Minggu, 16 Agustus 2009

Radar Bojonegoro - Pelantikan DPRD GAGAL


Minggu, 16 Agustus 2009

Bakal Koordinasi dengan Bupati

Panwaskab Laporkan Gagalnya Pelantikan DPRD

BLORA - Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) Blora melaporkan gagalnya pelantikan anggota DPRD setempat hasil pileg 2009 ke Bawaslu. Laporan tersebut juga ditembuskan ke Panwaslu Provinsi Jateng.

Menurut Ketua Panwaskab Blora Wahono, laporan itu terkait tidak dilaksanakannya SK gubernur Jateng yang mengamanatkan pelantikan anggota dewan baru pada 14 Agustus lalu. '


'Karena tugas panwaskab juga mengawasi pelantikan atau peresmian anggota DPRD baru,'' katanya.

Sesuai perhitungan, lanjut dia, masa jabatan 60 bulan bagi anggota dewan periode 2004-2009 habis pada 14 Agustus lalu. Sebab, para wakil rakyat itu dilantik pada 14 Agustus 2004. Karena itu, SK gubernur yang mengamatkan pelantikan 14 Agustus lalu harus dilaksanakan. ''Karena tidak dilaksanakan, ya kita laporkan apa adanya bahwa di sini (Blora) memang ada kejadian seperti itu,'' tambahnya.

Wahono tidak menyebutkan apakah tidak dilaksanakannya SK gubernur itu bisa berakibat hukum atau tidak. ''Tentu laporan kami itu akan dikaji. Soal hasilnya bagaimana kita tunggu saja,'' pintanya.

Sementara itu, beberapa caleg terpilih saat dihubungi kemarin mengaku belum bersikap. Mereka memilih menunggu perkembangan yang ada. Maulana Kusnanto, caleg terpilih dari Partai Golkar, mengatakan bahwa pihaknya masih akan menggelar rapat dulu untuk mengambil sikap terkait gagalnya pelantikan anggota dewan baru.

Sementara itu, Abdullah Aminuddin dari PKB menyatakan, kegagalan pelantikan itu bisa berakibat pada implikasi politik dan hukum. Namun, ketua DPC PKB Blora ini masih belum mau menyebut secara rinci akibat politik dan hukum itu.


''Wacana sementara memang dari sisi politik dan hukum akan kita tempuh,'' katanya.

Dari sisi hukum, lanjut dia, bisa jadi kasus itu nanti bisa diusung ke aparat penegak hukum. Namun, saat ini pihaknya masih mengkaji segala kemungkinan yang ada. Para anggota dewan yang baru, kata dia, inginnya semua baik-baik saja. Anggota dewan yang lama berhenti dengan baik dan yang baru juga memulai dengan baik pula.


''Tapi kalau kompromi dan penyelesaian baik-baik tidak berhasil, ya kita cari jalan lain,'' tuturnya.

Sedangkan Bambang Susilo, caleg terpilih dari Partai Demokrat dan Seno Margo Utomo, caleg terpilih dari PKS, mengatakan masih akan membahas langkah selanjutnya setelah jalan kompromi gagal dilakukan. ''Kita masih akan bahas lagi,'' kata Kusnanto.

Seperti diberitakan, karena masih ada sejumlah dana yang belum dicairkan, anggota dewan periode 2004-2009 belum mengagendakan pelantikan anggota dewan baru. Padahal, SK gubernur mengamantkan pelantikan dilakukan 14 Agustus lalu. (ono)



[ Minggu, 16 Agustus 2009 ]

Karena Kurang Percaya Diri

Evaluasi Pelatih setelah Uji Coba


BLORA - Kalah dari tim Divisi Utama Pro Duta, Persikaba Blora melakukan evaluasi. Dari segi permainan, tim kebanggaan warga Blora itu memang masih kalah. Kendati sesekali mampu menyerang dan membahayakan gawang lawan, secara umum kualitas permainan anak-anak Laskar Arya Penangsang itu masih kalah.


"Kita memang kalah kelas, namun anak-anak sedikit bisa mengimbangi," ujar Bonggo Pribadi, pelatih Persikaba, kemarin (15/8).


Menurut dia, ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari laga uji coba Jumat (14/8). Para pemain setidaknya bisa melihat dan mempelajari bagaimana permainan bola di lapangan. Pelatih asal Surabaya itu mengakui, anak asuhnya memang kurang percaya diri saat bertanding melawan Pro Duta.


Hal itu, lanjut Bonggo, karena para pemainnya melihat tim Divisi Utama itu jauh lebih bagus dan levelnya lebih di atas Persikaba.


Karena mayoritas pemain Persikaba memang pemain yang belum punya jam terbang tinggi untuk menghadapi tim-tim bagus, sehingga dia melihat ada yang canggung. "Kita akan motivasi, bahwa di lapangan semua pemain sama," terangnya.


Karena pemainnya banyak yang canggung, Bonggo menilai permainan manis di lapangan tidak terlihat. Justru para pemain sering kehilangan kontrol bola dan membuat kesalahan sendiri.


Karena itu, pada latihan selanjutnya, mantan pelatih PSIS Semarang ini mengaku akan kembali memantapkan latihan-latihan dasar yang sudah diberikan. Seperti passing dan sebagainya.


"Kita mantapkan lagi, biar anak-anak kembali pada kemampuan sebenarnya,'' tandasnya.


Manajer Persikaba Blora Amien Faried menambahkan, secara tim barisan tengah dan depan Persikaba sudah lumayan. Hanya, idealnya pelatih perlu memperkokoh jangkar di lini belakang.


Sebab, saat lawan Pro Duta, lini belakang Persikaba sempat keteteran saat diserang. "Langkah terakhir, mengembalikan mental juara dalam pertandingan. Sebab, anak-anak kerap grogi saat hadapi tim yang levelnya lebih tinggi," imbuhnya. (ono/dim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar