Selasa, 28 Juli 2009

Radar Bojonegoro - IPTEK-OLAH RAGA- KRIMINAL



[ Selasa, 28 Juli 2009 ]

Bakal Terima 50 Paket PLTS

BLORA - Kekurangan listrik di Blora bisa sedikit teratasi. Sebab, tahun depan Blora akan menerima bantuan berupa 50 paket pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Energi listrik itu dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.''Setiap satu unit akan dipasang di satu rumah,'' kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (distamben) Blora Adi Purwanto, kemarin (27/7).

Dia mengungkapkan, tiap satu unit PLTS itu hanya mampu menghasilkan 450 watt listrik. Sehingga, hanya cukup untuk satu keluarga. Itupun hanya untuk penerangan. Karena tidak mencukupi untuk keperluan lain, seperti misalnya untuk alat elektronik atau lainnya. Hanya, jika memang kebutuhan listrik di rumah itu sedikit, energi yang dihasilkan bisa dibagi untuk keperluan selain penerangan. ''Tapi, saya pikir ini lumayan untuk mengurangi keluarga yang belum menikmati listrik,'' tambahnya.

Bantuan itu datang dari kementerian ESDM yang disalurkan melalui pemerintah provinsi. Hanya, jika pengajuan usulan Blora tidak telat, bantuan itu bisa dilaksanakan tahun ini. Namun, dipastikan tahun depan Blora menjadi prioritas. Saat ini, Distamben sedang menyurve desa mana saja yang bisa diber bantuan ini.''Tentu kita prioritaskan desa yang belum ada listrinya,'' tandasnya.

Selain untuk PLTS yang rumahan itu, Distamben juga mengajukan bantuan PLTS lagi, hanya yang diajukan adalah PLTS komunal. Menurut mantan Asisten I pemkab itu, jika yang komunal bisa menghasilkan daya lebih besar. ''Jadi satu alat bisa untuk beberapa rumah,'' tegasnya. (ono)



[ Selasa, 28 Juli 2009 ]
Harga Air Bersih Kian Mahal

BLORA - Warga di sejumlah daerah di Kota Blora kian kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sebab, suplai air dari PDAM sejak beberapa waktu lalu sudah tak lagi mereka nikmati. Terlebih, saat Waduk Tempuran yang menjadi salah satu sumber air bagi PDAM telah mengering.

Suyuti, 47, salah satu warga Kelurahan Jetis menuturkan, sejak dua bulan lalu ia tidak bisa menikmati aliran air dari PDAM. Di sisi lain, sumur di rumahnya yang menjadi cadangan sumber air juga tak lagi berair. ''Mau tidak mau, kami harus membeli air bersih dari pedagang air jeriken,'' ujar dia kepada wartawan koran ini kemarin (27/7).

Dia menuturkan, saat pertama menggunakan jasa penjual air jeriken dua bulan lalu, ia membeli air untuk satu becak (berisi 10 jeriken ukuran 20 liter, Red) seharga Rp 6 ribu. Namun, harga terus naik hingga saat ini rata-rata menjadi Rp 8 ribu per becak. Suyuti memperkirakan, terus merangkaknya harga air bersih itu lantaran jumlah permintaan juga kian meningkat.

Hal ini dibenarkan Saryadi, 67, salah satu penjual air eiriken di Kota Blora. Menurut dia, sehari rata-rata dirinya menjual 60 jeriken atau sepuluh kali angkut becak. Padahal, dua bulan lalu ia hanya mampu menjual 5 kali angkut becak atau 30 jeriken. ''Itupun harus kami jual ke warung-warung, bukan ke rumah warga seperti saat ini,'' terangnya.

Saryadi menyatakan, ia mengambil air bersih itu dari sebuah sumur yang diwakafkan tak jauh dari rumahnya. Kadang, ia juga mengambil air tersebut di Masjid Agung Baitun Nur. Hal itu dilakukan lantaran sumur di beberapa wilayah telah mengering. (dim)



[ Selasa, 28 Juli 2009 ]
Polisi Belum Tetap Tersangka

BLORA - Meski polisi sudah memeriksa seorang pelajar SMP yang diduga menjadi pelaku kasus dugaan pencabulan. Namun, hingga kemarin polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus itu. Selain faktor korban dan yang diduga pelaku masih di bawah umur, polisi juga belum menerima hasil visum terhadap korban. ''Kami sudah memeriksa. Karena belum ada visum dan bukti lainnya, kami belum tetapkan tersangka,'' ujar Kasatreskrim Polres Blora AKP Priharyadi kemarin (27/7).

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya sudah mempunyai keterangan hasil pemeriksaan terhadapa anak yang diduga mencabuli korban. Keterangan itu, menurut dia, memang belum terlalu jelas, sehingga dibutuhkan alat bukti lain. Meski demikian, kata Kasatreskrim sudah ada dugaan dan mengarah ke perbuatan pencabulan.'' Hanya, persoalannya, korban dan dugaan pelakunya masih di bawah umur. Jadi, kita sangat berhati-hati,'' tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi dugaan pencabulan terhadap Kenanga siswa kelas 2 SD di sebuah desa di Kecaatan Jiken. Pelakunya, diduga HB, kelas 2 SMP yang masih tetangga korban. Meski sudah dilaporkan, baru beberapa hari kemudian, anak yang diduga sebagai pelaku diamankan polisi. (ono)


[ Selasa, 28 Juli 2009 ]

Minta Program KB Disukseskan

BLORA - Bupati Blora Yudhi Sancoyo meminta kepada seluruh kader keluarga berencana (KB) di Blora untuk menyukseskan program KB. Sebab, program KB tersebut dinilai selaras dengan visi misi bupati utamanya waras (sehat) yang bisa mengarah pada kesejahteraan (wilujeng). ''Karena dua anak lebih baik. Bisa memberikan pendidikan dan fasilitas lain untuk anak yang lebih memadai,'' kata Yudhi Sancoyo saat meresmikan tugu KB di sekitar Alun-Alun Blora kemarin (27/7).

Sementara itu, Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluraga Berencna (BP3AKB) Suryanto mengatakan, pertemuan dengab para kader KB itu diharapkan bisa menyelaraskan langkah dan menyamakan persepsi tentang KB nasional yang akan dilaksanakan di daerah. Karena itu, pertemuan itu dia nilai sangat penting untuk meningkatkan lagi semangat mengajak masyarakat untuk menyukseskan program tersebut. (ono)



[ Selasa, 28 Juli 2009 ]
Ratusan Pendukung Kades Semampir Kecewa

BLORA - Ratusan pendukung Kades Semampir Kecamatan Jepon yang menjadi terdakwa kasus dugaan penggelapan raskin kecewa. Sebab, sidang yang sedianya digelar kemarin (27/7) batal digelar. Penyebabnya, anggota majelis hakim yang menyidangkan perkara ini tidak lengkap.

Hakim anggota I DG Suardhita yang sempat membuka sidang menyatakan bahwa sidang yang mengagendakan pemeriksaan saksi tak bisa dilanjutkan. Penyebabnya, hakim ketua majelis yang juga ketua pengadilan negeri (PN) setempat Adi Sutrisno sedang sakit. ''Karena pak ketua (majelis, Red) sedang berhalangan, maka sidang tak bisa kita lanjutkan dan ditunda untuk dibuka lagi Kamis (30/7) depan,'' tuturnya.

Kontan saja, warga Desa Semampir yang notabene pendukung terdakwa Nurkasih yang berjejal di dalam ruang sidang menggerutu. Merekapun meninggalkan gedung PN Blora dengan raut wajah kecewa.Mereka sudah menunggu lebih dari dua jam untuk melihat jalannya sidang.

Sementara itu, penasihat hukum (PH) terdakwa Tatiek Sudaryanti menyatakan, sebelum sidang pihaknya sudah meminta agar majelis hakim tetap melanjutkan sidang. Meski hakim ketua majelis Adi Sutrisno tidak dapat memimpin sidang. ''Ternyata majelis hakim tidak berkenan dan memilih untuk menunda sampai anggota majelis hakim benar-benar lengkap,'' katanya.

Di bagian lain, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suryadi yang biasa menyidangkan perkara inipun tak hadir di persidangan. Bahkan, ia mewakilkan sidang itu kepada Wibowo Wisnu. Kepada wartawan koran ini, Suryadi mengaku tengah mengikuti acara diklat di Kejati Jateng di Semarang hingga dua pekan ke depan.

Terdakwa Nurkasih dijerat dengan pasal 374 KUHP junto pasal 66 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana penggelapan karena jabatan yang ada pada dirinya. Juga, perbuatan itu dilakukan berulang atau berlanjut. Ancaman hukumannya adalah lima tahun penjara. Sedangkan dakwaan subsider melanggar pasal 372 tentang penggelapan biasa. Ancaman hukumannya empat tahun penjara.

