Selasa, 16 Maret 2010

Selasa, 16 Maret 2010.
Pemilik Tanah PA Diperiksa
BLORA - Pemilik tanah yang dibeli Pengadilan Agama (PA) Blora yang akan dibangun kantor kemarin (15/3) diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.Pemeriksaan itu merupakan lanjutan pemeriksaan terhadap pihak yang terlibat dalam kasus pembelian tanah itu. Sebab, Kejari menemukan ada indikasi penyimpangan dalam kasus itu, karena pembelian tanah oleh PA dengan harga terlalu tinggi. ''Ya hari ini (kemarin) kami periksa pemilik tanahnya,'' kata Kasi Tidak Pidana Khusus (pidsus) Kejari Blora Fitroh Rohcahyanto kemarin.

Dia mengatakan, pemilik tanah yang dimaksud adalah pemilik tanah yang menjual tanah itu langsung kepada panitia pengadaan tanah untuk kantor PA Blora. Dia adalah Ida Nursanti serta suaminya. Saat diperiksa ada beberapa orang yang mendampingi, yang diduga pengacara. Hanya, sampai kemarin Fittoh belum membeber hasil pemeriksaannya. ''Hasilnya belum bisa kami sampaikan,'' tambahnya.

Dia mengaku sebelumnya sudah memeriksa pemilik tanah sebelum dibeli Ida Nursanti. Selain itu juga memeriksa Kades Seso dan pihak lain. Menurut Fitroh masih ada banyak pihak lagi yang harus dia periksa di antaranya adalah panitia pengadaan tanah di PA. Hanya, kabar yang berkembang, diperiksanya Ida Nursanti sebagai pihak yang menjual langsung tanah itu pada panitia pengadaan tanah PA karena ada dugaan terjadi kolusi. ''Itu yang masih kita dalami. Kita tidak bisa hanya berdasarkan dugaan-dugaan, namun harus ada bukti,'' tandasnya.

Diberitakan sebelumnya,Kejari mengusut pembelian tanah untuk kantor PA Blora di jalan Blora-Jepon di Desa Seso Kecamatan Jepon seluas 5.000 megter persegi. Sebab, ada kejanggalan dalam pembelian itu. Karena pada 2008 itu, tanah itu dibeli PA dengan harga Rp 470 ribu per meter persegi. Padahal Februari lalu disamping lahan itu, ada transaksi harga tanah hanya Rp 120 ribu per meter persegi. Sehingga diduga ada permainan harga. Meski sudah diuruk,sampai saat ini lahan calon kantor PA itu masih dibiarkan kosong. (ono)


Sumber : Jawa Pos (Radar Bojonegoro)
Website : http://www.jawapos.co.id/radar
upload : Selasa, 16 Maret 2010


-------

Selasa, 16 Maret 2010.
RAPBD Dikirim ke Gubernur
BLORA - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2010 yang sudah disetujui bersama antara DPRD dan bupati dikirim ke gubernur Jawa Tengah kemarin (15/3). Pengiriman itu untuk evaluasi terhadap perencanaan anggaran dalam APBD 2010. Diperkirakan sekitar tiga hari hasil evaluasi dari gubernur sudah turun. ''Kami perkirakan tiga hari sudah turun,'' kata Ketua DPRD Blora Maulana Kusnanto kepada Radar Bojonegoro kemarin.

Dia mengatakan, DPRD sangat berharap dan menjadwalkan APBD 2010 disahkan tepat waktu yakni akhir Maret ini. Karena itu, dia sebelumnya mengajak para anggota dewan untuk bekerja keres menyelesaikan pembahasan. Bahkan, untuk rapat paripurna juga sering digelar pada malam hari. Hal itu untuk mengejar waktu pengesahan APBD.

Setelah hasil evaluasi diterima,kata anggota dewan dari Partai Golkar ini, biasanya ada perbaikan-perbaikan yang harus dipenuhi. Sehingga dibutuhkan waktu lagi untuk membahas perbaikan tersebut. Hanya, dia berharap tidak banyak perbaikan yang dibutuhkan dalam RAPBD tersebut. Sehingga jadwal yang sudah ditetapkan yakni pada 24 Maret nanti penetapan APBD bisa dilaksanakan. ''Kalau sebelum tanggal 24 sudah bisa dietetapkan malah lebih baik,'' tandasnya. (ono)

Sumber : Jawa Pos (Radar Bojonegoro)
Website : http://www.jawapos.co.id/radar
upload : Selasa, 16 Maret 2010


-------

Selasa, 16 Maret 2010.
Tower Picu Sambaran Petir Meningkat
BLORA-Banyaknya tower pemancar base transceiver (BTS) milik sejumlah operator seluler yang bertebaran di wilayah Blora menjadi pemicu meningkatnya intensitas petir yang menyambar di Kota Sate tersebut. Untuk meminimalisasi hal tersebut, sekarang ini komisi C DPRD setempat tengah menyusun rencana memindahkan menara yang bertebaran di kawasan pemukiman ke pegunungan Semanggi, Desa Semanggi, Kecamatan Jepon.

Bakoh Santoso, anggota C DPRD Blora mengatakan, tingginya intensitas petir yang menyambar di kawasan pemukiman sangat dipengaruhi banyaknya tower yang berdiri. Mengutip penjelasan ahli meteorologi dan geofisika, terang dia, petir adalah gejala alam akibat perbedaan potensial antara awan dan bumi yang cukup besar saat hujan. Saat petir menyambar terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi dengan media penyalur adalah udara. ''Saat hujan, udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir,'' tegas dia mengutip penjelasan ahli tersebut. Saat menyalur melalui media udara inilah, lanjut Bakoh, petir cenderung mencari penghantar benda yang permukaannya lebih tinggi dan berujung runcing. Benda yang paling potensial tersebut adalah tower. ''Yang pasti sejak banyak tower berdiri, intensitas petir sangat tinggi,'' tegas dia tanpa bisa menjelaskan berapa peningkatan intensitas tersebut.

Seringnya petir menyambar ke kawasan pemukiman, kata wakil rakyat dari Fraksi Persatuan Pembangunan Nasional (FPPN) DPRD Blora, ini sangat merugikan warga. Khususnya peternak ayam potong yang hewan piarannya rentan mati karena stres dengan gelegar suara tersebut. Kerugian lain, imbuh Bakoh, adalah kerawanan bila tower tersebut runtuh akibat teraliri petir dan bahaya petir itu sendiri bagi manusia.

Ditambahkan dia, kawasan yang beberapa kali disambar petir cenderung menjadi langganan tetap media lompatan elektron listrik petir. Sebab, tingkat kenetralan tanah semakin tinggi. Kondisi ini merangsang petir untuk menyalur di daerah tersebut.

Ditegaskan wakil rakyat dari Kedungtuban ini, sekarang komisinya tengah merumuskan rencana memindahkan sekitar 100 lebih tower yang tersebar di Blora ke kawasan pegununan Semanggi, Desa Semanggi, Kecamatan Jepon. Dikatakan Bakoh, kalau tower dilokalisir di sebuah daerah, maka akan lebih aman dan tidak merugikan masyarakat.

Dia kemudian mencontohkan penataan tower di Semarang yang dilokalisir di kawasan pegunungan Gombel. Untuk memantapkan rencana tersebut, rencananya hari ini, komisinya akan ke Magetan untuk studi banding penataan tower.(ds)

Sumber : Jawa Pos (Radar Bojonegoro)
Website : http://www.jawapos.co.id/radar
upload : Selasa, 16 Maret 2010


-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar