Minggu, 30 Agustus 2009

Radar Bojonegoro - DESA VOKASI & PERIKSA AIDS



[ Minggu, 30 Agustus 2009 ]

Program Desa Vokasi Segera Jalan


BLORA - Program Desa Vokasi yang diterima tiga desa di Blora dari Dispendik Jawa Tengah segera dimulai. Akhir Agustus ini, seluruh kelompok yang terbentuk bakal memulai kegiatan sesuai bidang yang diajukan.


Tiga desa yang menjadi pilot project program Desa Vokasi adalah Desa Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan; Desa Balongsari, Kecamatan Banjarejo; serta Desa Palon, Kecamatan Jepon.


Kasi PLS Disdik Blora Priyadi mengungkapkan, program ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat yang mengedepankan optimaslisasi potensi lokal. Menurut dia, sesuai jadwal program tersebut memang akan dimulai akhir bulan ini. Yakni, setelah masing-masing desa yang ditunjuk membuat proposal kegiatan.


''Diklat pembuatan proposal dan kegiatan telah dilaksanakan awal Agustus lalu. Sehingga, program ini diharapkan bisa jalan akhir bulan ini,'' tuturnya.


Program itu mensyaratkan setiap desa harus ada lima kegiatan berbeda dengan kelompok masing-masing. Dimana, setiap kelompok minimal beranggotakan 20 orang atau kepala keluarga (KK). Apapun kegiatannya tetap harus mengedepankan potensi lokal.


Di Desa Tamanrejo misalnya, ada kelompok yang berencana mengembangkan life skill warganya dengan potensi kentang hitam. ''Masih banyak kegiatan lain yang dapat diusulkan. Tentunya tetap berbasis pada potensi yang ada di desa,'' terangnya.


Setelah program itu berjalan dan sukses, menurut Priyadi, kelompok yang terbentuk di Desa Vokasi diminta untuk menularkannya pada desa lain. Tujuannya, agar mereka juga dapat mengembangkan potensi yang ada di wilayah masing-masing. (dim)



[ Minggu, 30 Agustus 2009 ]

Minta Warga Periksa ke Klinik


BLORA - Banyaknya penderita HIV/AIDS di Blora membuat Dinas Kesehatan setempat waspada. Selain terus memantau perkembangan penderita, Dinkes juga meminta warga terutama yang berisiko tinggi terinfeksi virus mematikan itu untuk dengan suka rela mendatangi klinik Voluntary Conselling Test (VCT).


Saat ini, klinik VCT sudah ada di Blora dan Cepu. ''Pasien klinik VCT memang bersifat suka rela. Jadi orang yang datang ke klinik itu memang atas kesadaran sendiri,'' kata Kabid Pemeliharaan Kesehatan (Harkes) Dinkes Blora, Lilik Hernanto kemarin.


Di Blora, kata dia, klinik VCT ini berada di rumah sakit dr R.Soetijono. Sedangkan di Cepu berada di rumah sakit dr R. Soeprapto Cepu. Minat warga Blora untuk datang konseling tentang HIV/AIDS di klinik VCT sudah bagus.


"Jika semakin banyak warga yang datang, harapan kami pendeteksian penyakit ini akan lebih maksimal. Sekaligus bisa dilakukan tindakan pencegahan,'' tuturnya.


Keberadaan klinik VCT itu, kata dia, bisa memecahkan permasalahan HIV/AIDS yang ada di Blora.


Di klinik tersebut, bisa dilakukan perawatan, dukungan moral, dan pengobatan penderita. Metodenya, tetap menjaga kerahasiaan klien, sehingga tidak melanggar hak asasi manusia serta tidak ada diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)


Menurut Lilik, persoalan HIV/AIDS di Blora saat ini memang perlu ada langkah konkret. Selama satu bulan ada tiga penderita AIDS yang meninggal, menurut dia, merupakan kasus yang luar biasa.


Lilik menambahkan, usai lebaran pihaknya akan melakukan zero survei HIV/AIDS di sejumlah tempat. Selain di lokalisasi, survei juga akan dilakukan di rumah tahanan. Sebab, tempat itu dinilai rawan penyebaran penyakit tersebut. (ono)

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar