Selasa, 30 Juni 2009

Lintas Muria - UJIAN PAKET C & KEMARAU BLORA



30 Juni 2009

UN Paket C di SMPN 6 dan SMA Katolik

BLORA- Ujian Nasional (UN) kejar paket dipastikan akan digelar serentak 1-4 Juli. UN Paket A (setara SD) dan Paket B (setara SMP) dilaksanakan di kecamatan-kecamatan, sedangkan UN Paket C (setara SMA) dipusatkan di dua sekolah di kabupaten. Yakni di SMPN 6 untuk warga belajar reguler dan di SMA Katolik bagi siswa eksformal (tidak lulus UN SMA/sederajat).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Blora, Ratnani Widowati melalui Kasi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Priyadi mengemukakan, UN Paket A dan B dilaksanakan 1-3 Juli sedangkan UN Paket C, 1-4 Juli. Priyadi mengemukakan, untuk UN Paket C pihaknya menyiapkan 39 ruangan di dua sekolah sebagai tempat pelaksanaan ujian. Di SMPN 6 Blora sebanyak 21 ruang dan di SMA Katolik, 18 ruangan.

Menurutnya, ujian dilaksanakan mulai pukul 13.00. ‘’Satu ruangan berisi 20 peserta ujian. Mereka diawasi dua orang pengawas,’’ katanya.
Kelulusan UN paket rencananya diumumkan 30 hari setelah pelaksanaan ujian. ‘’Dengan begitu, siswa yang dinyatakan lulus masih bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi seperti di sekolah swasta,’’ tandas Priyadi.

Untuk jurusan IPS, mata pelajaran yang diujikan dalam UN Paket C adalah Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Sosiologi, Geografi, Bahasa Indonesia, Ekonomi dan Matematika.

Sedangkan siswa jurusan IPA mata pelajaran yang diujikan adalah Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Biologi, Kimia, Bahasa Indonesia, Fisika dan Matematika.

Sementara untuk UN Paket B, mata pelajaran yang diujikan adalah Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam.(H18-79)



Desa Rawan Air Bersih Mulai Didata

BLORA - Datangnya musim kemarau disikapi Pemkab Blora dengan pendataan desa yang rawan kekeringan atau masyarakatnya kerap kesulitan air bersih. Pendataan dilakukan dengan cara melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa serta dinas dan instansi terkait lainnya. Di Blora, saat musim kemarau, masyarakatnya sering kesulitan mendapatkan air bersih.

Setiap tahun Pemkab menganggarkan sejumlah dana dalam APBD untuk pengadaan bantuan air bersih. Mulai tahun ini, institusi yang menangani bantuan dan distribusi air bersih bukan lagi Bagian Sosial Sekretariat Daerah (Setda) melainkan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos). Pengalihan kewenangan itu seiring diberlakukannya Peraturan Daerah (Perda) Susunan Organisasi dan Tatakerja (SOT) Perangkat Daerah 2009.

Kepala Disnakertransos Waluyo mengemukakan, koordinasi dengan instansi terkait diperlukan untuk mengetahui data terkini desa yang rawan kekeringan. Dia menyebutkan, data tahun lalu dari Bagian Sosial akan menjadi rujukan pihaknya menyusun desa mana saja yang masyarakatnya membutuhkan air bersih. ”Kami sudah mulai menyiapkan diri menghadapi musim kemarau tahun ini. Data desa rawan kekeringan akan kami diperbaharui,” ujarnya, kemarin. (H18-36)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar