Selasa, 25 Agustus 2009

Pesisir Timur - KEKERINGAN DI BLORA MELUAS


Tuesday, 25 August 2009

Kekeringan di Blora
Warga terpaksa ambil air di sawah

BLORA - Bagi warga di Kecamatan Jati, musim kemarau seakan sudah menjadi hal yang lumrah jika harus mencari air cukup jauh. Pasalnya, kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan, atau berjarak sekitar 42 km dari kota Blora ini, selalu mengalami kekeringan saat datangnya musim kemarau, tak terkecuali tahun ini.

Beberapa warga, bahkan mencari air hingga puluhan kilometer. Tidak sedikit pula yang mencari air di sawahsawah, meskipun airnya banyak yang keruh. Salah satunya dialami oleh, Dasmi (35), warga Dusun Pakuwon, Desa Gabusan, Kecamatan Jati. Dalam sehari, perempuan muda ini selalu mengambil ambil air rata-rata 10 pikul atau 20 jiregen.

Saat kemarau, dia lebih banyak mencari air yang ada di sumur-sumur sawah. ”Tiap pagi dan sore saya rutin ambil air di sawah, meskipun airnya tidaklah bersih,” ujar Dasmi kepada Wawasan, Senin (24/8).

Apa yang dilakukan perempuan dua anak ini, sudah sejak bulan Juni. Air yang dia ambil biasanya dipergunakan untuk keperluan sehari- hari dan untuk minum ternaknya.

”Kalau airnya kotor, biasanya untuk minum ternak. Untuk air minum mencari di daerah lain dengan cara membeli,” katanya.

Hal sama juga dialami oleh Rasiman (40), warga setempat. Air yang diambil dari sawah kalau yang kotor digunakan untuk minum sapinya. Sementara air bersih dia harus mencarinya sekitar 3-4 kilometer. ”Kalau ambil di daerah Klatak, satu pikulnya saya membayar lima ratus rupiah saja. Biasanya saya ambil sekitar 5-6 pikul,” katanya.

Menurut dia, bantuan dari pemerintah sudah pernah diterima, namun itu hanya satu kali, serta bantuan dari salah satu BUMN yang beroperasi di Blora. ”Bantuan pemerintah hanya sekali, kalau bisa ya dikasih lagi,” ucapnya. K.9-ip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar