Senin, 29 Maret 2010

Jawa Pos (Radar Bojonegoro)

Senin, 29 Maret 2010.
Kemendiknas: Jangan Cederai Unas
Hari Ini Ujian Tingkat SMP

TUBAN - Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) bakal menindak tegas oknum-oknum yang akan mencederai pelaksanaan ujian nasional (unas). "Kami sangat serius melakukan tindakan dari laporan masyarakat. Buktinya, adanya pelaksanaan ujian pengganti karena ada kebocoran di SMAN 2 Medan dan SMA Indrapura," tegas Sukemi, staf khusus Kemendiknas usai soft opening LBB IPIEMS, kemarin (28/3).

Menurut dia, di wilayah Jawa Timur pihaknya belum menerima laporan terkait kasus tersebut. Namun, dia memastikan, jika ada laporan, tetap akan diproses. Yang pasti,

pihaknya akan terus mengawasi tindakan-tindakan yang dianggap dapat mencederai unas. "Yang paling penting, jangan sekali-kali percaya kepada bocoran soal-soal maupun kunci jawaban (unas)," harapnya.

Sukemi mengungkapkan, siang kemarin Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke polsek-polsek untuk pemantauan proses keamanan yang dilakukan untuk unas SMP dan sederajat yang akan berlangsung mulai hari ini (29/3) hingga berakhir 1 April mendatang.

Sementara itu, persiapan pelaksanaan unas di tingkat kabupaten sudah dimaksimalkan. Sejumlah naskah soal yang sebelumnya disimpan di mapolres, kemarin mulai dikirim ke masing-masing polsek jajaran. Kasi Kurikulum SMP/SMA Disdikpora Tuban, Sri Yuliasih mengatakan, jumlah siswa SMP negeri/swasta di Tuban yang mengikuti unas 9.962 peserta. Sedangkan MTs negeri/swasta 5.495 peserta. Dari jumlah itu, disdikpora menyiapkan sekitar 1.500 pengawas.

Dari Lamongan, unas tingkat SMP/MTs di Lamongan dimulai. Seorang siswa sebuah SMP negeri bernama EL, saat mengerjakan unas harus dikawal petugas rumah tahanan (rutan) dan polisi karena masih berstatus narapidana (napi). "Besok pagi (hari ini, Red)

siswa tersebut akan saya kawal ke sekolahnya untuk mengikuti unas,'' kata pejabat Rutan Lamongan, Naiman.

Menurut dia, EL menjadi napi setelah divonis bersalah oleh hakim dengan hukuman penjara 2,5 bulan dalam kasus pencurian handphone. Diberikannya kesempatan napi siswa untuk mengerjakan unas atas persetujuan pimpinan rutan dengan pertimbangan agar masa depan siswa tidak terhambat. "Sebab, kalau mengerjakan di rutan biasanya pihak panitia unas kesulitan menempatkan petugas pengawas, seperti kejadian di beberapa daerah," terangnya.

Naim menambahkan, masa hukuman siswa tersebut sebenarnya hanya sampai hari ini. "Selasa pagi (besok pagi, Red) dia sudah dinyatakan bebas, sehingga dapat mengikuti unas di sekolahnya pada unas hari kedua dan seterusnya tanpa pengawalan seperti pada unas hari pertama besok (hari ini, Red)," ungkapnya.

Kabid Dikmenumjur Disdik Lamongan, Muad membenarkan adanya peserta unas yang masih berstatus napi. "Siswa tersebut berasal dari SMPN 2 Kedungpring, namun bisa mengerjakan unas di sekolah dengan pengawalan polisi,'' ujarnya.

Muad mengungkapkan, unas tingkat SMP/MTs yang dimulai hari ini akan berlangsung empat hari hingga 1 April. Jumlah peserta 21.129 siswa, terdiri dari 13.027 siswa SMP, delapan siswa SMPLB, dan 8.881 siswa MTs. "Persiapan sampai hari ini (kemarin, Red) sudah tidak ada masalah, semua naskah soal sudah tersimpan di seluruh mapolsek di tingkat kecamatan sehingga terjadinya kebocoran soal amat kecil kemungkinannya."

Terkait pengawas, tambah Muad, setiap ruangan terdapat dua pengawas dan ada juga pengawas dari tim pengawas independen (TPI). "Kalau unas SMA sederajat anggota TPI semuanya dari Unair Surabaya, sedangkan unas SMP/MTs anggotanya gabungan dari Unair dan perguruan tinggi swasta yang ada di Lamongan," imbuhnya.

Dari Blora, soal unas yang sebelumnya disimpan di Disdik Blora mulai didistribusikan ke sekolah-sekolah. Sebelum sampai ke sekolah soal disimpan di sekolah yang menjadi posko Pokja Rayon di masing-masing eks kawedanan. Setelah itu pagi ini sebelum unas dilaksanakan soal diusung ke sekolah penyelenggara unas. "Sudah kita distribusikan pagi ini ke rayon masing-masinng," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Blora Sri Widodo, kemarin.

Dia menjelaskan, soal unas SMP datang pada Sabtu sore. Selama perjalanan, mobil boks yang mengangkut soal unas dikawal polisi bersenjata laras panjang. Setelah disimpan di ruangan khusus di disdik, soal dijaga ketat polisi dari Polres Blora sampai saat pendistribusian kemarin. Selama distribusi ke masing-masing rayon juga ada petugas bersenjata laras panjang mengawal distribusi itu. "Kami ingin memastikan distribusi aman," tambahnya.

Tahun ini, ada 12.848 siswa yang ikut unas. Sebelumnya tercatat 12.855 siswa, namun ada tujuh peserta yang mengundurkan diri. Antara lain karena alasan pindah. Dari jumlah itu siswa SMP negeri maupun swasta tercatat paling banyak, 10.110 siswa. Kemudian, MTs 2.733, dan SMPLB 5. Ruangan yang digunakan ada 697, yang terdiri dari untuk SMP 541 ruangan, MTs 155 ruangan, dan 1 ruangan untuk SMPLB. "Semua sudah siap, kami harap pelaksanaannya lancar," tandasnya. (zak/feb/ono/fiq)

Sumber : (zak/feb/ono/fiq), "Kemendiknas: Jangan Cederai Unas - Hari Ini Ujian Tingkat SMP", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Senin - 29 Maret 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150267, (Senin, 29 Maret 2010)

=======

Senin, 29 Maret 2010.
Sebagian Logistik Diangkut ke KPUK
BLORA - Persiapan logisitk pilkada 3 Juni mendatang terus dilakukan. Setelah menyelesaikan pengirimkan bilik suara di 16 panitia pemilihan kecamatan (PPK) di 16 kecamatan di Blora, kemarin (28/3) KPUK kembali mengangkut logistiknya. Hanya, logistik itu belum dikirim ke PPK, namun diangkut dari gudang ke kantor KPUK. ''Karena digudang sudang tidak ada tempat,'' ujar Divisi Logistik KPUK Arifin.

Dia mengatakan, yang diangkut ke kantor KPUK di Jalan Halmahera adalah kotak suara. Hanya, kotak suara itu masih dalam terlipat setelah stiker tulisan pilpres dibuang. Kotak suara itu merupakan hibah dari KPU pusat. ''Nanti perakitannya juga disini (KPUK), sehingga sekalian diangkut ke sini,'' tambahnya.

Kotak suara ini, lanjut aggota KPUK dari Kecamatan Kradenan ini, bakal dikirim bersama dengan logistik lainnya. Sebab, kotak suara itu akan digunakan uang memuat logistik lain seperti surat suara, bantalan coblos, alat coblos, tinda, sampul serta sejumlah perangkat coblosan lainnya. Sehingga, kotak suara itu masih akan menunggu lama untuk didistribusikan. Pembuatan surat suara menunggu penetapan pasangan bakal calon. (ono/nas)

Sumber : (ono/nas), "Sebagian Logistik Diangkut ke KPUK", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Senin - 29 Maret 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150263, (Senin, 29 Maret 2010)

=======

Senin, 29 Maret 2010.
Jelang Penyerahan, Lagi Temukan DPT Bermasalah
BLORA-Menjelang dilaporkan, Panwaskab Blora menemukan 2.171 pemilih bermasalah dalam daftar pemilih tetap (DPT). Pemilih bermasalah tersebut ditemukan saat lembaga pengawas pilkada ini mematangkan verifikasi penghitungan yang melibatkan seluruh anggota panwascab dan sekretariat sebelum dilaporkan kepada KPUK setempat. Dengan tambahan tersebut, berarti pemilih bermasalah membengkak menjadi 13.273 pemilih. Menjelang penuntasan penghitungan Rabu (24/3), Panwaskab hanya menemukan

11.102 pemilih. Ketua Panwaskab Blora, Wahono mengatakan, pemilih bermasalah tersebut ditemukan setelah lembaganya mengembangkan verifikasi. Kalau sebelumnya, antara satu desa dalam satu kecamatan, sekarang dikembangkan antarkecamatan dalam satu kabupaten.

Dia mencontohkan pemilih dalam DPT bernomor urut 278 atas nama Siti Zulaekah warga Dusun Ngrowo, Desa Randulawang, Kecamatan Jati. Orang yang sama dalam daftar pemilih di Dukuh Weni, Desa Nglungger, Kecamatan Kradenan tertulis atas nama Siti Zulaeha. Uniknya, Siti Zulaekah dan Siti Zulaeha memiliki nomor

induk kependukan (NIK) dan tanggal lahir yang sama. Pemilih lain yang bermasalah bernama Sutomo warga Desa Ketuwan, Kecamatan Kedungtuban. Nama yang sama, NIK dan tanggal lahir yang sama muncul di Desa Kemiri, Kecamatan Jepon.

Wahono lebih lanjut mengatakan, karena DPT bermasalah tersebut mendesak dilaporkan KPUK, meski Minggu, seluruh anggota panwascamnya terpaksa dilibatkan untuk verifikasi. ''Kami targetkan, hari ini (kemarin) tuntas dan segera bisa kita laporkan,'' tegas dia.(ds)

Sumber : (ds), "Jelang Penyerahan, Lagi Temukan DPT Bermasalah", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Senin - 29 Maret 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150260, (Senin, 29 Maret 2010)

=======

Senin, 29 Maret 2010.
Raih Juara Dua di Kejurnas Perahu Naga
BLORA - Target membawa pulang medali dari ajang kejurnas perahu naga di Cilacap dipenuhi pedayung perahu naga Blora kemarin (28/3). Tim Blora menjadi juara kedua dalam kejuaraan yang digelar di Waduk Jatiluhur tersebut.

Tim Blora gagal meraih juara pertama setelah dikalahkan tim pelatihan nasional (pelatnas) dayung. Juara ketiga di kejuaraan ini diraih tuan rumah Cilacap. ''Alhamdulillah kita bisa meraih juara kedua,'' ujar Sukiman, pelatih dayung Blora.

Dia mengatakan, prestasi itu cukup bagus. Alasannya, persiapan yang dilakukan tim dayung perahu naga Blora tak maksimal karena peralatan seadanya. Tim diperkuat pedayung senior seperti Kuat, Diono, Sumijan, dan Sungatman. Juga, Sujoko, Suherman, Suwarno, Agung, Heru, Sali, dan Fauzin.

Mereka berlatih di Waduk Tempuran Blora dengan alat seadanya. Karena tidak punya perahu naga, mereka berlatih dengan menggunakan gethek atau rakit dari bambu. ''Kami punya potensi untuk berprestasi, dan itu yang kita maksimalkan,'' tambah mantan ketua harian KONI tersebut.

Prestasi yang diraih itu, lanjut Sukiman, sama dengan prestasi tahun lalu. ''Kita terus berupaya untuk meningkat,'' katanya. (ono/yan)

Sumber : (ono/yan), "Raih Juara Dua di Kejurnas Perahu Naga", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Senin - 29 Maret 2010, http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=150255, (Senin, 29 Maret 2010)

=======



Tidak ada komentar:

Posting Komentar