Kamis, 09 Juli 2009

Harian Sore - BANYAK SPIDOL RUSAK SAAT PILPRES



Kamis, 09 Juli 2009
Dibuat nyoblos, banyak spidol rusak

BLORA - Pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) di Blora diwarnai banyak kejadian menarik dan lucu, khususnya pemilih eks keturunan samin di Desa Klopoduruwur, Kecamatan Banjarejo. Sejumlah warga Samin terlihat masih kebingungan dan alat tulis untuk nyoblos.

Wawasan yang memantau langsung di tempat pemungutan suara (TPS) 01, 04 dan 08, Rabu (8/7), melihat dan mendengar langsung petugas (KPPS) harus "ceriwis" dengan suara sedikit keras untuk membimbing pemilih yang ternyata kebingungan.

Pemilih wanita dan lakilaki tua saat hendak nyontreng harus pindah bilik satu ke bilik sebelahnya. Sebagian dari warga Sedulur Sikep mengira kalau pilpres kali ini masih dengan cara mencoblos sehingga ada yang mencari paku dan bantalannya.

Tidak hanya itu, KPPS harus mencari cadangan alat tulis (centang) spidol merah di luar jatah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sebanyak 16 biji. Mereka membeli di luar karena banyak yang rusak ujungnya patah atau ambles.

Petugas juga harus kerja keras, membimbing dan sering bersuara keras yang antara lain mengingatkan agar surat suara jangan dicoblos, cukup dicentang sekali dan saat centang alat tuklisnya jangan ditekan keras-keras.

"Kami sampai keringatan membimbing warga, gimana lagi banyak yang masih bingung. Ada yang tanya apakah dicoblos," papar salah satu anggota KPPS pada Wawasan.

Ikut perangkat Untungnya meja bilik dari kayu jati, sehingga ketika warga samin lupa dicoblos, surat suara tidak rusak, hanya alat tulisnya yang rusak dan harus diganti baru. Praktis petugas sehari sebelumnya sudah menyiapkan alat tulis cadangan di luar jatah yang ada di dalam kotak suara.

Di Desa Klopoduwur, niat warganya untuk datang ke TPS cukup bagus. Meski tidak ada antrean mereka tetap datang secara bertahap.

Mereka lebih dulu bekerja seperti ambil air, caru rumput, merawat tanaman jagung dan pekerjaan tani lainnya.

Di desa eks keturunan samin yang terdiri enam dukuh (Wotrangkul, Klopoduruw, Sale, Sumengko, Badong Kidul dan Badong Geneng) dengan delapan TPS, 2.499 pemilih dan jumlah penduduk mencapai 4.989 (1.303 KK) itu, pilpres berjalan aman dan lancar.

Mereka mengaku pilihannya manut (ikut) perangkat desa setempat. Sedangkan warga samin muda, agaknya sudah mandiri dan memilih capres/- cawapres dengan keinginan harinya sendiri, tidak manut perangkat seperti pengakuan warga samin tua. K.9-ip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar