05 Januari 2010
Penembak di Jetakwanger Diusut
BLORA - Jajaran Polres Blora hingga sore kemarin terus bekerja keras mengusut peristiwa penembakan di Desa Jetak Wanger, Kecamatan Ngawen yang menewaskan warga setempat, Sunandar (48).
”Semua masih dalam penyelidikan,” tandas AKBP Isnaeni Ujiarto melalui Kasat Reskrim AKP Priharyadi, kemarin.
Dia menyatakan optimistis dalam waktu dekat akan berhasil mengungkap misteri penembakan tersebut. ”Sesuai janji Kapolwil, tidak lama lagi penembakan itu akan terungkap. Ini kami masih terus bekerja keras,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Sabtu (2/1) petang lalu sekitar pukul 18.00, terjadi peristiwa penembakan terhadap Sunandar (48), warga Dukuh Geneng, Desa Jetakwanger, Kecamatan Ngawen. Waktu itu korban yang sedang mencangkul di sawah ditembak orang tak dikenal.
Akibat luka tembak di bagian pelipis kiri yang menembus tengkuk kanan itu, korban tewas sebelum sempat mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa di Jetakwanger tersebut hingga kemarin masih menjadi pembicaraan hangat di sejumlah kalangan di Blora. Tak pelak muncul cerita-cerita seputar penembakan itu, meski cukup sulit dibuktikan atau dijadikan pegangan penyidik untuk mengungkapnya.
Senjata Rakitan Seorang warga mengemukakan, kemungkinan besar senjata yang dipakai untuk menembak Sunandar adalah senjata rakitan. Namun beberapa orang meyakini kemungkinan besar senjata yang digunakan menembak korban adalah senjata "resmi".
Hanya apakah senjata itu laras panjang atau laras pendek masih menjadi pertanyaan besar. Termasuk mengenai latar belakang penembakan terjadi banyak versi di masyarakat.
AKP Priharyadi enggan mengomentari informasi-informasi tersebut. Dia mengatakan, sampai saat ini semuanya masih dalam penyelidikan. ”Yang jelas mudah-mudahan secepatnya akan terungkap,” jelasnya.
Keterangan yang berhasil dihimpun, sebelum kejadian, di areal persawahan tempat korban sedang mencangkul itu ada dua orang yang berboncengan motor.
Saat berhenti di dekat korban, salah satunya turun dan menanyakan jalan arah menuju Randu Alas (nama sebuah dukuh di Kecamatan Ngawen).
Tidak disangka, usai diberitahu arahnya, salah satu lelaki mengeluarkan senjata dari balik bajunya dan menembak kepala korban. Korban jatuh tergeletak, sementara dua lelaki itu langsung tancap gas ke arah barat. (ud-54)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar