media Pemkab Tuban Tri Martojo.

Dalam kesempatan itu, bupati atas nama Pemkab Tuban menyerahkan seekor hewan kurban berupa sapi. Dan Ali Hasan atas nama pribadi juga menyerahkan hewan kurban berupa sapi. Secara simbolis, hewan kurban dari bupati diserahkan oleh Dandim 0811 Letkol (Inf) Asep Sudrajat kepada panitia. Sedangkan hewan kurban dari Ali Hasan diserahkan oleh ketua sementara DPRD Marwan.

Sementara itu, Wabup Lilik Soehardjono melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Tuban. Ratusan umat muslim ikut memadati hingga Alun-Alun kota setempat. Di Masjid Agung, menyembelih dua ekor sapi dan beberapa kambing. Dua ekor sapi tersebut sumbangan dari Bupati Haeny Relawati RW dan Kapolres Tuban Nyoman Lastika. Secara simbolis, wabup menyerahkan hewan kurban itu kepada takmir masjid setempat. (ono/zak)

-------

Sabtu, 28 November 2009
Juarai Lomba Gema Takbir
BLORA - Grup SMPN 2 Blora menjadi juara dalam lomba gema takbir untuk memeriahkan Idul Adha 1430 H yang berlangsung Kamis (26/11) malam.

Lomba yang digelar Yayasan Masjid Agung Baitun Nur Blora itu diikuti 11 grup perwakilan dari SMP dan SMA se-Blora. Penampilan grup SMPN 2 cukup apik. Mereka menampilkan perpaduan musik etnik dan modern yang diiringi gerakan dan kualitas vokal yang cukup mumpuni.

Posisi kedua ditempati SMPN 1 Blora dan peringkat ketiga diraih SMPN 6 Blora. Ketua panitia Abdullah Aminuddin mengatakan, kegiatan tersebut menyemarakkan syiar Islam di Blora. Dia berharap musik dengan penuh pesan keagamaan seperti itu bisa digandrungi para generasi muda di Kota Sate. ''Para peserta sudah mahir memadukan musik sehingga enak didengar. Dan pesan-pesan religinya juga mengena,'' tandasnya.

Sementara itu, di Tuban Kamis malam juga digelar takbir keliling. Ratusan peserta dari satker-satker, pelajar SMP-SMA, organisasi muslim, dan beberapa elemen lainnya mengikuti takbir keliling yang diberangkatkan oleh bupati Haeny Relawati RW itu. (ono/zak)

-------

Sabtu, 28 November 2009

Cemas Tunggu Hasil Tes Darah
BLORA - Dinas Kesehatan was-was menunggu hasil tes laboratorium terhadap sampel darah para penghuni rumah tahanan (rutan) dan lokalisasi di Blora. Sebab, bukan tidak mungkin di antara sampel darah yang dikirim itu ada yang positif Orang dengan HIV/Aids (ODHA).

''Sampai sekarang memang hasilnya belum keluar. Tapi kami patut khawatir,'' ujar Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Blora Edi Widayat, kemarin.

Apalagi kasus ODHA di Kota Sate lumayan tinggi. Sejak 2005, tercatat ada 25 kasus ODHA. Sebanyak 11 penderita positif Aids. Dari jumlah tersebut, sepuluh penderita telah meninggal.

Edi mengatakan, jika ada yang positif, dia meminta untuk melakukan pengobatan secara rutin. Meski, misalnya ada yang positif, identitasnya tidak akan dibuka. Namun, pihaknya akan melakukan pendekatan agar yang bersangkutan mau diobati. Meski penyakit Aids sampai sekarang belum ada obatnya, namun dengan pengobatan yang rutin dan disiplin bisa memperpanjang usia penderita. ''Setidaknya tidak cepat drop kesehatannya,'' kata dia.

Diberitakan sebelumnya, usai melaksanakan pengambilan sampel darah dalam program zero survei HIV/Aids di rumah tahanan dan lokalisasi di Blora dan Cepu, Dinas Kesehatan mengirim 160 sampel darah ke laboratoriun di Semarang. Pengiriman itu untuk mengecek apakah ada di antara sampel darah yang diambil dari para penghuni rutan dan lokalisasi itu positif HIV/Aids. ''Kami tentunya berharap tidak ada yang positif,'' tuturnya.

Hasil uji lab tersebut, kata dia, akan diberikan dalam bentuk catatan. Misalnya, jika ada yang positif itu berapa orang dan sebagainya. Dalam laporan hasil uji laboratorium itu juga akan diketahui apakah terdapat penyakit (kelamin) lain yang diderita pemilik sampel darah yang diambil itu. ''Nanti ketahuan, namun jika ada yang positif HIV/Aids tidak akan disebutkan identitasnya. Karena uji laboratoriumnya dilakukan secara acak,'' ungkapnya.

Jika ada yang positif atau terjangkit penyakit lain, dia akan melakukan penyuluhan lagi agar mereka mau memeriksakan diri lebih lanjut. Di antaranya ke klinik VCT yakni klinik untuk memeriksa HIV/Aids. (ono)

-------

Sabtu, 28 November 2009

Benahi Mental Bertanding Pemain
BLORA - Sebelum kembali mengarungi kompetisi di putaran kedua Divisi I PSSI, manajemen Persikaba Blora membenahi mental para pemainnya. Sebab, selama ini mental pemain tim berjuluk Laskar Arya Penangsang itu dinilai masih belum stabil.

Menurut Manajer Persikaba Amin Faried, terkadang mental Budiana dkk kuat, sehingga mampu menyelesaikan pertandingan dengan baik. Namun, tidak jarang mental pemain drop, sehingga permainannya membosankan. "Kami sudah minta pelatih membenahi mental pemain. Kita pastikan saat bertanding mental pemain benar-benar kuat,'' kata Amin, kemarin (27/11).

Pengalaman mental pemain drop, lanjut dia, pernah dialami Persikaba pada putaran pertama lalu. Persikaba yang menjadi tuan rumah di laga perdana justru main lesu. Meski tetap menang, permainan Persikaba ibarat tim yang baru belajar bermain bola. Sehingga, banyak pemain melakukan kesalahan sendiri.

Hal itu, kata Amien, disebabkan mental para pemain tertekan dan gugup di laga perdana. Padahal, sebelum kompetisi, tim kebanggaan warga Kota Sate itu bermain bagus dalam beberapa kali uji coba. Di antaranya, melawan Persibo Bojonegoro, Persiwa Wamena, Pro Duta Jogjakarta, dan tim-tim lainnya.

Sementara menjelang putaran kedua, pemain juga diadu melawan tim-tim Divisi Utama seperti PSIR, Persiku Kudus, dan Mitra Kukar. Dalam serangkaian uji coba ini, Persikaba tak pernah kalah, namun bermain imbang semua. Yakni, imbang tanpa gol lawan PSIR dan imbang 1-1 saat menghadapi Persiku dan Mitra Kukar. "Kami ingin pemain menjaga kemampuannya seperti saat uji coba. Masih ada waktu untuk membenahi mental bertanding pemain,'' tandasnya. (ono)

-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar