Jumat, 17 Juli 2009

Lintas muria - GOLPUT PILPRES



17 Juli 2009

Woro woro

Golput Pilpres Naik


BLORA- Angka partisipasi masyarakat Blora dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 mengalami penurunan dibanding pemilihan anggota legislatif lalu. Itu diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pilpres, kemarin.


Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, pemilih terdaftar namun tidak hadir di tempat pemungutan suara (TPS) ada 190.300 orang. Jumlah warga yang berhak memilih berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) ada 686.635 orang. Dari jumlah tersebut pemilih yang hadir di TPS ada 496.335 (72,29 %).


Sementara itu, saat pemilu legislatif beberapa waktu lalu pemilih yang hadir di TPS untuk menyalurkan hak politiknya 519.139 orang (74,4 %).


Meski begitu, tingkat partisipasi pemilih di Blora dalam Pilpres lebih baik dibanding partisipasi pemilih dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jateng beberapa waktu lalu yakni sebesar 61,8 %.


”Penurunan tingkat partisipasi warga dalam pilpres bisa jadi salah satu sebabnya, karena tidak memiliki keterikatan emosional dengan calon presiden. Itu berbeda saat pemilu legislatif.


Ketika itu, pemilih mempunyai ikatan emosional dengan calon anggota legislatif,” ujar Ketua KPU Blora Moesafa usai rapat pleno, kemarin. (H18-36)



17 Juli 2009

RS Dr Soetijono Siapkan Ruang Isolasi


BLORA - Menyusul ditemukannya beberapa orang yang dinyatakan positif terkena virus flu babi di beberapa wilayah Indonesia, Rumah Sakit Dr R Soetijono Blora menyiapkan sebuah ruangan isolasi khusus bagi pasien virus H1N1 tersebut.


Menurut Direktur Rumah Sakit Dr R Soetijono Blora, Hendro Tjahjono SKM MM, ruangan khusus itu dipersiapkan khusus untuk menangani pasien flu babi.


“Jangan sampai pasien lain tertular virus H1N1, sebab penularannya sangat cepat,” katanya, kemarin.


Hendro menjelaskan, suspect flu babi yang sudah dinyatakan positif terkena virus H1N1 tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain, sebab RS Dr R Soetijono Blora sudah memenuhi syarat untuk menangani pasien flu babi.


“Kami memiliki ruangan isolasi khusus penyakit flu babi, dengan alat khusus yaitu ventilator. Alat itu berfungsi untuk mengatasi sesak napas yang biasanya terjadi pada pasien flu babi,” katanya.


Demam Tinggi Gejala penyakit flu babi sama seperti penyakit flu biasa, yakni demam tinggi, bersin-bersin dan sesak napas. Namun patut diwaspadai, jika gejala itu dialami oleh penderita yang datang dari daerah endemi, khususnya dari luar negeri.


Bentuk penanganan pasien flu babi hampir sama dengan penanganan pasien flu burung. Hanya saja, penularan penyakit flu babi lebih cepat dibandingkan penyakit flu burung, karena penularan terjadi antarmanusia.


Untuk mengetahui pasien suspect flu babi positif atau negatif, dokter melakukan pengambilan lendir dari tenggorokan pasien. Langkah selanjutnya adalah melakukan diuji di laboratorium yang ditunjuk pemerintah.


“Uji laboratorium dilakukan di RS Karyadi Semarang, karena kami belum memiliki peralatan laboratorium untuk menguji lendir pasien suspect flu babi.


Di Indonesia hanya ada 42 rumah sakit yang memiliki peralatan laboratorium yang khusus untuk menguji lendir pasien suspect flu burung,” jelas Hendro.


Dia mengingatkan masyarakat agar selalu melakukan pola hidup bersih dan sehat. (K20-79)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar