Rabu, 03 Maret 2010

Radar Bojonegoro


.Rabu, 03 Maret 2010.
PDIP Pastikan Recall Tiga Anggota
BLORA - Tiga anggota Fraksi PDIP DPRD Blora yang tidak hadir dalam konferensi cabang (konfercab) DPC PDIP setempat Sabtu (27/2) lalu, harus membayar mahal. DPC PDIP Blora memastikan tiga anggota itu akan di-recall. Ketiga anggota itu adalah Kartini, Dwi Astutiningsih, dan Lina Hartini.

Kepastian akan di-recallnya tiga srikandi DPRD itu disampaikan Ketua DPC PDIP Blora Colbert Mangara Tua. "DPP tidak main-main. Mereka pasti akan di-PAW (pergantian antarwaktu),'' ujar Colbert, di gedung DPRD Blora, kemarin (2/3).

Menurut anggota Komisi C DPRD Blora itu, sebelumnya dirinya belum bisa memastikan apakah tiga anggotanya akan mengalami PAW atau tidak. Alasannya, belum menerima perintah dari DPP PDIP. Namun, setelah DPP memerintahkan, pihaknya langsung akan memproses PAW ketiga anggota dewan ini. "Segera kita proses,'' tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, karena tak menghadiri konfercab, tiga anggota DPRD terancam di-PAW. Hal itu bermula dari kemarahan Ketua DPP PDIP Mangara Siahaan yang ketika itu memimpin konfercab. Sebab, dari delapan anggota FPDIP, hanya lima yang hadir. Menurut Mangara, hal itu sebagai bentuk tidak hormatnya kader dan anggota dewan pada proses dan mekanisme di partai. Mangara, kala itu mengatakan akan melaporkan hal itu kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati dan meminta ketiganya di-PAW.

Dwi Astuti Ningsih sendiri mengaku tidak bersalah. Perempuan yang juga ketua FPDIP ini menyatakan, ketika itu tidak ada undangan konfercab untuknya. Hal itu juga berlaku untuk anggota dewan dari PDIP lainnya. Sehingga, dia mengaku tidak seharusnya disalahkan dan di-PAW. "Tidak ada undangan. Saya jadi kader PDIP sudah lama. Jadi, tahu kalau konfercab adalah gawe besar partai. Jika ada undangan saya pasti akan datang,'' katanya.

Hal senada disampaikan Kartini dan Lina Hartini. Keduanya mengaku, saat konfercab digelar, sama sekali tidak dikabari. Karena itu, mereka malah mempertanyakan jika lima anggota dewan yang hadir bisa tahu ada konfercab. Karena tidak ada informasi, dia mengatakan Sabtu (27/2) itu ke Semarang untuk berobat. Dia dikabari sudah sore saat konfercab selesai. "Handphone saya on terus. Jadi, kalau dikabari pasti saya datang. Saya dikabari Bu Catur sudah sore," ungkapnya.

Menurut dia, semestinya DPC mengklarifikasi dulu kenapa tidak datang. Bahkan, dia menduga dirinya dijebak sehingga seolah-olah tidak loyal kepada partai. "Mungkin saya dijebak. Karena selama ini belum ada klarifikasi. Kalau dijebak sakit rasanya.'' (ono)

-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar