Rabu, 15 Juli 2009

Lintas Muria - WASPADA FLU BABI

15 Juli 2009

Kedatangan Warga dari Luar Negeri Kerap Tidak Terdata

BLORA - Hingga kini Blora masih dinyatakan aman dari penyakit flu H1NI (flu babi). Walau begitu, warganya diminta waspada karena penyakit tersebut kini mulai menular antarmanu

sia.

Kewaspadaan ditingkatkan manakala ada warga Blora yang baru saja pulang dari luar negeri baik sebagai tenaga kerja maupun untuk keperluan lain. Hanya berapa banyak warga Blora yang sering bepergian ke luar negeri belum ada data pasti.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Blora Waluyo mengemukakan, instansinya belum memiliki data update terkait dengan jumlah warga Blora yang bekerja di luar negeri. Data yang ada berupa data lama sejak beberapa tahun lalu.


Kepulangan para tenaga kerja dari luar negeri ke Blora juga di luar pantauan. Hanya Waluyo menyakini, dengan adanya alat deteksi dini flu H1NI di bandara internasional di Indonesia, warga Indonesia yang baru pulang dari luar negeri dan diduga suspect flu babi akan cepat diketahui.
Deteksi Dini ”Deteksi dini flu H1NI bagi warga yang baru pulang dari luar negeri adalah dengan scanner di bandara itu,” ujarnya, kemarin.

Dia menyebutkan, para tenaga kerja Indonesia sebelum berangkat ke luar negeri telah mengikuti pelatihan dan dibekali berbagai macam pengetahuan tambahan oleh perusahaa

n pengerah tenaga kerja. ”Kami juga berharap para tenaga kerja itu tahu bagaimana cara mengantisipasi penularan flu H1NI.”

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora Henny Indriyanti melalui Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Lilik Hernanto sebelumnya meminta warga Blora yang baru pulang dari luar negeri untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mula

i merasakan flu setiba di Tanah Air.

Menurutnya, petugas medis di Blora telah dibekali kemampuan dan peralatan antisipasi flu H1NI. Antara lain dengan menyiapkan 5.000 obat Oseltamivir capsules atau tamiflu. Obat tersebut disebar ke setiap puskesmas.

Selain obat, Dinkes juga menyiapkan alat perlindungan diri (APD) berupa baju tertutup lengkap dengan sarung tangan, masker, sepatu yang akan dipakai petugas medis saat merawat pasien yang diduga (suspect) H1NI. APD tersebut juga disiapkan di Puskesmas. ”Di setiap puskesmas ada

dua APD,” ujar Lilik. (H18-69)

KPU Tagih Laporan Dana Kampanye

BLORA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Blora melayangkan surat dan pemberitahuan lisan kepada tim sukses pasangan capres-cawapres untuk segera melaporkan penerimaan dan penggunaan dana kampanye. Batas akhir pelaporan ditetapkan, Sabtu (18/7).


Ketua Divisi Kampanye KPU Blora Sudarwanto mengemukakan, hingga kemarin belum satu pun tim kampanye yang melapor. ”Masih ada waktu beberapa hari bagi tim sukses capres-cawapres untuk menyusun laporan tersebut,” ujarnya, kemarin.

Dia mengemukakan, penyusunan laporan tersebut bukan hal sulit. Sebab, format blangko laporan telah ada dan tinggal mengisinya.


Sudarwanto mengutarakan, laporan dana kampanye bagi tim sukses tingkat kabupaten itu antara lain berisi penerimaan keuangan (sumbangan) dari pihak mana pun termasuk yang dari bantuan tim sukses pusat.

Penggunaan dana itu juga harus dicantumkan dengan jelas. Menurut Sudarwanto, laporan itu selanjutnya akan disampaikan ke KPU Provinsi untuk kemudian diperiksa oleh kantor akuntan publik (KAP). (H18-69)



Rabu, 15 Juli 2009

Blora amburadul

BLORA - Ajang tertinggi multi even empat tahunan Porprov 2009, tinggal hitungan hari, namun persiapan Blora masih amburadul. Bahkan, karena dana pendukung, hingga Selasa (14/7), belum juga cair, pengurus KOK Blora stres berat. Jajaran pengurus KOK, Pengkab cabang-cabang olahraga, pelatih dan ofisial Porprov lemas, mereka enggan berkomentar soal prestasi lagi.

Bahkan, mulai diliputi pesimisme dengan target lima besar. "Terbuka saja, persiapan Porprov kali ini amburadul, terburuk selama Blora ikut di ajang olahraga tertinggi Jateng itu, padahal 14 hari lagi sudah harus di Solo,’’ ungkap Pimpinan tim Porprov Kota Sate, Heri Setiyono.

Menurut pelatih atletik Pusdiklat Migas Cepu itu, untuk mencukupi akomodasi sekitar 226 atlet, pelatih, ofisial Porprov Jateng di Solo, sampai Senin (13/7) malam masih nihil. ’’Kami menerima laporan beberapa pelatih, mereka terpaksa menghentikan program TC karena tidak ada lagi dana,’’ jelasnya pada Wawasan.

Ketua Panitia Porprov/Wakil Ketua KOK Blora, Sukiman, enggan berkomentar soal persiapan Porprov, dia mengaku lemas dengan kondisi yang ada saat ini. ’’Waktu sudah mepet, tapi dana belum cair,’’ katanya kecewa.

Utangan
Program training center (TC) yang semula dijadwal akhir April (pra-TC), mundur Mei, ditunda Juni dan baru bisa dilaksanakan 28 Juni 2009, semua karena terkendala dana. TC dan hal-hal yang terkait Porprov, termasuk tanggungjawab akomodasi, semua dari utangan.

’’Maaf kami sudah tidak lagi bisa komentar soal Porprov, tanya ke Mas Heri Setiyono atau Mas Wahono saja,’’ tandasnya di Lapangan Panahan Bhayangkara.

Sekretaris KOK Blora, Sudarmono mengungkapkan, perbekalan atlet, pelatih, dan ofisial sudah dipesankan, tapi belum bisa diambil karena dananya belum ada.

Program TC yang sempat diperpendek dari jadwal tiga bulan jadi 25 hari (Juli) sudah dijalani. Soal mulai ada yang menghentikan TC, pihaknya tidak bisa berkomentar.

Seperti dijelaskan sebelumnya oleh Sukiman, tim Porprov Blora berkekuatan 251 atlet/ofisial yang akan berlaga di 22 cabang olahraga, dengan optimisme besar, mereka mengusung target masuk lima besar dengan 29 medali emas, 32 perak dan 46 perunggu. K.9-did

Tidak ada komentar:

Posting Komentar