Rabu, 27 Januari 2010

Suara Muria - ANGGARAN PILKADA




27 Januari 2010 | 19:34 wib | Daerah

Anggaran Pilkada Bisa Dicairkan Mendahului Penetapan APBD


Blora, CyberNews. Anggaran Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) dapat dicairkan meski anggaran APBD masih dalam proses pembahasan di DPRD. Dasar pencairan anggaran Pilkada tersebut menggunakan Peraturan Kepala Daerah sesuai ketentuan Pasal 30 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 44 Tahun 2007 yang telah diubah menjadi Permendagri Nomor 57 Tahun 2009 tentang Pedoman Belanja Pilkada.

"Dasar hukumnya sudah cukup jelas. Kami sudah mengomunikasikan dasar hukum itu dengan Pemkab dan DPRD," ujar Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Blora, Sugiyono, Rabu (27/1)

Sugiyono belum bisa memastikan apakah pencairan anggaran Pilkada Blora mendahului penetapan APBD tersebut akan dipilih Pemkab dan DPRD. Mantan camat Banjarejo itu mengungkapkan pihaknya telah memasukan usulan anggaran Pilkada Blora kepada Pemkab. Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara Merdeka, jumlah usulan dana itu sekitar Rp 17 miliar. Hanya Sugiyono tidak bisa memastikan apakah usulan dana sebesar itu diterima seluruhnya atau tidak.

Rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Blora kemarin memutuskan agenda rapat paripurna penetapan APBD 2010, 24 Maret. Pilkada Blora akan dilaksanakan Kamis Pahing 3 Juni 2010.

( Abdul Muis / CN14 )



27 Januari 2010 | 17:38 wib | Daerah

Angka Bunuh Diri di Blora Tinggi


Blora, CyberNews. Angka bunuh diri di Kabupaten Blora, terbilang cukup tinggi. Betapa tidak, dalam lima tahun terakhir saja, yaitu 2005-2009, tercatat 127 kasus bunuh diri.

Kepala Satpol PP Slamet Wiryanto melalui Bedjo, salah satu staf di Satpol PP, mengatakan bahwa alasan yang sering mengemuka dalam surat yang diterimanya, adalah karena faktor ekonomi, sakit keras yang tidak kunjung sembuh, hingga pasangan selingkuh.

Sementara itu, pengamat sosial budaya Gatot Pranoto yang juga Ketua Yayasan Mahameru, melihat, persoalan bunuh diri yang sering terjadi, harus dilihat secara universal, baik dari kacamata psikologis maupun sosiologis.

Untuk mengantisipasi agar bunuh diri ini tidak menjadi trend mengatasi masyarakat dalam menghadapi setiap persoalan, jelas Gatot Pranoto, harus ada penguatan psikologis dan mental masyarakat, terutama di daerah pinggiran yang sulit secara ekonomis atau finansial.

( Rosidi / CN14 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar