Selasa, 24 November 2009

Radar Bojonegoro :

Selasa, 24 November 2009

PKB Belum Tentukan Mekanisme Penjaringan
BLORA -Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menentukan mekanisme penjaringan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup). DPC PKB Blora masih menunggu ketentuan dari DPP.''Belum tentu mekanisme konvensi itu akan diberlakukan di sini. Kami masih menunggu arahan dari DPP,'' ujar Ketua DPC PKB Blora Abdullah Aminuddin.

Karena itu, dia mengaku juga belum membuat semacam tim untuk penjaringan. Dia menyebut, setelah ada kepastian mekanisme penjaringan bacabup dan bacawabup. Sebab, juga ada wacana penjaringan berdasarkan mekanisme survei yang dilakukan DPP. Sehingga dia calon yang menurut survei itu lebih 'menjual' itu yang akan didukung. ''Memang ada wacana seperti itu. Makanya kami masih menunggu,'' tambahnya.

Meski demikian, bukan berarti partainya hanya tinggal diam. Secara informal dia mengaku sudah menjalin komunikasi politik dengan banyak pihak. Termasuk dengan Ketua PC NU Blora Abu Nafi yang sudah menyatakan akan maju. Hanya, komunikasi itu masih sebatas komunikasi antarkader NU. Namun, menurut dia tidak menutup kemungkinan PKB akan menggandeng Abu Nafi. ''Semua tergantung perkembangan nanti,'' tandasnya.

Sementara, partai lainnya juga masih belum bergerak dalam kaitan persiapan pilkada 2010 nanti. Hanya, PDIP yang nampaknya sudah melaju kencang. Peminat formulir pendaftaran melalui partai ini terus bertambah. Kemarin, ada satu orang lagi yang mengambil formulir di DPC PDIP Blora, yakni Lusiana. Dia merupakan perempuan kedua yang menyatakan siap maju melalui PDIP setelah Sri Yuliani yang beberapa waktu lalu juga mengambil formulir di PDIP.''Sampai saat sudah delapan orang yang mengambil formulir. Namun, baru satu yang mengembalikan,'' ujar Bagong Suwarsono, wakil ketua DPC PDIP Blora kemarin. (ono)

-------

Selasa, 24 November 2009
Siapkan 343 Pengawas CPNS
BLORA - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Blora menyiapkan 343 pengawas ruangan yang akan mengawasi pelaksanaan tes tulis rekrutmen CPNS jalur umum di Blora yang digelar 6 Desember mendatang. Para pengawas itu, masih ditambah sebanyak 51 koordinator pengawas dan pendamping dari BKD. ''Itu belum termasuk pengawas dari provinsi Jateng,'' ujar Plt Kepala BKD Blora Noveri, kemarin (23/11).

Dia mengatakan, pelaksanaan tes tulis itu akan juga akan diawasi oleh tim pengawas dari provinsi. Hal itu, kata dia, untuk memastikan bahwa pelaksanaan tes yang dilakukan benar-benar sesuai dengan ketentuan dan fair. Untuk pelaksanaan tes itu, kata dia, panitia akan menyediakan 343 ruangan yang akan digunakan. Ruangan itu akan meminjam sekolah-sekolah yang ada di Blora.''Karena pelaksanaan tesnya hari Minggu, jadi tidak terlalu menganggu belajar siswa yang sekolahnya kita pinjam,'' tambahnya.

Mantan Direktur Utama PT Blora Patragas Hulu (BPH) tersebut mengungkapkan, jumlah pelamar CPNSD Blora yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) sebanyak 7.106 orang. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat (TMS) jumlahnya sekitar 700-an orang. Alasan dinyatakan TMS itu, yang paling banyak karena pendidikan atau ijazahnya tidak sesuai dengan formasi yang disediakan. ''Yang tidak melampirkan surat pernyataan sanggup mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus, juga dinyatakan TMS,'' tandasnya. (ono)

-------

Selasa, 24 November 2009
Amir Ngaku Tak Tahu Hukum
Minta Hukuman Ditangguhkan untuk Ngurusi Proyek di Desa

BLORA - Amir, Kades Sumberejo Kecamatan Ngawen yang menjadi terdakwa dalam kasus pemotongan dana bantuan sosial (bansos) dari APBD provinsi 2008 mengaku tidak mengerti hukum. Dia juga tidak berniat untuk melanggar hukum. Bahkan, dia meminta penahanannya ditangguhkan. Alasannya, di desanya banyak proyek yang harus diurusi,

''Di desa saya banyak proyek yang masuk, dan harus ada mengurusi. Kami mohon untuk bisa keluar,'' ujar Amir, di depan majelis hakim yang menyidangkan kasusnya kemarin. Sidang yang dipimpin ketua majelis hakim Aminuddin kemarin memang beragenda pemeriksaan terdakwa. Karena itu, terdakwa Amir yang didampingi penasihat hukumnya menjawab semua pertanyaan yang diberikan hakim dan jaksa, termasuk pertanyaan penasehat hukumnya yang diketuai Zainudin.

Amir mengaku diperintahkan Haryatno, yakni terdakwa lain yang sudah divonis hakim untuk membuat proposal, juga melakukan pemotongan dana bansos tersebut sebanyak 40 persen dari dana yang cair. ''Saya diperintah,'' katanya, saat hakim berusaha meyakinkan, apakah dia diperintah atau diminta tolong.

Dia juga mengaku tidak tah kalau dana bantuan itu tidak boleh digunakan selain untuk membiayai proyek seperti yang tertera dalam proposal. Sebab, selain menerima dana bansos untuk kegiatan di desanya, Amir juga mengajukan bantuan untuk membangun masjid Baitul Muhtadin. Akhirnya cair dana Rp 15 juta untuk masjid itu pada Januari 2009. Hanya, sampai saat ini bangunan masjid yang dia usulkan itu belum dikerjakan. Dia beralasan karena cuaca yang tidak mendukung. Namun, di sisi lain, proyek fisik lainnya bisa selesai dikerjakan meski waktunya hampir bersamaan. ''Karena untuk proyek lainnya materialnya sudah ada. Sedangkan yang masjid belum ada,'' terangnya.

Usai pemeriksaan terdakwa, hakim menunda sidang sampai Senin (30/11) depan dengan agenda pembacaan tuntutan. Untuk permohonan Amir agar bisa ditangguhkan penahanannya, majelis hakim tetap menolak.

Jaksa penuntut umum (JPU) Amir didakwa telah melanggar pasal pasal 2 undang-undang nomor 31/1999 yang dirubah dan ditambah menjadi undang-undang nomor 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat 1 KUHP tentang pemberatan karena jabatan serta jo pasal 64 ayat 1 KUHP tentang perbuatan berlanjutan. Sedangkan dakwaan subsider melanggar pasal 3 UU no 31/1999 yang dirubah menjadi UU no 20/2001 jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. (ono)

-------

Selasa, 24 November 2009
48 Tim Ikuti Turnamen Basket SMP-SMA
BLORA - Sebanyak 48 tim basket dari SMP-SMA sederajat Se-Kabupaten Blora, kemarin (23/11) mengikuti turnamen basket pelajar. Turnamen digelar oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (DPKPOR) Blora. Turnamen itu untuk memeriahkan hari jadi Blora pada Desember mendatang. "Rangkaian kegiatannya mulai digelar saat ini. Turnamen itu digelar dua hari mulai hari ini (kemarin, Red)," ujar Suparno, Kepala Seksi Olahraga di di DPKPOR kemarin.

Turnamen yang digelar di GOR Mustika Blora itu memang membidik sasaran pelajar. Tujuannya, mencari bibit-bibit pebasket andal dari Blora. Selain itu, pihaknya ingin memberikan wahana berekspresi bagi para penggemar basket di Blora, khususnya pelajar. Sebab, dia melihat olahraga asal Amerika itu sangat digemari di Blora. "Buktinya, lapangan basket yang ada di kompleks GOR ini tak pernah sepi,'' tambahnya.

Dengan kegiatan ini, dia berharap, para penyuka basket semakin rajin dan bersemangat berlatih. Sehingga, bisa menjadi pebasket yang profesional. Hari pertama kemarin, GOR Mustika ramai. Sebab, tim yang bertanding membawa suporternya cukup banyak. Bagi sekolah-sekolah dalam kota malah mendatangkan kawan-kawannya di sekolah dalam jumlah banyak untuk mendukung. (ono)

-------

Selasa, 24 November 2009

Nasib Ichsan Tunggu Rekomendasi Pelatih
BLORA - Kepastian nasib M. Ichsan, pemain baru yang selama beberapa hari terakhir ini mengikuti seleksi skuad Persikaba Blora sampai sekarang masih belum jelas. Amin Faried, manajer Persikaba, menyatakan, sampai saat ini manajemen belum memutuskan apakah akan merekrut Ichsan atau tidak. Dengan demikian, selain Soleh dan Yusuf Sutan Mudo, belum ada tambahan pemain baru di skuad Persikaba.

Menurut Amin, manajemen masih menunggu rekomendasi dan penilaian dari pelatih Bonggo Pribadi mengenai pemain baru tersebut. Alasannya, pelatihlah yang lebih tahu kebutuhan timnya. Karena itu, manajemen memercayakan penentuan direkrut tidaknya pemain kepada pelatih asal Surabaya tersebut. "Saya yakin pelatih akan melakukan yang terbaik untuk timnya. Termasuk dalam menentukan pemain," tandasnya.

Sementara itu, untuk mengasah kemampuan pemainnya, manajemen mengagendakan uji coba dengan tim-tim lokal Blora. Manajemen mengharapkan Budiana dkk menunjukkan perkembangan yang berarti usai beberapa kali latihan dan pembenahan teknis. "Kita akan coba dengan tim lokal dulu, sambil menunggu kepastian jadwal," ujar Amin.

Kalaupun harus beruji coba dengan tim luar daerah, minimal levelnya sama dengan tim berjuluk Laskar Arya Penangsang itu. Dia khawatir terjadi sesuatu pada pemain, seperti cedera atau lainnya. Sehingga, saat dibutuhkan, pemain tersebut tidak bisa diturunkan. "Kalau jadwalnya jelas kita bisa memerkirakan. Kita mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan," tambahnya. (ono)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar