Rabu, 12 Agustus 2009

Wawasan - SD Kartini Blora sarat prestasi fasilitas memprihatinkan



Wednesday, 12 August 2009

Melongok TK-SD Kartini Blora
Sarat prestasi, namun fasilitas gedung memprihatinkan

”SELAMAT siang pak.” Begitu sapa beberapa murid SD Kartini Blora saat Wawasan siang itu berada di sekolah yang termasuk unggulan di kota Blora. Ucapan selamat siang ternyata selalu diucapkan kepada guru atau pun tamu yang hadir di sekolah yang terletak di Jalan Dr Sutomo 14 Blora ini.

Sepintas kalau melihat dari depan, sekolah yang berdiri sejak 1954 ini nampak tidak ada yang berbeda dari sekolah swasta lainnya. Namun saat masuk di dalam lingkungan sekolah, terlihat pemandangan yang tidak biasa. Banyak bukubuku pelajaran atau pun sarana penunjang lainnya hanya disimpan di kardus dan emberember, sementara yang lain cukup dibungkus dengan plastik agar tidak rusak.

Namun demikian, sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kartini ini sarat akan prestasi yang luar biasa. Bahkan sekolah negeri yang menjadi unggulan di kota Blora masih kalah dalam soal prestasi. Seperti nonakademik sebagai langganan setiap lomba sempoa, menjadi juara II wushu saat Yogya Open 2009 dan juara II dalam Kejurda 2008, juara pertama lomba seni lukis tingkat eks Karesidenan Pati pada 2008 dan 2009.

Di bidang akademik, juara pertama bidang studi matematika tahun 2009, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia juara ke- II pada tahun 2009 dan secara berturut-turut menjadi juara pertama dalam LCC matematika HUT Blora sejak tahun 2003-2007. Untuk tahun 2009 ini meraih nilai tertinggi dalam mata pelajaran IPA dengan nilai sempurna 10.

”Karena tidak ada tempat untuk menyimpan buku atau lainnya, kami simpan di kardus atau ember-ember agar tidak rusak,” ujar Kepala Sekolah TK-SD Kartini, Rahayu kepada Wawasan, Selasa (11/8).

Keunikan lainnya, karena keterbatasan gedung, ruang kelas V dan VI dijadikan satu dan mereka belajar secara bersama. Sementara kelas IV ruang kelasnya tidak tetap. Saat pagi hari sebelum TK pulang, mereka menggunakan ruangan terbuka yang biasa dijadikan arena untuk pentas seni. Selepas anak TK pulang, baru ruang yang paginya dipakai TK dijadikan kelas untuk pelajaran selanjutnya.

”Karena ruangan terbatas, kami atur seperti itu, buktinya prestasi akademik mereka cukup bagus, termasuk yang satu ruang untuk dua kelas,” kata Rahayu.

Playgroup-TK-SD Kartini saat ini menjadi pilihan bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta tersebut. Tidak salah memang karena saat memasuki SD, sudah diterapkan model full day schooling, mulai pukul 07.00 hingga 17.00, dengan model pembinaan hard skill dan soft skill secara berimbang.

”Salah satu alasan, anak saya sekolah di sini karena sekolah menerapkan perilaku disiplin, sopan dan peduli terhadap orang lain atau pun lingkungan. Selain juga bidang akademik yang baik,” ujar Agus, salah satu orang tua murid yang juga sebagai anggota komite sekolah.

Bantuan pemkab minim
Sementara itu Susanto, mantan ketua komite sekolah mengatakan, dia menyayangkan sikap pemerintah kabupaten (pemkab) yang tidak pernah memberikan bantuan untuk sekolah tersebut. Padahal soal prestasi, baik akademik atau pun nonakademik, telah membawa nama harum kota Blora.

”Harusnya pemerintah malu melihat prestasi sekolah yang baik, namun tidak pernah mendapat bantuan,” kata Susanto yang juga calon anggota DPRD periode mendatang.

Menurutnya, karena tahun ini status tanah yang ditempati sekarang sudah menjadi tanah yayasan, bukan lagi tanah pribadi, maka pemkab melalui dinas terkait harus bisa memberikan bantuan agar sarana belajar menjadi lebih representatif dan buku-buku pelajaran serta alat peraga lainnya dapat disimpan dengan baik.

”Status tanah sekarang sudah jelas menjadi milik Yayasan Pendidikan TK-SD Kartini, Diknas kalau memberikan bantuan harus kepada yayasan ini,” kata pria yang tinggal di Jepon ini. K.9-ip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar