[ Rabu, 24 Maret 2010 ]
APBD Blora Tetap Defisit Rp 75 M
BLORA - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Blora 2010 kemarin (23/3) disahkan menjadi APBD. Pengesahan itu dilakukan Bupati Yudhi Sancoyo dan pimpinan DPRD melalui sidang paripurna yang digelar mulai pukul 16.00. APBD Blora tahun ini mengalami defisit Rp 75 miliar.
Defisit itu terjadi karena antara pendapatan dan belanja yang direncanakan tidak imbang. Padahal, pendapatan daerah di luar dana perimbangan sudah direncanakan naik.
Pendapatan asli daerah (PAD) misalnya, ditargetkan naik dari Rp 50 miliar tahun lalu menjadi Rp 56,5 miliar tahun ini. Dalam APBD 2010, pendapatan tercatat Rp 770.230.828.000. Sedangkan belanja Rp 845.448.946.000. Defisit anggaran yang ada ditutup dengan pembiayaan.
Dalam APBD 2010, masih ada sisa lebih anggaran (SILPA) Rp 55 ribu.Menurut bupati, tahun ini APBD Blora banyak tersedot untuk pembiayaan pilkada Rp 19,9 miliar. Dari dana itu, Rp 15,3 miliar di antaranya untuk KPUK. Sementara itu, ada sejumlah evaluasi terhadap RAPBD yang dilakukan sesuai hasil evaluasi gubernur.
Di antaranya, belanja bantuan partai politik Rp 900 juta yang semula masuk pada pos bantuan sosial digeser ke pos bantuan keuangan. (ono)
Anggaran Pemeriksaan Kesehatan Rp 24 Juta
BLORA - Anggaran pemeriksaan bagi pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati (bacabup-bacawabup) di Blora Rp 24 juta.
''Setiap orang sekitar Rp 4 juta anggarannya,'' ujar Ketua KPUK Blora Moesafa saat menunggui acara pemeriksaan pasangan bakal calon di Rumah Sakit dR R. Soetijono Blora kemarin (23/3).
Menurut dia, biaya pemeriksaan itu ditanggung KPUK melalui dana hibah dari APBD. Sebelumnya, biaya pemeriksaan direncanakan ditanggung masing-masing pasangan bakal calon. Jadwal pemeriksaan sempat diagendakan di tengah-tengah masa pendaftaran bacabup-bacawabup.
Namun, regulasi baru menyebutkan biaya pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon ditanggung KPUK. Jadwal pemeriksaan yang diprotes sejumlah pimpinan parpol juga diundur hingga ditetapkan kemarin.
Dalam pemeriksaan itu, KPUK menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Blora. IDI Blora menyiapkan sembilan dokter spesialis untuk memeriksa tiga pasangan calon. Mereka adalah pasangan Djoko Nugroho-Abu Nafi (Kolbu), Yudhi Sancoyo-Hestu Bagyo (Yes), dan Warsit - Lusiana Marianingsih (Wali).
Pemeriksaan kesehatan kemarin disaksikan Direktur RS dr R. Soetijono Hendro Tjahjono dan sejumlah pejabat instansi lain, termasuk panwaskab. Pasangan Kolbu menjalani pemeriksaan pertama. Pasangan ini datang sebelum jadwal pemeriksaan pukul 07.30 dimulai.
Setelah itu, pasangan Yes dan Wali yang menjalani pemeriksaan kesehatan.Moesafa menjelaskan, hasil pemeriksaan kesehatan itu nanti diketahui pasangan bakal calon. Hasil pemeriksaan juga akan diserahkan ke KPUK sebagai penanggung jawab tim pemeriksa kesehatan.
Hanya, menurut Moesafa, tidak memungkinkan hasil pemeriksaan kesehatan itu dipublikasikan. ''Ada kode etiknya. Hal itu tidak bisa dipublikasikan,'' tuturnya. (ono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar