Selasa, 28 Juli 2009

Lintas Muria SM & Solopos - MEDALI EMAS BLORA - PUSKESMAS MASIH BAYAR


Banyumas lanjutkan dominasi, Blora membuntuti


28 Juli 2009 | 19:34

Solo (Espos)–Tim panjat tebing Banyumas dan Blora mendominasi perolehan medali emas pada pertandingan hari kedua Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2009 di Kompleks Stadion Manahan, Selasa (28/7).

Setelah mengamankan dua medali emas di kelas speed perorangan putra dan putri, Banyumas menambah pundi medali mereka dengan dua emas. Masing-masing satu emas yang disumbangkan Setya Saptarina dari kelas lead onsight putri dan Toni Mamiri di kelas boulder perorangan putra.

Sedangkan Blora menyandingkan medali emas di kelas lead flash putra dan putri. Kedua emas itu masing-masing dipersembahkan Septian Bagus di kelas lead flash putra dan Yuliana Bernadita Mega di kelas lead flash putri.

Pelatih tim panjat tebing Blora, Budi Riswanto mengaku torehan dua emas ini telah melampaui target mereka yang hanya dipatok satu emas. “Padahal persiapan kami mepet, hanya satu bulan. Senang akhirnya perolehan medali emas kami bisa melampaui target,” ujar Budi ketika dijumpai Espos.

Septian mengamankan medali emas setelah pada super final membukukan catatan waktu terbaik, yakni satu menit 22,13 detik. Catatan waktu yang dicetak Septian mengungguli Febri Nur Aziz dari Banyumas yang membukukan waktu satu menit 48,41 detik.

“Saya cukup puas dengan catatan yang saya bukukan hari ini, meski sedikit lelah saya senang bisa merealisasikan target medali emas,” ujar Septian yang saat ini masih duduk di bangku Kelas VII SMPN 2 Blora tersebut.

Sementara Yuliana sukses menyabet medali emas setelah pada super final mengungguli tiga finalis lainnya yang berhasil menjadi top dengan torehan waktu satu menit 40,10 detik. “Tadi sempat kesulitan di roof, tapi berhasil sampai ke top dan saya senang bisa merebut medali emas,” ujar Yuliana.





28 Juli 2009
Woro Woro
Dinkes Belum Programkan Puskesmas Gratis

BLORA - Tahun ini dan kemungkinan tahun depan Dinas Kesehatan Blora belum bisa memrogramkan pelayanan puskesmas gratis untuk masyarakat. Sebab, sampai saat ini anggaran bidang kesehatan di Kota Sate itu masih minim dan belum ideal.

Menurut Kepala Dinkes Blora Dr Heny Indriyanti, idealnya anggaran kesehatan di suatu daerah itu 15% dari dana alokasi umum (DAU) yang diterima. Sementara saat ini, Blora baru mampu sepertiganya. ”Ya, anggaran kesehatan kita memang baru bisa lima persen dari DAU,” jelasnya.

Dikemukakan, tahun ini Blora menerima DAU Rp 487,3 miliar. Dana itu harus digunakan untuk banyak kegiatan. Bahkan, untuk tahun depan, diperkirakan bakal lebih sulit untuk menganggarkan. Sebab, dana cadangan yang dimiliki sudah banyak tersedot dalam APBD tahun ini. Meski demikian, Dinkes berusaha memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebaik mungkin. (ud-71)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar