Selasa, 09 Maret 2010

Suara Merdeka (Lintas Muria)


08 Maret 2010 | 17:26 wib | Daerah

Bupati Blora Jago Mengarang

Blora, CyberNews. Bupati Blora Drs RM Yudhi Sancoyo MM terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah. Penganugerahan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada 13 Maret mendatang di Wonosobo.

Ada tiga bupati yang mendapatkan anugerah (penghargaan) dari PWI Jateng. Selain Yudhi Sancoyo, adalah Bupati Kudus Mustofa Wardoyo dan Bupati Wonosobo Kholiq Arief.

Yudhi Sancoyo, dalam dunia kepenulisan, memang kurang begitu dikenal. Tetapi itu bukan berarti ia jauh dari dunia kata kata. Pasalnya, menurut cerita dari Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora Dra Ratnani Widowati, sewaktu masih sekolah, orang nomor satu itu ternyata selalu mendapat nilai bagus saat pelajaran mengarang.

"Saya pernah dapat cerita dari kawan-kawan Pak Yudhi, kalau sewaktu sekolah, beliau itu memang pinter mengarang," katanya kepada Suara Merdeka CyberNews.

( Rosidi / CN14 )

-------

08 Maret 2010 | 15:01 wib | Daerah

Disdik Blora Perketat Keamanan Atasi Kebocoran Soal UN

Blora, CyberNews. Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora akan menggandeng aparat kepolisian dalam pengamanan soal dan pengawalan saat pendistribusiannya dalam Ujian Nasional (UN) yang segera berlangsung.

"Kita akan menjaga soal ini dengan ketat agar tidak terjadi kebocoran," kata Kepala Disdik Dra Ratnani Widowati.

Untuk tempat penyimpanan soal, menurut Nani, sapaan akrab Ratnani Widowati, dibagi dalam dua rayon untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu di Blora dan Cepu.

"Di Blora soal akan disimpan di SMK 2 Blora, sementara untuk Cepu di SMK 1 Cepu," terangnya.

Sedang untuk SMA, tempat penyimpanan soal adalah di Disdik sendiri, lalu SMA 1 Cepu dan di SMA 1 Randu.

"Selain melibatkan aparat kepolisian, saya harap pihak sekolah bisa membantu penjagaan tersebut," pintanya.

Selain melakukan pengawasan yang ketat terhadap soal UN nantinya, Nani berharap para siswa peserta UN tidak melakukan kecurangan-kecurangan dalam menyelesaikan soal-soal yang ada.

"Saya minta anak-anak jujur dan tidak berbuat kecurangan," harapnya.

Ia pun berpesan agar anak-anak peserta UN meningkatkan volume belajarnya dan giat berlatih soal-soal.

"Selain belajar, bisa juga jangan lupa berdoa kepada Tuhan dan meminta doa kepada orang tua," imbuhnya.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Blora Haryadi SPd, mengemukakan, proses antisipasi kecurangan dalam UN tidak hanya dilakukan sebelum distribusi soal dan waktu pengerjaan soal saja.

"Usai menyelesaikan soal, lembar jawab harus segera diserahkan. Untuk sekolah yang jaraknya jauh, minimal 30 kilometer, kita kasih waktu dua jam," katanya.

( Rosidi / CN16 )

-------

Sumber : Website Suara Merdeka (http://suaramerdeka.com), 9 Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar