Selasa, 02 Juni 2009

Tabloid SR - YANG TERSISA TRAGEDI HERKULES



Satu Warga Cepu, Blora Korban Tragedi Hercules
Saudara punya firasat giginya rontok selama tiga hari

Meski tampak tegar dan tabah Lettu Nyawungtyas (27) tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat jenasah suaminya diberangkatkan menuju TMP Cepu. Suaminya adalah Mayor Andi Kristiawan merupakan salah satu korban tewas jatuhnya pesawat Herkules C-130 di Desa Geplak Kecamatan Karas, Magetan. 


Pria asli Cepu, Blora itu tercatat sebagai Komandan Satkomlek Kosek II Kohanas Ujung Pandang dan jabatan itu baru dijabatnya selama satu bulan. Sebelum bertugas di Ujung Pandang Andi pernah bertugas di Aceh dan Jakarta sebelum akhirnya mendapat promosi di Makassar. 

Nyawungtyas yang pagi itu baru datang dari Jakarta bersama keluarganya langsung pingsan saat melihat peti jenasah suaminya yang terbungkus kain merah putih. Sehingga beberapa kerabat langung memapahnya agar tidak jatuh. 
Sementara anakya semata wayangnya yang baru berumur lima bulan Wikanditya terus menangis dalam gendongan tantenya. Sampai jenasah diberangkatkan perempuan yang bertugas di RS AL Jakarta ini terus dipapah sampai TMP Cepu. 

Informasi yang dihimpun SR, Mayor Andi ikut dalam pesawat Hercules tersebut sebenarnya akan kembali ke Makasar untuk melaksanakan tugas, setelah libur dari Jakarta untuk menengok anak dan istrinya. Selama ini Andi memang tinggal di Jakarta sementara orang tuanya ada di Cepu.

“Setelah pulang menengok anak dan istrinya, dia kembali dengan menumpang Hercules, tapi akhirnya malah pulang selamanya,” kata Andi (45) salah satu saudaranya yang datang dari Jakarta, Jum’at (21/5).

Karier Mayor Andi Kristiawan di AU tergolong cukup bagus, pasalnya baru sembilan tahun bertugas pangkat mayor sudah dia genggam. Dia masuk pada tahun 2000 lewat jalur perwira karier dari jenjang Sarjana.
Sementara itu Joko, paman Andi yang dari Blora kepada SR menceritakan, bahwa firasat buruk itu malah datang dari Istri Joko yang tinggal di Blora. Istrinya sempat cerita kalau selama tiga hari berturut-turut bermimpi soal giginya yang rontok. 

“Istri saya mimpi kalau giginya rontok, saya juga tidak ada pikiran lain soalnya keluarga di Blora juga baik-baik, eh tak tahunya malah Andi yang pergi,” ujarnya di sela-sela keberangkatan jenasah.

Berita perihal kematian Andi menurut Joko diperoleh kabar dari adik korban yang saat itu melihat di TV kalau ada pesawat Hercules yang jatuh, kemudian Joko langsung menelepon korban namun tidak diangkat lalu menghubungi AU di Jakarta dan benar kalau benar korban ada dalam pesawat tersebut.

“Tahu kabar itu saya langsung menuju Magetan untuk mencari korban sendiri mas, beruntung saat itu saya bisa langsung menemukan dan kondisi korban yang masih utuh,” jelasnya.

Menurutnya saat pencarian jenasah itu, banyak dia jumpai tubuh penumpang lainnya sudah banyak yang berserakan bahkan bau yang tercium olehnya bau tubuh manusia yang terbakar. Bahkan Joko sempat melihat ada korban lainnya yang mati terbakar dengan masih mendekap mobil-mobilan yang mungkin oleh-oleh buat anaknya. “Itulah kuasa Tuhan mas, apapun bisa terjadi,” imbuhnya. (Gie)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar