Sabtu, 11 Juli 2009

Radar Bojonegoro - HIDROCEPALUS & FLU BABI



[ Sabtu, 11 Juli 2009 ]
Setahun Lebih Derita Hydrocephalus
BLORA - Renita Uliaputri, asal Desa Gedongsari Kecamatan Banjarejo, Blora, setahun lebih menderita hydrocephalus. Ukuran kepala putri ketiga pasangan suami istri (pasutri) Mulyono dan Rutinah, itu saat ini hampir empat kali ukuran kepala normal bayi seusianya.

Mulyono menyatakan, tanda-tanda pembesaran kepala putrinya itu terlihat sejak Renita berusia tiga bulan. Kala itu, alis kanan anaknya terus tertarik ke atas. ''Saat itu (kepalanya) memang belum tampak besar. Karena saya merasa alisnya tidak normal, lalu saya periksakan ke puskesmas,'' kisahnya saat ditemui di rumahnya.

Dokter di puskesmas itu lalu memberi surat rujukan agar anaknya dibawa ke rumah sakit (RS) di Surakarta, Solo. Dari sana, sang anak menjalani serangkaian tes, termasuk CT scan. Keterangan dokter ahli bedah di RS tersebut menyebutkan bahwa Renita mengidap hydrocephalus.

''Kata dokter, cairannya sudah mulai masuk otak. Meski berhasil dioperasi, kemungkinan untuk dapat sembuh total sangat minim. Dan saya diminta untuk pasrah saja,'' ujar Mulyono, mengenang kata dokter yang memeriksa putinya setahun lalu.

Meski demikian, Mulyono mengaku tak putus asa. Dia berupaya mencari obat untuk kesembuhan anaknya yang kini berusia 1,5 tahun tersebut. Di antaranya, mendatangi beberapa tempat pengobatan alternatif. Itu dilakukan karena keluarganya tak memiliki kemampuan finansial untuk mengobatkan Renita secara medis.

Rutinah menambahkan, hampir setiap malam putrinya itu susah tidur. Bahkan, lanjut dia, menjelang dinihari Renita sering rewel dan batuk hingga berjam-jam. ''Kalau makannya, ya normal kayak bayi biasa Mas,'' tuturnya. (dim)


[ Sabtu, 11 Juli 2009 ]
Sediakan Ribuan Tablet Flu Babi
BLORA - Dinas Kesehatan Blora terus berupaya mencegah agar warganya tidak terjangkit virus H1N1 atau yang sering disebut sebagai flu babi.

Selain melakukan penyuluhan, Dinkes juga menyediakan lima ribu tablet obat jenis Osel Tamivir. Obat ini sejenis Tamiflu yang juga bisa digunakan untuk mencegah flu burung. ''Ini stok baru. Jadi kami sudah siap untuk mengantisipasi,'' ujar Kabid Pemeliharaan Kesehatan Dinkes Blora, Lilik Hernanto kemarin.

Obat itu, kata dia, sudah disebar di 26 Puskesmas yang ada di Blora. Karena itu, dia mengimbau masyarakat jika mengalami gejala seperti flu yang berhari-hari disertai demam dan sesak nafas segera memeriksakan diri ke dokter atau puskesmas. Terutama mereka yang habis bepergian ke luar negeri. ''Kalau maksimal satu minggu habis dari luar negeri dan mengalami gejala seperti itu, patut diwaspadai,'' tuturnya.

Dinkes juga menyediakan alat perlindungan diri (ADP) berupa baju tertutup lengkap dengan sarung tangan, helm dan sepatu boot untuk dipakai perawat atau dokter yang merawat pasien dengan virus H1N1 ini. Pakaian tersebut sudah dibagikan ke puskesmas-puskesmas. ''Minimal di setiap puskesmas ada dua ADP,'' katanya.

Dia menambahkan, Rumah Sakit dr R. Soetijono Blora juga sudah siap seandainya ada warga yang terjangkit virus tersebut. Namun, karena penyakit H1N1 itu masih menjadi isu nasional, maka dimungkinkan Dinkes Blora akan bekerja sama dengan RS dr Kariadi Semarang. Sebab, rumah sakit milik Pemprov Jateng itu lebih lengkap peralatannya. (ono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar