Pastikan Nilai Tradisional Tidak Luntur
BLORA - Lingkungan di komunitas masyarakat Samin di Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo tahun ini akan dibangun sebagai kawasan budaya. Sebagai penunjang di lingkungan tersebut akan dibangun sebuah pendapa yang bisa digunakan kegiataan masyarakat Samin, sekaligus sebagai penanda kawasan budaya. Hanya, di lapangan banyak yang salah persepsi. Karena itu, kemarin Bappeda mengudang banyak pihak mulai ahli waris tokoh Samin, budayawan, LSM serta pihak terkait lainnya untuk rembukan bareng. ''Kami pastikan kultur yang sudah kental itu tidak akan luntur,'' ujar Samgautama Karya Jaya Kepala Bidang Prasarana Wilayah Bappeda yang memimpin pertemuan tersebut.
Pada kesempatan itu, Samgautama menjelaskan latar belakang proyek yang didanai APBN dan APBD provinsi tersebut. Proyek pembangunan pendapa dan penataan lingkungan komunitas samin itu bermal dari usulan dari pemkab Blora, saat itu kebetulan dia sendiri yang mengusulkan, ketika masih menjadi salah satu kepala sub dinas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Usulan itu diajukan npada 2008 silam. ''Nah, kemudian usulan itu diterima dan turun,'' kata dia.
Desa Klopoduwur, lanjutnya, akan ditetapkan menjadi kawasan tradisional. Sebab, desa ini merupakan salah satu desa di Blora yang masih kental budaya Samin nya. Untuk membangun fasilitas di desa ini sebagai pendukung program pelestarian kawasan tradisional itu, dialokasikan dana Rp 1,5 miliar dan Rp 200 juta dari APBD Blora. ''Proyek itu merupakan pekerjaan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum melalui satuan kerja non vertical tertentu (SNVT) Penataan Bangunan dan Lingkungan Jateng,'' terangnya.
Menurut dia, selain di Blora ada kawasan lain yang mendapatkan proyek serupa. Dia mengaku ada dana sekitar Rp 2 miliar untuk proyek sejenis. Namun, Blora menerima bagian lebih besar. Hal itu karena potensi dan rentetan sejarah yang panjang di masyarakat Samin Blora. Pengerjaan bangunan dan fasilitas lain di desa yang menjadi kawasan tradisional itu dikerjakan sebuah kontraktor yang sudah ditunjuk. (ono)
Sumber : (ono), "Pastikan Nilai Tradisional Tidak Luntur", Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Rabu 14 Juli 2010, http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=169741, (Rabu, 14 Juli 2010).
=======
=======