Sabtu, 01 Agustus 2009

Tabloid Asli Blora - CAH BLORA KELILING EROPA



Mahasiswa Asli Cepu Ikut Diplomasi Kebudayaan ke Eropa


SR.- 42 Vokalis PSM ITB yang terpilih dari berbagai fakultas diantaranya, fakultas Arsitektur, Informatika, tehnik Industri, Tehnik Sipil, Planolog, awal bulan Juli lalu mulai diplomasi kebudayaan keseluruh Eropa.


Para Mahasiswa ITB yang membawa nama Indonesia serta mengenalkan budayanya Indonesia ke beberapa negara di eropa.. Menurut rencana mereka akan disana selama kurang lebih 1 bulan.


Diantara ke 42 mahasiswa tersebut salah satu diantaranya putra daerah asli Blora kelahiran Cepu yakni Dea Aulia Evan. Mahasiswi Arsitektur Semester 8.


Ketika dihubungi via HPnya, Dea mengatakan keberhasilanya masuk anggota Tim PSM ITB ini suatu kebahagiaan tersediri baginya. “Melalui seleksi yang cukup ketat yang dikuti ratusan mahasiswa ITB, akhirnya Aku terpilih dan berangkat dari Jakarta tanggal 3 Juli lalu. Sekarang Aku sudah di Marseille.” katanya Senin (27/7).


Menurut Dea pertama kalinya menginjakan kakinya di Eropa, adalah Frankurt-Praha (Czeckh republic). Selanjutnya istirahat untuk penyesuai iklim dan tanggal 5 juli Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITB tampil di gedung prestisius Museum Nasional Ceko.


Selama 2 Jam mereka menebar suara naviri, dengan lagu-lagu internasional Abendlied gubahan Josef Rheinberger, Un Sonnet Per Tu (Josef Villa). Dilanjutkan Water Night (Eric Whitacare), hingga Jokpiniana No.1 karya komponis tanah air Ananda Sukarlan dan diakhiri dengan Karimana Nu Kuicha (Ko Matahushita).


“Yang membuat kami bangga adalah standing ovation dari para diplomat asing, mahasiswa asing, mitra KBRI Praha, dan ratusan penonton yang memenuhi ruang utama Museum Nasional Ceko,” jelas Dea putri pasangan (alm) Basuki Widodo dan Dr.Ir. Kesi Wijayanti MM ini.


Ketika ditanya apakah lagu dan tari khas Indonesia juga diperagakan, Dea mengatakan dilantunkan dan diperagakan pada segmen ke dua.


“Pada segmen kedua kami melantunkan lagu-lagu daerah Indonesia yakni Sin-sin si Batu Manikam, Soleram, Lul-Luk Lumbu, Bengawan Solo, Bubuy Bulan, Wor dan Janger, disempurnakan dengan Tari Saman,” ungkapnya.


Dea juga menggaris-bawahi PSM ITB ini secara khusus diundang, untuk tampil memeriahkan acara Karlovy Vary International Film Festival 2009, sekitar 150 km dari Praha.


“Acara kami padat diantaranya mulai 5 Juli konser di Praha, 6 Juli di Pilzen Cheko, 9 Juli Konser di West bohemian
Univ. Kemudian tanggal 21 konser ke beberapa kota di Italy dan terakhir di Paris 28 Juli,” tambah Dea mengakhiri pembicaraannya. (Roes)



Blora Kirim Utusan pada Bintek Informasi


BLORA, SR.- Cepatnya era Globalisasi informatika pada saat ini perlu dibutuhkan, tenaga pemerintahan yang terapil untuk mengikuti perkebangan jaman. Untuk itulah pada Bintek Pengembangan program CIO di Yogjakarta minggu lalu, Pemkab Blora mengirimkan utusannya.


“Kami memang menugaskan Kabid Telematika dan Multimedia Diskominfo Blora untuk mengikutinya, mengingat tak lama lagi akan diberlakukanya UU Keterbukaan Publik,” kata Kadiskominfo Blora Dwi Santoso.


Sementara usai mengikutui Bintek, Dwi Puji Rahayu yang juga Kabid Telematika dan Multimedia, kepada SR menyatakan pentingnya bintek yang diikutinya bagi dinasnya.


“Bintek ini berkaitan kemajuan tehnologi, khususnya percepatan sistim informasi daerah, untuk segera mempersiapkan Pemegang kendali informasi daerahnya,” kata Puji Rahayu Selasa (21/7) diruang kerjanya.


Menurut Yayuk panggilan akrab Kabid Telematika ini, disamping itu Bintek yang diikuti seluruh kabupaten di Jateng dan DIY ini bertujuan terwujudnya sistim pengembangan profesi kominfo berbasis kompetensi.


Ketika ditanya kondisi apa yang dihadapi instansi Pemerintah yang berkaitan dengan wartawan ini, Dia menyatakan 3 permasahan.


“Permasaahan pertama yakni Belum adanya kesamaan misi serta pemahaman dari setiap unit kerja tentang pentingnya pengembangan tehnologi efektif,” jelas Yayuk.


Sedang kedua lanjutnya, Rencana pengembangan tehnologi Komunikasi hanya ditetapkan sepihak sehingga akan ditinggalkan unit kerja yang tidak berkepentingan.


“Permasahan terakhir dan pokok adalah Percepatan perkembangan tehnologi dan sistim informasi belum merupakan skala prioritas,” tambah Dwi Puji Rahayu.(Roes)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar