Biopori Sampah Tingkatkan Kesuburan Tanah
ANTARA - Dinas Pertanahan, Permukiman, dan Tata Ruang (DPPTR) Blora, Jawa Tengah, terus menggalakkan pembuatan biopori di daerah ini untuk meningkatkan kesuburan lahan dan mengurangi risiko banjir akibat tersumbatnya saluran air oleh sampah. "Kami terus menyosialisasikan pembuatan biopori sampah dan memberi motivasi kepada masyarakat agar mau membuat sarana resapan sampah ini," kata Kepala DPPTR Blora, M Affandi di Blora, Rabu.
Menurut dia, pembuatan biopori selain untuk menciptakan pori-pori tanah, juga berfungsi menyerap sampah organik yang bisa meningkatkan kesuburan lahan.
Cara pembuatan yang sederhana tersebut, katanya, bisa mengurangi risiko banjir, sebab sebagian air mengalir masuk ke biopori yang memiliki volume penyerapan lebih besar daripada tanah tertutup.
"Biopori mengurangi sampah yang berserakan sehingga tanah pun menjadi subur," katanya.
Untuk membuatnya, warga hanya perlu menggali lubang dengan kedalaman tertentu di tanah untuk menyimpan sampah.
"Saya kira tidak sulit sepanjang kita punya niat dan mau melaksanakan," katanya.
Menurut Affandi, biopori itu bisa dibuat dengan lubang berbentuk tabung bulat berdiameter 10 hingga 30 sentimeter.
"Ini tergantung kondisi tanah. Dalamnya sekitar satu meter dan jarak antar lubang yang satu dengan yang lain juga satu meter," jelasnya.
Cara itu, katanya, akan mengurangi polusi akibat sampah, sebab yang masuk ke dalam lubang itu berupa sampah organik yang dibutuhkan setiap tanaman. "Nanti setiap rumah tangga harus membuat biopori seperti ini," tambahnya.
Untuk itu, katanya, Pemkab Blora membagikan peralatan dan buku panduan kepada masing-masing kelurahan di Kecamatan Blora mengenai bagaimana membuat biopori yang benar.
"Bantuan tersebut selanjutnya dibagikan untuk setiap rukun tetangga (RT) di kelurahan setempat," katanya.
(U.pso-195/B/M028/M028) 14-07-2010 11:03:47. m
Menurut dia, pembuatan biopori selain untuk menciptakan pori-pori tanah, juga berfungsi menyerap sampah organik yang bisa meningkatkan kesuburan lahan.
Cara pembuatan yang sederhana tersebut, katanya, bisa mengurangi risiko banjir, sebab sebagian air mengalir masuk ke biopori yang memiliki volume penyerapan lebih besar daripada tanah tertutup.
"Biopori mengurangi sampah yang berserakan sehingga tanah pun menjadi subur," katanya.
Untuk membuatnya, warga hanya perlu menggali lubang dengan kedalaman tertentu di tanah untuk menyimpan sampah.
"Saya kira tidak sulit sepanjang kita punya niat dan mau melaksanakan," katanya.
Menurut Affandi, biopori itu bisa dibuat dengan lubang berbentuk tabung bulat berdiameter 10 hingga 30 sentimeter.
"Ini tergantung kondisi tanah. Dalamnya sekitar satu meter dan jarak antar lubang yang satu dengan yang lain juga satu meter," jelasnya.
Cara itu, katanya, akan mengurangi polusi akibat sampah, sebab yang masuk ke dalam lubang itu berupa sampah organik yang dibutuhkan setiap tanaman. "Nanti setiap rumah tangga harus membuat biopori seperti ini," tambahnya.
Untuk itu, katanya, Pemkab Blora membagikan peralatan dan buku panduan kepada masing-masing kelurahan di Kecamatan Blora mengenai bagaimana membuat biopori yang benar.
"Bantuan tersebut selanjutnya dibagikan untuk setiap rukun tetangga (RT) di kelurahan setempat," katanya.
(U.pso-195/B/M028/M028) 14-07-2010 11:03:47. m
Sumber : (U.pso-195/B/M028/M028), "Biopori Sampah Tingkatkan Kesuburan Tanah", Antara News (antarajateng.com), Rabu 14 Juli 2010, http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=31490, (Rabu, 14 Juli 2010).
=======
=======