Pendidikan
Blora Akan Bangun SMK Jurusan Kriya
Senin, 8 Februari 2010 | 13:27 WIB
BLORA, KOMPAS - Dinas Pendidikan Kabupaten Blora akan membangun sekolah menengah kejuruan atau SMK negeri di Desa Jepon, Kecamatan Jepon. Pemerintah Kabupaten Blora merencanakan sekolah tersebut diperuntukkan bagi para siswa yang ingin mempunyai keterampilan kriya dan mekatronika.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Ratnani Widowati, Kamis (4/2) lalu di Blora, mengatakan, saat ini Dinas Pendidikan Blora sedang mengajukan proposal dana ke Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan Nasional. Pada tahap pertama, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 700 juta.
"Dinas Pendidikan akan menggunakan dana itu untuk membangun enam ruangan. Dua ruang untuk kelas, empat ruang lain untuk praktik dan menyimpan peralatan praktik. Pembangunan tahap pertama akan dilakukan pada 2010," kata dia.
Menurut Ratnani, SMK dengan jurusan kriya sangat diperlukan. Pasalnya, Blora kaya dengan potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan kriya, seperti kayu dan akar jati, serta batu putih atau marmer di Pegunungan Kendeng.
Selain itu, nantinya para siswa dapat magang atau praktik kerja di pusat-pusat kerajinan kayu atau batu di Blora. Untuk itulah, pemerintah membangun SMA itu di dekat kompleks Pusat Kerajinan Kayu Jepon.
"Kami berharap setelah lulus nanti para siswa dapat langsung bekerja di bidang-bidang kriya yang ada di Blora itu," kata Ratnani.
Ketua DPRD Blora Maulana Kusnanto mengemukakan, Blora memang membutuhkan sekolah-sekolah yang menghasilkan lulusan yang mampu mengolah sumber daya alam. Misalnya, mampu mengubah jati dan batu menjadi karya seni yang tinggi atau barang bernilai ekonomi tinggi.
"DPRD tidak akan menghilangkan kesempatan emas itu dan akan menyetujui proposal Dinas Pendidikan," kata dia.
Direktur Lembaga Penelitian dan Aplikasi Wacana (LPAW) Blora, Dalhar Muhammadun, menyambut baik rencana pendirian SMK jurusan kriya itu. Dia berharap Dinas Pendidikan melibatkan pula seniman-seniman Blora yang bergerak di bidang kriya.
"Para seniman itu sangat berpengalaman, karena mereka menekuni dan menghidupi bidangnya. Sewaktu-waktu mereka dapat dipanggil ke sekolah untuk berbagi pengalaman dan menularkan keterampilannya kepada para siswa," kata Muhammadun. (HEN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar