Selasa, 09 Juni 2009

Lintas Muria _BAGI HASIL TURUN


09 Juni 2009
Dana Bagi Hasil Migas Turun Drastis
BLORA - Harapan Blora untuk mendulang dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas (migas) tidak terealisasi tahun ini. Lembaga Penelitian dan Aplikasi Wacana (LPAW) Blora mencatat, tahun ini Blora hanya mendapat DBH migas dari Pemerintah Pusat Rp 881 juta.


Tahun lalu jumlah DBH yang diperoleh Rp 1,9 miliar. DBH terbesar yang diterima Blora terjadi pada 2007, yakni Rp 3,4 miliar.Penurunan DBH migas yang diperoleh Blora tahun ini diungkapkan oleh peneliti senior LPAW Kunarto Marzuki di sela-sela Lokakarya


”Pengembangan Ekonomi Daerah Berbasis Transparansi Pendapatan Daerah dari Minyak dan Gas Bumi” di Hotel Almadina Blora, kemarin. Lokakarya yang digelar bekerja sama dengan Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) itu menurut rencana berlangsung tiga hari.


Pesertanya antara lain utusan dinas dan instansi terkait, perguruan tinggi, LSM, tokoh masyarakat, kepala desa, pers, serta anggota DPRD Blora yang baru. ”Data DBH yang kami miliki bersumber dari instansi yang berkompeten,” ujar Kunarto. Dia menyebutkan, ada beberapa faktor yang menimbulkan penurunan DBH tersebut. Antara lain harga minyak mentah yang menurun di pasaran internasional, Indonesian cruid oil price (ICP) yang rendah,


Pemerintah Pusat tidak terbuka terhadap daerah dalam hal bagi hasil. Faktor lainnya, ujar Kunarto, adalah rendahnya kemampuan pemerintah daerah dalam hal menghitung lifting ataupun membuat prediksi pendapatan migas tahunan.


Gelar Pelatihan Faktor terakhir inilah yang akan menjadi salah satu fokus perhatian LPAW. Menurut Kunarto, pihaknya dalam waktu dekat ini bersama Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Blora akan menggelar pelatihan penghitungan lifting migas. Pelatihan itu antara lain menghadirkan sejumlah ahli yang memahami penghitungan lifting. ”Agar daerah tidak lagi disodori data lifting migas tanpa memahami betul bagaimana cara penghitungannya,” tandas dia. (H18-69)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar