Jumat, 04 September 2009

Wawasan - Mantan anggota DPRD Blora bandel




Friday, 04 September 2009

Mantan anggota DPRD Blora bandel

Tak kunjung kembalikan mobil dinas
Mantan anggota DPRD Blora bandel

BLORA - Baru enam dari 33 mobil dinas DPRD Blora yang dikembalikan oleh pengguna, yaitu mantan anggota DPRD periode 2004-2009. Kondisi ini berbeda saat mereka meminta segera dicairkan hak-haknya (uang tunjangan) dengan cara mengulur-ulur waktu pelantikan anggota DPRD baru.

Pelaksana harian (Plh) Sekretaris DPRD Blora, Didik Lukardono mengatakan kalau dia sudah mengirim dua kali surat peringatan kepada pemegang mobil dinas, namun ternyata sebagian besar masih belum mengembalikan.

Untuk itu, tegasnya, Jumat (4/9) hari ini dia segera mengirim surat peringatan penarikan mobil dinas untuk yang ketiga (terakhir). Kalau masih juga belum dikembalikan, Setwan akan menyerahkan permasalahan tersebut kepada penegak/pelaksana perda, yaitu Satpol PP.

Menurut Didik Lukardono, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hanya mentoleransi unsur pimpinan dewan dan komisi yang berhak menggunakan mobil dinas. ”Kami hanya melaksanakan ketentuan BPK, boleh pakai atau pinjam mungkin satu atau dua hari, setelah itu dikembalikan ke pool, tidak dibawa pulang terus seperti selama ini,” tegasnya lagi.

Seperti miliknya
Enam mobil yang dikembalikan itu dua di antaranya dalam kondisi yang rusak parah dan masuk bengkel. Selain enam mobil itu, ada beberapa anggota DPRD yang menganggap mobil dinas seperti milik sendiri, tidak dikembalikan ke sekretariat dewan (Setwan).

Ketua DPRD lama (2004- 2009) yaitu Warsit, selama ini membawa tiga mobil plat merah jenis Nissan Terano K 2 E, Honda CRV K 9501 ZN, dan Kijang K 9502 WN. Dari tiga mobil negara itu, menurut sebuah sumber di DPRD Blora, baru mobil Kijang yang dikembalikan, yakni mobil yang diduga selama berbulanbulan dipinjamkan pengacaranya asal Surabaya.

Demikian juga dengan Wakil Ketua H Mahmudi Ibrahim, juga belum mengembalikan Honda CRV K 9509 YN, tidak jelas kapan dia mengembalikan. Empat mobil jenis MPV (station) operasional komisi yang dibawa empat ketua komisi juga belum dikembalikan. K.9-Tj



Wednesday, 02 September 2009

Daops IV cek kesiapan stasiun

BLORA - Tiket Kereta Api (KA) kelas bisnis dan eksekutif dari Stasiun Semarang Tawang tujuan Jakarta pada H+5 dan H+6 Sabtu dan Minggu (26-27/9) habis terjual. Kepala Daerah Operasi (Kadaop) IV Semarang, Septa T, Ramadin didampingi Kahumas Warsono SH MHum menjelaskan, tiket kereta pada dua hari sudah habis terjual. ”Minat masyarakat untuk melakukan perjalanan balik dengan kereta makin tinggi. Ini dilihat dari tingginya permintaan tiket kereta kendati masih 30 hari sejak dibuka,’’ jelas Septa, di sela-sela Safari Ramadan, ke sejumlah stasiun di jalur Semarang Tawang hingga Stasin Cepu.

Kadaop menambahkan, dengan habisnya tiket, Daop IV telah membuka penjualan tiket KA Lebaran kelas eksekutif. 

”Kereta yang kita siapkan berangkat dari Semarang sekitar pu-kul 20.00 dengan delapan rangkaian gerbong,’’ jelasnya.

Kadaop menambahkan, dalam Safari Ramadan, selain kesiapan kereta, pihaknya juga melakukan pemeriksaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan perkeretaapian di sejumlah stasiun. Dari pantauan yang dilakukan, pihaknya menemukan adanya wesel pengatur perjalanan kereta yang los.

Wesel los

Pengecekan yang dilakukan seperti pemeriksaan perangkat wesel mekanik yang masih digunakan dalam mengatur perjalanan kereta api jalur Stasiun Brumbung Mranggen hingga Stasiun Cepu, Kabupaten Blora, serta pengecekan kondisi jalur rel.

”Dari pengecekan yang kita lakukan, ditemukan ada wesel yang los. Hal ini langsung kita koordinasikan untuk segera dilakukan perbaikan,’’ jelas Kadaop.

Karena los, Kadaop mengaku khawatir jika ada kelalaian dari pihak stasiun dengan membuka wesel  yang seharusnya terkunci, sehingga menghambat perjalanan kereta.

”Harusnya, jika wesel sudah dikunci maka tidak bisa digerakkan lagi, tapi saat pemeriksaan kemarin wesel bisa digerakkan kendati sudah dikunci,’’ jelasnya.

Selain memeriksa sarana prasarana, Kadaop juga melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala stasiun yang ada di jajaran Daop IV Semarang. 

Dalam pertemuan tersebut, Kadaop menyinggung terkait persiapan dalam memberikan pelayanan kepada pemudik yang akan memanfaatkan jasa kereta api.

Selain kondisi wesel yang los, dalam pemeriksaan yang dilakukan masih ditemukan adanya pelaksanaan pekerjaan di sejumlah jalur kereta, seperti di Stasiun Gambrengan.

Saat dilakukan pemeriksaan di dalam stasiun, sejumlah pekerja masih melakukan perbaikan jalur rel yang digunakan untuk langsir kereta yang masih menggunakan balas dari kayu.

Selain itu, di beberapa lokasi seperti di Stasiun Semarang Tawang, beberapa pekerja masih terlihat melakukan pembenahan emplasemen dan pemasangan pavingisasi di area stasiun. lek—sn


Tidak ada komentar:

Posting Komentar