Kamis, 16 Juli 2009

Radar Bojonegoro - REKAPITULASI PILPRES



[ Kamis, 16 Juli 2009 ]

Upaya Dinas Pertambangan dan Energi Jadikan Tuak sebagai BBM Alternatif


Terinspirasi Tetes Tebu di Blora

Tuak sebentar lagi tidak hanya menjadi minuman khas warga Tuban. Sebulan terakhir, Dinas Pertambangan dan Energi Tuban mencoba mengombinasikan tuak, ragi tape, dan gula jawa untuk menjadi bahan bakar alternatif.

ZAKKI TAMAMI, Tuban

---

Empat gentong plastik merah berada di aula Dinas Pertamba­ngan dan Energi Tuban di Jalan Manunggal.


Tiga gentong di antaranya berisi tuak, ragi tape, dan gula jawa yang masih dalam proses fermentasi selama sekitar tujuh hari. Ketiga barang itu merupakan bahan untuk membuat bahan bakar minyak yang diuji coba Dinas Pertambangan dan Energi setempat.


Di dekat tiga gentong tersebut terdapat kompor minyak tanah dan subluk (alat untuk merebus). Di ujung subluk itu terdapat selang besar. Selang tersebut me­rupakan tempat keluarnya uap.


Selang besar itu disambungkan ke selang kecil berbahan aluminium berbentuk melingkar yang ada di gentong plastik me­rah satunya. Selang tersebut dipakai untuk keluarya etanol dari hasil rebusan tiga bahan itu.


Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Muji Slamet bersama Kabid Energi dan Migas Hery Prasetyo, serta Kasi Migas Bambang Triyono kemarin mencoba memamerkan hasil uji cobanya yang telah dilakukan sebulan terakhir.


Sepuluh liter tuak, 1/5 kg ragi tape, dan 0,5 kg gula jawa dimasukkan dalam subluk untuk direbus. ''Waktu merebus 1 sampai 2 jam,'' kata Muji Slamet.


Ketika rebusan dalam subluk itu mendidih, timbul uap yang mengalir ke selang. Ketika uap berubah jadi cair, maka cairan itulah yang mengandung etanol. Ketika cairan tersebut disulut dengan korek api yang dibawa Muji Slamet, timbul jilatan api sangat besar.


''Ini kadarnya 60 sampai 90 persen,'' jelasnya. Menurut dia, sepuluh liter tuak itu bisa menghasilkan 2 liter etanol. Apakah cairan itu bisa dibuat campuran bensin? Muji Slamet menyatakan belum bisa. Alasannya, kadarnya belum sampai 99,5 persen.


''Jika sampai 99,5 persen, bisa dipakai campuran bensin,'' imbuh Hery Prasetyo.


Untuk menghasilkan etanol, dia mengatakan telah melakukan percobaan tiga kali. Percobaan pertama hanya menggunakan tuak dan hasilnya belum memuaskan. Percobaan kedua, tuak dicampur ragi tape.


Sedangkan percobaan ketiga, tuak dan ragi tape dicampur gula jawa. Muji menyatakan, ide membuat bahan bakar minyak tersebut mucul karena belakangan ini harga BBM semakin tinggi.


Selain itu, BBM juga sulit dicari. ''Maka, kami cari solusinya untuk energi,'' tuturnya. Ide itu kemudian dikembangan dengan melakukan studi banding ke Dinas Pertambangan Kabupaten Blora Juni lalu.


''Di sana tetes tebu bisa dipakai. Lantaran di sini sulit mencari tetes tebu, maka kami men­coba bahan dari tuak,'' ujarnya. Muji menjelaskan, untuk menghasilkan etanol yang bagus, tuak yang sudah basi sangat diutamakan.


Jika fermentasinya lebih lama, hasilnya semakin bagus. Temuan tersebut, katanya, bakal disosialisasikan ke masyarakat. ''Nanti kita kembangkan,'' tuturnya. (zen)



[ Kamis, 16 Juli 2009 ]

Amankan Rekapitulasi, Siapkan 250 Personel


BLORA - Polres Blora tetap tak ingin kecolongan pasca pencontrengan pemilihan presiden (pilpres). Mereka menyiapkan sedikitnya 250 personel untuk mengamankan jalannya rapat pleno terbuka KPUK Blora tentang rekapitulasi hasil pemungutan suara pilpres pagi ini.

Kapolres Blora AKBP M. Umarfarog melalui Kabag Ops Kompol Moh. Imron menyatakan, 250 personel itu berasal dari beberapa satuan. Antara lain, dalmas, samapta, lalu lintas, reskrim, dan intelkam. ''Kekuatan yang kami siagakan di sekretariat KPUK hanya dari satuan samapta dan dalmas. Sedangkan yang lain akan disebar di beberapa titik,'' ujar dia kepada wartawan koran ini kemarin (15/7).

Menurut dia, beberapa titik yang bakal menjadi perhatian petugas keamanan di antaranya sekretariat tim kampanye dan kantor parpol pengusung pasangan calon presiden. Pengamanannya tidak dilakukan secara terbuka. Melainkan hanya pantauan beberapa petugas berpakaian preman.

Menurut Imron, langkah itu ditempuh untuk mengantisipasi adanya kumpulan massa yang merasa tidak puas dengan hasil penghitungan suara pilpres. ''Semua kemungkinan tetap kami antisipasi, kami tidak ingin membuat kesalahan sedikitpun,'' katanya.

Sementara itu, kemarin siang KPUK masih melakukan persiapan untuk penghitungan suara. Ruang rapat sekretariat KPUK Blora ditata rapi. Meja dan kursi untuk undangan mengular hingga area parkir sebelah utara kantor.

''Meski secara resmi kami hanya mengundang muspida, panwaskab, KPUK, dan saksi dari tim kampanye, kami memrediksi jumlah warga yang hadir untuk melihat rekapitulasi sangat besar. Untuk itu, kami menyiapkan tempat lebih,'' ujar ketua KPUK Blora Moesafa di sekretariat KPUK, Jalan Halmahera.

Sementara itu, KPUK Lamongan juga memastikan rekapitulasi hasil pilpres di tingkat kabupaten dilaksanakan hari ini. ''Hari ini (kemarin, Red) kami sudah mengirim surat undangan kepada semua PPK, tim kampanye, serta instansi terkait di pemkab maupun Polres Lamongan untuk menghadiri rekapitulasi suara pilpres besok (hari ini, Red) di kantor KPUK Lamongan,'' kata Ketua KPUK Lamongan Khoirul Huda kemarin (15/7).

Menurut dia, rekapitulasi suara hasil pilpres di tingkat kecamatan (PPK) sudah tuntas sejak Selasa lalu. ''Sebenarnya rekapitulasi di kabupaten itu bisa dilakukan kemarin (Selasa lalu, Red) atau hari ini (kemarin, Red), tetapi kami memutuskan untuk melakukan besok (hari ini,Red) karena sesuai dengan tahapan pilpres yang telah ditetapkan,'' tuturnya.

Huda menjelaskan, sesuai tahapan pilpres 2009, setelah direkapitulasi di tingkat TPS pada 8 Juli lalu, rekapitulasi suara selanjutnya di tingkat PPS (desa) pada 9-10 Juli lalu. Kemudian, 10-15 Juli lalu rekapitulasi di tingkat PPK. Selanjutnya, 16-18 Juli lusa rekapitulasi di tingkat KPUK.

Untuk rekapitulasi di tingkat provinsi, dilaksanakan 19-21 Juli nanti. Sementara rekapitulasi suara di KPU pusat dilakukan 22-24 Juli nanti. Serta, penetapan hasil pilpres secara nasional pada 25-27 Juli mendatang.

Huda memperkirakan rekapitulasi suara selesai dalam sehari. Hasil rekapitulasi itu bakal dikirim ke KPU Provinsi Jatim. ''Itu bisa dilakukan dengan catatan selama pelaksanaan rekapitulasi besok (hari ini,Red) tidak ada protes atau sesuatu hambatan yang membuat rekapitulasi tidak bisa selesai dalam sehari,'' katanya. (dim/feb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar