Selasa, 04 Agustus 2009

Lintas Muria - SEPUTAR UMUR JEMAH HAJI



Lintas Muria

03 Agustus 2009

Masih Simpang Siur, Batasan Umur Haji 65 Tahun

BLORA -Hingga kemarin, informasi bahwa Departemen Kesehatan Arab Saudi tidak membolehkan jamaah haji usia lanjut, yakni adanya berusia 65 tahun ke atas masih simpang siur.


Di Blora sendiri, seperti dikemukakan Kepala Depag Blora, Drs H Safrudin, melalui Kasi Umroh dan Haji, Drs H Dwiyanto, untuk musim haji 2009 ini, calon jamaah yang berusia 65 tahun mencapai 40 persen dari jumlah keseluruhan. ’’Hingga saat ini belum ada kepastian, semuanya masih dirapatkan,’’ tandasnya, kemarin.


Dijelaskan, untuk musim haji tahun ini dipastikan warga Blora yang akan berangkat ke tanah suci mencapai 698 orang.


Sebenarnya, sebelum itu ada 700 orang lebih, namun dalam perjalanan ada yang mundur, sebagian ada yang meninggal.


Menurut Dwiyanto, tidak bisa dibayangkan repotnya pihak Depag jika sampai aturan tersebut benar-benar diberlakukan.


Saat ini proses pelunasan masih berlangsung, sementara batas pelunasan akan berlangsung hingga 12 Agustus mendatang.


Tunggu Giliran Pada bagian lain Dwiyanto menjelaskan, warga Blora yang berniat menunaikan ibadah haji ke tanah suci ternyata terus meningkat.


Bahkan hingga musim haji 2012 mendatang kuota untuk Blora sudah habis. Saat ini jika ada warga Blora yang ingin mendaftar haji harus rela menunggu giliran cukup lama, yakni baru bisa berangkat tahun 2012 mendatang.


Untuk musim haji 2010, diperkirakan jumlahnya sama dengan musim haji tahun ini. Hal yang sama untuk musim haji 2011 dan 2012. Jumlah tersebut diperkirakan masih bisa berubah untuk jumlah.


Dimungkinkan jumlahnya bisa dikurangi atau bisa jadi malah ditambahi. Menurutnya, persoalan haji terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan ada perubahan untuk tahun-tahun selanjutnya.


Seperti adanya aturan baru yang mengharuskan calon jamaah haji harus menggunakan paspor hijau. (ud-36)



03 Agustus 2009

Woro woro

Habitat Biawak Terus Ditingkatkan

BLORA-Salah satu kawasan hutan di wilayah KPH Randublatung yang mempunyai nilai konservasi tinggi (NKT) adalah Cagar Alam Bekuthuk. Baru-baru ini hutan yang mempunyai luas 25,4 ha itu melakukan konsultasi publik oleh instansi setempat.


Menurut Administratur Perum Perhutani Randublatung, Ir Ahmad Ibrahim MSc, konsultasi yang lebih ditekankan pada aspek lingkungan hidup tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi masalah lingkungan hidup melalui sistim perencanaan konservasi situs-situs yang ada dalam kawasan hutan.


Menurutnya, di kawasan hutan KPH Randublatung ada dan ditemukan sejumlah lokasi dengan nilai konservasi tinggi kategori 1 sampai dengan 6. Salah satunya adalah Hutan Cagar Alam Bekhuthuk selain sejumlah lokasi hutan yang masuk cagar alam.


’’Untuk Bekhuthuk masuk kategori NKT 1,’’ tandasnya.


Tidak banyak memang, kawasan hutan di Blora yang masuk kategori seperti Bekhuthuk. Yang unik, kawasan ini selain berisi tegakan jati dengan kualitas tinggi, juga merupakan habitat untuk spesies interest, seperti elang bido, biawak dan merak. (ud-36)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar