[ Senin, 08 Februari 2010 ]
Temukan Kualitas Proyek Meragukan
BLORA - Tak lama lagi dipastikan lebih banyak rekanan yang dipanggil Kejari. Setelah tiga rekanan dan empat pejabat di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) diklarifikasi, dua hari terakhir ini tim Kejari kembali turun ke lapangan untuk mengecek laporan masyarakat mengenai proyek yang kualitasnya rendah. Hasilnya ,tim Kejari menemukan sejumlah proyek yang kualitasnya memang meragukan. ''Kami tidak bisa melakukan penilaian tanpa tahu kondisi sebenarnya. Karena itu, kami turun untuk mengecek langsung,'' ujar Kasi Pidsus Kejari Blora Fitroh Rohcahyanto kemarin.
Dia mengatakan, proyek-proyek yang kualitasnya buruk itu sudah dia periksa di lapangan. Saat ini dia sedang mengumpulkan dana terkait proyek itu. Bisa jadi, rekanan yang mengerjakan proyek itu bakal dipanggil untuk diklarifikasi. Hanya, saat ini, dia belum menyebutkan proyek milik siapa yang diincar itu. Hanya, dia menyebut proyek itu diantaranya adalah proyek jalam dan jembatan. ''Ya, bisa saja nanti kita panggil seperti yang kemarin,'' tambahnya.
Mantan Kasi Datun Kejari Banyumas itu menerangkan, para rekanan yang proyeknya diketahui berkualitas buruk bisa saja beralasan kalau saat ini masih dalam taraf pemeliharaan. Sehingga, jika ada yang sudah rusak akan diperbaiki lagi. Namun, yang dibidik Kejari adalah kualitasnya keseluruhan proyek. ''Apakah dengan diperbaiki itu bisa meningkatkan kualitas. Tidak akan. Kalau mutunya jelek tetap saja jelek,'' katanya.
Untuk mencari mutu dan kualitas proyek itulah, Kejari akan mendatangkan tenaga ahli yang mengerti soal bangunan dan kualitasnya. Tenaga ahli itu bisa didatangkan dari akademisi di bidang tersebut,misalnya para dosen atau peneliti dari universitas. (ono)
Dia mengatakan, proyek-proyek yang kualitasnya buruk itu sudah dia periksa di lapangan. Saat ini dia sedang mengumpulkan dana terkait proyek itu. Bisa jadi, rekanan yang mengerjakan proyek itu bakal dipanggil untuk diklarifikasi. Hanya, saat ini, dia belum menyebutkan proyek milik siapa yang diincar itu. Hanya, dia menyebut proyek itu diantaranya adalah proyek jalam dan jembatan. ''Ya, bisa saja nanti kita panggil seperti yang kemarin,'' tambahnya.
Mantan Kasi Datun Kejari Banyumas itu menerangkan, para rekanan yang proyeknya diketahui berkualitas buruk bisa saja beralasan kalau saat ini masih dalam taraf pemeliharaan. Sehingga, jika ada yang sudah rusak akan diperbaiki lagi. Namun, yang dibidik Kejari adalah kualitasnya keseluruhan proyek. ''Apakah dengan diperbaiki itu bisa meningkatkan kualitas. Tidak akan. Kalau mutunya jelek tetap saja jelek,'' katanya.
Untuk mencari mutu dan kualitas proyek itulah, Kejari akan mendatangkan tenaga ahli yang mengerti soal bangunan dan kualitasnya. Tenaga ahli itu bisa didatangkan dari akademisi di bidang tersebut,misalnya para dosen atau peneliti dari universitas. (ono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar