Saturday, 25 July 2009
188 desa di Blora krisis air
BLORA - Beberapa desa di Kabupaten Blora, kini mulai mengalami krisis air bersih lantaran musim kemarau tahun ini. Salah satunya dirasakan oleh beberapa warga Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mereka terpaksa membeli satu tangki air secara urunan dengan warga lainnya agar biayanya lebih ringan.
”Sudah lama kami kekeringan. Dengan iuran kami membeli air satu tangki seharga Rp 145.000,” kata Darsono (40), warga setempat. Selain membeli dengan tangki air, beberapa warga lainnya juga membeli dengan jiregen dari penjual air keliling.
Sementara warga lainnya, mencari air hingga beberapa kilometer sampai keluar desa, meskipun harus antre lama, asalkan tetap mendapatkan air.
”Meski antrenya lama tidak masalah mas, asal masih dapat air,” kata Sulastri (28), warga Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, kepada Wawasan, Jumat (24/7).
188 desa
Sementara itu berdasar data bahwa dari 295 desa/kelurahan yang ada di Blora ada 188 desa/kelurahan yang rawan kekeringan.
Data itu berdasarkan pada tahun 2008, namun demikian untuk 2009 ini diprediksikan masih sama seperti tahun 2008.
”Hampir sama dengan tahun lalu sekitar 188 desa yang tersebar di 16 kecamatan. Kami berencana segera melakukan bantuan droping air,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Blora, Waluyo melalui Kabid Sosial Widodo, kemarin.
Untuk mengatasi kekeringan, lanjut mantan kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ini, Nakertransos akan menyediakan sekitar 720 tangki air.
Sementara waktu pendistribusiannya akan dijadwalkan di tiap-tiap kecamatan.
”Pendistribusiannya nanti, kami jadwal per kecamatan,” katanya. K.9-ip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar