Jumat, 25 September 2009

Radar Bojonegoro - BEDIANG LUDESKAN 3 RUMAH

Jum'at, 25 September 2009
Api Bediang Ludeskan Tiga Rumah
BLORA - Nasib apes menimpa Mbah Misri,60, warga Dukuh Bakal Desa Andongrejo Kecamatan Blora Rabu malam sekitar pukul 23.00 lalu. Sebab, diduga karena api bediang di belakang rumahnya merembet tertiup angin, tig rumah miliknya serta isinya ludes terbakar. Akibat kejadian tersebut, janda petani itu menderita kerugian sekitar Rp 100 juta.

Data di lokasi kejadian menyebutkan, malam itu Mbak Misri yang tinggal berdua dengan seorang anak perempuannya kaget karena mendengar suara ribut dari belakang rumah. Saat itu, dia sedang tidur. Selain itu, udara di dalam rumahnya terasa panas. Ketika bangun dan keluar kamar dia kaget karena rumah bagian belakangnya sudah terbakar. Kobaran api sudah menyebar ke mana-mana. Melihat itu, dia langsung lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri sambil meminta tolong tetangga.

Para tetangga juga tidak kalah kagetnya. Untuk mengindari kebakaran yang lebi besar, para tetangga membantu dengan berusaha memadam api dengan peralatan seadanya. Selain menyiram dengan air, warga juga memukuli api dengan daun pisang dan batang-batang pisang. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil karena api terus berkobar.

Dua unit mobil pemadam kebakaran yang datang juga tidak mampu berbuat banyak. Meski berhasil menjinakkan api, namun tiga bangunan rumah yang saling terhubung milik Mbah Misri sudah terlanjur habis. Sementara korban tinggal di rumah kerabatnya di dekat rumahnya.

Sementara Kepala Kesbangpollinmas Blora Bondan Sukarno saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian itu diduga dari api yang berasal dari api bediang di belakang rumah. Karena tertiup angin, ada api yang menyambar bagian rumah yang sebagian besar dari kayu. ''Karena itu, kami meminta warga selalu waspada dan berhati-hati,'' katanya. (ono)

-------------

Jum'at, 25 September 2009
Tujuh PNS Tidak Ngantor
BLORA - Tidak semua PNS masuk kerja usai cuti bersama Lebaran. Buktinya saat sidak hri pertama kerja usai Lebaran kemarin, bupati Blora Yudhi Sancoyo dan ti sidak menemukan tujuh PNS yang tidak masuk kerja dari sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang disidak.

Dari tujuh PNS itu, hanya empat yang mempunyai alasan jelas, yakni dua sakit dan dua PNS lagi ijin. Sedangkan, tiga PNS lainnya tidak masuk tanpa ijin. Karena itu, idetitas PNS tersebut dicatat selanjutnya akan diberi sanksi sesuai dengan kesalahannya. ''Hukuman normatif, diawali dengan teguran dari pimpinan SKPD masing-masing,'' ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dwi Santoso kemarin.

Selain tujuh PNS itu, kata dia, tidak ditemukan PNS lain yang mangkir dari dinas. Bahkan di di lingkungan sekretariat pemkab dan kantor dinas Kominfo, semua pegawai lengkap. Usai apel pagi, bupati didampingi sejumlah pejabat langsung mendatangi satu persatu ruangan bagian di pemkab dan kantor dinas Kominfo. Selain untuk memastikan semua PNS hadir hari itu, kunjungan bupati ke ruangan-ruangan juga untuk halal bihalal. ''Kedisiplinan memang penting untuk menciptakan kinerja yang baik,'' kata bupati. (ono)

-------------

Jum'at, 25 September 2009
Panjat Tower Selular Perempuan Stres Gegerkan Warga
BLORA - Warga Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora Rabu malam kemarin geger. Penyebabnya, seorang perempuan nekat memanjat tower sebuah telepon selular yang berada di perkampungan setempat. Saat disuruh turun, perempuan tersebut justru malah naik lebih tinggi di tower setinggi skeitar 50 meter tersebut. Hal itu menyebabkan, petugas dari Polres Blora serta ratusan warga yang menunggu di bawah deg-degan.

Menurut Susilo, warga setempat yang juga saksi mata menyebutkan, dia kali pertama bertemu dengan perempuan yang naik tower itu sekitar pukul 18.30. saat itu dua lampu di arena biliar di dekat tower padam. Saat dia memeriksa ternyata di dalam pagar tower sudah berdiri berpakaian biru dan berjilbab. Dari logat bahasanya, kata dia, bukan logat orang Blora. ''Logatnya seperti orang Jakarta. Dia minta ijin untuk berada di situ. Dia juga mengaku yang mematikan lampu itu. Saya juga tidak tahu bagaimana dia bisa masuk ke dalam pagar tower itu,'' katanya.

Setelah itu, kata Susilo, terus mengajak ngobrol perempuan itu, dengan harapan ada orang lain yang masuk dan mendekapnya untuk keluar, karena ketika disuruh keluar dia tidak mau. Ketika, Susilo akan memanggil orang lain, kesempatan itu digunakan perempuan tersebut naik ke tower. Bahkan, ketika dia sorot lampu oleh petugas PLN, justru perempuan itu terus naik ke atas. ''Dia sempat mengaku habis diperkosa dan uangnya habis,'' tambah Susilo.

Tak berapa lama kemudian datang petugas dari kepolisian membujuk untuk turun. Seiring dengan itu, warga yang datang ke lokasi semakin banyak sehingga jalan di Blora-Rembang di dekat perempatan Karangjati di dekat lokasi tower sempat macet. Ketika dibiarkan, perempuan itu beranjak turun. Namun begitu didekati dia memanjat lagi lebih tinggi. Tak ayal Kapolres Blora AKBP R. Umarfaroq serta Kaposek Kota AKP Slamet sempat kebingungan mencari.

Perempuan itu berhasil dievakuasi setelag hampir tiga jam bertahan di atas tower, setelah tiga orang terdiri dari tiga anggota Tim SAR di antaranya dari Polres Blora dan pecinta alam yang dipimpin Briptu Radiman naik. Satu orang bertugas mengajak perempuan itu komunikasi dan yang lain mendekat. Begitu berhasil dievakuasi, perempuan yang kemudian mengaku bernama Emy,42, warga Tanah Abang Jakarta Pusat langsung dilarikan ke rumah sakit. ''Kondisi psikisnya tidak stabil atau stres, semalam langsung kita kirim ke panti sosial,'' ujar Kapolsek AKP Slamet. (ono)

-------------


Tidak ada komentar:

Posting Komentar