Dalam uraian dakwaan, terdakwa dinyatakan bersalah karena melakukan penggelapan raskin untuk warga setempat. Yakni, mulai April 2008 hingga April 2009. Penggelapan itu dilakukan pada jatah raskin untuk 16 warga yang memiliki tanggungan angsuran di program nasional pengentasan kemiskinan (PNPM). Karena tidak bisa mengangsur PNPM, maka terdakwa menjual raskin jatah mereka untuk membayar angsuran PNPM tersebut. (dim)



[ Selasa, 28 Juli 2009 ]
Penarikan Logistik Pilpres Tuntas

BLORA - KPUK Blora telah menuntaskan penarikan logistik pemilu presiden (pilpres) kemarin (27/7). Dimana, seluruh logistik tersebut sebelumnya tersimpan di 16 panitia pemilihan kecamatan (PPK) di Kota Sate itu.

Anggota KPUK Divisi logistik Arifin mengatakan, penarikan logistik itu dilakukan secara bertahap mulai awal pekan lalu. Menurut dia, waktu penarikan bisa lebih singkat lantaran seluruh logistik bisa ditarik secara bersamaan. ''Karena tidak memerlukan verifikasi khusus sebagaimana distribusi, maka waktu yang dibutuhkan juga relative sedikit,'' ujar dia kemarin (27/7).

Menurut dia, hampir seluruh logistik yang digunakan dalam pemungutan suara pilpres 8 Juli lalu ditarik oleh KPUK. Sejumlah logistik itu antara lain, kotak dan bilik suara, surat suara terpakai dan tidak terpakai, templet serta beberapa jenis logistik lainnya. Kecuali logistik yang habis pakai. Seperti, spidol, tinta sidik jari serta salinan daftar pemilih tetap (DPT).

Selanjutnya, kata Arifin, logistik hasil penarikan itu disortir berdasarkan jenisnya. Yakni, surat suara terpakai dan tidak terpakai, templet dan kotak serta bilik suara. Khusus untuk kotak dan bilik suara, jelas dia, pihaknya memerintahkan para petugas untuk melakukan pelipatan. ''Hal ini dimaksudkan untuk efektifitas gudang penyimpanan. Sebab, kotak dan bilik suara itu barui dipakai lagi untuk pilkada tahun depan,'' jelasnya. (dim)



[ Selasa, 28 Juli 2009 ]
Deny Rumba Berlabuh ke Persikaba

BLORA - Perburuan manajemen Persikaba untuk mendatangkan pemain berkualitas kembali membuahkan hasil. Setelah menyatakan deal dengan Deny Rumba, kemarin manajemen langsung mengikta kontrak mantan pemain PSIS Semarang tersebut. Penandatanganan kontrak dilakukan di sekretariat Persikaba di kompleks GOR Mustik Blora. Acara itu dihadiri ketua umum Persikaba, manajer dan pengurus lainnya serta para suporter. ''Hari ini janji kami terpenuhi, yakni memboyong Deny Rumba ke Persikaba,'' ujar Amin Faried manajer Persikaba usai penandatanganan kontrak.

Berapa nilai kontrak untuk pemain sekelas Rumba ? Amin Faried mengatakan, tidak etis kalau menyebut harga. Namun, dia mengatakan nilai kontrak yang ditawarkan sudah diterima Rumba. Sehingga sudah tidak ada lagi yang dipersoalkan. Karena sudah resmi menjadi penggawa Persikaba, Deny akan menerima hak-haknya sama seperti pemain lainnya. ''Dia langsung bergabung dengan pemain lainnya,'' tambahnya.

Usai tandatangan, mantan pemain timnas U-23 itu langsung diperkenalkan ke publik, utamanya dikenalkan ke para suporter. Para pendukung Laskar Arya Penangsang yang sudah familiar dengan Deny Rumba pun menyambut hangat, ketika nama Rumba di kaos tik diperkenalkan. Deny Rumba mendapat nomor 16 untuk kaus dan celana tim.

Bahkan, antusiasme suporter ditunjukkan dengan sejak pagi mereka sudah mendatangi sekretariat. Mereka sengaja ingin melihat dan memastikan bahwa pemain yang mereka harapkan benar-benar bergabung. ''Dia pemain bagus, semoga bisa mendongkrak tim ini,'' ujar Catur, salah satu pentolan suporter Persikaba. (ono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar