24 Januari 2010 | 16:34 wib | Daerah
Ketabahan Yatmi Hadapi Cacat Ketiga Anaknya
Blora, CyberNews. Yatmi (38) tentu sedih, melihat tiga dari empat puteranya, yang lahir jauh dari normal. Tiga anaknya itu adalah Rudiyanto (21), Supriyadi (13) dan Hari Sucipto (10).
Ketiga anaknya tersebut, tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk kebutuhan sehari-hari, ia harus dilayani ibunya. Mulai dari mandi, makan, hingga 'urusan-urusan belakang.' Sementara Sardi (50), suaminya, kerja serabutan, untuk memenuhi keperluan rumah tangga sehari-hari.
"Saya memandikannya sehari sekali. Setiap sore, usai ashar, saya mandikan satu persatu, bergiliran. Kalau makan tiga kali sehari," kata Yatmi dengan nada sedih yang tidak bisa ditutupi.
Yatmi. Ketabahan ibu empat putera ini demikian luar biasa. Berpuluh tahun ia dengan sabar, merawat anaknya yang hidup dengan fisik yang kurang sempurna itu. "Bagaimana lagi, mas. Namanya anak, ya tetap sayang," ujarnya.
Slamet (5), putera bungsunya ini, barangkali yang menjadi penghibur istri Sardi ini dalam menjalani hari-hari yang berat nan melelahkan itu. Setiap hari, ia harus bergulat dengan rutinitas merawat ketiga anaknya yang lahir dengan ketaksempurnaan itu. Memandikan, menyuapi, mencuci bajunya. Itulah kerja berat dan perjuangan Yatmi sebagai seorang ibu, yang diamanahi Tuhan dengan tiga anak yang hidup tanpa bisa melakukan aktifitasnya sendiri.
Tetapi hari-hari itu, dilaluinya dengan tabah. "Kadang juga kesel, capek. Tapi anak, maka bagaimanapun, saya harus merawatnya sebaik mungkin," ujar istri Sardi saat ditemui Suara Merdeka di kediamannya di Dukuh Ngempoh Wetan RT 3 RW 4, Kelurahan Mberan, Kecamatan Blora.
Yatmi mengaku, tidak ada firasat apapun saat ia hamil, mengenai apa yang akan terjadi pada anaknya ketika lahir. Hanya, saat masih balita, menurutnya, anaknya panas, lalu dibawa ke dokter. "Tetapi tidak ada perubahan apapun," ceritanya kepada Suara Merdeka perihal anaknya yang sudah mengalami kelainan fisik sejak lahir.
KOndisi ketiga anaknya yang lahir, tumbuh dan hidup dengan penuh keterbatasan itu, tak urung mendatangkan simpatik masyarakat. Lurah Mberan, Siswanto, mengatakan, sudah beberapa tahun ini, keluarga Sardi mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora maupun Provinsi.
Hingga kini, uluran banyak pihak tentu diharapkan untuk meringankan beban hidup keluarga Yatmi tersebut. Apalagi, ia termasuk dalam ekonomi kelas bawah yang kesulitan memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar