Kamis, 18 Maret 2010.
590 PNS Diambil Sumpah
BLORA - Sebanyak 590 PNS yang sebelumnya pengawai honorer di lingkungan Pemkab Blora kemarin (17/3) diambil sumpah dan janji sebagai PNS.
Di antaranya adalah sekretaris desa. Para PNS ini ada yang angkatan 2008 dan 2009 lalu. Sebab, sebelumnya mereka masih tercecer dan belum diambil sumpah dan janjinya karena saat berkas mereka sebagai PNS belum lengkap. ''Jadi ini campuran karena sebelumnya mereka adalah yang tercecer dari pengambilan sumpah janji sebelumnya,'' kata Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Blora, Noveri kemarin.
Pengambilan sumpah dan janji dilakukan bupati Blora Yudhi Sancoyo. Menurut Noveri, pengambilan sumpah dan janji yang dilakukan kepada 590 PNS itu adalah yang kedua. Sebab, pengambilan sumpah dan janji para PNS yang sebelumnya CPNS dari tenaga honorer akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama sudah dilakukan 10 Februari lalu sebanyak 470 orang. ''Tahap ketiga nanti kami jadwalkan April mendatang sebanyak 500 orang,'' kata mantan Direktur Utama PT Blora Patragas Hulu (BPH) itu.
Yang diambil sumpah dan janji kemarin terdiri dari 135 sekretaris desa (sekdes) yang diangkat jadi PNS. Dari jumlah ini 50 orang golongan I dan 85 orang golongan II. Sedangkan yang non sekdes sebanyak 475 orang. Terdiri dari golongan I sebanyak 47 orang, golongan II 295 orang, dan golongan III 25 orang. ''Untuk pengambilan sumpah dan janji gelombang tiga April nanti khusus untuk pegawai dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan,'' tandasnya.
Sementara bupati Blora Yudhi Sancoyo meminta para PNS yang diambil sumpah dan janjinya itu bisa menjadi pengabdi masyarakat yang baik. Dia mengatakan, mereka harus bangga karena tidak sembarang orang bisa menjadi PNS. ''Karena itu, lakukan dan buktikan dengan pelayanan dan pengabdian yang baik,'' katanya. (ono)
Sumber : Website Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis, 18 Maret 2010
URL : http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=148500
upload : Kamis, 18 Maret 2010
-------
Kamis, 18 Maret 2010. BLORA - Badan Pusat Statistik (BPS) Blora menyiapkan 1.747 petugas sensus penduduk yang akan dilaksanakan pada Mei nanti. Mereka tersebar di semua desa/kelurahan di Kota Sate tersebut.
''Sensus dilaksanakan sebulan penuh,'' ujar Kepala BPS Blora, Ahmad Musa, kemarin.
Dia mengatakan, sensus penduduk yang akan dilakukan tahun ini adalah sensus penduduk keenam sejak dilakukan sejak 1951 silam. Sensus penduduk dilakukan setiap tahun yang diakhir angka nol. Sensus ini untuk mengetahui berapa jumlah penduduk di negeri ini. Jika di Blora, minimal pada akhir Mei akan diketahui jumlah total penduduknya. ''Penduduk yang didata adalah penduduk yang tinggal di Blora. Karena ada penduduk Blora yang tidak tinggal di Blora,'' tuturnya.
Sebelumnya, para calon petugas sensus diberi pembekalan dan penandatanganan kontrak kerja. BPS menjadwalkan pelatihan calon petugas sensus di Blora dilaksanakan pada 30 Maret sampai 10 April nanti. Setelah itu, mereka akan diterjunkan ke desa-desa untuk mendata jumlah penduduk. Rumah yang sudah disensus akan diberi tanda khusus.
Pelatihan para calon petugas sensus itu akan dilakukan secara bergelombang di setiap eks kawedanan. Pelatihan itu diharapkan untuk memberikan bekal materi dan teknis penyensusan. Sehingga, data yang didapat dalam sensus itu valid dan benar karena dilakukan dengan benar. (ono)
Sumber : Website Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis, 18 Maret 2010
URL : http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=148498
upload : Kamis, 18 Maret 2010
---------
Sumber : Website Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis, 18 Maret 2010
URL : http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=148495
upload : Kamis, 18 Maret 2010
---------
Di antaranya adalah sekretaris desa. Para PNS ini ada yang angkatan 2008 dan 2009 lalu. Sebab, sebelumnya mereka masih tercecer dan belum diambil sumpah dan janjinya karena saat berkas mereka sebagai PNS belum lengkap. ''Jadi ini campuran karena sebelumnya mereka adalah yang tercecer dari pengambilan sumpah janji sebelumnya,'' kata Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Blora, Noveri kemarin.
Pengambilan sumpah dan janji dilakukan bupati Blora Yudhi Sancoyo. Menurut Noveri, pengambilan sumpah dan janji yang dilakukan kepada 590 PNS itu adalah yang kedua. Sebab, pengambilan sumpah dan janji para PNS yang sebelumnya CPNS dari tenaga honorer akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama sudah dilakukan 10 Februari lalu sebanyak 470 orang. ''Tahap ketiga nanti kami jadwalkan April mendatang sebanyak 500 orang,'' kata mantan Direktur Utama PT Blora Patragas Hulu (BPH) itu.
Yang diambil sumpah dan janji kemarin terdiri dari 135 sekretaris desa (sekdes) yang diangkat jadi PNS. Dari jumlah ini 50 orang golongan I dan 85 orang golongan II. Sedangkan yang non sekdes sebanyak 475 orang. Terdiri dari golongan I sebanyak 47 orang, golongan II 295 orang, dan golongan III 25 orang. ''Untuk pengambilan sumpah dan janji gelombang tiga April nanti khusus untuk pegawai dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan,'' tandasnya.
Sementara bupati Blora Yudhi Sancoyo meminta para PNS yang diambil sumpah dan janjinya itu bisa menjadi pengabdi masyarakat yang baik. Dia mengatakan, mereka harus bangga karena tidak sembarang orang bisa menjadi PNS. ''Karena itu, lakukan dan buktikan dengan pelayanan dan pengabdian yang baik,'' katanya. (ono)
Sumber : Website Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis, 18 Maret 2010
URL : http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=148500
upload : Kamis, 18 Maret 2010
-------
Kamis, 18 Maret 2010.
Siapkan 1747 Petugas Sensus
''Sensus dilaksanakan sebulan penuh,'' ujar Kepala BPS Blora, Ahmad Musa, kemarin.
Dia mengatakan, sensus penduduk yang akan dilakukan tahun ini adalah sensus penduduk keenam sejak dilakukan sejak 1951 silam. Sensus penduduk dilakukan setiap tahun yang diakhir angka nol. Sensus ini untuk mengetahui berapa jumlah penduduk di negeri ini. Jika di Blora, minimal pada akhir Mei akan diketahui jumlah total penduduknya. ''Penduduk yang didata adalah penduduk yang tinggal di Blora. Karena ada penduduk Blora yang tidak tinggal di Blora,'' tuturnya.
Sebelumnya, para calon petugas sensus diberi pembekalan dan penandatanganan kontrak kerja. BPS menjadwalkan pelatihan calon petugas sensus di Blora dilaksanakan pada 30 Maret sampai 10 April nanti. Setelah itu, mereka akan diterjunkan ke desa-desa untuk mendata jumlah penduduk. Rumah yang sudah disensus akan diberi tanda khusus.
Pelatihan para calon petugas sensus itu akan dilakukan secara bergelombang di setiap eks kawedanan. Pelatihan itu diharapkan untuk memberikan bekal materi dan teknis penyensusan. Sehingga, data yang didapat dalam sensus itu valid dan benar karena dilakukan dengan benar. (ono)
Sumber : Website Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis, 18 Maret 2010
URL : http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=148498
upload : Kamis, 18 Maret 2010
---------
Kamis, 18 Maret 2010.
Dua Jalan Penghubung Kradenan Rusak Parah
BLORA - Jalan penghubung pusat Kecamatan Kradenan dengan dua wilayah di Kecamatan Randublatung tiga bulan terakhir rusak berat. Selain membentuk kubangan yang dalam dan terisi air bila turun hujan, sebagian ruas jalan menggelembung.
Kerusakan terparah berada di sepanjang 4 kilometer (km) jalan Desa Ngampon dan Goito, keduanya di Kecamatan Kradenan. Di sepanjang ruas jalan dengan lebar sekitar 6 meter (m), ini banyak kubangan menganga yang berkedalaman sekitar 0,5 m dengan lebar hingga sekitar 2 m. Kubangan yang menganga tersebut menggerus aspal dan lapisan batunya. Kalau hujan, tanah yang muncul tersebut licin.
Kerusakan ruas jalan lainnya berada di 2 km jalan Desa Menden-Sumber, keduanya di Kecamatan Kradenan. Sepanjang jalan ini juga membentuk kubangan. Namun, kedalaman dan ketinggiannya tidak separah di Goito-Ngampon.Di sepanjang ruas jalan tersebut, bulan lalu pernah diuruk pasir. Namun, urukan tersebut ikut ambles.
Subandi, warga Desa/Kecamatan Kradenan mengatakan, kerusakan jalan Menden-Sumber akibat pengaruh aktivitas kendaraan berat yang mengangkut pasir dari Bengawan Solo. Juga, aktivitas PT Kurnia Jaya yang menguruk lahan Pertamina.
Akibat kerusakan ini, transportasi dari pusat Kecamatan Kradenan ke dua wilayah di Kecamatan Randublatung terganggu. Mobil harus berjuang ekstra hati-hati menghindari kubangan. ''Kalau tidak, gardan mobil bisa kandas terkena jalan yang menggelembung atau terperosok,'' kata Slamet, warga Kradenan. (ds)
Kerusakan terparah berada di sepanjang 4 kilometer (km) jalan Desa Ngampon dan Goito, keduanya di Kecamatan Kradenan. Di sepanjang ruas jalan dengan lebar sekitar 6 meter (m), ini banyak kubangan menganga yang berkedalaman sekitar 0,5 m dengan lebar hingga sekitar 2 m. Kubangan yang menganga tersebut menggerus aspal dan lapisan batunya. Kalau hujan, tanah yang muncul tersebut licin.
Kerusakan ruas jalan lainnya berada di 2 km jalan Desa Menden-Sumber, keduanya di Kecamatan Kradenan. Sepanjang jalan ini juga membentuk kubangan. Namun, kedalaman dan ketinggiannya tidak separah di Goito-Ngampon.Di sepanjang ruas jalan tersebut, bulan lalu pernah diuruk pasir. Namun, urukan tersebut ikut ambles.
Subandi, warga Desa/Kecamatan Kradenan mengatakan, kerusakan jalan Menden-Sumber akibat pengaruh aktivitas kendaraan berat yang mengangkut pasir dari Bengawan Solo. Juga, aktivitas PT Kurnia Jaya yang menguruk lahan Pertamina.
Akibat kerusakan ini, transportasi dari pusat Kecamatan Kradenan ke dua wilayah di Kecamatan Randublatung terganggu. Mobil harus berjuang ekstra hati-hati menghindari kubangan. ''Kalau tidak, gardan mobil bisa kandas terkena jalan yang menggelembung atau terperosok,'' kata Slamet, warga Kradenan. (ds)
Sumber : Website Jawa Pos (Radar Bojonegoro), Kamis, 18 Maret 2010
URL : http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=148495
upload : Kamis, 18 Maret 2010
---------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar