.Minggu, 07 Maret 2010.
Angkut Kayu, Truk Terguling
Dua Penumpang Dilarikan ke RS
BLORA - Sebuah truk bermuatan kayu gelondongan sekitar pukul 08.00 kemarin (6/3) terguling di jalan Blora-Randublatung. Tepatnya, di Desa Kalisari, Kecamatan Randublatung.
Akibat kejadian itu, dua penumpang menderita luka berat. Keduanya, Kusno, 32, dan Yusman, 29, warga Dusun Talkidang, Desa Ngliron, kecamatan setempat. Kusno dilarikan ke RS R Soetijono Blora, sementara Yusman dirawat di RS Permata Blora.
Informasi yang diperoleh wartawan koran ini dari petugas menyebutkan, kejadian itu bermula saat truk yang mengangkut tujuh batang kayu gelondongan berbagai ukuran melaju ke arah Blora. Saat tiba di pos pemeriksaan hasil hutan milik Perhutani di jalur Blora-Randublatung tersebut, truk dihentikan. Saat ditanyai petugas, sopir truk menjawab bahwa kayu-kayu itu hasil tangkapan polisi dan akan dibawa ke polres. Truk lalu dibiarkan jalan.
Namun, petugas di pos tidak percaya begitu saja dengan pengakuan sopir tersebut. Petugas lalu mengontak rekannya di pos pemeriksaan hutan selanjutnya. Harapannya, truk itu kembali dihentikan. Saat mendekati pos pemeriksaan di Desa Kalisari, sopir truk itu tancap gas. Sial, sopir truk tak bisa menjaga keseimbangan kendaraannya. Akibatnya, truk penuh muatan itu terguling.
Akibat kejadian itu, dua orang luka berat. Yusman menderita patah tulang di tangan kiri dan paha kanan. Karena luka dia parah, pihak RS Permata Blora menyiapkan rujuk ke sumah sakit khusus tulang di Solo. Sedangkan Kusno luka patah tulang tangan kiri. Sementara sejumlah penumpang lainnya, termasuk sopir, memilih kabur.
Kapolres Blora AKBP Isnaeni Ujiarto saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah menangkap tiga orang. Polisi juga akan memeriksa dua orang yang terluka tersebut. Karena itu, polisi terus menjaga dua orang tersebut.
Terkait identitas dan hasil pemeriksaan sementara terhadap tiga orang yang diamankan, Kapolres enggan membeberkan. ''Sementara kita amankan dulu beserta kayu. Kita akan melakukan pemeriksaan,'' katanya. (ono)
-----
.Minggu, 07 Maret 2010.
BLORA - KPUK Blora mulai menyiapkan logistik yang akan digunakan dalam pilkada 3 Juni 2010. Logistik yang kali pertama disiapkan adalah bilik suara dan kotak suara. Bilik suara sudah didistribusikan.
Divisi Logistik KPUK Blora, Arifin, mengatakan, pihaknya memanfaatkan lagi bilik dan kotak suara yang pernah digunakan dalam pemilu-pemilu sebelumnya. Menurutnya, kedua peralatan yang merupakan bantuan dari pemerintah Jepang lima tahun lalu itu hingga kini kondisinya masih bagus. ''Setelah kami gunakan dalam beberapa pemilu, bilik dan kotak suara kami tarik dan disimpan di gudang. Setelah kami cek lagi, kondisinya masih sangat layak dipakai dalam pilkada,'' ujarnya kepada Radar Bojonegoro kemarin (6/3).
Sebelumnya, dia sudah menyortir satu persatu logistik tersebut. Untuk membedakan dengan bilik dan kotak suara pemilukada dengan pemilu lainnya, pihaknya menempel stiker di peralatan logistik tersebut. Jumlah logistik yang tersedia, kata dia, mencukupi kebutuhan. Dalam pemilu kada nanti pihaknya merencanakan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 1.676 TPS. Satu TPS terdiri dari dua bilik dan satu kotak suara.
Menurut Arifin, jumlah pasti bilik dan kotak suara yang akan dipakai disesuaikan dengan daftar pemilih tetap (DPT). Lebih lanjut dia mengatakan pendistribusian logistik dari KPUK ke seluruh TPS akan dilakukan bertahap. Hal itu agar beban yang dirasakan petugas lebih ringan. ''Kami lihat dulu kesiapan gudang di setiap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Jika sudah siap, pendistribusian logistik dicicil, tidak langsung satu kali sekaligus,'' katanya.
Selain bilik dan kotak suara, logistik ada pengadaan baru, seperti bantalan surat suara, kunci atau gembok kotak suara. ''Yang sudah pasti seperti surat suara, pengadaannya melalui lelang terbuka,'' tandasnya. (ono)
-------
.Minggu, 07 Maret 2010.
Beredar Kabar Rekom DPP PDIP Turun
Diisukan Diberikan kepada Setyaji
BLORA - Berbagai isu menjelang pilkada terus merebak. Saat ini yang santer beredar adalah soal rekomendasi dari DPP PDIP untuk bakal calon bupati dari partai ini. Kabar yang beredar, rekomendasi itu sudah turun, dan Setyaji yang menerima rekomendasi itu. Dengan turunnya rekomendasi untuk pengusaha asal Cepu tersebut, berarti menggugurkan peluang lima calon yang lain. Sebab, DPC PDIP mengusulkan enam nama yang dimintakan rekomendasi.
Sejumlah kader PDIP saat ditanya soal ini juga mengaku mendengar kabar itu. Bahkan,salah satu kader menyatakan kalau kabar itu valid. Hanya, memang rekomendasi secara tertulis belum diterima. Namun, nama Setyaji dikatakan sudah pasti yang akan menerima rekomendasi itu. ''Saat ini DPP sedang mengirim tim untuk melakukan survei,'' kata salah satu kader yang menolak namanya dikorankan.
Saat kabar ini ditanyakan langsung ke Setyaji, dia menjawab dengan diplomatis bahwa rekomendasi masih dalam proses. Dia tidak mau menjawab ya atau tidak. ''Masih proses Mas, terimskasih atas doa dan dukungannya,'' katanya, melalui pesan singkat via ponselnya.
Sementara ketua DPC PDIP Blora Colbert Mangara Tua saat dikonfirmasi mengatakan,sampai kemarin belum ada surat rekomedasi untuk bakal calon bupati dari DPP PDIP atas nama Setyaji, begitu juga untuk nama orang lain. Dia mengatakan, kalau usulan rekomendasi yang disampaikan DPC PDIP ke DPP masih dibahas. Karena itu, dia memastikan belum ada rekomendasi dari DPP yang turun. ''Sampai saat ini belum ada itu (rekomendasi),'' katanya.
Dia mengungkapkan, DPP masih konsentrasi untuk menyelesaikan konferensi daerah (konferda) PDIP di sejumlah daerah.salah satunya adalah di Jateng. Karena itu, menurut dia, dimungkinkan rekomendasi itu turun seteleh koferda. Konferda dikabarkan digelar Senin (8/3) besok di Semarang. ''Kalau sudah ada (rekomendasi) semua pasti tahu,'' tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, enam orang yakni Setyaji, Djoko Nugroho, Warsit, Sunarto, Sri Yuliani dan Lusiana saat ini sedang menunggu rekomendasi dari DPP PDIP. Sebab, nama mereka diusulkan DPC PDIP Blora. Hanya, Colber Mangara Tua pernah mengatakan kalau ada kemungkinan justru diluar enam nama itu yang akan mendapat rekomendasi karena semua keputusan DPP. (ono)
-------
.Minggu, 07 Maret 2010.
Gambar Calon Mulai Marak
BLORA - Pilkada masih tiga bulan lagi. Namun, saat ini sudah mulai marak gambar-gambar orang-orang yang disebut akan mencaonkan diri. Sebut saja Abu Nafi dan Djoko Nugroho (Kokok) gambar pasangan yang diberangkatkan dari PPP dan Hanura itu sudah marak dipasang.
Hanya, bukan seperti Yudhi Sancoyo yang memasang gambarnya besar-besar melalui baliho. Sebab, karena menjabat sebagai bupati calon yang akan diusung Golkar itu bisa memasang gambarnya dengan menggunakan baliho yang berisi seruan atau imbauan. Gambar calon yang akan maju hanya ditempel di tembok, pohon dan berbagai tempat lainnya melalui stiker.
Bukan hanya, di Kota Blora misalnya, selain dua nama itu juga banyak tertempel gambar Sutikno mantan Dirut PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang disebut akan mencalonkan. Namun, sampai saat ini kebenaran soal itu sulit dibuktikan. Sedangkan nama lain yang akan mencalonkan, Sunarto misalnya, lebih memilih media spanduk ucapan yang dipasang di banyak tempat di pusat kota dan daerah.
Panwaskab saat dikonfirmasi soal ini mengatakan, saat ini belum bisa bertindak untuk menindak pemasangan gambar orang di berbagai tempat tersebut.sebab, saat ini masih belum ada calon bupati atau calon wakil bupati. Hal itu bisa dilakukan setelah ada calon yag ditetapkan KPUK. ''Nanti akan ada aturan yang mengatur itu,'' ujar Kudnadi Saputro anggota Panwaskab Blora kemarin.
Soal banyaknya gambar itu, kata dia, masih menjadi wilayah Satpol PP untuk menertibkan. Hanya, sejauh ini memang belum ada tindakan untuk menertibkan gambar-gambar itu. Sementara baliho besar bupati juga terpasang di banyak titik di kota maupun di daerah. ''Belum ada aturan yang bisa mengikat. Kalau sudah calon, nanti ada wilayah yang boleh dan yang tidak bolegh dipasangi. Kalau semarang masih bebas. Termasuk bupati mau ngomong apa saja untuk menawarkan visi misinya,'' tandasnya. (ono)
------
.Minggu, 07 Maret 2010.
Hanya, bukan seperti Yudhi Sancoyo yang memasang gambarnya besar-besar melalui baliho. Sebab, karena menjabat sebagai bupati calon yang akan diusung Golkar itu bisa memasang gambarnya dengan menggunakan baliho yang berisi seruan atau imbauan. Gambar calon yang akan maju hanya ditempel di tembok, pohon dan berbagai tempat lainnya melalui stiker.
Bukan hanya, di Kota Blora misalnya, selain dua nama itu juga banyak tertempel gambar Sutikno mantan Dirut PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang disebut akan mencalonkan. Namun, sampai saat ini kebenaran soal itu sulit dibuktikan. Sedangkan nama lain yang akan mencalonkan, Sunarto misalnya, lebih memilih media spanduk ucapan yang dipasang di banyak tempat di pusat kota dan daerah.
Panwaskab saat dikonfirmasi soal ini mengatakan, saat ini belum bisa bertindak untuk menindak pemasangan gambar orang di berbagai tempat tersebut.sebab, saat ini masih belum ada calon bupati atau calon wakil bupati. Hal itu bisa dilakukan setelah ada calon yag ditetapkan KPUK. ''Nanti akan ada aturan yang mengatur itu,'' ujar Kudnadi Saputro anggota Panwaskab Blora kemarin.
Soal banyaknya gambar itu, kata dia, masih menjadi wilayah Satpol PP untuk menertibkan. Hanya, sejauh ini memang belum ada tindakan untuk menertibkan gambar-gambar itu. Sementara baliho besar bupati juga terpasang di banyak titik di kota maupun di daerah. ''Belum ada aturan yang bisa mengikat. Kalau sudah calon, nanti ada wilayah yang boleh dan yang tidak bolegh dipasangi. Kalau semarang masih bebas. Termasuk bupati mau ngomong apa saja untuk menawarkan visi misinya,'' tandasnya. (ono)
------
.Minggu, 07 Maret 2010.
Empat Nama Ramaikan Bursa Ketua KNPI
BLORA - Musyawarah kabupaten (muskab) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Blora digelar hari ini (7/3). Sementara, ada empat nama yang masuk bursa calon ketua umum KNPI Blora periode 2010-2013.. Mereka adalah Moesafa ketua KPUK dan GP Ansor Blora. Siswanto sekretaris KNPI, Kunarto Marzuki peneliti di LPAW dan Lilik Zubaidi aktivis muda NU.
Keempat kandidat itu akan memperebutkan 47 suara yang terdiri dari, 29 organisasi kepemudaan se-Kabupaten Blora dan perwakilan dari 16 KNPI Kecamatan Blora, 1 KNPI jateng, 1 KNPI Blora. OKP terdiri dari Ortom Muhammadiyah ada 5, Badan NU 6, Nasionalis 8, Kekaryaan 10.
Salah satu kandidat Siswanto mengklaim sudah didukung oleh HMI Blora. Saat ini, dia mengaku telah mendapat dukungan sekitar 40 suara yang terdiri dari HMI, GM FKPPI, Pemuda Muhammadiyah, GM Kosgoro, AMPG, KBPPP, PMII, Pemuda Katolik, AMPI, dan Banteng Muda Indonesia (BMI). ''Masa bakti pengurus lama sampai 5 Maret 2010. Sehingga sesuai dengan arahan KNPI Jateng segera menggelar Muskab,'' ujar Dwi Bagus ketua panitia muskab. (ono)
-------
Keempat kandidat itu akan memperebutkan 47 suara yang terdiri dari, 29 organisasi kepemudaan se-Kabupaten Blora dan perwakilan dari 16 KNPI Kecamatan Blora, 1 KNPI jateng, 1 KNPI Blora. OKP terdiri dari Ortom Muhammadiyah ada 5, Badan NU 6, Nasionalis 8, Kekaryaan 10.
Salah satu kandidat Siswanto mengklaim sudah didukung oleh HMI Blora. Saat ini, dia mengaku telah mendapat dukungan sekitar 40 suara yang terdiri dari HMI, GM FKPPI, Pemuda Muhammadiyah, GM Kosgoro, AMPG, KBPPP, PMII, Pemuda Katolik, AMPI, dan Banteng Muda Indonesia (BMI). ''Masa bakti pengurus lama sampai 5 Maret 2010. Sehingga sesuai dengan arahan KNPI Jateng segera menggelar Muskab,'' ujar Dwi Bagus ketua panitia muskab. (ono)
-------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar